Anda di halaman 1dari 30

REFERA

T
Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi
Diajukan kepada:
Dr. Hiendarto, Sp.KK

Dini Zahrina Mawarni


1610211046

KOAS KULIT DAN KELAMIN RSUD AMBARAW A Periode 3 Juli    –  5


  

Agustus 2017
PENDAHULUA
N

Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen.


Warna kulit normal terdiri dari campuran empat biokrom,
yaitu; melanin (coklat), hemoglobin tereduksi (biru),
oksihemoglobin (merah), dan karotenoid (kuning ; eksogen
dari diet).

Faktor penentu utama dari warna kulit adalah pigmen


melanin, dan variasi dalam jumlah, distribusi, dan jenis
melanin (eumelanin dan pheomelanin) melanin pada kulit
adalah dasar dari warna kulit manusia
Ketidakseimbangan pigmen diatas

Warna kulit yang tidak


normal

Hiperpigmentasi kulit adalah masalah yang sering


terjadi di masyarakat sehingga banyak pasien mencari
terapi untuk memperbaiki penampilan mereka.

Diantaranya

  Melasma

  hiperpigmentasi pasca infalmasi

  lentigo solaris

  Freckles

  Nevus

  keganasan kulit.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi dan Histologi
Kulit

  organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia.

  Luas kulit orang dewasa 1,5 m

  berat kira-kira 15% berat badan.

  Kulit bervariasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya.
Epidermis adalah lapisan nonvaskular yang dilapisi epitel berlapis gepeng dengan
lapisan tanduk dengan jenis dan lapisan sel yang berbeda-beda. Terdapat empat
jenis sel di epidermis kulit, dengan keratinosit sebagai sel dominan. Selain itu terdapat
juga jenis sel lainnya yang jumlahnya lebih sedikit di epidermis, yaitu melanosit, sel
langerhans, dan sel Merkel.

Stratum Korneum

Stratrum Lusidum

Stratum Granulosum

Stratum Spinosum

Stratum
Basal/ Germinativu
m
Dermis adalah lapisan jaringan ikat yang mengikat
epidermis. Dermis juga mengandung derivatif epidermal misalnya
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut. lapisan

dermis dibentuk oleh dua lapisan, yaitu stratum papillare


stratum
dan
reticulare.
hipodermis atau jaringan subkutan, yaitu jaringan ikat
longgar yang mengikat kulit secara longgar pada organ-organ
dibawahnya, memungkinkan kulit bergeser diatasnya. Pada

lapisan hipodermis juga terdapat pembuluh darah, saraf, dan


limf
e
Biosintesis
Melanin
Asam amino
tirosine Feomelani
n
Eumelanin
L-
DOPA

DOPAquinone Glutahione/cystein

DOPAchrom Cysteinyl DOPA


e
Melanin berwarna
DHI (5,6 kuning
DHICA ((5,6-dihydroxy-indole-2-
dihidroxyindole
carboxylic acid) kemerahan,
)
larute, BM Ringan
Melanin DHI berwarna Melanin DHICA berwarna coklat,
hitam, tdk larut, BM kurang larut, BM sedang
Defini
si

Hiperpigmentasi post inflamasi ( HPI ) adalah kelainan


pigmen yang terjadi akibat akumulasi pigmen setelah terjadinya proses
peradangan akut atau kronik. Keadaan ini
disebabkan oleh meningkatnya sintesis melanin sebagai respon
peradangan dan
inkontinensia pigmen yaitu terperangkapnya pigmen
melanin di dalam makrofag di bagian atas dermis. 3
Epidemiologi


  perempuan dan laki-laki

  semua usia

Da laembi hs esbeuiranhg syuarvnegi bdea


i kr gunlotis tgki e ltaeprh,adap 2000
pasien Afrika-Amerika yang mencari perawatan dermatologi,
diagnosis ketiga yang paling sering adalah gangguan pigmen dimana
hiperpigmentasi post inflamasi merupakan diagnosis yang paling
banyak
Etiolog
i
Acneiform
Papulosquamous
1 Dermatologic diseases Lichenoid
Psoriasiform
Vesiculobullous

2   Infections Dermatofitosis
Eksema
virus
Topical agents
3  Dermatologic
therapy Drug eruptions
Chemical
peels
Microdermabrasion
Cryosurgery
4  Cosmetic Laser therapy
procedures
Intense pulse light
therapy
Fillers

Patogenes
is
Hiperpigmentasi post inflamasi terjadi akibat kelebihan produksi melanin atau
tidak teraturnya produksi melanin setelah proses inflamasi. Jika HPI terbatas
pada epidermis, terjadi peningkatan produksi dan transfer melanin ke
kerainosit sekitarnya.

Meskipun mekanisme yang tepat belum diketahui, peningkatan


produksi dan transfer melanin dirangsang oleh prostanoids, sitokin, kemokin,
dan mediator inflamasi serta spesi oksigen reaktif yang dilepaskan selama
inflamasi.

Beberapa studi menunjukkan difat terangsang


melanosit diakibatkan oleh leukotrien (LT), seperti LT-C4 dan
LT-D4, prostaglandin E2 dan D2, tromboksan-2, interleukin-
1 (IL-1), IL-6, Tumor Nekrosis Faktor-α (TNF-α), factor
pertumbuhan epidermal, dan spesi oksigen reaktif seperti
NO.
HPI pada dermis terjadi akibat inflamasi yang disebabkan
kerusakan keratinosit basal yang melepaskan sejumlah
besar melanin. Melanin tersebut ditangkap oleh makrofag
sehingga dinamakan melanofag. Melanofag pada dermis
bagian atas pada kulit yang cedera memberikan
gambaran biru abu-abu
Gejala Klinis

Proses inflamasi awal pada HPI biasanya bermanifestasi sebagai macula


atau bercak yang tersebar merata. Tempat kelebihan pigmen pada lapisan
kulit akan menentukan warnanya


  Hipermelanosis pada epidermis memberikan warna coklat dan dapat
hilang berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tanpa pengobatan


  Sedangkan hipermelanosis pada dermis memberikan warna abu-abu dan
biru permanen atau hilang selama periode waktu yang berkepanjangan
jika dibiarkan tidak diobati

 Distribusi lesi hipermelanosit tergantung pada lokasi inflamasi.

  Warna lesi berkisar antara warna coklat muda sampai hitam
dengan penampakan warna coklat lebih ringan jika pigmen
dalam epidermis dan penampakan warna abu-abu gelap jika
pigmen dalam dermis
Diagnosi
s

 riwayat penyakit sebelumnya yang mempengaruhi
kulit seperti infeksi, reaksi alergi, luka mekanis, reaksi
obat, trauma (misalnya luka bakar), dan penyakit
inflamasi seperti akne vulgaris, liken planus, dan
Anamnes 5
is dermatitis atopi.


 Lesi pada epidermis cenderung memberikan
batas
Pemeriksaan tegas di bawah pemeriksaan lampu Wood.
Sedangkan lesi pada dermis tidak menonjol pada
lampu pemeriksaan lampu Wood
Wood
Diagnosis
Banding
1.Melasma

2.Lentiginos

is 3. Efelid
Tatalaksana


  Terapi hiperpigmentasi post inflamasi (HPI) cenderung menjadi
proses yang sulit dan sering memakan waktu 6-12 bulan untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Terapi HPI harus dimulai
dengan mengatasi peradangan pada kulit yang mendasrinya.
Memulai pengobatan dini untuk HPI dapat membantu
mempercepat resolusi dan mencegah hiperpigmentasi lebih
lanjut
1. Fotopireksi

 Tmaebnivrgsuryaang ai deafeal kh b buaruhka np ayjanga nd


stiiunjaurk amna utanthuakri seperti efek terbakar surya,
tanning dan supresi respon imun dengan cara menyerap,
memantul-kan atau menghamburkan enerji sinar matahari
yang sampai di kulit.


 Dikenal dua macam tabir surya yaitu tabir surya sistemik
seperti beta karoten, vitamin C, vitamin E dan tabir surya
topikal baik yang bersifat fisik maupun kimiawi.

2. Terapi Topikal

 Mekanisme kerja bahan pemutih adalah dengan
menghambat pada satu atau beberapa tahapan sintesis
melanin. Beberapa bahan pemutih topical yang sering
dipakai untuk kelainan hiperpigmentasi adalah sebagai
a.
Hidrokuinon

 Hidrokuinon didapatkan secara alamiah pada kopi, teh, bir,
dan
anggur. Mekanisme kerja hidrokuinon adalah dengan
menghambat aktivitas tirosinase sehingga mengganggu
konversi tirosin menjadi melanin.

 Selain itu, menghambat sintesa DNA dan RNA serta
mempercepat degradasi melanosom.

b. Asam Kojik (5-hydroxymethyl-4 pyrone)



 Merupakan inhibitor tirosinase yang berasal dari Aspergilus
dan
Penicilium. Pada industri makanan, asam kojik dipakai untuk
mencegah perubahan warna makanan menjadi kecoklatan
dan
untuk mempercepat pematangan buah strawberi

 Efek pencerahan kulit akan tampak setelah pemakaian
selama
1-2 bulan. Asam kojik juga sering memunculkan efek iritasi
kulit sehingga sering dikombinasikan dengan preparat steroid
c. Asam Azeleat (Azeleac Acid)

 Merupakan asam dekarbosilat berasal dari Pityrosporum ovale. Efek
lightening bersifat selektif dengan menghambat enzim tirosinase pada
melanosit yang sangat aktif, sehingga tidak berpengaruh pada
perubahan warna kulit normal. Di pasaran, tersedia pada konsentrasi
20%, di-oleskan sehari 2 kali selama 3-12 bulan.

d. Vitamin C Topikal

 Vitamin C berefek pada beberapa tahap oksidasi melanogenesis
Mekanisme terjadinya efek pengurangan pigmentasi, disebabkan oleh
karena vitamin C ini mampu berinteraksi dengan ion Cu
(copper/tembaga) pada tempat kerja tirosinase dan mengurangi
konversi menjadi DOPAquinon.
e. Glabridin (Ekstrak
Licorice)

 Dmiednagpantddunagir 1a0k-a4r0 G%yl gcya l rbhr rizdain g, sal ebrag


anil i nbeavhayn ankgtifnya. Glabridin dapat menghambat
aktivitas tirosinase tanpa efek sitotoksik. Glabridin 0,5 %
dapat mengurangi eritema dan pigmentasi akibat UVB dan
mempunyai efek anti-inflamasi
karena dapat menghambat produksi anion superoksid.
f. Kedelai (Soy)

 Dikenal dua fraksi protein yang berefek mengurangi
pigmentasi yaitu soybean trypsin inhibitor dan Bowman-Birk
inhibitor. Kedua protein ini terbukti secara in vitro dan in vivo
mengurangi pigmentasi dan mampu mencegah pigmen-tasi
yang disebabkan oleh paparan UV. Mekanismenya
menghambat transfer melanosom dari melanosit ke
keratinosit.
3. Pengelupasan
Kimiawi

 Ppengeoluepsansa bna khiamnai kwm


i iimae yraupnga kmaen
sgalakhbi sattkua pn rosedur
perubahan struktur epidermis maupun dermis,
mempercepat turnover epidermis dan menghilangkan
keratinosit berpigmen, sehingga dapat dipakai
untuk
kpelnagni eau
l np hapi sekirmpiagwmie sneat pse.ir tDi
4. Mikrodermabrasi
iakseanmal gbleikroblagt a(GibAa),h tarinchlor acetic acid
• (TCAA) 50% dan asam
 Mikrodermabrasi salisilat
merupakan 20%-30%.
tindakan non invasif
yang paling sering dilakukan untuk keperluan estetik.
Prosedur tindakan ini memerlukan waktu sekitar 20-30
menit dan dianjurkan untuk dilakukan pengulangan
setiap 2-4 minggu.
5. Terapi Laser

• Prinsip penggunaan laser untuk


hiperpigmentasi sama dengan untuk indikasi lain
terapi
yaitu berdasarkan prinsip selektif fototermolisis.
Laser yang dipilih adalah jenis Q switched 

sdesnugaaind epnagnaa
j n tga rgelot mrkboamnogf
o5r0ny0a-1 b1e0r0up namyang melanin. Beberapa
contoh Q switched  yang dipakai adalah QS Nd
YAG 532 nm, 1064nm, QS Ruby 694nm dan QS
Alexanderite 755 nm.
Prognosi
s

HPI cenderung memudar seiring waktu dan terapi. Pada


hiperpigmentasi dermal membutuhkan waktu 6-12 bulan untuk
memudar, sedangkan hiperpigmentasi epidermal mungkin
butuh waktu bertahun-tahun. Kondisi peradangan yang
mendasari yang tidak diobati, dapat mengakibatkan lesi
yang baru.
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen.
Pigmen yang paling berperan dalam warna kulit adalah
melanin. Kelainan pigmentasi pada kulit terjadi karena
jumlah melanin pada epidermis kulit.

Hiperpigmentasi kulit sering terjadi karena peningkatan


deposisi melanin kulit baik oleh sintetis melanin yang
meningkat atau jumlah melanosit yang bertambah.

Hiperpigmentasi post inflamasi (HPI) adalah kelainan pigmen


yang terjadi akibat akumulasi pigmen setelah terjadinya
proses peradangan akut atau kronik.
Dasar pemilihan terapi adalah ketepatan dalam
diagnosis, mengetahui patologi kelainan
hiperpigmentasi, kesiapan pasien dalam menerima
terapi atau tindakan, pengetahuan teknis obat obatan
dan tindakan, dosimetri, mengetahui indikasi, kontra
indikasi, faktor risiko dan efek samping.

Anda mungkin juga menyukai