Tingkat TLM 2B
Kelompok 4 :
1. Depanti larasati
2. Desi mulyati
3. Isna yuniar
4. Meidina aqmarina
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Hematologi II
dengan judul ‘‘Peran Trombosit Dalam Hemostasis’’tepat pada waktunya.
Namun, tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin
memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti
dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam
sirkulasi darah selama " hari. Gambaran mikroskopik dengan pe#arnaan
$right % Giemsa& trombosit tampak sebagai sel Gambaran mikroskopik
dengan pe#arnaan $right % Giemsa& trombosit tampak sebagai sel
ke'il& tak berinti& bulat dengan sitoplasma ber#arna b ke'il& tak berinti&
bulat dengan sitoplasma ber#arna b iru-keabu-abuan pu'at yang berisi
granula merah-ungu yang tersebar merata.
Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit dalam keadaan
normal
bersirkulasi ke seluruh tubuh melewati aliran darah. Namun, dalam beberapa detik setelah
kerusakan suatu pembuluh, trombosit tertarik ke daerah tersebut sebagai respons terhadap
kolagen yang terpajang di lapisan subendotel pembuluh. Trombosit melekat ke permukaan
yang rusak dan mengeluarkan beberapa zat (serotonin dan histamin) yang menyebabkan
terjadinya vasokonstriksi pembuluh.
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit adalah
agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti trombosit.
Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah masa
perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit
Jumlah trombosit normal adalah 150.000 – 450.000 per mmk darah. Dikatakan
trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara 100.000 – 150.000 per
mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka
akan cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk
darah biasanya tidak terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan
setelah trauma. Jika terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit
terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah trombosit kurang dari
40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila jumlahnya
kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi
klinik, penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada
kenaikannya (trombositosis) karena adanya resiko perdarahan.
Metode untuk menghitung trombombosit telah banyak dibuat dan jumlahnya jelas
tergantung dari kenyataan bahwa sukar untuk menghitung sel-sel trombosit yang
merupakan partikel kecil, mudah aglutinasi dan mudah pecah. Sukar membedakan
trombosit dengan kotoran.
Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode
secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase
kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang
dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis.
Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi
subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.
Hitung trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit
pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah
dikerjakan, murah dan praktis. Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan
ukuran dan morfologi trombosit, tetapi kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke
kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam apusan dapat menyebabkan
perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit. Sebagai
petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan
mengandung satu trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit
per lapang pandang besar (minyak imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu
dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena penggumpalan trombosit dapat
menyebabkan hitung trombosit rendah palsu.
Bahan pemeriksaan yang dianjurkan untuk pemeriksaan hitung trombosit adalah
darah EDTA. Antikoagulan ini mencegah pembekuan darah dengan cara mengikat
kalsium dan juga dapat menghambat agregasi trombosit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Trombosit
Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti
dan terbentuk di sumsumtulang. Trombosit matang berukuran 2-4 μm,
berbentuk cakram bikonveks. Setelah keluar dari sumsumtulang, sekitar 20-30
% trombosit mengalami sekuestrasi di limpa (Kosasih, 2008).Trombosit
(keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter 2-4
μm yang berasal dari megakariosit. Jumlah trombosit normal dalam darah tepi
adalah 150.000 –400.000/μl dengan proses pematangan selama 7-10 hari di
dalam sumsum tulang.
Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang (stem sel) yang
berdiferensiasi menjadi megakariosit. Megakariosit ini melakukan reflikasi
inti endomitotiknya kemudian volume sitoplasma akan membesar seiring
dengan penambahan lobus inti, kemudian sitoplasma menjadi granula dan
trombosit dilepaskan dalam bentuk plateletatau keping-keping. Enzim
pengatur utama produksi trombosit adalah trombopoetin yang dihasilkan di
hati dan ginjal. Trombosit berperan penting dalam hemopoesis dan
penghentian perdarahan dari cedera pembuluh darah. Trombosit atau platelet
sangat penting untuk menjaga hemostasis tubuh. Abnormalitas pada vaskuler,
trombosit, koagulasi, atau fibrinolisis akan menggangu hemostasis sistem
vaskuler yang mengakibatkan perdarahan abnormal / gangguan perdarahan.
(Sheerwood, 2011)
Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang berisi
organel-organel sitoplasmik. Permukaan trombosit diselubungi oleh reseptor
glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi danagregasi yang mengawali
pembentukan sumbat hemostasis. Energi yang diperoleh trombosit untuk
kelangsungan hidupnya berasal dari fosforilasi oksidatif (dalam mitokondria)
dan glikolisis anaerob.(Aster,2007)
Trombosit merupakan se lkecil yang berdiameter rata rata 1,5-3 μm.
Trombosit dihasilkan dan di lepas dari megakariosit yang ada di sumsum
tulang dengan waktu maturasi 4-5 hari, danmasa hidup dari sirkulasi 9-10
hari. Jumlah trombosit dalam darah vena orang dewasa normal rata rata
200.000-500.000 /μLdarah. (Bakta, 2007)
B. Morfologi Trombosit
Morfologi trombosit berbentuk bulat atau oval, seperti cakrambikonveks
berukuran 1-4μm,tidak berinti, sitoplasma biru dengan granula ungu kemerahan. Nilai
normal trombosit adalah 250.000/mm3 (atau sekitar 250x109/L) dengan kisaran antara
150.000 hingga 400.000/ mm3.Trombosit dapat dibagi menjadi 4 zone dengan masing-
masing zone mempunyai fungsi khusus. Keempat zone adalah zone perifer yang
berguna untuk adhesi dan agregasi, zone sol gel menunjang struktur dan mekanisme
kontraksi, zone organel yang berperan dalam pengeluaran isi trombosit serta zone
membran yang keluar dari isi granula saat pelepasan.(Maha, 2010)
Gambar 1.2 Morfologi Trombosit
Bentuk oval/bulat
300-500 nm
Isi:beta thromboglobulin, von willebrand factor,
thrombospondin,fibrinogen,fibronection, pF4, immunoglobulin G,
Albumin dll.
7. granula glikogen
8. mitokondria
400-600 A
Isi : adenil siklase, calcium magnesium ATP-ase
Fungsi : transport ion calcium intraseluler
10. lisosom :
Ukuran 175-200 nm
Isi : enzim hidrolitik
11. peroksisom
Kecil : microperoxysom
Bisa dilhat dengan pewarnaan sitokimia
Fungsi : memecah hydrogen peroksidase
C. Fungsi Trombosit
Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah.
Trombosit dalam keadaan normal bersirkulasi ke seluruh tubuh melalui aliran
darah, namun dalam beberapa detik setelah kerusakan suatu pembuluh,
trombosit akan menyumbat lubang-lubang kecil pada pembuluh darah, mula-
mula sejumlah trombosit melekat ke kolagen yang terpapar dalam dinding
pembuluh darah yang rusak. Trombosit melepaskan ADP yang menyebabkan
sejumlah besar trombosit bersatu (pembentukan sumbat hemostatik) dan
selanjutnya melepaskan lipid yang diperlukan untuk pembentukan bekuan.
(Waterbury L, 1998). Fungsi lain dari trombosit adalah untuk mengubah bentuk
dan kualitas setelah berikatan dengan pembuluh yang cedera. Trombosit
tersebut menjadi lengket dan menggumpal bersama membentuk sumbat
trombosit. Sumbat trombosit tersebut secara efektif menambal daerah yang
luka. (Corwin EJ, 2001).
D. Kelainan-Kelainan Trombosit
pada limpa.
pada :
Infeksi HIV.
rifamicin).
Limpoma
sirkulasi lebih dari normal, hal ini disebabkan karena kegiatan fisik,
Trombositosis primer
Trombositosis primer dapat terjadi pada polisitemia vera atau
sumsum tulang.
Trombositosis sekunder
Terjadi akibat infeksi, olahraga, ovulasi, dan stress atau kerja fisik
trombositosis
beda. Ada yang berat, ada yang ringan, ada yang respons dengan
(Anonim, 1989).