Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Menurut Hardinsyah dan Supariasa (2017), Lemak (lipid) adalah zat
organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air. Namun, lemak dapat
larut pada pelarut non polar seperti eter, alkohol, kloroform, dan benzena.
Lemak adalah zat yang kaya akan energi dan berfungsi sebagai sumber
energi yang memiliki peranan penting dalam proses metabolisme lemak.
Menurut Wijayanti (2017), Metabolisme lemak dalam tubuh yaitu lemak
akan disimpan didalam bentuk trigliserida pada sel lemak dalam jaringan
adiposa. Sel-sel tersebut akan menyimpan lemak setelah pencernaan lemak
bahkan makanan bila kilomikron dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
mengandung lemak, masuk melalui jaringan adiposa yang dibentuk didalam
hati untuk mengangkut trigliserida kesuluruh tubuh. VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) sendiri Bila sel membutuhkan energi enzim lipase dalam sel
adiposa akan menghidrolisis trigliserida menjadi tiga asam lemak masuk ke
dalam siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi. Lemak diet danjaringan
adiposa terdiri dari trigliserida yang biasa digunakan untuk memasok dan
menyimpan lemak.

B. Fungsi Lemak
Menurut Hardinsyah dan Supariasa (2017), fungsi lemak adalah sebagai
berikut :
1. Sumber energi
Fungsi lemak yang utama dalam tubuh adalah untuk memberikan energi
dalam otot dan proses tubuh. Lemak adalah energi yang padat yang
mengandung 9 kalori/gram. Sekitar setengah dari bahan bakar yang
dibutuhkan tubuh saat istira hat berasal dari lipid. Jika meengkonsumsi
lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan dalam satu hari kelebihan
energi disimpan sebagai lipid di sel-sel adiposa.
2. Sumber asam lemak esensial
Untuk beberapa jenis asam lemak tubuh memiliki kemampuan untuk
memproduksi sendiri tetapi ada beberapa jenis lemak yang sangat

3
4

penting bagi tubuh tetapi tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri


yaitu asam lemak esensial karena itu kita perlu mengkonsumsi lemak
yang cukup untuk memperoleh jenis asam lemak ini.
3. Membantu tubuh menyerap vitamin A, D, dan E
Beberapa jenis vitamin tersebut merupakan jenis vitamin yang larut
dalam lemak sehingga, untuk dapat diserap oleh tubuh, vitamin ini
memerlukan bantuan lemak.
4. Menghemat protein
Pada kondisi tertentu tubuh membutuhkan energi yang sangat banyak
seperti dalam kondisi sakit, pada kondisi ini tanpa adanya lemak, tubuh
akan menggunakan protein untuk memnuhi kebutuhan protein
sedangkan protein sendiri memiliki fungsi penting lainnya sebagai zat
pengatur dan mebantu tubuh meningkatkan fungsi imunitasnya, dengan
bantuan lemak, protein melakukan fungsi utama sebagai zat pengatur
tanopa harus terbuang percuma untuk memenuhu kebutuhan energi
yang besar.
5. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
Lemak adalah salah satu zat gizi yang mampu memperlambat sekresi
asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung sehingga
memberikan efek kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi
tekstur yang disukai dan meberikan kelezatan khusus pada makanan.
6. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh dan mencegah
kehilangan panas secara cepat dengan demikian lemak berfungsi dapat
memelihara suhu tubuh.
7. Pelindung organ tubuh
Lemak juga berperan dalam mengisolasi dan melindungi tubuh. Lemak
bertindak seperti pembungkus gelembung untuk melindungi organ yang
dilapisinya dari cedera. Tanpa lapisan lemak ini setiap benturan bisa
menyakiti organ tubuh.
8. Sebagai pengantar emulsi, yang menunjang dan mempermudah keluar
masuknya zat zat lemak melalui membran sel (lipida lesitin) Sebagai
pemula prostaglandin yang berperan mengatur tekanan darah, denyut
jantung, dan liposisi
5

9. Sebagai salah satu bahan penyusun empedu, asam folat (didalam hati)
hormon seks (khususnya untuk kolesterol)
Menurut Wijayati (2017), fungsi lemak memiliki peranan dalam
menyusun struktur penyimpanan dan fungsi metabolisme. Fungsi lemak bagi
tubuh meliputi :
1. Lemak sebagai penyusun sel tubuh
Lemak memainkan bagian intergal dalam membran biologis. Membran
biologis merupakan membran yang secara alami dapat dibentuk dan di
temukan pada makhluk hidup yang berfungsi sebagai pelindung sel.
Lemak berperan penting sebagai penghalang yang mampu mencegah
pergerakan air dan molekul lainnya, dipermukaan dan membran, antara
satu lingkungan dengan lingkungan lainnya. Semua sel hidup
mengandung membran yang menyediakan struktur dimana banyak
reaksi metabolik terjadi.
2. Lemak sebagai cadangan energi
Tempat menyimpan lemak utama pada manusia terdapat pada jaringan
adiposa. lemak dalam keadaan dinamis akan terus menerus diuraikan
dikeluarkan dari jaringan untuk diganti. Lemak diangkut sebagai lipo
protein yaitu struktur biokimia yang berisi protein dan lemak yang terikat
pada protein dan memungkinkan lemak untuk bergerak melalui air pada
bagian dalam dan di luar sel kemudian dibawa kejaringan yang
membutuhkan, disimpan sebagai cadangan energi dijaringan adiposa,
jaringan adiposa terbentuk dari sel adiposa yang mempunyai fungsi
utama menyimpan dan mensitesis lemak, kemudian lemak dioksidasi
kedalam struktur lipid membran untuk memasok energi.

C. Golongan Lemak
Menurut Hardinsyah dan Supariasa (2017), berdasarkan komposisi
kimia, lemak terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Lemak sederhana/netral (trigliserida) : lemak sederhana tersusun atas
trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak contohnya
senyama lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar), dan minyak (lemak
sederhana yang cair pada suhu kamar).
6

2. Lemak campuran
Lemak campuran merupakan gabungan antara lemak dan senyawa
bukan lemak contoh lemak campuran adalah :
a. Lipoprotein yaitu struktur biokimia yang berisi protein dan lemak yang
terikat pada protein dan memungkinkan lemak untuk bergerak melalui
air pada bagian dalam dan di luar sel
b. Fosfolipid (gabungan antara lipid dan fosfat)
c. Fosfatidilkolin (gabungan antara lipid fosfat dan kolin) merupakan
komponen penting yang mengantarkan lemak yang telah diproses
oleh hati ke seluruh badan.
d. Glikolipid (gabungan anatar glukosa dan lipid)
e. Sulfolipid (gabungan antara sulfur dan lipid)
f. Amino-lipid (gabungan antara asam amino dan lipid)
3. Lemak asli (derivat lemak) : derivat lemak merupakan senyawa yang
dihasilkan dari proses hidrolisis lipid, misalnya kolestrerol dan asam
lemak berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap. Asam lemak bersifat non esensial yaitu dapat disintesis oleh
tubuh pada umumnya. Berwujud padat pada suhu kamar. Asam
lemak jenuh misalnya asam butirat, asam palmitat, asam stearat dan
asam oleat, yang di butuhkan oleh tubuh dan dapat dibuat di dalam
tubuh.
b. Asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang memiliki ikatan
rangkap. Asam lemak ini bersifat esensial yaitu tidak dapat disintesis
oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam
lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya asam linoleat
dan asam arakidonat yang sangat di butuhkan oleh tubuh tapi tidak
dapat dibuat di dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari luar, yaitu
dari lemak makanan.
Selain berdasarkan komposisi kimianya, lemak dibagi menurut sifat lain
meliputi :
1. Menurut sumber meliputi :
a. Lemak hewani
7

b. Lemak nabati
2. Menurut konsistensi, meliputi :
a. Lemak padat (fat, gajih, yang pada umumnya terdapat dalam makanan
hewan
b. Lemak cairan atau minyak (minyak kelapa, minyak kacang, minyak
jagung, minyak biji kapas.
3. Menurut wujudnya, meliputi :
a. Lemak tidak terlihat (invisible fat) yang ikut termakan dengan makanan
(daging, alpukat, durian, kacang-kacangan)
b. Lemak terlihat (visible fat) yaitu ekstraksi minyak dan mentega.

D. Lemak Secara Fisiologis


Menurut Hardinsyah dan Supariasa (2017), pencernaan lemak dimulai
dari lambung dengan bantuan enzim lipase yang berasal dari pankreas. Di
dalam duodenum trigliserida dipecah menjadi glyserida, monoglysakarida,
dan asam lemak bebas dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai
panjang tidak larut dalam air tetapi berkaitan dengangaram-garam empedu
dan dapat larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati.
Di dalam hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat
keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak badan. Apabila tubuh
kehabisan glikogen maka lemak badan akan diambil kembali. Mula-mula
lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam hati dalam bentuk lemak
bebas, jika dalam makanan terdapat kelebihan karbohidrat atau lemak dari
kebutuhan tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan
tenaga. Lemak cadangan disimpan disekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan
alat tubuh yang lain.
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalu jaliur eksogen
dan endogen.
1. Jalur eksogen
lipoprotein yang mengangkut trigliserida dan kolesterol yang berasal
dari usus disebut sebagai koilomikron. Selanjutnya, trigliserida dalam
kilomikron mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase sehingga
terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas
akan menembus jaringan kembali sebagai cadangan energi. Adapun
8

kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga


menghasilkan kolesterol bebas. Kilomikron remnan merupakan
kilomikron yang sebagian besar trigliseridanya telah dihilangkan
sehingga ukurannya menjadi kecil, tetapi jumlah ester kolesterolnya
tetap.
Sebagai kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam
empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti
detergen dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan.
Sebagai kolesterol yang lain dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa
dimerabolisme menjadi asam empedu, kemudian organ hati akan
mendistribusikan kolesterol ini ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur
endogen. Akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati. Kolesterol juga dapat
diprosuksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-
A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2. Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila
makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati
mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk
trigliserida. Trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk very
low density lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabloisme oleh
enzim liporpotein lipase menjadi IDL (intermediete density lipoprotein).
Selanjutnya, IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL
(Low density lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari
kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL.
LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah,
yang pertama-tama akan berkaitan dengan HDL (high density
lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dalam tubuh.
Itulah mengapa muncul istilah LDL-kolesterol disebut lemak “jahat” dan
HDL-kolesterol disebut lemak “baik”. Oleh sebab itu, rasio keduanya
harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan
mengirim trigliserida ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati
9

dan mengirim trigliserida ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari


pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim
kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan dari
dalam sel untuk dibuang.

E. Biosintesis Asam Lemak


Menurut Widodo (2009), biosintesis asam lemak sebagai bagian dari
biosintetis lipid adalah suatu proses metabolisme yang penting dalam jasat
hidup. Secara keseluruhan biosintesis asam lemak terbagi menjadi tiga
tahap utama. Tahap pertama pembentukan malonil koenzim A dari asetil
koenzim A. Tahap kedua adalah pemanjangan rantai asam lemak sampai
terbentuknya asam palmitat secara kontinu dengan tiap kali penambahan
malonil keenzim A dan pelepasan CO2. Tahap ketiga adalah pemanjangan
rantai asam palmitat secara bertahap bergantung pada keadaan dan
komposisi faktor penunjang reaksi di dalam sel.

Gambar 2.1 Biosintesis Asam Lemak

F. Oksidasi Asam Lemak


Menurut Husma (2016), Asam lemak mempunyai peran yang sangat
penting sebagai sumber pembentuk energi didalam tubuh sebagian besar
10

dari padanya disimpan dalam bentuk senyawa trigliserida didalam sel.


Sebagian besar asam lemak bebas yang mengalami katabolisme berasal
dari hidrolisis trigliserida oleh enzim lipase yang terdapat didalam sel
jaringan lemak. Asam lemak ini dikeluarkan dari sel, berkaitan dengan serum
albumin yang kemudian bersama aliran darah dibawa ke jaringan lainnya
didalam tubuh untuk selanjutnya mengalami oksidasi. Dalam hal ini asam
lemak yang masuk ke jaringan lebih dulu dikatabolisme dengan perantaraan
enzim didalam sitoplasma, baru kemudian dimasukkan kedalam
mitokondrion untuk selanjutnya mengalami proses oksidasi menghasilkan
energi yang dipakai untuk segala kegiatan dalam tubuh yang memerlukan
energi. Oksidasi sempurna asam lemak berantai panjang didalam semua
sel. Dalam keadaan tertentu oksidasi asam lemak dalam sel otak
menghasilkan asam β-hidroksibutirat. Kelincahan gerak, penyebaran,
oksidasi asam lemak yang terjadi didalam tubuh berlangsung secara terpadu
dengan proses metabolisme karbohidrat dan diatur oleh sistem hormon
endokrin yang rumit.
Menurut Wijayanti (2017), Asam lemak yang ada didalam tubuh banyak
mengalami oksidasi dalam β-oksidasi menjadi asetil Ko-A. Asetil Ko-A
merupakan perantara penting unutk jalur metabolisme lemak, protein,
karbohidrat. Oksidasi asam lemak ini terjadi didalam mitokondria untuk
memasuki mitokondria, asam-asam lemak pertama-tama harus diubah
menjadi suatu bentuk asli Ko-A oleh aksi tiokinase dan ATP dalam
mikrosom atau pada permukaan mitokondria. Untuk asam-asam lemak
rantai panjang, biasanya harus diubah terlebih dahulu menjadi asil karnitin
supaya dapat masuk menembus membran mitokondria. Sesampainya
didalam mitokondria, barulah asam lemak dioksidasi. Oksidasi asam lemak
dapat terjadi hampir di semua jaringan dalam tubuh sebgai penyedia energi.
Namun, otak, eritrosit, dan medula adrenal tidak dapat memanfaatkannya
sebagai energi. Semua proses ini mulai dari masuk kedalam mitokondria
hingga mengalami oksidasi terjadi dalam 3 tahap. Sistem β-oksidasi pada
asam lemak melibatkan 3 tahap yaitu :
1. Aktivasi asam lemak yang terjadi di sitoplasma. Sitoplasma merupakan
bagian sel yang terlindungi oleh membran sel yang berfungsi sebagai
11

tempat berlangsungnya metabolisme dan sintesis dengan cara suatu


reaksi.
2. Transport asam lemak kedalam mitokondria. Mitokondria adalah tempat
dimana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung dan juga
merupakan organel yang berfungsi menghasilkan energi (ATP).
3. Proses β-oksidasi didalam matriks mitokondria. Matriks mitokondria
adalah merupakan cairan dalam mitokondiria yang berfungsi untuk
oksidasi asam lemak dan katabolisme asetil koenzim.

G. Proses Metabolisme Asam Lemak Tak Jenuh


Menurut Sartika (2009), asam lemak tak jenuh terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal


Asam Lemak tak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid/ MUFA)
merupakan jenis asam lemak yang mempunyai 1 (satu) ikatan rangkap
pada rantai atom karbon. Asam lemak ini tergolong dalam asam lemak
rantai panjang (LCFA), yang kebanyakan ditemukan dalam minyak zaitun,
minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, dan kanola.
Minyak zaitun adalah salah satu contoh yang mengandung MUFA 77%.
Secara umum asam Lemak tak jenuh tunggal berpengaruh
menguntungkan kadar kolesterol dalam darah, terutama bila digunakan
sebagai pengganti asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh tunggal
(MUFA) lebih efektif menurunkan kadar kolesterol darah, daripada asam

lemak tak jenuh jamak (PUFA), sehingga asam oleat lebih populer
dimanfaatkan untuk formulasi makanan olahan menjadi populer.
12

Salah satu jenis MUFA adalah Omega-9 (Oleat), memiliki sifat lebih stabil
dan lebih baik perannya dibandingkan PUFA (Poly Unsaturated Fatty
Acid/asam lemak tak jenuh jamak). PUFA dapat menurunkan kolesterol
LDL, tetapi dapat menurunkan HDL. Sebaliknya MUFA dapat
menurunkan K-LDL dan meningkatkan K-HDL. Penelitian yang dilakukan
oleh Wood,14menyatakan bahwa MUFA dapat menurunkan K-LDL dan
meningkatkan K-HDL secara lebih besar daripada Omega-3 dan Omega-
6. Substitusi lemak jenuh (S) dengan lemak tak jenuh jamak (P) dan
lemak tak jenuh tunggal (M) atau yang diformulasikan dengan kenaikan
nilai (P+M)/S dapat menurunkan kadar kolesterol baik jumlah kolesterol
total ataupun kolesterol LDL. PUFA terbukti dapat menurunkan K-LDL,
sedangkan MUFA selain menurunkan kolesterol total juga terbukti dapat
menurunkan K-LDL dan meningkatkan K-HDL lebih besar dibandingkan
dengan PUFA. Penurunan rasio K-LDL/K-HDL akan menghambat
terjadinya atherosklerosis. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly
Unsaturated.

2. Asam Lemak Tak Jenuh Jamak


Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA)
Asam Lemak tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA)adalah
asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat
cair pada suhu kamar bahkan tetap cair pada suhu dingin, karena titik
lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan MUFA atau SFA. Asam
lemak ini banyak ditemukan pada minyak ikan dan nabati seperti
saflower, jagung dan biji matahari. Sumber alami PUFA yang penting bagi
kesehatan adalah kacang-kacangan dan biji-bijian. Contoh PUFA adalah
asam linoleat (omega-6), dan omega-3, tergolong dalam asam lemak
rantai panjang (LCFA) yang banyak ditemukan pada minyak nabati/sayur
dan minyak ikan.
13

PUFA (asam lemak arakhidonat, linoleat dan linolenat) antara lain


berperan penting dalam transpor dan metabolisme lemak, fungsi imun,
mempertahankan fungsi dan integritas membran sel. Asam lemak
omega3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein kilomikron dan
kemungkinan juga dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein), serta
menurunkan produksi trigliserida dan apolipoprotein β(beta) di dalam
hati. Selain berperanan dalam pencegahan penyakit jantung koroner
dan artritis, asam lemak omega-3 dianggap penting untuk
memfungsikan otak dan retina secara baik. Asam lemak esensial adalah
asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan fungsi
normal semua jaringan yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Termasuk
dalam jenis ini adalah asam alfa linoleat (omega 6) dan asam alfa
linolenat (omega 3). Turunan asam lemak yang berasal dari asam lemak
esensial adalah asam arakidonat dari asam linoleat, EPA
(eikosapentaenoat), dan DHA (dokosaheksaenoat) dari asam linolenat.
Asam lemak esensial merupakan prekursor sekelompok senyawa
eikosanoid yang mirip hormon, yaitu prostaglandin, prostasiklin,
tromboksan, dan leukotrien. Senyawa-senyawa ini mengatur tekanan
darah, denyut jantung, fungsi kekebalan, rangsangan sistem saraf,
kontraksi otot serta penyembuhan luka.

H. Proses Metabolisme Asil Gliserol dan Sfingolipid


1. Metabolisme gliserol
Menurut Hardinsyah dan Supariasa (2017), Gliserol dari hasil
hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menghasilkan energi melalui jalur
metabolisme karbohidrat, yaitu glikolisis. Pada tahap awal, gliserol
mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat.
Selanjutnya, senyawa tersebut masuk ke dalam rantai respirassi
membentuk dihidroksi aseton fosfat (produk antara dalam jalur glikolisis).
2. Metabolisme sfingolipid
Menurut Wijayanti (2017), sfingolipid merupakan lemak yang
mengandung sfingosin suatu alkohol amino dengan rantai hidrokarbon
tidak jenuh yang panjang dibandingkan gliserol. Sfingolipid dalam
14

tumbuh-tumbuhan dan hewan dan ditemukan dalam jumlah yang besar


dalam jaringan saraf dan otak. Sfingomielin suatu asam lemak yang
berkaitan melalui satu ikatan amida dengan gugusan amino dari
sfingosin dan mempunyai fosforilkolin yang melekat dengan gugusan
hidroksil terminal melalui ikatan ester. Sfingomielin merupakan sfingolipid
yang paling berlimpah dan merupakan satu-satunya fosfolipid delipad
sfingosin dalam membran seperti fosfatidilkolin, sfingomielin memiliki
kepala polar dan dua ekor nonpolar, salah satu merupakan bagian
hidrokarbon tidak jenuh yang penjang dari sfingosin.

I. Masalah Keperawatan
Secara umum masalah keperawatan yang dapat muncul akibat
gangguan metabolisme lemak terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi
(lemak), obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner,
Kanker, Anoreksia Nervosa.
15

1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami
seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko
penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk
kebutuhan metabolisme.
a) Tanda klinis :
1) Berat badan 10-20% dibawah normal
2) Tinggi badan dibawah ideal
3) Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran
standar
4) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
5) Adanya penurunan albumin serum
6) Adanya penurunan transferin
b) Kemungkinan penyebab
1) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker.
2) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
3) Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi
laktos
4) Nafsu makan menurun
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
a) Tanda klinis
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
3) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada
wanita
4) Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau
monoton.
b) Kemungkinan penyebab :
16

a) Perubahan pola makan


b) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

Anda mungkin juga menyukai