Anda di halaman 1dari 12

MODUL PELATIHAN KEPALA, LABORAN, DAN

TEKNISI LABORATORIUM IPA SMP, SMA, DAN SMK

SOP LABORATORIUM KIMIA

SOP LABORATORIUM KIMIA


A. Tujuan
1. Peserta diklat dapat menyusun dan mengendalikan SOP laboratorium kimia dengan
tepat
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyusun dan mengendalikan penerapan SOP peralatan laboratorium kimia
2. Menyusun dan mengendalikan penerapan SOP kebutuhan alat praktik di
laboratorium kimia
3. Menyusun dan mengendalika penerapan SOP prosedur praktikum kimia
C. Uraian Materi
1. Pengertian SOP Laboratorium Kimia
SOP (Standar Operasional Prosedur) laboratorium kimia merupakan serangkaian
instruksi kerja tertulis yang dibakukan (terdokumentasi) mengenai proses penyelenggaraan
administrasi laboratorium kimia, bagaimana, dan kapan harus dilakukan, di mana dan oleh
siapa dilakukan. SOP ini terdiri dari rumusan indikator-indikator teknis, administratif, dan
prosedural sesuai tata kerja yang ada di laboratorium kimia.
Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium adalah untuk membantu
memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium
beserta semua sumber daya yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu
terselenggaranya kegiatan praktikum yang berkualitas. Selain itu, SOP yang telah disusun
dapat digunakan sebagai dasar hukum jika terjadi penyimpangan tatalaksana yang ada di
laboratorium. Dengan adanya SOP ini juga dapat mengarahkan personal pengelola
laboratorium untuk melaksanakan tugas rutinnya lebih disiplin dan terarah.
Pelaksanaan tugas rutin personal pengelola laboratorium kimia akan mudah dikontrol
dengan adanya SOP. Akan tetepi sebelum dilakukan pengontrolan, maka diperlukan
penyusunan sebuah SOP yang dapat digunakan. Hal ini disebabkan dalam pengontrolan
penerapan SOP laboratorium berkaitan erat dengan ada atau tidaknya SOP laboratorium
kimia.
1. Penyusunan SOP
Adapun penyusunan SOP laboratorium kimia meliputi beberapa tahapan. Tahapantahapan tersebut antara lain (1)menentukan tujuan yang ingin dicapai, (2) membuat
rancangan awal, (3) melakukan evaluasi internal, (4) melakukan evaluasi eksternal, (5)
melakukan uji coba, (6) menempatkan prosedur pada unit terkait, dan (7) menjalankan
prosedur yang dibuat.
Selain tahapan-tahapan yang telah disebutkan di atas, penyusunan SOP juga
memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan SOP. Prinsip-prinsip penyusunan SOP tersebut
dijelaskan di bawah ini.
1. SOP harus memperhatikan alur pelaksanaan kegiatan yang mudah ditelusuri jika terjadi
masalah saat pelaksanaan nantinya.

2. Perumusan SOP harus sesuai dengan kebutuhan


berlaku.

dan aturan kebijakan yang sedang

3. SOP harus memperhatikan lamanya waktu pelaksanaan, porsi tugas masing-masing


pelaksana laboartorium sehingga akan diketahui tanggung jawab dari masing-masing
pelaksana pengelola laboratorium.
4. SOP laboratorium harus dapat menjadi pedoman terhadap norma waktu, hasil kerja yang
tepat serta bagian pendanaan jika dimungkinkan ada pembiayaan di dalamnya.
5. Bahasa yang digunakan dalam SOP harus mudah dipahami oleh semua penggunanya.
Jika diperhatikan lebih lanjut, maka pengontrolan penerapan SOP termasuk pada
tahapan no 7 penyusunan SOP, maka dalam pelaksanaan pengontrolan penerapan SOP harum
memperhatikan SOP yang telah ada. Pengontrolan penerapan laboratorium kimia akan
dijelaskan pada bagian di bawah ini.
2. Pengontrolan Penerapan SOP di Laboratorium Kimia
Penerapan SOP
yang berupa pedoman tertulis bertujuan untuk membantu
ketercapaian tujuan laboratorium sebagai salah satu sarana sumber belajar di sekolah. SOP
laboratorium kimia berupa alur, langkah-langkah, tahapan-tahapan yang harus dilakukan
ketika menyelesaikan sebuah kegiatan/proses kinerja ilmiah kimia. SOP laboratorium kimia
meliputi SOP peralatan di laboratorium kimia, SOP bahan praktikum kimia dan SOP prosedur
kegiatan praktikum kimia. SOP laboratorium ini akan menjadi pedoman dan alat komunikasi
secara tak langsung bagi berbagai pihak yang akan berhubungan dengan laboratorium kimia
seperti peserta didik, guru kimia, laboran kimia, penanggung jawab laboratorium kimia
maupun kepala sekolah.
Pengontrolan penerapan SOP dalam kaitannya dengan peralatan di dalam
laboratorium kimia melibatkan proses pengadministrasian dari alat-alat yang berada dalam
laboratorium kimia. Selain itu juga memuat bagaimana peraturan/sanksi yang diberikan jika
terjadi kerusakan alat. Semua itu dirumuskan dalam bentuk SOP kemudian disusun instrumen
pengontrolan penerapan SOP. Hal ini juga berlaku untuk pengontrolan penerapan SOP bahanbahan kimia dan juga laboran/analis kimia. Pengontrolan penenerapan SOP bahan-bahan
kimia berisi tentang jenis-jenis/karakter bahan-bahan kimia jika direaksikan atau
digabungkan dengan bahan-bahan kimia yang lain. Peraturan penyimpanan dan pembuangan
bahan-bahan kimia juga harus diatur di dalam SOP ini. Hal ini dilakukan agar bahan-bahan
kimia yang tersimpan di dalam laboratorium terjaga dengan baik. Sedangkan untuk
pengontrolan penerapan SOP laboran/analis kimia memuat siapa-siapa saja yang
diperkenankan menjadi laboran/analis kimia, tentunya memperhatikan kualifikasi
akademiknya yang meliputi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan
laboratorium kimia.
SOP bagi peserta didik akan berguna untuk memberi arahan apa saja kegiatan yang
harus dilakukan ketika bekerja/belajar di laboratorium. Guru kimia sebagai salah satu
perantara sumber belajar antara laboratorium dan peserta didik juga akan dapat mengarahkan
dengan mudah kepada para peserta didik. Laboran sebagai pelaksana di laboratorium dapat

mengontrol dengan mudah keterlaksanaan kegiatan laboratorium sesuai dengan tata tertib
yang berlaku. Penanggung jawab laboratorium dan kepala sekolah sebagai pimpinan dapat
mengawasi jalannya kegiatan laboratorium serta sebagai acuan mengukur kinerja laboran
dengan diterapkannya SOP ini. Dengan diterapkannya SOP di laboratorium kimia maka
kegiatan laboratorium akan menjadi lancar dan melibatkan semua pihak. Oleh karena itu
perlu adanya kontrol pada penerapan SOP laboratorium kimia.
Salah satu cara mengontrol penerapan SOP laboratorium adalah dengan penggunaan
checklist. Komponen untuk mengontrol SOP peralatan dan bahan kimia di laboratorium
antara lain:
1. Memastikan peralatan yang digunakan untuk praktikum kimia berada dalam kondisi baik,
pengukuran atau mengambilan data sesuai, desain dan jumlahnya memadai sesuai dengan
kegiatan praktikum kimia yang akan dilakukan.
2. Memeriksa, membersihkan, merawat dan mengkalibrasi peralatan secara periodik
berdasarkan SOP masing-masing peralatan
3. Memastikan/menjaga dokumentasi setiap kegiatan di setiap log book masing-masing
peralatan.
4. Memastikan bahwa peralatan dan bahan material yang ada di ruang laboratorium tidak
saling mengganggu.
5. Memberi label bahan kimia, reagen dan larutan dengan identitas, konsentrasi dan
kemurnian, bahaya yang ditimbulkan, tanggal kadaluarsa, cara penyimpanan, sumber,
tanggal pembuatan/persiapan, stabilitas.
Selama proses pengontrolan berlangsung, maka saat itu telah atau sedang
dilaksanakannya tahapan pelaksanaan/penerapan dari SOP. Proses penerapan SOP harus
memastikan bahwa output yang dikehendaki dapat diwujudkan, yaitu:
1. SOP yang baru disusun atau direvisi harus diketahui terlebih dahulu di setiap
pelaksaannya.
2. Semua pengguna dalam hal ini adalah pengelola laboratorium kimia harus dapat
mengakses salinan SOP.
3. Setiap personal pengelola laboratorium kimia harus mengetahui peranannya dalam SOP
sehingga dapat memaksimalkan pengetahuan dan kemampuannya secara efektif.
4. Kemungkinan timbulnya masalah-masalah dalam proses penerapan SOP harus disiasati
dengan penyediaan mekanisme monitoring kinerja pengelola laboratorium.

D. Aktivitas Pembelajaran
Lembar Kerja :
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-6 anggota pesert diklat
2. Carilah contoh SOP peralatan, kebutuhan bahan praktik, dan prosedur analisis
laboratorium kimia.
3. Jika sekolah Anda sudah memiliki SOP tersebut, maka gunakan SOP yang ada di
sekolah Anda.

4. Rancanglah instrumen pengeontrolan penerapan SOP peralatan, kebutuhan bahan


praktik, dan prosedur analisis laboratorium kimia yang nantinya dapat digunakan
untuk melihat keterlaksanaan kegiatan yang tertera dalam SOP.
5. Masukkan butir pengontrolan penerapan SOP tersebut ke dalam tabel di bawah ini.

Laboratorium Kimia
Nama Instansi

: ..................................................................

Kecamatan

: ..................................................................

Kabupaten

: ..................................................................

No

Aspek/Kegiatan

1.

Kondisi Peralatan
Laboratorium Kimia

2.

Kebutuhan Bahan-Bahan
Kimia

3.

Prosedur Laboran/Analis

Ada/
Tidak

Skor
1

Ket.
3

6. Diskusikan dengan teman sekelompok.


7. Presentasikan hasil rancangan kelompok Anda di depan kelas.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan tujuan disusunnya SOP Laboratorium Kimia.
2. Jelaskan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam penyusunan SOP Laboratorium
Kimia.
3. Bagaimana instrumen yang baik untuk mengontrol penerapan SOP dilaboratorium kimia?

4. Sebutkan prinsip-prinsip dalam merumuskan SOP.


5. Salah satu kegiatan yang digunakan untuk pengontrolan penerapan SOP laboratorium
kimia adalah pembuatan dafta check list. Sebutkan komponen-komponen yang perlu
diperhitungkan dalam penyusunan daftar check list tersebut.

F. Rangkuman
1. SOP laboratorium kimia adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang dibakukan
(terdokumentasi) mengenai proses penyelenggaraan administrasi laboratorium kimia,
bagaimana, dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
2. SOP laboratorium kimia meliputi SOP peralatan di laboratorium kimia, SOP bahan
praktikum kimia dan SOP prosedur analisis kimia.
3. Tujuan disusunnya standar operasional prosedur laboratorium adalah untuk
membantu memperlancar pengelolaan laboratorium guna memaksimalkan kegunaan
dari laboratorium beserta semua sumber daya yang ada didalamnya, sehingga dapat
membantu terselenggaranya kegiatan praktikum yang berkualitas.
4. Langkah langkah penguyusan SOP meliputi (1)menentukan tujuan yang ingin
dicapai, (2) membuat rancangan awal, (3) melakukan evaluasi internal, (4)
melakukan evaluasi eksternal, (5) melakukan uji coba, (6) menempatkan prosedur
pada unit terkait, dan (7) menjalankan prosedur yang dibuat.
5. Prinsip-prinsip penyusunan SOP berkaitan dengan bahasa rumusan SOP dan
isi/content dari SOP.
6. Salah satu cara mengontrol penerapan SOP laboratorium adalah dengan penggunaan
checklist yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Contoh SOP pelaksanaan praktikum
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengguna laboratorium harus mendapatkan izin menggunakan laboratorium dari


laboran yang bertugas atau guru bidang studi.
Tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan praktik sendirian di laboratorium.
Pengguna laboratorium harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang telah
terstandar.
Pengguna laboratorium hendaknya telah mengetahui lokasi sumber listrik, air, gas dan
dapat menggunakannya dengan benar di laboratorium.
Pengguna laboratorium tidak diperkenankan makan dan minum kecuali ada instruksi
tertentu dari guru bidang studi.
Pengguna laboratorium hendaknya mengetahui letak alat pemadam kebakaran dan dapat
menggunakannya dengan benar.
Guru bidang studi yang ingin menggunakan laboratorium harus mengisi agenda
penggunaan ruang laboratorium.
Sebelum bekerja, pengguna laboratorium atau guru yang bersangkutan harus mengisi
agenda peminjaman alat dan bahan laboratorium serta ceklist pengembalian alat.

9.

10.
11.
12.

13.
14.
15.
16.
17.

18.
19.
20.

Pengguna laboratorium harus memperhatikan kelengkapan alat dan bahan yang telah
disediakan petugas laboratorium di meja praktikum. Alat yang belum lengkap harus
dilaporkan ke petugas laboratorium.
Penggunaan alat dan bahan praktikum harus dipergunakan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
Periksa alat yang akan dipergunakan sebelumnya, karena kerusakan alat adalah tanggung
jawab pemakainya.
Penggunaan alat dan bahan harus dilaksanakan dengan hati-hati. Jika ada alat yang
belum diketahui cara pemakaiannya, pengguna harus membaca SOP alat atau bertanya
kepada petugas laboratorium atau guru yang bersangkutan.
Alat-alat laboratorium yang rusak selama praktikum harus dilaporkan kepada petugas
laboratorium.
Jika bahan kimia terkena kulit atau mata, cucilah dengan air yang banyak dan segera
lapor kepada petugas laboratorium.
Presepsikan bahwa semua bahan kimia adalah berbahaya.
Gunakan lemari asap sewaktu mereaksikan bahan kimia yang menghasilkan gas atau
senyawa menguap lainnya.
Dilarang membuang bahan kimia sisa percobaan atau bahan lain yang memungkinkan
merusak dan tersumbatnya saluran pembuangan air. Pembuangan bahan kimia harus
dengan perlakuan pengenceran.
Dilarang mengambil bahan kimia langsung dari botol induk atau mengembalikan bahan
kimia layak pakai ke botol induk.
Bahan kimia bekas pakai pada praktikum harus ditampung dalam botol gelas dan diberi
label jelas.
Setelah selesai bekerja, alat-alat dan meja praktikum harus dalam keadaan bersih.

Contoh SOP

A. Latar Belakang
Fungsi utama dari laboratorium adalah wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas
teori, penelitian dan pengembangan keilmuan, sehingga menjadi unsur penting dalam
kegiatan pendidikan dan penelitian, khususnya di bidang IPA. Tujuan disusunnya standar
operasional prosedur laboratorium adalah untuk membantu memperlancar pengelolaan
laboratorium guna memaksimalkan kegunaan dari laboratorium beserta semua sumberdaya
yang ada didalamnya, sehingga dapat membantu terselenggaranya kegiatan praktikum yang
berkualitas. Kegiatan yang ada dalam lingkup pengelolaan laboratorium meliputi praktikum,
penggunaan peralatan laboratorium, dan penggunaan laboratorium untuk penelitian.
B.
1.

Tujuan
Menciptakan suasana pembelajaran di laboratorium yang kondusif, tertib dan terkendali

2.
Membantu meningkatkan kualitas pembelajaran di laboratorium untuk mencapai target
pembelajaran.
C. Ruang Lingkup
Prosedur ini diterapkan kepada seluruh pihak (guru maupun siswa) yang menggunakan
laboratorium untuk kegiatan belajar mengajar dengan metode praktikum.
D. Definisi
Praktikum merupakan salah satu metode pembelajaran sains yang bertujuan untuk
implementasi maupun eksplorasi ilmu sains menggunakan media belajar (alat dan bahan)
yang sesuai
E. Landasan Kebijakan
Panduan mutu LRC
F. Prosedur Kerja
1. Sebelum menggunakan laboratorium, pengguna (guru) melakukan prosedur pemesanan
fasilitas LRC yang berlaku.
2. Pemesanan dilakukan minimal tiga hari sebelum penggunaan dengan menyerahkan LRC
from request yang telah diisi. PJ lab mengecek isian data pada form dan dilakukan konfirmasi
jika terdapat data yang kurang lengkap.
3. Jangka waktu tiga hari pemesanan sebelum penggunaan fasilitas dimaksudkan untuk
memberikan tenggang waktu pada PJ Lab dalam mempersiapkan beberapa perangkat yang
diperlukan, antara lain :

Paket alat dan bahan

Modul praktikum
4. Pada hari yang telah disepakati, pengguna memiliki hak untuk melaksanakan kegiatan
praktikum dengan alat dan bahan yang sudah disediakan dan modul praktikum untuk
pelaporan kegiatan praktikum, dengan mekanisme peminjaman yang telah ditentukan pada
prosedur penggunaan alat dan bahan.
5. Instruksi Kerja Selama Kegiatan Praktikum
a.
Untuk siswa/i
1)
Membaca doa terlebih dahulu sebelum memulai praktikum
2)
Memperhatikan keamanan dan keselamatan praktikum dengan menggunakan jas lab
yang telah tersedia
3)
Menjaga alat-alat yang telah diamanahkan
4)
Menjaga kebersihan laboratorium dengan mengikuti petunjuk kebersihan yang tersedia
5)
Mematuhi intruksi guru dan tata tertib yang berlaku
6)
Menjaga kerapian laboratorium dengan melipat dan mengembalikan jas lab pada
tempatnya dan merapikan tempat praktikum setelah selesai dipakai.
7)
Menjaga kebersihan lab. Dengan membuang sampah pada tempatnya, membuang
limbah percobaan pada tempat yang tersedia.
8) Tidak melakukan kegiatan seperti berikut :

Makan dan minum di dalam ruangan lab

Mencicipi/menghirup zat kimia tanpa sepengetahuan guru pembimbing

Membuat kegaduhan

Mengganggu proses belajar mengajar dan praktikum di laboratorium


Membuang limbah asam/basa ke dalam wastafel

Mencoret-coret tembok, bangku, meja, alat lab, lantai

Melakukan tindakan tidak bertanggung jawab terhadap alat lab yang rusak / hilang

Melakukan kegiatan di luar prosedur / ketentuan


b. Untuk guru
1)
Berada di lokasi praktikum untuk memberikan pengarahan dan mengawasi jalannya
praktikum
2)
Mengisi buku tamu
3)
Berada di lokasi praktikum hingga selesai pengecekan kondisi alat dan bahan yang
dikembalikan
6. Guru maupun siswa/I wajib melaporkan beberapa hal terkait :
7. Setelah kegiatan praktikum berlangsung, guru dan PJ Lab melakukan pengecekan terhadap
kondisi alat dan bahan yang dikembalikan.
8. Jika terdapat alat yang rusak, tanpa dilaporkan / terdeteksi, maka akan menjadi tanggung
jawab kelompok dimana pelacakan dilakukan dengan melihat nomor keranjang alat yang
bersesuaian dengan nomor kelompok.
9. Pengguna laboratorium bersedia mematuhi ketentuan lain yang terkait.
G.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dokumen Pendukung
LRC Request Form
Buku tamu
Modul praktikum
Kartu praktikum
Data kejadian perkara
Daftar Inventaris

H.

Riwayat Perubahan

(Bulan, tahun)

Contoh SOP

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, 2008. Cara Menata Alat dan Bahan di Laboratorium Kimia. Jakarta: Depdiknas
Depdilbud. 1993. Buku Katalog Alat Laboratorium IPA untuk SMP dan SMA. Jakarta
:Dikmenum.
Kuswanto. 2014. Kompetensi Laboran. Workshop Kompetensi Laboran di LSIH UB, 22
Agustus 2014.
Medical College of Georgia. 2001. Chemical Saftey Guide for Laboratories.
EnvironmentalHealth & Saftey Division.
Moh. Amien. 1984 Buku Pedoman Praktikum Dan Manual Laboratorium Pendidikan
IPAUmum (General Science). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Salirawati, Das. 2009. Manajemen Laboratorium Kimia/IPA. Makalah Kegiatan Pembinaan
MGMP Bagi Guru SMA dan SMK. UNY. Yogyakarta (2009).
Soendjojo Dirdjosoemarto dan Iswojo PIA. 1985. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta
:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai