Anda di halaman 1dari 12

Tugas Mandiri

BAKTERI ENTAMOEBA HISTOLYTICA, ENTAMOEBA COLI,

GIARDIA LAMBLIA, DAN TRICHOMONAS VAGINALIS

Oleh:

Nama : Alfira Hi. B. Haji

Nim : 16143010004

Semester : II (Dua)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TERNATE

PRODI D-IV KEPERAWATAN

2017
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Adab Terhadap Orang Tua" ini. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
       Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas pendidikan agama dengan judul "Adab Terhadap Orang Tua". Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah
ini.
       Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa
diperbaiki.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Entamoeba histolytica
1. Pengertian
Entamoeba histolytica merupakan salah satu spesies dari Rhizopoda.
Pertama kali ditemukan oleh Losch pada tahun 1875 dari tinja seorang
penderita disentri di Rusia. Schaudinn berhasil membedakannya
dengan Entamoeba coli yan merupakan parasit komersial di dalam usus besar.
Pada tahun 1913, Walker dan Sellards membuktikan bahwaEntamoeba
histolytica merupakan penyebab penyakit koletis amebic (Srisasi Gandahusada,
dkk, 2006).
Entamoeba histolytica termasuk kelas archamoebae filum amoebozoa.
Ini adalah hewan parasit bersel tunggal yaitu protozoa, terutama yang
menginfeksi manusia dan primata lainnya. Protozoa ini membutuhkan hospes
intermediet  untuk menginfeksi hospes definitifnya yaitu kucing dan anjing.
Penyakit yang disebabkan oleh protozoa ini disebutamoebiasis.
2. Penyakit
E. histolytica, sesuai namanya (histo-lytic = menghancurkan jaringan),
adalah patogen; infeksi dapat mengakibatkan disentri amoeba. Gejala dapat
termasuk disentri, diare berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, sakit perut,
dan amoeboma (suatu komplikasi yang mengakibatkan luka di usus). Amoeba
sebenarnya dapat ‘menggali’ ke dalam dinding usus, menyebabkan luka dan
penyakit usus lainnya, dan dapat mencapai aliran darah. Dari sana, ia dapat
menjangkau berbagai organ vital tubuh manusia lainnya, biasanya hati, tapi
kadang-kadang paru-paru, otak, limpa, dan lain sebagainya. Hasil invasi amuba
umum pada jaringan sel adalah liver abscess yang bisa berakibat fatal jika tidak
diobati. Sel darah merah kadang-kadang dimakan oleh sitoplasma sel amoeba.
3. Hospes
Hospes parasit ini adalah manusia. Penyakit yang menjadi akibat dari adanya
Entamoeba histolitica disebut amebiasis (anonym, 2009).

4. Pencegahan
Cara untuk mencegah agar tidak menderita gangguan yang disebabkan
olehEntamoeba histolytica antara lain sebagai berikut.
a. Tidak makan makanan mentah (sayuran,daging babi, daging sapi dan daging
ikan), buah dan melon dikonsumsi setelah dicuci bersih dengan air.
b. Minum air yang sudah dimasak mendidih baru aman.
c. Menjaga kebersihan diri, sering gunting kuku, membiasakan cuci tangan
menjelang makan atau sesudah buang air besar.
d. Tidak boleh buang air kecil/besar di sembarang tempat, tidak menjadikan
tinja segar sebagai pupuk; tinja harus dikelola dengan tangki septik, agar
tidak mencemari sumber air.
e. Di Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar harus secara rutin diadakan
pemeriksaan parasit, sedini mungkin menemukan anak yang terinfeksi
parasit dan mengobatinya dengan obat cacing.
f. Bila muncul serupa gejala infeksi parasit usus, segera periksa dan berobat ke
rumah sakit.
g. Meski kebanyakan penderita parasit usus ringan tidak ada gejala sama sekali,
tetapi mereka tetap bisa menularkannya kepada orang lain, dan telur cacing
akan secara sporadik keluar dari tubuh bersama tinja, hanya diperiksa sekali
mungkin tidak ketahuan, maka sebaiknya secara teratur memeriksa dan
mengobatinya.
5. Siklus Hidup Entamoeba Histolytica
Siklus hidup dimulai dari manusia menelan makanan/minuman yang
terkontaminasi oleh parasit tersebut, di lambung parasit tersebut tercerna,
tinggal bentuk kista yang berinti empat (kista masak) yang tahan terhadap
asam lambung masuk ke usus. Disini karena pengaruh enzym usus yang
bersifat netral dan sedikit alkalis, dinding kista mulai melunak, ketika kista
mencapai bagian bawah ileum atau caecum terjadi excystasi menjadi empat
amoebulae. Amoebulae tersebut bergerak aktif, menginvasi jaringan dan
membuat lesi di usus besar kemudian tumbuh menjadi trophozoit dan
mengadakan multiplikasi disitu, proses ini terutama terjadi di caecum dan
sigmoidorectal yang menjadi tempat habitatnya. Dalam pertumbuhannya
amoeba ini mengeluarkan enzym proteolytic yang melisiskan jaringan
disekitarnya kemudian jaringan yang mati tersebut diabsorpsi dan dijadikan
makanan oleh amoeba tersebut. Amoeba yang menginvasi jaringan menjalar
dari jaringan yang mati ke jaringan yang sehat, dengan jalan ini amoeba
dapat memperluas dan memperdalam lesi yang ditimbulkannya, kemudian
menyebar melalui cara percontinuitatum, hematogen ataupun lymphogen
mengadakan metastase ke organ-organ lain dan menimbulkan amoebiasis di
organ-organ tersebut. Metastase tersering adalah di hepar terutama lewat
hematogen.
Setelah beberapa waktu oleh karena beberapa keadaan, kekuatan
invasi dari parasit menurun juga dengan meningkatnya pertahanan dan
toleransi dari host maka lesi mulai mengadakan perbaikan. Untuk
meneruskan kelangsungan hidupnya mereka lalu mengadakan encystasi,
membentuk kista yang mula-mula berinti satu, membelah menjadi dua,
akhirnya menjadi berinti empat kemudian dikeluarkan bersama-sama tinja
untuk membuat siklus hidup baru bila kista tersebut tertelan oleh manusia.
Parasit ini mengalami fase pre dan meta dalam daur hidupnya yaitu:
Trophozoit — Precyste — Cyste — Metacyste—– Metacyste Trophozoit.
Trophozoit yang mengandung beberapa nukleus (uni nucleate
trophozoit) kadang tinggal di bagian bawah usus halus, tetapi lebih sering
berada di colon dan rectum dari orang atau monyet serta melekat pada
mukosa. Hewan mamalia lain seperti anjing dan kucing juga dapat terinfeksi.
Trophozoit yang motil berukuran 18-30 um bersifat monopodial (satu
pseudopodia besar). Cytoplasma yang terdiri dari endoplasma dan
ektoplasma, berisi vakuola makanan termasuk erytrocyt, leucocyte, sel
epithel dari hospes dan bakteria. Di dalam usus trophozoit membelah diri
secara asexual. Trophozoit menyusup masuk ke dalam mukosa usus besar di
antara sel epithel sambil mensekresi enzim proteolytik. Di dalam dinding
usus tersebut trophozoit terbawa aliran darah menuju hati, paru, otak dan
organ lain. Hati adalah organ yang paling sering diserang selain usus. Di
dalam hati trophozoit memakan sel parenkim hati sehingga menyebabkan
kerusakan hati. Invasi amoeba selain dalam jaringan usus disebut amoebiasis
sekunder atau ekstra intestinal. Trophozoit dalam intestinal akan berubah
bentuk menjadi precystic. Bentuknya akan mengecil dan berbentuk spheric
dengan ukuran 3,5-20 um. Bentuk cyste yang matang mengandung
kromatoid untuk menyimpan unsur nutrisi glycogen yang digunakan sebagai
sumber energi. Cyste ini adalah bentuk inaktif yang akan keluar melalui
feses.
Cyste sangat tahan terhadap bahan kimia tertentu. Cyste dalam air
akan bertahan sampai 1 bulan, sedangkan dalam feses yang mengering dapat
bertahan sampai 12 hari. Bila air minum atau makanan terkontaminasi oleh
cyste E. histolytica, cyste akan masuk melalui saluran pencernaan menuju
ileum dan terjadi excystasi, dinding cyste robek dan keluar amoeba
“multinucleus metacystic” yang langsung membelah diri menjadi 8
uninucleat trophozoit muda disebut “amoebulae”. Amoebulae bergerak ke
usus besar, makan dan tumbuh dan membelah diri asexual. Multiplikasi
(perbanyakan diri) dari spesies ini terjadi dua kali dalam masa hidupnya
yaitu: membelah diri dengan “binary fission” dalam usus pada fase
trophozoit dan pembelahan nukleus yang diikuti dengan cytokinesis dalam
cyste pada fase metacystic.
B. Trichomonas vaginalis
1. Pengertian
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa patogenik yang biasanya
dijumpai di traktus genitaourinaria manusia yang terinfeksi. Ditularkan
melalui hubungan seksual, yang dapat menyebabkan vaginitis pada wanita dan
uretritis non-gonococcoal pada pria.
Trichomonas vaginalis merupakan protozoa dari super-class
mastigophora (Diesing 1866), class zoomastigophora (calkins,1909), ordo
trichomonadinae (dengan genus trichomonas dan pentratrichomonas) dan
tritrichomonadinae.
2. Penyakit
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
serangan protozoa parasit Trichomonas vaginalis. Trichomoniasis merupakan
infeksi yang biasanya menyerang saluran genitourinari; uretra adalah tempat
infeksi yang paling umum pada laki-laki, dan vagina adalah tempat infeksi
yang paling umum pada wanita. Penggunaan kondom dapat menolong
mencegah penyebaran trikomoniasis.
3. Siklus hidup dan gejala yang ditimbulkan
a. Trichomonas vaginalis hidup pada bagian bawah sel kelamin
wanita, uretra dan prostate (pria)
b. mereflikasi dengan cara binary fission
c. tidak dapat  hidup dilingkungan luar.
d. Penularan utama →  melalui hubungan sex
Trichomonas vaginalis yang di tularkan dengan  jumlah cukup ke dalam
vagina dapat berkembang biak, bila flora bakteri, pH dan keadaan fisiologi
vagina sesuai. Setelah berkembang biak , terjadidegenerasi dan deskuamasi
sel epitel vagina. Di sekitar vagina tedapat sedikit leukosit dan parasit
bercampur dengan sel epitel. Sekret vagina mengalir keluar vagina dan
menimbulkan gejala flour albus. Setelah lewat stadium akut, gejala berkurang
dan dapat reda sendiri. Pemeriksaan →in speculo, tampak kelainan
berupavaginitis, dinding vagina dan porsio tampak merah meradang dan pada
infeksi berat →pendarahan-pendarahan kecil. Flour tampak berkumpul di
belakang porsio, encer atau sedikit kental pada infeksi campuran, berwarna
putih kekuning2an atau putih kelabu dan berbusa.  
Keluhan lain: pruritus vagina atau vulva dan disuria (rasa pedih waktu
kencing)  Infeksi dapat menjalar dan menyebabkan uretritis.Trikomoniasis
pada laki-laki yang diserang terutama urethra, kelenjar prostat, kadang-kadang
preputium, vesikula seminalis dan epididimis. Pada umumnya gambaran klinis
lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya mirip
uretritis non gonore, misalnya disuria, poliuria, dan secret urethra mukoid atau
mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang
halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas; gatal pada urethra, disuria,
dan urin keruh pada pagi hari.
4. Pencegahan
Pencegahan infeksi yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dapat
dilakukan dengan:
a. Penyuluhan dan pendidikan terhadap pasien dan masyarakat umumnya
tentang infeksi ini.
b. Diagnosis dan penanganan yang tepat pada pasangan penderita
tricomoniasis.
c. Pemakaian kondom dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk
mencegah tertula
d. rnya pasangan seksual terhadap infeksi ini.
e. Tidak berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Dan apabila
salah satu pasangan menderita tricomoniasis, maka sebaiknya pengobatan
diberikan kepada kedua orang pasangan tersebut.
C. Entamoeba Coli
Entamoeba coli merupakan spesies non-patogenik Entamoeba yang sering
ada sebagai parasit komensal di saluran pencernaan manusia. Klinis, E. coli
(jangan bingung dengan bakteri Escherichia coli) adalah penting dalam
kedokteran karena bisa bingung selama pemeriksaan mikroskopis dari spesimen
tinja diwarnai dengan Entamoeba histolytica patogenik Sementara diferensiasi
ini. Biasanya dilakukan melalui pemeriksaan visual dari kista parasit melalui
mikroskop cahaya, metode baru dengan menggunakan teknik biologi molekular
telah dikembangkan.
a. Penyakit yang ditimbulkan
Diare terjadi jika seseorang mengeluarkan feses dalam bentuk yang
encer. Jika kotoran tersebut mengandung lendir dan darah, penderita telah
mengalami fase yang disebut disentri. Diare dapat terjadi dalam kadar yang
ringan maupun berat.
b. Hospes  
Manusia. Amoeba ini hidup sebagai komensal di rongga usus besar.
Dalam daur hidupnya terdapat bentuk vegetatif dan bentuk kista.
Morfologinya mirip dengan E.histolytica,
c. Distribusi
Amoeba ini ditemukan kosmopolit. Di Indonesia frekuensinya antara 8 – 18%.
d. Pencegahan
Pencegahan terhadap Entamoeba coli agar tidak terjangkit dalam
tubuh manusia pada umumnya sama saja dengan tindakan pencegahan pada
protozoa lainnya. Cara pencegahan tersebut lebih dikhususkan pada
kebersihan perseorangan dan kebersihan lingkungan. Misalnya saja pada
kebersihan individu mencuci tangan dengan bersih sesudah membuang air
besar dan sebelum makan.  Kebersihan lingkungan sendiri misalnya memasak
air minum, mencuci sayuran sampai bersih, atau memasaknya sebelum
dimakan, tidak menggunakan tinja manusia untuk pupuk, buang air besar di
jamban, membuang sampah di tempat sampah yang ditutup untuk
menghindari lalat, serta menutup makanan untuk menghindari kontaminasi
dengan lalat dan kecoa. Pencegahan terhadap infeksi Entamoeba coli dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan perseorangan dan kebersihan
lingkungan. Jadi dengan menjaga kebersihan, kita dapat mencegah Entamoeba
coli masuk ke dalam tubuh manusia.
e. Pengobatan
Pengobatan sebenarnya tidak diperlukan karena protozoa ini
nonpatogen. Akan tetapi ditemukan salah satu tanaman obat keluarga (TOGA)
yaitu daun seena yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Fraksi
polisakarida daun Cassia angustifolia yang diuji dengan allogenic tumor
Sarcoma-180 pada mencit, berefek positif dalam penghambatan pertumbulian
Sarcoma-180. Senosida A dalam tubuh akan mengalami suatu reaksi hidrolisis
enzimatik dan reduksi oleh bakteri flora usus (Entamoeba coli) menjadi rein
antron. Rein antron merupakan suatu senyawa yang menginduksi sekresi air
dan mencegah reabsorpsi air dalam saluran pencernaan, sehingga dapat
digunakan dalam upaya penyembuhan konstipasi akut.
D. Giardia Lamblia
Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran
pencernaan manusia. Protozoa ini ditemukan pertama kali
oleh Leuwenhoek  tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain dari Giardia
lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang
saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang
kucing, anjing, burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.
a. Penyakit Yang Di Timbulkan
Giardiasis adalah infeksi usus halus yang di sebabkan oleh parasit
Giardia Lamblia . Giardiasis terjadi di seluruh dunia dan merupakan penyebab
infeksi parasit khusus yang terjadi di Amerika. Kebanyakan orang
mendapatkan infeksi akibat minum air yang terkontaminasi, tetapi penularan
dari orang ke orang juga dapat terjadi, yaitu melalui kista yang keluar dari
tinja. Penularan langsung terjadi di antara anak-anak atau mitra seksual
(terutama pada pria homo seks).
b. Hospes
Manusia adalah hospes alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies
dan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang di
sebabkannya disebut Giardiasis, Lamblias, dengandistribusi geografik bersifat
kosmolit dan lebih sering di temukan di daerah beriklim panas dari pada di
daerah beriklim dingin, dan parasit ini juga di temukan di Indonesia.
c. Distribusi
Manusia adalah hospes alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies
dan morfologi yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang di
sebabkannya disebut Giardiasis, Lamblias, dengandistribusi geografik bersifat
kosmolit dan lebih sering di temukan di daerah beriklim panas dari pada di
daerah beriklim dingin, dan parasit ini juga di temukan di Indonesia.
d. Pencegahan
Umumnya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar terhindar dari
giardiasis :
1. Jangan minum air yang masih mentah atau belum dimasak
2. Bisa juga manfaatkan filter portable untuk mengambil air dari aliran air di
gunung
3. Biasakan menerapkan pola hidup sehat seperti jangan membuang kotoran
limbah rumah tangga sembarang, dan buang air besar di jamban yang
tertutup.
4. Menjaga kebersihan perorangan  dengan baik untuk mencegah penularan
dari seorang ke orang lain.
5. Mengobati penderita yang tanpa keluhan, tetapi pada pemeriksaan tinja
mengandung kista untuk mencegah penularan.
6. Memanaskan air minum sampai 70 derajat Celsius selama 10 menit
7. Beberapa alat penyaring bisa membersihkan air minum dari parasit
Giardia.

e. Pengobatan
Pengobatan infeksi pada manusia  secara konvensiaonal yaitu melalui
metronidazole, tinidazole, atau nitazoxanide. Metronidazole walaupun pada
saat ini merupakan obat terapi lini depan, namun bisa menyebabkan
mutagenic(mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan kanker pada tikus putih
sehingga harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling umum
adalah pengobatan alternatif berberine sulfate (ditemukan pada akar anggur
oregon, goldenseal, yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya). Berberine
telah memiliki efek entimicrobial dan antipyretic, Namun harus dihindari
pengguanaannya pada wanita hamil karena dapat merangsang rahim untuk
berkontrkasi. Pada dosis tinggi , berberine dapat menyebabkan bradycardia
dan hypotension(tekanan darah rendah).

Anda mungkin juga menyukai