Anda di halaman 1dari 38

i

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN


(HEALTH PROMOTION)

DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEPERAWATAN


KOMUNITAS II

DI SUSUN OLEH:
Augusta Pinto Da Silva 1903006
Brian Lilih Waluyo Utomo 1903008
Laurensia Deka Sabatina 1903018
Yohana Feby Arinafelia 1903033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2019/2020

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan anugerahNya yang senantiasa dirasakan dalam menjalani berbagai tugas dan
tanggungjawab, secara khusus dalam upaya menyelesaikan penulisan makalah
Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut berperan memberi masukan guna penyelesaian penulisan makalah
ini. Sangat disadari oleh kelompok bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dengan demikian sangat diharapkan adanya masukan dari teman-
teman maupun Ibu Mei Rianita E. Sinaga,S.Kep.,Ns.,M.Kep. guna melengkapi
tugas penulisan makalah ini.

Yogyakarta, Maret 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latara Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Rumusan Masalah......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Definisi Promosi Kesehatan.......................................................................3
B. Macam Promosi Kesehatan.......................................................................4
C. Metode Promosi Kesehatan ......................................................................6
D. Visi dan Misi Promosi Kesehatan .............................................................6
E. Tujuan dan Sasaran Promosi Kesehatan ..................................................7
F. Strategi Promosi Kesehatan.......................................................................9
G. Peran Dan Fungsi Perawat Komunitas Dalam Promosi Kesehatan.........12
H. Alat Dan Media Promosi Kesehatan........................................................13
I. Model dan Nilai Promosi Kesehatan.......................................................18
BAB III..................................................................................................................21
PENUTUP..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latara Belakang

A. WHO
merumuskan
promosi kesehatan
sebagai proses
untuk
B. meningkatkan
kemampuan
masyarakat dalam
memelihara dan
meningkatkan
C. kesehatannya.
Selain itu, untuk
mencapai derajat
2

kesehatan yang
sempurna, baik
D. fisik, mental, dan
sosial masyarakat
harus mampu
mengenal,
mewujudkan
E. aspirasinya,
kebutuhannya,
serta mampu
mengubah atau
mengatasi
lingkungannya.
F. Dapat
disimpulkan bahwa
3

promosi kesehatan
adalah program-
program kesehatan
G. yang dirancang
untuk membawa
perubahan
(perbaikan), baik di
dalam masyarakat
H. sendiri, maupun
dalam organisasi
dan lingkungannya.
I. WHO
merumuskan
promosi kesehatan
4

sebagai proses
untuk
J. meningkatkan
kemampuan
masyarakat dalam
memelihara dan
meningkatkan
K. kesehatannya.
Selain itu, untuk
mencapai derajat
kesehatan yang
sempurna, baik
L. fisik, mental, dan
sosial masyarakat
harus mampu
5

mengenal,
mewujudkan
M. aspirasinya,
kebutuhannya,
serta mampu
mengubah atau
mengatasi
lingkungannya.
N. Dapat
disimpulkan bahwa
promosi kesehatan
adalah program-
program kesehatan
O. yang dirancang
untuk membawa
6

perubahan
(perbaikan), baik di
dalam masyarakat
P. sendiri, maupun
dalam organisasi
dan lingkungannya.
Program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit fokus pada menjaga
orang sehat. Promosi kesehatan melibatkan dan memberdayakan individu
dan masyarakat untuk terlibat dalam perilaku sehat, dan membuat
perubahan yang mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis dan
morbiditas lainnya.
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan. Upaya
perubahan perilaku kesehatan bukan hanya di tekankan pada upaya
penyeluhan atau pemberian informasi- informasi kesehatan guna
meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap kesehatan.
Program promosi kesehatan tetap menjadi program utama Kemenkes RI
pada tahun 2012 dalam rangka untuk mencapai target program MDGs
2015 untuk menurunkan angka kematian bayi, menurunkan angka
kematian ibu, menurunkan prevalensi gizi kurang dan meningkatkan umur
harapan hidup. Program utama Kemenkes 2012 ini sejalan dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010–2014
bidang kesehatan yaitu pembangunan kesehatan diarahkan pada
memprioritaskan kesehatan di setiap wilayah melalui program kesehatan
untuk masyarakat, program KB, meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dan obat-obatan dengan mengutamakan upaya promotif dan
7

preventif. Penyelenggaraan upaya promotif dan preventif sangat penting


untuk diutamakan dalam penyelenggaraan kesehatan di Indonesia, dan
hasilnya umlah penduduk Indonesia yang sehat jauh lebih banyak dari
yang sakit, perbandingan hanya sekitar 10–15% saja orang Indonesia yang
sakit, sedangkan selebihnya antara 90–85% adalah orang Indonesia yang
sehat.

B. Tujuan
Untuk menjelaskan tentang Promosi Kesehatan (Health Promotion)

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud promosi kesehatan?
2. Ada berapa macam promosi kesehatan?
3. Bagaimana metode promosi Kesehatan?
4. Apa visi dan misi promosi kesehatan?
5. Apa tujuan dan sasaran dari promosi Kesehatan ?
6. Bagaimana strategi promosi Kesehatan?
7. Apa peran dan fungsi perawat komunitas dalam promosi kesehatan?
8. Apa alat dan media promosi kesehatan?
9. Apa saja model dan nilai promosi kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Promosi Kesehatan

Menurut WHO, promosi kesehatan adalah proses yang


memungkinkan orang untuk meningkatkan kontrol atas faktor-faktor
penentu kesehatan dan dengan demikian meningkatkan kesehatan mereka.
Promosi kesehatan berarti : Membangun kebijakan publik yang sehat
menciptakan lingkungan yang mendukung, memperkuat aksi komunitas,
mengembangkan keterampilan pribadi, dan mengorientasikan layanan
kesehatan. 
Menurut Fitriani (2011) promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai
dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan
perundang-undangan untuk perubahan lingkungan.
Menurut Hartono (2010) promosi kesehatan adalah memberdayakan
masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa promosi
kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan
kontrol atas faktor-faktor penentuan kesehatan dengan kombinasi berbagai
dukungan yang menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan
peraturan perundang-undangan untuk perubahan lingkungan.
Program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit fokus pada
menjaga orang sehat. Promosi kesehatan melibatkan dan memberdayakan
individu dan masyarakat untuk terlibat dalam perilaku sehat, dan membuat
perubahan yang mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis dan
morbiditas lainnya.
Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan
dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat,
seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari
4

aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan


lingkungan ( Piagam Ottawwa , 1986 )
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan.
Upaya perubahan perilaku kesehatan bukan hanya di tekankan pada upaya
penyeluhan atau pemberian imformasi imformasi kesehatan guna
meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap kesehatan.
Promosi kesehatan juga memandan penting upaya meningkatkan fakto
faktor lain seperti sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terwujudnya
perilaku hidup sehat tersebut. Contoh:agar masyarakat mau mengonsumsi
makanan yang bergizi, minum air bersih, buan air besar di jamban, dan
sebagainya, tidak hanya cukup untuk diberikan pengetahuan atau
pemahaman tentang hal hal tersebut. Tetapi masyarakat juga harus diberi
kemanpuan atau difasilitasi agar meremak mampu membeli atau
memhasilkan makanan yang bergizi mempunya atau mudah mengakses air
bersih, mampu membuat jamban keluarga, dan sebagainya.
Promosi kesehatan tidak terlepas dari sejarah praktik atau praksis
pendidikan kesehatan masyarakat di indonesia maupun di negara negara
berkemban lainnya. Praksis pendidikan kesehatan pada umumnya terlalu
menekankan perubahan perilaku masyarakat, dengan memberikan
imformasi atau penyeluhan kesehatan melalui berbagai media dan
teknologi pendidikan dengan harapan masyarakat akan berpirilaku hidup
sehat. Tetapi pada kenyataanya perubahan perilaku hidup sehat, tersebut
sangat lanbang sehingga dampaknya terhadapa perbaikan kesehatan
masyarakat sangat kecil oleh sebab itu dengan pengunan promosi
kesehatan sebagai revitalisasi pendidikan kesehatan ini akan lebih baik lagi
praktik dan hasilnya.

B. Macam Promosi Kesehatan


1. Berdasarakan teknik komunikasi teknik
5

a. Metode penyeluhan lansung.


Dalam hal ini para penyuluh lansung berhadapan atau bertatap
muka dengan sasaran. Termasuk antara lain: kunjungan rumah,
pertemuan diskunsi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di
posyando, dan lain lain.
b. Meteode tidak lansung dalam hal ini para penyuluh berhadap
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ya mempaikan pesanya
dengan peranatara( media). Upamanya publikasi dalam bentuk
media cetak, melalui petunjukan film, dan sebagainya.
2. Berdasarakan jumlah sasaran yang dicapai
a. Pendekatan PERORANGAN
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara lansung maupun
tidak lansung dengan sasaran secara perorangan, anatara lain:
kunjungan rumah hubungan telepon dan lain lain
b. Pendekatan KELOMPOK
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan
sekelompok sasaran. Beberapan metode penyeluhan yang masuk
dalam kategiri ini anatara lain: pertemuan, demostrasi, diskusi
kelompok, pertemuan FGD, dan lain lain.
c. Pendekatan MASAL
Petugas promosi kesehatan menyepaikan pesanya secara sekaligus
kepada sasaran yang jumlah banyak. Beberapa metode yang masuk
dalam golongan ini adalah: pertemuan umum, pertunjukan
kesenian, penyebaran tulisan/ poster / media cetak lainya,
pemutaran film, dan lain lain.
3. Berdasarka indera penerima
a. Metode MELIHAT/ MEMPERHATIKAN. Dalam hal ini pesen di
terima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : penenpelan
poster, pemasangan gambar/ photo pemasangan koran dinding,
pemutaran film
6

b. Metode PENDEGARAN. Dalam hal ini pesan di terima oleh


sasaran melalui indera pendegar, umpamanya: penyeluhan lewat
radiu pidato, ceramah dan lain lain.
c. Metode KOMBINASI. Dalam hal ini termasuk: demosntrasi cara
( di lihat, di dengar di cium, di rabah dan coba).
C. Metode Promosi Kesehatan
Menurut Fitriani (2011) Metode promosi kesehatan antara lain sebagai
beikut :
1. Metode pendekatan medic
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan
kecacatan yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi,
kanker, dan penyakit jantung. Fokusnya adalah taktik persuasive dan
menempatkan tanggung jawab individu untuk membuat pilihan dan
pencegahan penyakit.
2. Metode pendekatan perubahan perilaku
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mendorong seseorang untuk
menjalankan perilaku Kesehatan dan menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan dari metode pendektan ini adalah mengubah sikap
dan perilaku individu, masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya
hidup sehat.
3. Metode pendekatan educational
Tujuan dari metode pendekatan ini adalah untuk memberikan
informasi dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang
perihal Kesehatan dan membuat keputusan yang ditetapkan atas dasar
informasi yang ada.
4. Metode pendekatan yang berpusat pada klien
Tujuan dari metode pendekatan ini adlah bekerja dengan klien agar
dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka
ketahui dan lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka
sendiri sesuai dengan kepentingan dan nilai mereka.
7

D. Visi dan Misi Promosi Kesehatan


Menurut Fitriani (2011) Adapun visi dan misi dari promosi Kesehatan
yaitu :
1. Visi promosi kesehatan
a. Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah Kesehatan
lain
b. Menanggulangi penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain
c. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
d. Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya Kesehatan
bersumber masyarakat
2. Misi promosi kesehatan
Untuk mewujudkan visi promosi kesehatan, maka misi promosi
kesehatan nasional adalah :
a. Memberdayakan individu, keluarga dan kelompok-kelompok
dalam masyarakat, baik melalui pendekatan individu dan keluarga
b. Membina suasana atau lingkungan yang kondusif bagi terciptanya
perubahan perilaku masyarakat
c. Mengadvokasi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan
serta pihak-pihak lain yang berkepentingan
d. Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundang-
undangan yang berwawasan Kesehatan
e. Mengintegrasi promosi Kesehatan, khususnya pemberdayaan
masyarakat dalam program-program Kesehatan
f. Meningkatkan kemitraan sinergis antara pusat, daerah, swasta, dan
LSM
g. Meningkatkan investasi dalam bidang promosi Kesehatan pada
khususnya bidang Kesehatan pada umumnya
E. Tujuan dan Sasaran Promosi Kesehatan
Menurut Fitriani (2011) Adapun tujuan, sasaran, dan ruang lingkup dari
promosi Kesehatan yaitu :
1. Tujuan Promosi Kesehatan
8

Sesuai dengan visi dan misinya, tujuan dari promosi Kesehatan adalah
meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk hidup sehat dan mengembangkan upaya Kesehatan
yang bersumber masyarakat serta terciptanya lingkungan yang
kondusif untuk mendorong terbentuknya kemampuan tersebut.
2. Sasaran Promosi Kesehatan
a. Individu dan keluarga
1) Memperoleh informasi Kesehatan melalui berbagai saluran
baik langsung maupun media massa
2) Mempunyai pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya
3) Mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat menuju
keluarga atau rumah tangga sehat
4) Mengupayakan paling sedikit salah seorang menjadi kader
Kesehatan bagi keluarganya
5) Berperan aktif dalam upaya atau kegiatan Kesehatan
b. Tatanan sarana Kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan
tempat umum
1) Masing-masing tatanan mengembangkan kader-kader
Kesehatan
2) Mewujudkan tatanan yang sehat menuju terwujudnya Kawasan
sehat
c. Organisasi kemasyarakatan atau organisasi profesi atau LSM dan
media massa
1) Menggalang potensi untuk mengembangkan perilaku sehat
masyarakat
2) Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat
3) Menciptakan suasana yang kondusif untuk mendukung
perubahan perilaku masyarakat
d. Program atau petugas Kesehatan
9

1) Melakukan integrasi promosi Kesehatan dalam program dan


kegiatan Kesehatan
2) Mendukung tumbuhnya perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat khususnya melalui pemberdayaan individu,
keluarga dan atau kelompok yang menjadi kliennya
3) Meningkatkan mtu pelayanan Kesehatan yang memberikan
kepuasan kepada masyarakat
e. Lembaga pemerintah lintas sector/politisi/swasta
1) Peduli dan mendukung upaya Kesehatan, minimal dalam
mengembangkan lingkungan dan perilaku sehat
2) Membuat kebijakan dan peraturan perundang-undangan dengan
memperhatikan dampaknya di bidang Kesehatan

F. Strategi Promosi Kesehatan


Menurut Fitriani (2011) strategi kesehatan bertujuan untuk
mengupayakan pembangunan kesehatan yang lebih memberdayakan
masyarakat. Dalam upaya promosi kesehatan dilakukan 3 strategi yaitu
strategi advokasi kesehatan, strategi bina suasana, dan strategi gerakan
masyarakat. Ketiga strategi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan (sinergis) namun ditandai dengan fokus berbeda. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing strategi promosi kesehatan :
1. Strategi Advokasi Kesehatan
a. Pengertian
Yaitu suatu pendekatan kepada para pimpinan atau pengambil
keputusan agar dapat memberikan dukungan, kemudahan,
perlindungan pada upaya pembangunan kesehatan
b. Tujuan
1) Mempengaruhi peraturan dan kebijakan yang mendukung
pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
10

2) Mempengaruhi pihak lain (program, sektor, LSM peduli


kesehatan) agar mendukung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
3) Meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah
khususnya kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum.
4) Menggalang dukungan lewat pendapat umum melalui media
komunikasi tentang program PHBS
c. Sasaran
Sasaran advokasi meliputi sasaran kepada perorangan dan sasaran
kepada masyarakat (publik). Sasaran perorangan dapat dilakukan
melalui komunikasi interpersonal sedangkan untuk sasaran publik
dilakukan media massa dan kampanye.
d. Metode advokasi
1) Seminar sehari
2) Orientasi
3) Lobby
4) Kampanye
5) Sarasehan
2. Strategi bina suasana
a. Pengertian
Bina suasana adalah menjalin kemitraan untuk pembentukan opini
publik dengan berbagai kelompok opini yang ada di masyarakat
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dunia usaha, media massa, organisasi profesi,
pemerintah dan lain-lain.
b. Tujuan
Diperolehnya berbagai pencipta opini yang ada di masyarakat
sehingga dapat menciptakan opini publik yang jujur, terbuka sesuai
dengan norma situasi, kondisi masyarakat yang mendukung
tercapainya PHBS di semua tatanan.
11

c. Sasaran
Sasaran pada bina suasana ini terbagi menjadi 3 sasaran yaitu :
1) Sasaran individu
a) Anggota legislative (lembaga perwakilan masyarakat)
b) Anggota eksekutif ( lembaga pemerintah)
c) Anggota yudikatif ( lembaga peradilan/ hukum)
d) Tokoh agama
e) Kader
2) Sasaran kelompok
a) Organisasi massa (organisasi wanita, organisasi agama, dll)
b) Organisasi profesi, dunia usaha atau swasta
c) Kelompok peduli kesehatan
3) Sasaran massa atau publik
Masyarakat yang bisa dijangkau melalui media massa (cetak
dan elektronik) seperti koran/majalah, radio dan televisi baik
pemerintah maupun swasta serta media tradisional
d. Metode bina suasana
Metode bina suasana dapat berupa :
1) Pelatihan
2) Semiloka
3) Konferensi pers
4) Dialog terbuka
5) Sarasehan
6) Penyuluhan
7) Pendidikan
8) Lokakarya mini
3. Strategi gerakan masyarakat
a. Pengertian
Strategi gerakan masyarakat adalah cara untuk menumbuhkan dan
mengembangkan norma yang membuat masyarakat mampu untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat
12

b. Tujuan
Menumbuhkembangkan potensi masyarakat yang artinya segala
potensi masyarakat perlu dioptimalkan untuk mendukung dan
membudayakan pPHBS
c. Sasaran
Seluruh anggota masyarakat baik secara perorangan kelompok
maupun tokoh masyarakat yang menjadi panutan di setiap tatanan
yang ada di masyarakat
d. Keberhasila kegiatan gerakan masyarakat
1) Berjalannya kegiatan posyandu
2) Adanya pos obat desa
3) Munculnya gerakan-gerakan dari kelompok masyarakat yang
peduli kesehatan

G. Peran Dan Fungsi Perawat Komunitas Dalam Promosi Kesehatan


Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok
resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah
seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang
beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah
terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni, & Supriyono, 2017).
Fungsi Keperawatan Komunitas
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
13

2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan


kebutuhannya dibidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat
proses penyembuhan (Mubarak, 2012).
H. Alat Dan Media Promosi Kesehatan
1. Alat bantu (peraga)
a. Pengertian
Sesorang atau masyarakat di dalam proses promosi Kesehatan
dapat memperoleh pengalaman/pengetahuan melalui berbagai
macam alat bantu promosi kesehatan. Tetapi masing-mmasing
mempunyai intensitas yang berbeda-beda dalam membantu
persepsi seseorang. Edgar dale membagi alat peraga tersebut
menjadi 11 macam, dan sekaligus menggambarkan tingkat
intensitas tiap-tiap alat tersebut dalam suatu kerucut. Yang pertama
kata-kata, tulisan, rekamann/radio, film, televise, pameran, field
trip, demonstrasi, sandiwara, benda tiruan, benda asli.
Alat peraga akan membantu dala melakukan penyuluhan, agar
pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan
masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas
dan tepat. Dengan alat peraga, orang dapat lebih mengerti
informasi kesehatan yang dianggap rumit sehingga mereka dapat
menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
b. Faedah Alat Bantu Promosi Kesehatan
1) Menimbulkan minat sasaran promosi kesehatan
2) Mencapai sasaran yang lebih banyak
3) Membantu mengatasi hambatan bahasa
14

4) Merangsang sasaran promosi kesehatan untuk melaksanakan


pesan-pesan kesehatan
5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan
tepat
6) Merangsang sasaran promosi Kesehatan untuk meneruskan
pesan-pesan yang diterima kepada orang lain
7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh
para pendidik/pelaku pendidikan
8) Mempermuah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.
Seperti diuraikan di atas bahwa pengetahuan yang ada pada
seseorang diterima melalui indra. Meurut penelitian para ahli
indra yang banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak
adalah ‘mata’. Kurang lebih 75% sampai 87% dari
pengetahuan manusia diperoleh/disalurkan melalui mata.
Sedangkan 13% sampai 25% lainnya tersalur melalui indra
yang lain. Dapat disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih
mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi
atau bahan pendidikan.
9) Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian
lebih mendalami, dan akhirnya memberikan pengertian yang
lebih baik.
10) Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.
c. Macam-macam Alat Bantu Promosi Kesehatan
Pada gari besarnya, hanya ada dua macam alat bantu promosi
kesehatan (alat peraga):
1) Alat bantu lihat (visual aidsi)
Dibagi menjadi dua yaitu alat yang diproyeksikan meliputi :
slide, film, strip dan sebagainya. Yang kedua alat yang tidak
diproyeksikan : dua dimensi (gambar, peta, bagan, dan
sebagainya) tiga dimensi (bola dunia, boneka, dan sebagainya)
2) Alat-alat bantu dengar (audio aids)
15

Alat yang membantu menstimulasi indra pendengaran, pada


waktu proses penyampaian bahan pendidikan/pengajaran.
Misalnya: piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya.
3) Alat bantu lihat-dengar, seperti: Televisi dan video cassette.
Alat-alat tersebut sering dikenal Audio Visual Aids (AVA)
d. Sasaran yang Diacapai Alat Bantu Promosi Kesehatan
Menggunakan alat peraga harus didasari pengetahuan tentang
sasaran promosi kesehsatan yang akan dicapai alat peraga tersebut.
1) Individu atau kelompok
2) Kategori-kategori sasaran seperti : kelompok umur pendidikan,
pekerjaan, dan sebagainya
3) Bahasa yang mereka gunakan
4) Adat-istiadat serta kebiasaan
5) Minat dan perhatian
6) Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan
diterima.
Tempat memasang (menggunakan) alat-alat peraga:
1) Di dalam keluarga; antara lain dalam kesempatan kunjungan
rumah, waktu menolong persalinan merawat bayi, atau
menolong orang sakit dan sebagainya.
2) Di masyarakat, misalnya seperti pada waktu perayaan hari-hari
besar, pengajaran dan sebagainya, serta dipasang juga di
tempat-tempat umum yang strategis
3) Di instansi-instansi, seperti; puskesmas, rumah sakit, kantor-
kantor, sekolah-sekolah, dan sebagainya.
Alat-alat peraga tersebut sedapat mungkin dapat dipergunakan
oleh:
1) Petugas-petugas puskesmas/kesehatan
2) Kader kesehatan
3) Guru-guru sekolah dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
4) Pamong desa.
16

e. Merencanakan dan Menggunakan Alat Peraga


Biasanya kita menggunakan alat peraga sebagai pengganti objek-
objek yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang
tidak langsung bagi sasaran. Gunakan alat peraga untuk
memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat
untuk mempermudah masyarakat mengerti serta memahaminya,
sebelum menggunakan alat-alat peraga tersebut perlu ditelaah
terlebih dahulu apakah penggunaan benda-benda tersebut
memungkinkan atau tidak.
Sebelum membuat alat peraga kita harus merencanakan dan
memilih alat yang paling tepat untuk digunakan. Hal-hal yang
perlu diperhatikann:
Tujuan yang hendak dicapai.
1) Tujuan promosi Kesehatan
a) Mengubah pengetahuan/pengertian, pendapat, dan
kosep-konsep
b) Mengubah sikap dan persepsi
c) Menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru
2) Tujuan penggunaan alat peraga
a) Sebagai alat bantu dalam latihan/pndidikan
b) Untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu
masalah
c) Untuk meningkatkan sesuatu pesan/informasi
d) Untuk menjelaskan fakta-fakta, procedure, dan
tindakan.

Persiapan penggunaan alat peraga.

Semua alat peraga yang dibuat berguna sebagai alat bantu


belajar dan tetap harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi
mengajar dengan sendirinya.kita harus mengembangkan
17

ketrampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara


tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.

2. Media promosi kesehatan


Yang dimaksud dengan media promosi kesehatan sebenarnya ama lain
dari alat bantu AVA. Disebut media pendidikan karena alat-alat
tersebuut merupakan alat saluran (channelI) untuk menyampaikan
informasi-informasi kesehatan. Alat-alat tersebut digunakan untuk
mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat
atau klien. Terminology media sebenarnya ditunjang dari istilah
komunikasi. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan
kesehatan media, media ini dibagi menjadi tiga, yakni :
a. Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan sangat bervariasi, antara lain:
1) Booklet : suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
2) Leaflet : bentuk penyampaian informasi melalui lembaran yang
dilipat. Isi informasi baik berupa gambar atau kombinasi.
3) Flyer : selebebaran menyerupai leaflet tapi tidak dilipat
4) Flip chart (lembar balik): biasanya dalam bentuk buku, dimana
tiap halamannya berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi
kalimat sebagai pesan berkaitan dengan gamabr tersebut.
5) Rubric atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah,
mengenai bahasan suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan
6) Poster ialah bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi
kesehatan yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di
tempat-tempat umum, atau kendaraan umum.
b. Media elektronik
18

Sebagai sarana untuk menyampaikan informasikesehatan dan


jenisnya berbeda-beda, diantaranya:
1) Televise
2) Radio
3) Video
4) Slide
5) Film
c. Media papan (bill board)
Papan yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan
diisi dengan pesan-pesan atau informasi kesehatan. Media papan
ini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng
yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum (bus atau taksi).

I. Model dan Nilai Promosi Kesehatan

Menurut Fitriani (2011) Adapun model dan nilai dari promosi Kesehatan
yaitu :
1. Health Belief Model (Model Kpercayaan Kesehatan)
Teori ini menganggap bahwa perilaku Kesehatan merupakan fungsi
dari pengetahuan maupun sikap. Model ini merupakan model kognitif
yang mempunyai arti proses kognitif dapat dipengaruhi oleh informasi
dari lingkungan termasuk hitungan. Menurut Health Belief Model
perilaku dpat ditentukan oleh :
a. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah Kesehatan
b. Tingkat keseriusan masalah
c. Meyakini keefektivitas tujuan pengobatan dan pencegahan
d. Tidak mahal
e. Menerima anjuran untuk mengambil Tindakan Kesehatan
2. Model Transteoritik
Model ini mengidentifikasi 4 tahap independent yaitu prekontemplasi,
kontemplasi,aksi,dan pemeliharaan. Prekontemplasi mengacu pada
tahap bila seseorang belum memikirkan sebuah perilaku sama sekali
19

orang itu belum bermaksud mengubah suatu perilaku. Dalam tahap


kontemplasi seseorang benar-benar memikirkan suatu perilaku namun
masih belum siap untuk melakukannya. Tahap aksi mwngacu kepada
keadaan bila orang telah melakukan perubahan perilaku, sedangkan
pemeliharaan merupakan pengentalan jangka Panjang dari perubahan
yang telah terjadi. Model transteorik sejalan dengan teori-teori rasional
atau teori-teori pembuatan keputusan dan teori ekonomi yang lain.
Terutama dalam mendasarkan diri pada proses-proses kognitif untuk
menjelaskan perubahan perilaku.
3. Teori komunikasi persuasi
Menurut teori ini perubahan pengetahuan dan sikap merupakan
prekondisi bagi perubahan perilaku Kesehatan atau perilaku-perilku
yang lain-lain.
4. Teori pemahaman sosial
Teori pemahaman sosial menekankan pada hubungan segitiga antara
orang, perilaku, dan lingkungan dalam suatu proses deterministic
resiprokal. Jika lingkungan menetukan atau menyebabkan terjadi
perilaku kebanyakan, maka seorang individu menggunakan proses
kognitifnya untuk menginterpretasikan lingkungannya maupun
perilaku yang dijalankannya,serta memberikan reaksi dengan cara
mengubah lingkungan dan menerima hasil perilaku yang lebih baik.
5. Model Theory of Reasoned Action (Teori Kehendak Perilaku)
Teori ini secara tidak langsung menyatakan bahwa perilaku pada
umumnya mengikuti niat dan tidak akan pernah terjadi tanpa niat.
Teori ini juga menegaskan sikap normative yang mungkin dimiliki
orang-orang. Mereka berpikir tentang apa yang akan dilakukan orang
lain, terutama orang-orang yang berpengaruh dalam kelompok pada
suatu situasi yang sama.
6. Model Konsekuensi
20

Adalah model peristiwa yang terjadi di lingkungan yang mengikuti


perilaku baik itu memperkuat, memperlemah, bahkan menghentikan
perilaku tersebut.
7. Model Atribusi
Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku
seseorang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor disposisional.
Misalnya sifat, karakter, sikap dan lain-lain. Ataukah disebabkan oleh
keadaan eksternal misalnya tekanan siituasi atau keadaan tertentu yang
memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Promosi kesehatan merupakan revitalisasi pendidikan kesehatan. Upaya
perubahan perilaku kesehatan bukan hanya di tekankan pada upaya
penyeluhan atau pemberian imformasi imformasi kesehatan guna
meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap kesehatan. Promosi
kesehatan memilik beberapa point diantaranya promosi kesehatan, macam
promosi kesehatan, metode promosi kesehatan, visi dan misi promosi
kesehatan, tujuan dan sasaran promosikesehatan, strategi promosi
kesehatan, peran dan fungsi perawat komunitas dalam pendidikan
promosi kesehatan, alat dan media pendidikan, model dan nilai promosi
kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, A. (2019). PROMOSI KESEHATAN. Yogyakarta: Deepublish Publisher

Fitriani, Sinta. (2011). Promosi Kesehata. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Hartono, B. (2010). Promosi Kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta:


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugraheni, H., Indarjo, S., & Suhat. (2018). Promosi Kesehatan Berbasis
Sekolah. Yogyakarta: Deeplubish Publisher

Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Erlyani, N., Laily, N., & Anhar, V. Y.
(2018). Promosi Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press .

22
LAMPIRAN
RESUME DISKUSI

Tanggal diskusi : 18 April 2020


Waktu diskusi : 10.42 WIB – 11.30 WIB
Tema diskusi : Materi Health Promotion
Moderator : Stella Trifena Siahay
Pemateri : Kelompok 4
Dosen Pengampu : Mei Rianita Elfrida Sinaga. S.Kep., Ns., M.Kep
Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas II
Peserta : 34 Mahasiswa, Kelas Lintas Jalur Semester 2

A. Uraian Pelaksanaan Diskusi


1. Diskusi dipimpin dan dibuka oleh moderator pada pukul 10.42 WIB
2. Setelah dibuka moderator mempersilakan kelompok 4 untuk memaparkan
materi tentang Health Promotion, materi disampaikan pada pukul 10.43
WIB s/d 10.51 WIB.
3. Kelompok 4 selesai menyampaikan materi. Moderator membuka sesi
tanta jawab. Mempersilakan kepada kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan.

22
4. Terdapat 5 pertanyaan yang ditujukan kepada kelompok 4, diskusi
berjalan lancar semua peserta diskusi tampak aktif.
5. Setelah semua pertanyaan terjawab moderator menutup diskusi pada
pukul 11.30 WIB dan menyerahkan waktu kembali ke Ibu Mei untuk
memberikan conclusion.

A. Daftar Pertanyaan & Jawaban


1. Kelompok 9 Aprilia Ningrum Hartati (1903005)
Pertanyaan :
a. Dalam promosi kesehatan dijelaskan ada strategi Bina Suasana, yang
ingin saya tanyakan yaitu terkait dengan kondisi pandemi Covid-19 ini
apakah promosi kesehatan dan stategi pemerintah dalam
penanggulangan penularan Covid-19 ini termasuk dalam strategi Bina
Suasana?
b. Dan didalam materi juga dijelaskan bahwa Bina Suasana ada beberapa
metode, metode yg seperti apa yg diterapkan terkait dengan
penanggulangan Covid-19 ini?
c. Lalu dalam strategi Bina Suasana juga dijelaskan tentang sasaran nya
yaitu individu, kelompok dan massa/publik.. bisa tolong dijelaskan
dan berikan contoh penerapan pada masing² sasaran tersebut terkait
Bina Suasana dalam kondisi pandemi Covid-19 ini?
Briantoko (1903008) menjawab :
a. apakah promosi kesehatan dan stategi pemerintah dalam
penanggulangan penularan Covid-19 ini termasuk dalam strategi bina
suasana?
Iya bisa jadi menggunakan sistem bina suasana karena Dapat
menyebarluaskan opini yang positif terhadap perilaku yang sedang
diperkenalkan. Dan didalam materi juga dijelaskan bahwa Bina
Suasana ada beberapa metode,
b. metode yg seperti apa yg diterapkan terkait dengan penanggulangan
Covid-19 ini?

22
Metode yang dapat digunakan untuk penanggulangan Covid-19
dengan sistem bina suasana yaitu dengan cara Media-media massa
tersebut menjadi peduli dan mendukung perilaku yang sedang
diperkenalkan. Media-media massa tersebut lalu bersedia menjadi
mitra dalam rangka menyebar-luaskan informasi tentang perilaku yang
sedang diperkenalkan dan menciptakan pendapat umum (opini publik)
yang positif tentang perilaku tersebut. Suasana atau pendapat umum
yang positif ini akan dirasakan pula sebagai pendukung atau “penekan”
(social pressure) oleh individu-individu anggota masyarakat, sehingga
akhirnya mereka mau melaksanakan perilaku yang sedang
diperkenalkan.
c. Lalu dalam strategi Bina Suasana juga dijelaskan tentang sasaran nya
yaitu individu, kelompok dan massa/publik.. bisa tolong dijelaskan dan
berikan contoh penerapan pada masing² sasaran tersebut terkait Bina
Suasana dalam kondisi pandemi covid-19 ini?
Individu contohnya dengan cara mempraktikan perilaku yang sedang
diperkenalkan (cara mencuci tangan menggnakan sabun),Lebih lanjut
bahkan mereka juga bersedia menjadi kader dan turut
menyebarluaskan informas guna menciptakan suasana yang kondusif
bagi perubahan perilaku individu. contoh kelompok Bina suasana ini
dapat dilakukan bersama pemuka/tokoh masyarakat yang telah peduli.
Dalam kategori ini kelompok-kelompok tersebut menjadi kelompok
yang peduli terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan dan
menyetujui atau mendukungnya. Bentuk dukungan ini dapat berupa
kelompok tersebut lalu bersedia juga mempraktikkan perilaku yang
sedang diperkenalkan (kumpul-kumpul atau nogkrong tidak
diperbolehkan), mengadvokasi pihak-pihak yang terkait dan atau
melakukan kontrol sosial terhadap individu-individu. Contoh
massa/Publik Dalam kategori ini media-media massa tersebut peduli
dan mendukung perilaku yang sedang diperkenalkan. Dengan
demikian, maka media-media massa tersebut lalu menjadi mitra dalam

22
rangka menyebarluaskan informasi tentang perilaku yang sedang
diperkenalkan ( Tentang tata cara menjaga ketahanan tubuh dan cara
pembuatan hands steril) dan menciptakan pendapat umum atau opini
publik yang positif tentang perilaku tersebut. Suasana atau pendapat
umum yang positif ini akan dirasakan pula sebagai pendukung atau
“penekan” (social pressure) oleh individu-individu anggota
masyarakat, sehingga anggotanya
2. Kelompok 2 (Ella,Ongki,Resti,Okry)
Pertanyaan :
a. Bagaimana kita sebagai perawat menerapkan health promotian dalam
keadaan pandemi covid 19 seperti yang sedang terjadi saat ini ?
b. Metode promosi kesehatan apa yang cocok di terapkan pada satu keluarga
yang di nyatakan positif covid 19 ?
Briantoko (1903008) menjawab :
a. Bagaimana kita sebagai perawat menerapkan health promotian dalam
keadaan pandemi covid 19 seperti yang sedang terjadi saat ini ?
menggunakan sistem bina suasana karena Dapat menyebarluaskan
opini yang positif terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan. Dan
didalam materi juga dijelaskan bahwa Bina Suasana
b. Metode promosi kesehatan apa yang cocok di terapkan pada satu
keluarga yang di nyatakan positif covid 19 ?
Metode pendekatan perubahan perilaku
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mendorong seseorang untuk
menjalankan perilaku Kesehatan dan menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan dari metode pendektan ini adalah mengubah sikap
dan perilaku individu, masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya
hidup sehat. Contohnya cuci tangan dengan sabu, tidak nongkrong atau
berkumpul, menggunakan masker dan lain-lain)
3. Kelompok 4 Yuli Ristanti (1903035)
Pertanyaan :

22
a. Bagaimana pelaksanaan dari strategi promkes dengan metode lobby?
Mohon penjelasannya
b. Apa berbedaan dari ketiga strategi promkes tersebut?
Laurensia (1903018) Menjawab :
Advokasi dan lobbying adalah dua hal yang saling berkaitan, karena
advokasi tanpa lobbying tidak akan berjalan sesuai rencana. Advokasi
adalah membujuk, menugaskan atau mendukung suatu alasan untuk
melakukan perubahan kebijakan, dapat di artikan juga bahwa advokasi
yaitu cara yang digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan, lobbying adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk dapat
pempengaruhi pihak-pihak tertntu dengan tujuan utnuk memperoleh hasil
yang diinginkan. Maka dari itu, Advokasi akan berjalan sesuai keinginan
apabila di dalam nya terdapat usaha-usaha untuk mempengaruhi pembuat
kebijakan dengan cara melobby atau menegosiasi. Sedangkan untuk
perbedaan dari ketiga strategi promosi kesehatan yaitu :
a. Strategi advokasi kesehatan
Yaitu suatu strategi dengan cara pendekatan kepada para pimpinan
atau pengambil keputusan agar dapat memberikan dukungan,
kemudahan, perlindungan pada upaya pembangunan kesehatan
b. Strategi bina suasana
Yaitu suatu strategi dengan cara menjalin kemitraan untuk
pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok opini yang ada
di masyarakat seperti contohnya : tokoh masyarakat, LSM, media
massa, organisasi, tokoh agama
c. Strategi gerakan masyarakat
Yaitu suatu strategi dengan cara menumbuhkan dan mengembangkan
norma yang dapat membuat masyarakat mampu untuk berperilaku
hidup bersih dan sehat.
4. Kelompok 5 Alfinda Choirul Putra (1903002)
Pertanyaan :

22
Dari materi yg sudah saya baca, Disampaikan beberapa keberhasilan kegiatan
masyarakat yaitu adanya pos obat desa dan munculnya gerakan2 dari
kelompok masyarakat yang peduli kesehatan. Tolong jelaskan maksud dari 2
contoh keberhasilan kegiatan gerakan masyarakat tersebut.
Augusta (1903006) menjawab :
Untuk mendekatkan pelayanan obat pada masyarakat dan juga untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat, salah satu upaya adalah melalui
pengembangan POD, dengan harapan peran serta masyarakat lebih
meningkat. Pos Obat Desa (POD) melengkapi kegiatan posyandu yang
sudah demikian melernbaga; bila kegiatan posyandu hanya satu kali dalam
sebulan. maka POD praktis dapat berfungsi setiap hari. Dengan demikian
pertolongan kepada masyarakat dapat dilayani setiap saat. Pos Obat Desa
karena merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber
daya masyarakat, tentu saja berkedudukan di tingkat masyarakat. Tetapi
pembinaan teknis tetap menjadi tanggung jawab puskesmas. Hal ini berarti
akan terjadi proses edukasi, alih pengetahuan, dan olah keterampilan
dalam obat dan pengobatan sederhana terhadap penyakit umum yang
sering diderita masyarakat. Bagi desa yang terpencil, dalam arti jauh
menjangkau rumahsakit, pusat kesehatan masyarakat, apotek, toko obat
dan sarana pelayanan kesehatan lain, perlu adanya Pos Obat Desa.
Diharapkan dengan adanya POD tersebut masyarakat di desa terpencil
akan mendapat pelayanan obat untuk pengobatan dini bagi penyakit ringan
Salah satu wujud gerakan masyarakat yang peduli kesehatan yaitu adanya
GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) sebuah gerakan yang
bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini
juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan
dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian
penting dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna

22
mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh
masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat
menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat :
a. Melakukan Aktivitas Fisik
b. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
c. Tidak Merokok
d. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
e. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
f. Menjaga Kebersihan Lingkungan
g. Menggunakan Jamban
5. Kelompok 1 Rivan Reinaldi (1903026)
Pertanyaan :
Tolong jelaskan semua penerapan metode promosi Kesehatan
Yohana (1903033) menjawab :
a. Metode pendekatan medik
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan
kecacatan yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi,
kanker, dan penyakit jantung. Fokusnya adalah taktik persuasive dan
menempatkan tanggung jawab individu untuk membuat pilihan dan
pencegahan penyakit.
b. Metode pendekatan perubahan perilaku
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mendorong seseorang untuk
menjalankan perilaku Kesehatan dan menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan dari metode pendektan ini adalah mengubah sikap
dan perilaku individu, masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya
hidup sehat.
c. Metode pendekatan educational
Tujuan dari metode pendekatan ini adalah untuk memberikan
informasi dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang
perihal Kesehatan dan membuat keputusan yang ditetapkan atas dasar
informasi yang ada.

22
d. Metode pendekatan yang berpusat pada klien
Tujuan dari metode pendekatan ini adlah bekerja dengan klien agar
dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka
ketahui dan lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka
sendiri sesuai dengan kepentingan dan nilai mereka.

22

Anda mungkin juga menyukai