LANDASAN TEORI
A. Tuberkulosis
1. Pengertian Tuberkulosis
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Pedoman
2. Penyebab Tuberkulosis
berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinar
ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria tuberkulosis yaitu tipe human dan tipe
bovin. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita matitis
tuberkulosis usus. Basil tipe human bisa berada di bercak ludah (droplet) di udara
yang berasal dari penderita Tuberkulosis terbuka dan orang yang rentan terinfeksi
infeksi melalui udara (Wim de Jong et al. 2005 dalam Nurarif & Hardi, 2013).
Menurut Nurarif & Hardi, (2013) tanda dan gejala tuberkulosis antara lain:
demam 40-41° C, batuk/ batuk darah, sesak nafas, nyeri dada, malaise, keringat
malam, suara khas perkusi dada, bunyi dada, peningkatan sel darah putih dengan
tanpa sebab yang jelas atau gagal tumbuh, demam tanpa sebab jelas terutama jika
berlanjut sampai 2 minggu, batuk kronik ≥ 3 minggu dengan atau tanpa wheeze,
4. Pencegahan Tuberkulosis
a. Memberikan imunisasi pada bayi-bayi yang lahir dengan BCG dan diulang
negative.
tangan bila batuk serta tidak meludah atau mengeluarkan dahak di sembarang
tempat dan menyedikan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang di
bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
udara tersebut.
dan penularan jika terjadi keadaan tubuhnya lemah, orang yang kurang gizi,
kurang protein, kurang darah dan kurang beristirahat. Mudah tertular juga jika
sehingga dahak yang mengandung basil mengering. Mereka yang paling beresiko
terpajan ke basil adalah mereka yang tinggal berdekatan dengan orang yang
tuberkulosis adalah:
resiko penularan lebih besar dari pasien Tuberkulosis paru dengan BTA
negatif.
menjadi positif.
Lingkungan fisik rumah adalah lingkungan fisik sehari-hari yang dialami dan
dijalani penderita TB paru atau kondisi rumah dan berbagai perangkat yang ada di
dalamnya yang meliputi bentuk, kondisi bangunan serta padat hunian dalam
adalah lingkungan rumah yang kurang sehat misalnya kurang adanya fasilitas
ventilasi yang baik, pencahayaan yang buruk di dalam ruangan, kepadatan hunian
dalam rumah dan bahan bangunan didalam rumah. Selain lingkungan rumah yang
biologis dan lingkungan sosial yang kurang baik juga akan dapat merugikan
merupakan faktor risiko penyakit tuberkulosis paru lingkungan fisik rumah yang
sehat seperti pengaturan syarat – syarat rumah yang sehat diantaranya luas
Ventilasi tetap berperan sebagai salah satu faktor risiko dilihat dari fungsinya
sebagai tempat pertukaran aliran udara secara terus menerus untuk membebaskan
Upaya yang dapat dilakukan dengan membuka pintu dan jendela setiap pagi hari,
kaca plastik agar tidak gelap dan mengurangi kelembaban serta dapat membunuh
kuman dan bibit penyakit. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dapat menjadi