Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

Asam urat merupakan hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini biasanya
akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal. Namun dalam kondisi tertentu,
ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat secara seimbang, sehingga terjadi kelebihan
dalam darah. Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendianpersendian dan tempat lainnya termasuk di ginjal itu sendiri dalam bentuk kristal-kristal.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah disebut juga hiperurisema. Keadaan ini dapat
menyebabkan penumpukan kristal asam urat disendi dan menimbulkan peradangan di daerah
tersebut. Jenis gangguan seperti ini disebut artritis gout.
Untuk menganalisis kadar asam urat, terdapat tiga metode yaitu enzimatik, kalorimetri
dan metode kimia dan masing masingnya memilik kelebihan serta kekurangan. Metode
kolorimetri bersifat tidak spesifik karena terganggung oleh zat zat lain seperti bilirubin dan
senyawa pereduksi seperti asam askorbat, metode kimia dinilai memiliki presisi yang baik,
lebih akurat dibandingkan dengan metode yang lain, lebih sensitive, tetapi memiliki harga yang
mahal. Pada praktikum kali ini menggunakan metode enzimatik yang memiliki kelebihan
dibanding pemeriksaan secara kalorimetri dan metode kimia, kelebihannya yaitu lebih spesifik,
sensitif, akurat serta bebas dari gangguan senyawa lain. Pengukuran dilakukan menggunakan
spektofotometer yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Lambert-Beer, apabila cahaya
monokromatik melalui suatu media, maka sebagian cahaya tersebut akan diserap, sebagian
dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.
Pada praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah menggunakan alat pelindung diri
dengan baik dan benar, disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian kondisikan
reagen pada suhu ruang dan dihomogenkan sebelum digunakan. Lalu disiapkan 3 buah tabung
serologis, tabung serologis 1 ditambahkan 500 L reagen dan 12,5 L akuades, tabung serologis
2 ditambahkan 500 L reagen dan 12,5 L larutan standar, serta tabung serologis 3 ditambahkan
500 L reagen dan 12,5 L sampel. Dalam proses pemipetan diusahakan agar tidak timbul
gelembung udara dan harus menggunakan tip yang bersih.
Larutan blanko berfungsi mencegah terukurnya serapan selain analit, larutan standar yang
mengandung DHBS, aminoantipirin serta enzim urikase yang merupakan komponen analat

dengan konsentrasi yang sudah diketahui, serta larutan uji yang berisi serum. Pemeriksaan kadar
asam urat ini menggunakan bagian darah yang disebut serum agar pengukuran lebih teliti karena
dalam serum sudah tidak mengandung banyak senyawa dan tidak mengandung faktor
pembekuan darah yang akan mengganggu hasil percobaan. Untuk memperoleh serum maka
digunakan sampel darah yang disimpan dalam tabung vaccutainer tanpa antikoagulan dan serum
dipisahkan dengan sentrifugasi pada 3000 rpm selama 15 menit.
Ketiga tabung serologi tersebut digoyangkan agar larutan tercampur secara sempurna.
Setelah itu tabung diinkubasikan pada suhu ruang selama 5 menit. Proses inkubasi ini bertujuan
memberikan waktu untuk terjadinya reaksi antara kedua larutan dalam campuran tersebut.
Pengukuran blanko perlu dilakukan karena dikhawatirkan terjadi perubahan reagen pada saat
inkubasi dan memberikan serapan pada panjang gelombang pengukuran.
Setelah diinkubasi, larutan standard dan sampel mengalami perubahan warna dari bening
berubah menjadi warna merah muda. Warna merah muda ini berasal dari senyawa quinoneimine
yang menandakan telah terjadinya reaksi antara enzim dengan asam urat. Reaksi yang terjadi
yaitu sebagai berikut :
Asam urat + H2O +O2
urikase
DBHS+4-Aminoantipirin +2H2O2

Allantoin +CO2+H2O2
Quinoneimina +3H2O
urikase

Perubahan warna (menjadi berwarna merah) diperlukan agar campuran larutan dapat diukur
absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, khususnya dengan sinar visibel.
Setelah inkubasi selesai, masing-masing larutan blanko, standard dan sampel diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 505
nm.
Dari hasil pengukuran kadar asam urat pada probandus atas nama Kadek Rian
Kusmayadi didapatkan hasil 4,0775 mg/dL, sedangkan nilai normal asam urat untuk pria antara
3,5 sampai 7,2 mg/dL, maka kadar asam urat probandus mengalami peningkatan. Bila lebih dari
7,0 mg/dL dapat menyebabkan serangan gout dan bila lebih dari 12mg/dL dapat menyebabkan
terjadinya batu ginjal. Kadar batas normal pada wanita lebih rendah dibandingkan dengan kadar
batas normal pada pria, ini disebabkan perempuan memiliki hormon estrogen dan progesterone
dalam jumlah lebih banyak dari pria yang dapat berfungsi sebagai penghambat produksi asam
urat dalam tubuh.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan asam urat ini yaitu reagen
yang digunakan harus disimpan pada suhu 2-8 0 C, jangan dibekukan, dan pastikan tidak
kadaluarsa. Selain itu persiapan pasien juga sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
menggambarkan keadaan pasien sebenarnya, dimana dalam pemeriksaan ini pasien harus puasa
selama 10-12 jam, dan hanya diperbolehkan minum air putih saja, serta tidak dianjurkan untuk
melakukan aktivitas fisik seperti olahraga sebelum dilakukan pengambilan sampel. Pastikan
bahwa alat spektrofotometer telah terkalibrasi dan telah dilakuakan control sebelum memeriksa
sampel sehingga hasil yang didapatkan validtambahain lagi mangg hal apa
saja yg perlu diperhatikan
untuk mengurangi kadar asam urat yang berlebih dalam tubuh, sebaiknya mengurangi
konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Berikut adalah contoh makanan yang
menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:

Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak


Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan

sarden
Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
Daging kambing, daging sapi, daging kuda
Bebek, angsa dan kalkun
Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom,

susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping


Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun

pepaya, kangkung
Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan

margarin/mentega
Makanan kaya protein dan lemak
Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga harus banyak minum air

putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu
mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh smelalui urine. Kurangi konsumsi
alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat, yang menyebabkan pembuangan
asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam urat tertahan dalam peredaran darah dan

menumpuk di persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan
tuak karena mengandung senyawa alkohol.
Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry
Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh,
jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat. Perbanyak konsumsi karbohidrat
kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis
fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
Jangan minum aspirin
Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran
sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.

Anda mungkin juga menyukai