MELASMA
Hipermelanosis didapat
Biasanya simetrris Makula yang tidak merata, coklat muda coklat tua Area yang terpajan sinar matahari Predileksi :
EPIDEMIOLOGI
Semua ras, terutama daerah tropis
Wanita : pria
24 : 1
tahun
Riwayat terpajan sinar matahari
ETIOLOGI
Penyebab pasti belum diketahui Sinar Ultraviolet Hormon : estrogen, progesteron, MSH Obat : difenilhidantoin, CPZ, minosiklin, sitostatik Genetik : 20 70 % Ras : Hispanik dan kulit warna gelap Kosmetika : Idiopatik
KLASIFIKASI
I. Berdasarkan Gambaran Klinis
1. Bentuk sentro-fasial ( 63% ) Mengenai : dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah hidung dan dagu 2. Bentuk malar (215 ) Mengenai hidung dan pipi bagian lateral 3. Bentuk mandibular (16% ) Mengenai daerah mandibula
Gejala Klinis
Makula coklat muda tua
Batas tegas Tepi tidak teratur Lokasi : pipi, hidung, dagu, pelipis, dahi, alis, bibir atas Tipe dermal : warna keabu-abuan atau kebiru-biruan
Pemeriksaan
Histopatologik : pada kasus-kasus tertentu
Mikroskop elektron : terlihat aktivitas melanosit yang
meningkat
Lampu Wood
PENATALAKSANAAN
Pencegahan :
Menghindari pajanan sinar UV tu pukul 09.00 15.00 Memakai pelindung : payung / topi Memakai tabir surya Menghilangkan faktor penyebab : KB, kosmetika, obat
Pengobatan
Pengobatan Topikal
HIDROQUINON
2 5% Dipakai malam hari Perbaikan setelah 6 8 minggu Dilanjutkan hingga 6 bulan ASAM RETINOAT 0,1%, sbg tambahan / dalam kombinasi / tunggal Dipakai malam hari ASAM AZELEAT 20% Selama 6 bulan
Pengobatan Sistemik
Asam askorbat / Vit C
reduksi
Dalam bentuk reduksi merupskan senyawa sulfhidril yang dapat menghambat pembentukan melanin
Tindakan Khusus
Pengelupasan / Peeling kimiawi
Asam glikolat 50 70% selama 4 6 menit. Dilakukan setiap 3 minggu selam 6 kali
Bedah laser
VITILIGO
SINONIM
Hipermelanosis idiopatik ditandai adanya makula putih. Dpt mengenai seluruh tubuh yg mengandung sel melanosit
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS
1. Hipotesis autoimun
2. Hipotesis neurohumoral 3. Autositotoksik 4. Pajanan terhadap bahan kimiawi
GEJALA KLINIS
Makula putih, milimeter bbrp sentimeter
Bentuk bulat / lonjong dengan batas tegas Dapat terjadi inflamasi : tepi lesi meninggi, eritem, gatal Dapat ditemukan repigmentasi perifolikular Predileksi : periorifisium (mata, mulut, hidung)
punggung jari, flexor pergelangan tangan tibialis anterior kadang : genitalia eksterna, putting susu, bibir Bilateral : simetris / asimetris Dapat muncul pada area yang terkena trauma
KLASIFIKASI
1. LOKALISATA a. Fokal : satu atau lebih makula pada satu area, tetapi tidak segmental b. Segmental : satu atau lebih makula pada satu area c. Mukosal : hy terdapat pada membran mukosa 2. GENERALISATA a. Akrofasial : pada distal ekstremitas dan muka. Merp stadium awal vitiligo generalisata b. Vulgaris : tanpa pola ttt di banyak tempat c. Campuran : menyeluruh / hampir menyeluruh
DIAGNOSIS
Anamnesis dan gambaran klinis
Histopatologi
Tidak adanya enzim tirosinase. Kadar tirosin plasma dan kulit : normal
Diagnosis Banding
Piebaldisme
Sindrom Wardenburg Sindrom Woolf Neavus depigmentosus Tuberosklerosis Hipomelanositosis Pitiriasis versikolor
Pitiriasis alba
Hipomelanosis pasca inflamasi
PENGOBATAN
TOPIKAL Psoralen Kortikosteroid potensi poten / super poten
SISTEMIK Trimetilpsoralen / metoksi-psoralen
- tato
Ujung jari, bibir, siku, lutut
respon terhadap
terapi buruk
Dianjurkan untuk menggunakan kamuflase : cover mask