A. Definisi
Sinonim
C. Etiologi
Etiologi melasma sampai saat ini belum diketahui pasti. Faktor kausatif
yang dianggap berpearan pada patogenesis melasma adalah :
1. Sinar UV
2. Hormon
1
Misalnya estrogen, progesterone, dan MSH (Melanin Stimulating
Hormon) berperan pada terjadinya melasma. Pada kehamilan
biasanya meluas pada trimester ketiga. Pada pemakai pil kontrasepsi,
melasma tampak dalam bulan pertama sampai 2 tahun setelah
pemakaian pil tersebut.
3. Obat
4. Genetik
5. Ras
6. Kosmetik
7. Idiopatik
D. Klasifikasi
2
1. Bentuk sentro-fasial meliputi dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah
hidung, serta dagu (63%).
4. Tipe sukar dinilai karena warna kulit yang gelap, dengan sinar wood
lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar biasa jelas terlihat.
Perbedaan tipe-tipe ini sangat berarti pada pemberian terapi, tipe
dermal lebih sulit diobati disbanding tipe epidermal.
E. Patogenesis
Banyak yang belum diketahui. Banyak factor yang menyangkut proses ini,
antara lain :
3
1. Peningkatan produksi melanosom karena hormon maupun karena
sinar UV. Kenaikan melanosom ini juga dapat disebabkan karena
bahan farmakologik seperti perak dan psoralen.
F. Gejala klinis
Lesi melasma berupa macula berwarna coklat muda atau coklat tua
berbatas tegas dengan tepi tidak teratur, sering pada pipi, dan hidung
yang disebut pola malar. Pada pola mandibular terdapat pada dagu,
sedangkan pola sentrofasial dipelipis, dahi, alis dan bibir atas. Warna
keabu-abuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe dermal.
G. Pembantu diagnosis
a. Pemeriksaan hispatologik
1. Tipe epidermal
2. Tipe dermal
4
Gambaran ultrastruktur melanosit dalam lapisan basal memberi kesan
aktiivitas melanosit meningkat.
1. Tipe epidermal
2. Tipe dermal
3. Tipe campuran
Dengan sinar wood lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar
biasa jelas terlihat.
H. Diagnosis
I. Penatalaksanaan
J. Pencegahan
K. Pengobatan