Anda di halaman 1dari 16

Tugas terstruktur

MASALAH –MASALAH YANG TERKAIT DENGAN KOMPONEN - KOMPONEN


DAN SASARAN PASIENT SAFETY

OLEH
KELOMPOK 4

NAMA : ALFIRA HI. B. HAJI FIDAYANTI SANGAJI


ALFIAN ALI AMBARWATI AHMAD
GAMALWATI RUSTAM WIDYA G. ABDURAHMAN
NURAIN BAGU FITRIA RAHMAHDHANI
MARNI GANJI YUYUN HI. ISMAIL
WINDI I. FITRIYANI

PROGRAM STUDY D-IV JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah .Selawat
berserta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan
sekarang..
Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI................................................................................................

2.1 Pengertian......................................................................................................................

2.2 Sasaran Patient Safety ...................................................................................................

2.3........................................................................................................................................Tuj
uh langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS No.001-VIII-2005)
sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit........................................................................
2.4........................................................................................................................................Asp
ek hukum terhadap Patient Safety ................................................................................
2.5........................................................................................................................................Hak
pasien.............................................................................................................................
2.6........................................................................................................................................Keb
ijakan yang mendukung keselamatan pasien.................................................................
2.7........................................................................................................................................Man
ajemen Patient Safety ...................................................................................................
2.8........................................................................................................................................Sist
em pencatatan dan pelaporan pada Patient Safety .......................................................
2.9........................................................................................................................................Mo
nitoring dan evaluasi......................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


Keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah sistem pelayanan dalam suatu Rumah
Sakit yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman, termasuk di dalamnya
mengukur risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien, analisa insiden,
kemampuan untuk belajar & menindaklanjuti insiden serta menerapkan solusi untuk
mengurangi risiko. "Safety is a fundamental principle of patient care and a critical
component of hospital quality management." (World Alliance for Patient Safety,
Forward Programme WHO 2004).
Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang perlu diperhatikan
oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Keselamatan
pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit memberikan asuhan kepada pasien secara
aman serta mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melaksanakan suatu tindakan yang seharusnya diambil. Sistem
tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden,
tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008).
Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah sepatutnya
memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien. Oleh karena itu,
rumah sakit harus memiliki standar tertentu dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Standar tersebut bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam menerima pelayanan
kesehatan yang baik serta sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan
asuhan kepada pasien. Selain itu, keselamatan pasien juga tertuang dalam undang-
undang kesehatan. Terdapat beberapa pasal dalam undang-undang kesehatan yang
membahas secara rinci mengenai hak dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh setiap petugas
medis yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Tindakan
pelayanan, peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien sudah seharusnya
menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien tersebut. Oleh karena itu, tenaga
medis harus memiliki pengetahuan mengenai hak pasien serta mengetahui secara luas
dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga keselamatan diri pasien.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.

Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

2.2 Sasaran Patient Safety :

1. Kejadian Tidak Diharapakn (KTD)/Adverse Event : adalah kejadian karena


kesalahan medis ataupun non medis yang mengakibatkan cedera pasien akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) ataupun tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (ommission)
2. KTD yang tidak dapat dicegah (Unpreventable adverse event) : salah satu jenis KTD
akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang muktahir
3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/Near miss : sama seperti Adverse Event namun
cedera tersebut tidak terlalu serius karena adanya faktor “keberuntungan” maupun
“pencegahan”.
a. Keberuntungan, contoh : kesalahan pemberian makanan diit DM kepada pasien
DM yang mengakibatkan peningkatan Gula Darah Sewaktu namun tidak
berpengaruh secara langsung pada kondisi fisik pasien.
b. Pencegahan, contoh : salah pemberian obat pada pasien lain, dideteksi secara
dini serta dipantau perkembangannya sehingga tidak menimbulkan reaksi yang
tidak diinginkan.
c. Peringanan. contoh : suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, tetapi
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya.
4. Kesalahan Medis (Medical errors) : adalah kesalahan dalam proses pengelelolan
pasien (asuhan medis ataupun keperawatan) karena faktor kegagalan melaksanakan
suatu tindakan ataupun karena mengambil tindakan yang tidak seharusnya diambil.
Dan hal ini merupakan kesalahan yang sangat fatal.
5. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient Safety Incident : adalah suatu kejadian
yang tidak disengaja ataupun yang tidak diharapkan yang dapat menimbulkan suatu
cedera atau berpotensi menimbulkan cedera.
6. Kejadian sentinel / Sentinel Event : adalah salah satu KTD yang mengakibatkan
suatu kematian atau cidera yang serius. Contoh : salah mengoperasi bagian tubuh
pasien yang tidak sehatrusnya dipoerasi.
2.10. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS No.001-
VIII-2005) sebagai panduan bagi staf Rumah Sakit

1.  Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien, “ciptakan kepemimpinan &


budaya yang terbuka dan adil”

Bagi Rumah sakit:

a. Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta,  


dukungan kepada staf, pasien, keluarga
b. Kebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insiden
c. Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
d. Lakukan asesmen dg menggunakan survei penilaian KP

Bagi Tim:

a. Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
b. Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan
tindakan/solusi yg tepat

2.  Pimpin dan dukung staf anda, “bangunlah komitmen &focus yang kuat & jelas
tentang KP di RS anda”

Bagi Rumah Sakit:

a. Ada anggota Direksi yg bertanggung jawab atas KP


b. Di bagian-2 ada orang yg dpt menjadi “Penggerak” (champion) KP
c. Prioritaskan KP dlm agenda rapat Direksi/Manajemen
d. Masukkan KP dlm semua program latihan staf

Bagi Tim:

a. Ada “penggerak” dlm tim utk memimpin Gerakan KP


b. Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
c. Tumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden
3.  Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, “kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yg potensial
brmasalah”

Bagi Rumah Sakit:

a. Struktur & proses mjmn risiko klinis & non klinis, mencakup KP
b. Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
c. Gunakan informasi dr sistem pelaporan insiden & asesmen risiko & tingkatkan
kepedulian terhadap pasien.

Bagi Tim:

a. Diskusi isu KP dlm forum2, utk umpan balik kpd mjmn terkait
b. Penilaian risiko pd individu pasien
c. Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah
memperkecil risiko tersebut

4.  Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf Anda agar dg mudah dpt


melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS”

Bagi Rumah sakit:

a. Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke


luar yg hrs dilaporkan ke KKPRS – PERSI

Bagi Tim:

a. Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden & insiden yang telah dicegah
tetapi tetap terjadi juga, sebagai bahan pelajaran yang penting.

5.  Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, “kembangkan cara-cara komunikasi


yg terbuka   dengan pasien”

Bagi Rumah Sakit

a. Kebijakan : komunikasi terbuka ttg insiden dg pasien & keluarga


b. Pasien & keluarga mendpt informasi bila terjadi insiden
c. Dukungan,pelatihan & dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd
pasien & kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien

Bagi Tim:

a. Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila tlh terjadi insiden
b. Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
c. Segera stlh kejadian, tunjukkan empati kpd pasien & kel.
6.  Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, “dorong staf anda
utk melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana & mengapa kejadian
itu timbul”

Bagi Rumah Sakit:

a. Staf terlatih mengkaji insiden scr tepat, mengidentifikasi sebab


b. Kebijakan: kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause
Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau metoda
analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 x per tahun utk proses
risiko tinggi

Bagi Tim:

a. Diskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden


b. Identifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak & bagi pengalaman tersebut

7.  Cegah cedera melalui implementasi system Keselamatan pasien, “Gunakan


informasi yg ada ttg kejadian/masalah utk melakukan perubahan pd sistem
pelayanan”

Bagi Rumah Sakit:

a. Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian


insiden, audit serta analisis
b. Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf &
kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg menjamin KP
c. Asesmen risiko utk setiap perubahan
d. Sosialisasikan solusi yg dikembangkan oleh KKPRS-PERSI
e. Umpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden

Bagi Tim:

a. Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman


b. Telaah perubahan yg dibuat tim & pastikan pelaksanaannya
c. Umpan balik atas setiap tindak lanjut ttg insiden yg dilaporkan

2.4 Aspek Hukum Terhadap Patient Safety


Aspek hukum terhadap “patient safety” atau keselamatan pasien adalah sebagai
berikut
UU Tentang Kesehatan & UU Tentang Rumah Sakit.

a.  Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum


1.  Pasal 53 (3) UU No.36/2009
“Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa
pasien.”

2.  Pasal 32n UU No.44/2009


“Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.

3.  Pasal 58 UU No.36/2009


1). “Setiap orang berhak menuntut G.R terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat
kesalahan atau kelalaian dalam Pelkes yang diterimanya.”
2).   “…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.” 

2.  Tanggung jawab Hukum Rumah sakit


a.  Pasal 29b UU No.44/2009
”Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan
Rumah Sakit.”
b.  Pasal 46 UU No.44/2009
“Rumah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di RS.”
c.  Pasal 45 (2) UU No.44/2009
“Rumah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka
menyelamatkan nyawa manusia.”

3.  Bukan tanggung jawab Rumah Sakit


Pasal 45 (1) UU No.44/2009 Tentang Rumah sakit
“Rumah Sakit Tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan/atau
keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian
pasien setelah adanya penjelasan medis yang kompresehensif. “

2.5  Hak Pasien

a.  Pasal 32d UU No.44/2009


“Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar prosedur operasional”

b.  Pasal 32e UU No.44/2009

“Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi”

c.  Pasal 32j UU No.44/2009

“Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan”

d.  Pasal 32q UU No.44/2009

“Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana”

2.6  Kebijakan yang mendukung keselamatan pasien

Pasal 43 UU No.44/2009

a)  RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien

b)  Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa,


dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang
tidak diharapkan.

c)  RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi


keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri

d)  Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk
mengoreksi system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.

Pemerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan


pasien. Keselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. System tersebut meliputi:

a.  Assessment risiko

b.  Identifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien


c.  Pelaporan dan analisis insiden

d.  Kemampuan belajar dari insiden

e.  Tindak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resik.

2.7 Manajemen Patient Safety

Pelaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system Pencacatan dan Pelaporan
serta Monitoring san Evaluasi.

2.8 Sistem Pencacatan Dan Pelaporan Pada Patient Safety

a. Di Rumah Sakit

1.  Setiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Sentinel) pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.

2.  Setiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan
keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Diharapkan dan
Kejadian Sentinel) kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit pada formulir
yang sudah disediakan oleh rumah sakit.

3.  Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menganalisis akar penyebab masalah


semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja

4.  Berdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim Keselamatan Pasien Rumah
Sakit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi
pemecahan masalah kepada Pimpinan rumah sakit.

5.  Pimpinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) setiap terjadinya insiden dan setelah
melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.

b. Di Propinsi

Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah menerima produk-produk dari


Komite Keselamatan Rumah Sakit 

c. Di Pusat

1.  Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) merekapitulasi laporan dari


rumah sakit untuk menjaga kerahasiaannya
2.  Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan analisis yang
telah dilakukan oleh rumah sakit

3.  Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan analisis laporan


insiden  bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit yang
ditunjuk sebagai laboratorium uji coba keselamatan pasien rumah sakit

4.  Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) melakukan sosialisasi hasil


analisis dan solusi masalah ke Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah,
rumah sakit terkait dan rumah sakit lainnya.

2.9 Monitoring Dan Evaluasi

a. Di Rumah sakit

Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-unit kerja
di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja

b. Di propinsi

Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring dan


evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit di wilayah kerjanya

c. Di Pusat

1.    Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring dan evaluasi


pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit-rumah sakit

2.    Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.

 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.

2. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

3.2 Saran

1.Mempertimbangkan betapa pentingnya misi rumah sakit untuk mampu memberikan


pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien mengharuskan rumah sakit untuk
berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya terhadap
kemanusiaan, maka dikembangkan system Patient Safety yang dirancang mampu
menjawab permasalahan yang ada
DAFTAR PUSTAKA

Komalawati, Veronica. (2010) Community&Patient Safety Dalam Perspektif Hukum


Kesehatan.

Lestari, Trisasi. Knteks Mikro dalam Implementasi Patient Safety: Delapan Langkah Untuk
Mengembangkan Budaya Patient Safety. Buletin IHQN Vol II/Nomor.04/2006 Hal.1-3

Pabuti, Aumas. (2011) Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien (KP) Rumah Sakit.
Proceedings of expert lecture of  medical student of Block 21st of Andalas University,
Indonesia

Panduang Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety). 2005

Tim keselamatan Pasien RS RSUD Panembahan Senopati. Patient Safety.

Yahya, Adib A. (2006) Konsep dan Program “Patient Safety”. Proceedings of  National
Convention VI of The Hospital Quality Hotel Permata Bidakara, Bandung 14-15
November 2006.

 Yahya, Adib A. (2007) Fraud & Patient Safety. Proceedings of  PAMJAKI meeting
“Kecurangan (Fraud) dalam Jaminan/Asuransi Kesehatan” Hotel Bumi Karsa, Jakarta
13 December 2007.

Anda mungkin juga menyukai