Anda di halaman 1dari 9

Integrasi Sistem Dokumen Pengelolaan Bahan Kimia di Laboratorium: Form Pengajuan,

Kartu Bahan Kimia, Form Mutasi


Posted on September 13, 2017
by Rohmat Ismail
in Kegiatan Laboratorium, Managemen Mutu Lab

Siklus bahan kimia di laboratorium


Pelaksanaan kegiatan penelitian dan praktikum di laboratorium, tentunya akan memerlukan alat dan
bahan kimia. Kebutuhan alat dapat dibedakan menjadi alat penunjang seperti tanur, oven dan neraca
analitik dan alat gelas seperti gelas piala, pipet mohr dan buret. Kebutuhan bahan kimia dapat
disesuaikan dengan metode pengujian yang digunakan, dapat berupa bahan kimia padatan (misalnya
garam dan logam), cairan (misalnya larutan asam basa), dan gas (misalnya amoniak dan metana).
Dalam sistem manajemen laboratorium yang baik diperlukan suatu bentuk sistem dokumen untuk
mengendalikan penggunaan kebutuhan penelitian dan praktikum tersebut terutama penggunaan
bahan kimia. Sistem dokumen tersebut dapat berupa form pengajuan, kartu bahan kimia, dan
form mutasi. Bentuk sistem dokumen yang pertama adalah form permintaan bahan kimia. Form
permintaan bahan kimia di laboratorium ini berlaku untuk semua pihak yang akan melakukan
kegiatan baik penelitian maupun praktikum mandiri. Dengan adanya form permintaan bahan kimia ini
maka pengelola laboratorium dapat mengetahui jumlah bahan kimia yang digunakan oleh setiap
individu yang bekerja di laboratorium. Form permintaan bahan kimia ini berisi tentang informasi
berapa jumlah bahan kimia yang diminta beserta jenis, spesifikasi, dan satuannya. Dengan adanya
form permintaan bahan kimia ini, sistem manajemen di laboratorium akan lebih baik dan terkendali
karena mengetahui jumlah aktual bahan yang diminta oleh pengguna sehingga dapat dijadikan data
acuan untuk rekapitulasi pada kartu bahan kimia.

Skema integrasi data sistem dokumen pengelolaan data bahan kimia


Silahkan baca juga:

 Kegiatan Visitasi Laboratorium di Politeknik Negeri Batam


Sebagai Bagian Dari Rangkaian Diklat Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan Tingkat Terampil Tahun 2016
 Seminar Pengelolaan dan Pengembangan Laboratorium PLP IPB:
Validasi Pengukuran X-Ray Diffraction dengan Softwere JADE 6
 Pelatihan Input Data Bahan Kimia CIMS: Tata Kelola Bahan Kimia
Dan Integrasi Sistem Data Inventaris
 Workshop Pengembangan Kompetensi Pranata Laboratorium
Pendidikan (PLP) : Pelatihan Sistem Informasi dan Manajemen
Pengelolaan Laboratorium Untuk Bahan Kimia Dengan Softwere
Chemical Inventory Management System (CIMS) dan Aplikasi Sistem
Informasi Untuk Tata Kelola Laboratorium
Bentuk sistem dokumen yang kedua adalah kartu bahan kimia. Kartu bahan kimia memuat tentang
identitas bahan kimia, serta riwayat pemakaiannya. Data yang digunakan dalam kartu bahan kimia
ini, dibuat dengan data sebenarnya untuk diketahui oleh pihak pengelola laboratorium. Dengan
menggunakan kartu bahan kimia, kegiatan penggunaan bahan kimia akan lebih praktis dan sistematis
karena ketika akan mengakses riwayat penggunaan bahan kimia, data sudah siap tersaji dengan
mudah. Selain itu data riwayat penggunaan bahan kimia dapat dijadikan pula sebagai bahan acuan
untuk pengadaan bahan kimia jika jumlahnya stoknya hampir habis. Manfaat dari diterapkannya
penggunaan kartu bahan kimia adalah meningkatnya mutu pelayanan laboratorium dalam hal
pengelolaan bahan kimia yang terdapat di laboratorium dan akan berdampak sangat baik pada
penyelenggaraan pendidikan sains yang secara berkesinambungan menyediakan bahan kima untuk
kegiatan penelitian dan pendidikan bagi mahasisiwa.

Format form mutasi bahan kimia


Bentuk sistem dokumen yang ketiga adalah form mutasi. Form mutasi digunakan untuk mengetahui
data penggunaan bahan kimia setiap bulan selama 1 tahun dan mengetahui sisa bahan kimia yang
telah dikonversi ke dalam nilai rupiahnya. Form mutasi memuat informasi tentang penambahan dan
pengurangan bahan kimia yang terdapat dalam sistem inventaris dengan keterangan bahan kimia
yang sudah dibuka untuk digunakan. Form mutasi bahan kimia dapat dijadikan sebagai laporan
untuk pihak sekertariat di Departemen Kimia dan Kepala laboratorium karena sudah sesuai format
yang telah ditentukan oleh departemen. Nilai bahan kimia yang tersisa dalam form muatsi ini telah
dikonversi ke dalam nilai rupiahnya dengan tujuan untuk menghindari adanya temuan dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) karena pengadaan bahan kimia di laboratorium melalui pendanaan Biaya
Operasional Penrguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Rangkaian sistem dokumen pengelolaan bahan kimia
ini merupakan bentuk integritasi dalam pengelolaan laboratorium.
Blog Archives
Formulir Permintaan Alat dan Bahan Kimia Laboratorium
Posted on June 12, 2016

by Rohmat Ismail

Dalam kegiatan penelitian dan praktikum di laboratorium, tentunya kita akan memerlukan alat dan
bahan kimia. Kebutuhan alat dapat dibedakan menjadi alat penunjang seperti tanur, oven dan neraca
analitik dan alat gelas seperti gelas piala, pipet mohr dan buret. Kebutuhan bahan kimia dapat
disesuaikan dengan metode pengujian yang digunakan dapat berupa bahan kimia padatan (misalnya
garam dan logam), cairan (misalnya larutan asam basa), dan gas (misalnya amoniak dan
hidrokarbon). Dalam sistem management laboratorium yang baik diperlukan suatu bentuk dokumen
untuk mengendalikan penggunaan bahan kimia dan alat tersebut. Dokumen tersebut dapat berupa
formulir pemintaan alat dan bahan kimia di laboratorium.

Read more »
Download

FacebookTwitterGoogle+LinkedInShare0
 administrasi
 anorganik
 bahan kimia
 download
 ipb
 laboratorium
 managemen mutu
[ 3 Replies ]

POB Penelitian: Surat Penggunaan Laboratorium di Luar Jam Kerja


Posted on July 10, 2015

by Rohmat Ismail

Penelitian (research) pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang
dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian
itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu yang bersifat logis (pengertianahli.com).
Kegiatan penelitian mahasiswa pastinya memerlukan waktu yang panjang dalam menyelesaikan
pekerjaannnya di laboratorium. Misalnya saja untuk kegiatan sintesis senyawa anorganik seperti nano
partikel karbon maupun kompleks logam memerlukan waktu hingga beberapa hari dengan
menggunakan suhu tertentu di dalam oven. Tentunya rentang waktu tersebut dilakukan di luar jam
kerja normal para staff laboratorium yaitu pada hari senin sampai jumat pukul 07.30-16.00. Maka dari
itu, sebagai bentuk legalitas sesuai POB penelitian di laboratorium Kimia Anorganik untuk para
mahasiswa yang akan mengerjakan penelitian di luar jam kerja, harus mengisi form surat
penggunaan laboratorium di luar jam kerja.
Penerapan management laboratorium sangat penting untuk pengembangan laboratorium itu sendiri.
Salah satu bentuk penerapan management laboratorium yang baik yaitu dengan administrasi
laboratorium yang memiliki sistem tertentu. surat penggunaan laboratorium di luar jam
kerja digunakan sebagai salah satu administrasi laboratorium yang harus dipenuhi untuk mahasiswa
yang akan melakukan penelitian di luar jam kerja pada laboratorium kimia anorganik.
Read more »
Download
FacebookTwitterGoogle+LinkedInShare0
 administrasi
 anorganik
 kimia
 laboratorium
 surat
[ 4 Replies ]

Surat Peminjaman Alat


Posted on July 10, 2015

by Rohmat Ismail
Read more »

http://rohmatchemistry.staff.ipb.ac.id/category/administrasi-lab/

Anda mungkin juga menyukai