KELOMPOK 1.1
Disusun Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
YOGYAKARTA
2019
DAFTAR ISI
Skenario dasar 2
Data diri 2
Tanda-tanda vital 2
Antropometri 3
Darah rutin 3
Biokimia 3
Status Gizi 3
Kebutuhan Gizi 8
Daftar Pustaka 20
1
Skenario dasar
Atlet Taekwondo putri, berusia 20 tahun. TB: 165 cm, BB: 64kg. Alergi ikan laut.
Skenario dikembangkan:
Atlet Taekwondo putri, berusia 20 tahun. Berat badan 64 kg dan tinggi badan 165 cm.
Ia bertempat tinggal di Klitren, Yogyakarta. Ia memiliki jadwal latihan teratur setiap hari
pukul 08.00- 12.00 dan jam tidur yang cukup dan teratur. Makanan favorit adalah sayur
bayam dan tempe bacem. Ia juga suka mengonsumsi buah-buahan, buah kesukaannya adalah
jeruk. Namun atlet ini memiliki alergi ikan laut, seperti; ikan tuna dan tongkol dan tidak
Data diri:
Usia : 20 th
Gol darah : A
Tanda-tanda vital
Suhu : 36
2
Antropometri
BB : 64kg
TB : 165 cm
Darah rutin
Hb : 13 g/dL
LED : 8mm/jam
Biokimia
GDS : 70 mg/dL
HDL : 50 mg/dL
LDL : 80 mg/dL
TGL : 70 mg/dL
Albumin : 5 mg/dL
Status gizi
Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi
dari makanan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh (Thamaria,
2017). Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak
langsung. Penilaian secara langsung meliputi antropometri, biokimia, klinis dan biofisik.
Penilaian tidak langsung meliputi survei konsumsi makanan statistik vital dan faktor ekologi.
3
Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan mengukur indeks antropometri
= 64 / 2.7225
= 23.51
Hasil yang didapatkan adalah 23,51 yang artinya adakah status gizi atlet ini adalah
overweight. Penentuan ini didasarkan dari tabel IMT yang dibuat oleh WHO (2004) untuk
Asia-Pasifik.
Ukuran BMI yang lebih tinggi pada atlet muncul akibat terdapat peningkatan massa
otot daripada lemak tubuh. Secara umum, seseorang yang memiliki BMI tinggi memiliki
lemak tubuh yang tinggi, namun pada atlet tidak demikian (McNally, 2015).
Pengukuran status obesitas juga bisa ditentukan melalui rasio lingkar pinggang-
pinggul. Menurut WHO (2008) nilai cut off Rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) adalah
sebagai berikut :
Pria >0,90
Perempuan >0,85
4
penghitungan rasio lingkar pinggang dan panggul menggunakan sebagai berikut (Dewar,
2013) :
Ratio = 60 / 80
= 0,75
RLPP didapatkan hasil 0,75 hal ini menunjukkan bahwa atlet pada skenario ini tidak
mengalami obesitas.
berikut ini:
a. Klinis
Berdasarkan hasil tanda-tanda vital tekanan darah, denyut nadi, frekuensi napas dan
suhu semuanya dalam batas normal. Namun atlet ini memiliki riwayat alergi ikan laut.
b. Biokimia
dalam batas normal. Tidak didapatkan pula kadar lemak yang berlebih yang ditunjukkan dari
hasil kadar kolesterol, HDL, LDL dan TGL yang normal. Hasil kadar albumin juga dalam
batas normal.
c. Diet
5
Makanan Jumlah Karbohidrat Protein Lemak Kalori
6
Bangun Tidur:
Air Putih
1 gelas - - - 0 kal
Sarapan:
Snack Pagi:
Makan Siang:
Snack Sore:
7
Kacang Hijau 40 gram 14 gram 10 gram 6 gram 150 kal
Makan Malam:
Kebutuhan Gizi
TB : 165 cm
BB actual = 64 kg normal
Jenis = Perempuan
Umur: 20 tahun
Perhitungan Kalori
8
Kalori Basal : 58,5 x 25 kal/kg = 1462,5 kalori (e)
Koreksi
Aktivitas :
dibutuhkan. Waktu kompetesi yaitu 3x2 menit. Sehingga olahraga taekwondo lebih dominan
1. Kebutuhan Makronutrien
Taekwondo”
Karbohidrat = 1228,5 ÷ 4
Berdasarkan buku Asuhan Gizi Klinik, 1 gram protein dapat menghasilkan 4 kalori
(Katsilambros, 2016).
9
Protein =511,875 ÷ 4
= 127,968 gram/hari
Berdasarkan buku Asuhan Gizi Klinik, 1 gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori
(Katsilambros, 2016).
Lemak = 307,125 ÷ 9
= 34,125 gram/hari
2. Kebutuhan Mikronutrien
Antioksidan Sumber
Vitamin
paprika hijau)
Mineral
kacangan, telur
Karotenoid
10
mangga
3. Air
Selama latihan dengan intensitas tinggi, tubuh akan kehilangan sekitar 2-3%
yang keluar. Pemberian cairan dapat diberikan juga pada saat latihan, yaitu berupa
11
Menu Hari Pertama (Kamis, 2 Mei 2019)
Bangun Tidur:
Air Putih 1 gelas - - - 0 kal
Selada 2 lembar - - - -
Timun 3 iris - - - -
Makan Siang: Nasi + Ayam Bakar + Tempe Bacem + Sayur Asem + Tumis Tauge
12
kulit
13
Air Putih 1 gelas - - - 0 kal
Sebelum Tidur:
Air Putih 1 gelas - - - 0 Kal
Bangun Tidur:
Air Putih 1 gelas - - - 0 kal
14
Daging Asap 2 lembar - 14 gram 4 gram 100 kal
Selada 2 lembar - - - -
Timun 3 iris - - - -
Makan Siang: Nasi + Ikan Steam + Tahu Goreng + Sayur Cah + Sayur Lodeh tanpa
santan
15
Air Putih 1 gelas - - - 0 Kal
Sebelum Tidur:
Air Putih 1 gelas - - - 0 Kal
Bangun Tidur:
Sarapan:
Roti Gandum 140 gram 80 gram 8 gram - 350 kal
16
Susu Sapi 200 gram 10 gram 7 gram 6 gram 125 kal
Snack Pagi:
Kacang Hijau 20 gram 7 gram 5 gram 3 gram 75 kal
Makan Siang : Nasi + cumi goreng + hati ayam + bayam + tempe goreng
Makan Siang:
Bayam 200 gram 10 gram 2 gram - 50 kal
Snack Sore:
Tahu 110 gram 7 gram 5 gram 3 gram 75 kal
Makan Malam:
Ikan Lele 80 gram - 14 gram 4 gram 100 kal
17
Total 339 gram 92 gram 33 gram 2050 kal
DAFTAR PUSTAKA
Boosabumnim.
(2014).http://www.puk.ac.za/opencms/export/PUK/html/sport/taekwondo/articles/Nutritional
_Suggestions_for_TKD_Part5_VitaminsMineralsAntioxidants.pdf. Retrieved May 1, 2019
from Nutritional Suggestions for Taekwon-Do.
Caramoci, Adela., dkk. (2014). Nutrition and Dietetic Recommendations in Taekwondo. OMICS
group.
Dewar, W., 2013 Your Waist-to-Hip Ratio Affects Your Health. Healthy Options. http://.healthy-
options.com/your-waist-to-hip-ratio-affects-your-health/ diakses 01 Mei 2019
FKUI. (2013). Menyusun Diet Berbagai Penyakit Edisi Keempat. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Katsilambros, Nikolaos, dkk. (2016). Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
World Health Organization, (2004).Expert Consultation Appropriate body mass index for Asia
populations and its implications for policy and intervention strategies. Lancet.;363:15
World Health Organization, (2008), Waist Circumference and Waist-HIp Ratio: Report of a WHO
Expert Consultation, http://whqlibdoc.who.int/publication/2011/9789241501491_eng.pdf ,
diakses pada 01 Mei 2019
18