Disusun oleh:
16143010004
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
LAPORAN PRAKTIKA BIOKIMIA
A. Pengertian
Asam urat adalah hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini biasanya
akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal. Namun dalam kondisi
tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat secara seimbang, sehingga
terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan
tertimbun pada persendian-persendian dan tempat lainnya termasuk di ginjal itu sendiri
dalam bentuk kristal-kristal ( Anonim, 2011)
B. Tujuan
Mengetahui kadar asam urat dalam darah.
C. Landasan Teori
Asam urat adalah asam yang terbentuk kristal – kristal yang merupakan hasil akhir
dari metabolisme purin ( bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat pada inti sel – sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat di tubuh kita
dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayuran,
buah, kacang –kacangan) ataupun hewan ( daging, jeroan, ikan sarden ). ( Indriawan,
2009)
Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase.
Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk filtrasi, direabsorbsi sebagian, dan
diekskresi sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin. Peningkatan kadar asam
urat dalam urin dan serum bergantung pada fungsi ginjal, kecepatan metabolisme purin,
dan asupan diet makanan yang mengandung purin ( Hamdani, 2012)
Keadaan normal, setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuhnya, tapi jumlahnya
sedikit. Dalam beberapa keadaan, misalnya konsumsi makanan yang mengandung purin
tinggi, atau karena ginjal kurang mampu mengeluarkannya dalam tubuh, maka kadar asam
urat dalam darah akan meningkat.
Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan kadar asam urat kaum
pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia, sedangkan pada wanita
prosentasenya lebih kecil, dimana peningkatannya juga cenderung berjalan sejak
dimulainya masa menopause. Ini karena wanita mempunyai hormon estrogen yang ikut
membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya lebih
tinggi karena tidak memiliki hormon estrogen. ( Riswanto, 2010)
Pemeriksaan asam urat dapat dilakukan dengan menggunakan serum atau plasma
heparin, maupun urine. Spesimen berupa serum atau plasma heparin diambil dari 3 – 4 ml
darah yang berasal dari pembuluh vena, kemudian dimasukkan dalam tabung tertutup.
Kadar asam urat dalam serum atau plasma dapat diukur dengan metode kolorimetri
menggunakan fotometer. Serum yang akan digunakan harus disentrifuge terlebih dahulu
untuk mencegah terjadinya hemolisis. Nilai rujukan yang digunakan dalam analisis
kuantitatif asam urat, yaitu untuk laki – laki 3,5 – 7,0 mg/dl, perempuan 2,5 – 6,0 mg/dl,
saat dalam kondisi panik > 12 mg/dl, dan untuk anak – anak 2,5 – 5,5 mg/dl, serta lansia
3,5 – 8,0 mg/dl. ( Riswanto, 2010 )
E. Prosedur kerja
1. Dikalibrasi alatnya terlebih dahulu.
2. Desinfeksi area penusukan.
3. Mengambil sampel darah pasien
4. Ditetes sampelnya pada stik
5. Dipasang strep pada Benechek
6. Dilihat hasil dari benechek tersebut.
F. Hasil
H. Kesimpulan
1. Pada sampel A didapati hasil 5,4 mg/dl dan dalam kondisi yang normal.
2. Pada sampel B didapati hasil 11,9 dan dalam kondisi yang tidak noramal