Anda di halaman 1dari 3

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS KIMIA KLINIK


“Teknik pengambilan dan pemeriksaan spesimen feses dan
sperma”

OLEH:
NAMA : SARIPA INDIRA S.LATUCONSINA
STAMBUK : 15020180193
KELAS : C3

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
Mata Kuliah : Kimia Klinik Dasar
Sub Pokok Bahasan :Teknik pengambilan dan pemeriksaan
spesimen feses dan sperma
Pertemuan :6

Jawab pertanyaan di bawah ini

1. Sebutkan kelenjar yang berperan dalam menghasilkan sperma!


Jawaban :
Ada 3 kelenjar yang bekerja yaitu :
a. kelenjar testis (tubuli seminiferi),
b. kelenjar prostat,
c. vesika seminalis
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan semen dan sperma!
Jawaban :
Persamaannya pada pemeriksaan sperma adalah pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan
sperma seorang pria. Perbedannya yaitu semen merupakan cairan
putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi.
Sedangkan 'makhluk' kecil yang berenang-renang di dalam semen di
sebut sperma.
3. Sebutkan beberapa hal yang dilakukan pemeriksaan
sampel sperma dilaboratorium!
Jawaban :
a. Menghitung sperma (sperma count)
b. Pemeriksaan ukuran, bentuk gambaran sperma, dan
gerakan sperma. Pemeriksaan ukuran, bentuk, dan
gambaran sperma biasanya melalui pemeriksaan
sampel yang telah diwarnai di bawah mikroskop.
Yang ditentukan pada pemeriksaan :
- Warna : putih keruh/jernih dan bila merah ini berarti
abnormal
- Bau : bau khas
- Viskositas : kental
-Ph : 7-12, rata-rata 8
4. Sebutkan syarat sperma dikatakan normal!
Jawaban :
Sperma yang normal memiliki bentuk kepala oval dan berekor
panjang, yang akan mendorong sperma bergerak maju. tak kalah
penting adalah gerakan sperma. Gerak sperma ada empat macam,
yaitu gerak lurus cepat, gerak lurus lambat, gerak di tempat, dan
tidak bergerak. Untuk dapat melakukan pembuahan diperlukan jenis
sperma yang bergerak maju (gerak lurus cepat dan gerak lurus
lambat).
5. Apa gunanya dilakukan pemeriksaan feses?
Jawaban :
Pemeriksaan feses dilakukan untuk:
a. Melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini mudah dilakukan
baik oleh perawat atau klien sendiri. Pemeriksaan ini
menggunakan kertas tes Guaiac
b. Analisa produk diet dan sekresi saluran cerna. Bila feses
mengandung banyak lemak (disebut: steatorrhea),
kemungkinan ada masalah dalam penyerapanlemak di usus
halus. Bila ditemukan kadar empedu rendah, kemungkinan
terjadi obstruksi pada hati dan kandung empedu.
c. Mendeteksi telur cacing dan parasit. Untuk pemeriksaan ini
dilakukan tiga hari berturut-turut.
d. Mendeteksi virus dan bakteri. Untuk pemeriksaan ini
diperlukan jumlah feses sedikit untuk dikultur.
e. Pengambilan perlu hati-hati agar tidak terkontaminasi. Pada
lembar pengantar perlu dituliskan antibiotik yang telah
dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai