Anda di halaman 1dari 25

ABRAHAM ARIMUKO

RSPAD Gatot Soebroto – Jakarta


Ikatan Kedokteran Laser Indonesia (IKLASI)

Jakarta, 4 Maret 2018


LASER CO2
•  Mulai populer dipergunakan sejak 1970 an
•  Indikasi luas
•  Panjang gelombang 10.600 nm
•  Absorbsi energi : air, tidak dipengaruhi oleh
kromofor.
•  Media Laser : gas karbondioksida.
Pengaturan Parameter
—  PULSE
—  Super pulse, ultra pulse, repeated pulse
—  Continues Wave
—  Pulse duration

—  Spot size, fokus / defokus

—  Power
Efek pada jaringan :
•  Efek laser pada jaringan adalah efek thermal
•  Paparan lama kerusakan thermal lebih dalam
•  Densitas power tinggi cekungan lebih dalam
•  Penguapan terjadi diatas 150 W/cm2
•  Pulsa pendek mengurangi kerusakan jaringan
sekitar
•  Colling system mengurangi kerusakan jaringan
sekitar.
Efek pada jaringan
Karena efek koagulasi maka terjadi sealed / weld
pada
—  Vaskular : lapang operasi bersih
—  Saluran limfatik : edema pasca operasi ø
—  Nerve end sheet : nyeri pasca operasi ø
PRECAUTION :

•  Dapat terjadi kebakaran.


•  Hindari alat – alat yang dapat memantulkan sinar.
•  Awas cedera mata ð kacamata
•  Asap : pergunakan smoke evacuator
•  Awas karbon ð hapus.
Modalitas

•  Cutting / vaporasi

•  Skin Resurfacing ( ablative )

•  Fractional
Teknik : Cutting

•  Dengan sinar terfokus


•  diameter spot : 0.1 - 0.2 mm
•  Jarak dengan kulit : 50 mm
•  Menggunakan power tinggi
•  Gerakkan handpiece dengan kecepatan teratur.
Teknik : Vaporation / ablation
•  Rencanakan hasil akhir yang diinginkan
•  Defokus : menjauhkan jarak hand piece dengan
permukaan kulit.
•  Power : tinggi / rendah.
•  Jangan terlalu lama pada satu titik.
•  Debridement dng kasa basah sebelum eksposure
berikutnya.
•  Ulang terapi sampai kedalaman yang diinginkan
Teknik 2 lain
•  Drilling
•  Membuat lubang pada jaringan
•  Kasus : Scar remodelling, hair transplantation, nevus.
•  Handpiece Oblique
•  Sudut tidak tegak lurus, energi tidak tinggi, biasa
untuk gerakan paintbrush.
•  Kasus : Koagulasi perdarahan, ablasi.
•  Paint brush
•  Gerakan handpiece secara teratur hingga permukaan
lesi terkena merata.
Teknik 2 lain
•  Pin Hole
•  Fokus mode, satu spot dalam satu area, jarak antar
spot 2-7 mm
•  Kasus : Melunakkan jaringan fibrotik

•  Random spot
•  Gerakan seperti scanner, secara manual.
•  Kasus : seboroik keratosis.
Indikasi
—  Epidermal : seb keratosis, aktinik keratosis.
—  Epidermal pigmented
—  Veruka
—  Vascular , ( angioma, telangiektasia, PWS)
—  Nevus
—  Benign tumor ( trikoepitelioma, siringoma, seb
hiperplasia, adenoma, neurofibroma,..)
—  SCC / BCC
—  Tindakan eksisi
Kasus :
Keratosis seboroik ( epidermal growth )

§  End point putih abu2 = super heated


ð natural split dermo epidermal junction

§  hapus dengan kasa basah , tampak warna


pink, halus, bintik perdarahan +/- = papila
dermis

§  Sembuh tanpa skar


Nevus Pigmentosus
Siringoma
Keratosis Seboroika
Telangiektasis
Fractional CO2

Teknologi “fractional laser” :

•  Emisi sinar laser yang terbagi dalam beberapa “spot


beam” secara merata.
•  Menyebabkan ablasi hingga lapisan dermis
menyebabkan immediate contraction dan tissue
tightening.
•  Efek selanjutnya adalah produksi collagen setelah 6 -12
minggu.
Fractional devices
2. Shrinkage & perbaikan lesi epidermal

— Vaporisation immediately _
“shrinks” jaringan Epidermis is vaporized

Heat in Epidermis
— Ablasi pada epidermis akan
mengurangi diskromia, dan
kelainan epidermis lain
ç Shrinkage !
( dapat hingga 30%)
Penutup
—  Laser CO2 memudahkan untuk pengobatan
kelainan – kelainan kulit.
—  Diagnosa tepat sebelum tindakan, sehingga dapat
menentukan teknik dan memperkirakan hasil akhir.
—  Hasil sangat dipengaruhi oleh parameter dan tehnik
—  Setiap jenis laser mempunyai kelebihan dan
keterbatasan untuk setiap kasus

Anda mungkin juga menyukai