Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANGGARAN SEKTOR SWASTA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Pembiayaan Kesehatan

Dosen Pengampu :

Drg. Dewi Sodja Laela M. Kes

Disusun oleh :
Aulia Najma Aura P17325122412
Cahaya Izzatulnisa P17325122413
Cintami Zelda A P17325122414
Devi Indira Pratiwi P17325122415
Dhita Amalia Pertiwi P17325122416
Dita Rahayu Yunisa P17325122417
Elma Soraya Kania P17325122419
Elsa Husni Aldia P17325122420
Eva Triotaviani P17325122421
Falsa Masafahawati P17325122422

D4 TERAPIS GIGI dan MULUT

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan nikmat, rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Penganggaran Sektor Swasta” dengan baik dan selesai
tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat dengan tujuan melaksanakan tugas mata kuliah


Manjemen Pembiayaan Kesehatan serta untuk menambah wawasan penulis dan
pembaca. Dalam penyususunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada tim dosen mata
kuliah Manajemen Pembiayaan Kesehatan yang telah membantu penulis dalam
memberikan referensi untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa masih ada kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu,
penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan makalah ini.

Bandung, 08 February 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan .......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6
A. Konsep Penganggaran .................................................................................. 6
B. Konsep Penganggaran Sektor Swasta .......................................................... 7
C. Peran Sektor Swasta ..................................................................................... 8
D. Bentuk Badan Usaha di Sektor Swasta ........................................................ 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara

sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah

daerah. Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia

perusahaan yang tertutup untuk publik. Namun, sebaliknya pada sektor

pemerintahan atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada

publik untuk dikritik dan didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan

masukan (Mediaty dan Syarifudin, 2010).

Istilah kelompok swasta bermula dari sejarah manusia primitive

yang mulai hidup berkelompok dan terjadi perubahan sedemikian rupa

hingga menjadi sekelompok manusia yang mulai memiliki pemikiran,

sosial dan organisasi. Dimana masyarakat tersebut sejak dahulu memenuhi

kebutuhan hidup dari segala hal yang ada di alam, yang kemudian hari

seiring perkembangan waktu ketersediaan sumber daya yang ada di alam

semakin sedikit dan membuat perselisihan antar kelompok sehingga

membentuk kelompok yang dikemudian hari memiliki sifat swasta.

Akuntansi sektor swasta dapat diinterprestasikan sebagai bidang akuntansi

yangs ecara khusus membahas penggunaan akuntansi dalam kegiatan

organisasi sektor publik. Secara luas, organisasi sektor swasta meliputi

lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen dibawahnya,


pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, partai politik, LSM, yayasan, dan

lembaga non profit lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konsep penganggaran? Jelaskan!

2. Apa dan jelaskan mengenai konsep penganggaran sektor swasta?

3. Apa peran sektor swasta?

4. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk badan usaha di sektor swasta?!

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai penganggaran sektor swasta

2. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk badan usaha di sektor

swasta

3. Untuk mengetahui peran dari sektor swasta


BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Penganggaran

Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Anggaran

merupakan implementasi dari rencana strategi yang telah ditetapkan.

Selain itu anggaran merupakan komponen utama dalam perencanaan.

Menurut Suhartono dan Solihin(2008), Sebagai alat perencanaan,

anggaran merupakan rencana kegiatan yang terdiri dari sejumlah target

yang akan dicapai oleh para manajer departemen suatu perusahaan dalam

melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu pada masa yang akan datang.

Sasaran anggaran dapat dicapai melalui pelaksanaan serangkaian aktifitas

yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bantuk angggaran.

Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen

menetapkan tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan

untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang

diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut,

kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran.

Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya

dapa membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan

dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan

keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan

diantaradiantara para manajer dan bawahannya.


Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun

untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan.

Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan.

Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa

arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali.

Pengertian anggaran adalah sebagai berikut yaitu suatu rencana

yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan,

yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka

waktu (periode) tertentu yang akan datang.

B. Konsep Penganggaran Sektor Swasta

Swasta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

bukan milik pemerintah; partikelir. Sektor swasta (private sector) adalah

salah satu bagian dalam ekonomi suatu negara yang terdiri dari kegiatan di

bidang badan usaha yang sebagian besar modalnya dikuasai oleh pihak

swasta dan tidak dikuasai oleh pemerintah. Sektor swasta merupakan

bagian dari ekonomi di mana barang dan jasa diproduksi dan

didistribusikan oleh individu dan organisasi yang bukan bagian dari

pemerintah atau birokrasi negara. Sektor swasta terbagi dari individu

(rumah tangga) dan bisnis (badan usaha milik swasta). Organisasi nirlaba

maupun laba dapat termasuk swasta, antara lain perusahaan, korporasi,

bank, dan organisasi non-pemerintah lainnya, termasuk juga karyawan

yang tidak bekerja untuk pemerintah. Dalam sektor ini, faktor-faktor

produksi dimiliki oleh individu atau pribadi. Individu atau kelompok


individu mengendalikan bisnis dengan tujuan utama untuk mendapat

keuntungan. Dalam ilmu makroekonomi, sektor ini terbagi lagi menjadi

dua, yakni sektor bisnis dan sektor rumah tangga.

Penyusunan anggaran swasta prosesnya sangat berbeda dengan

penganggaran sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah.

Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan

yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor pemerintahan

atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk

dikritik dan didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan

(Mediaty dan Syarifudin, 2010). Anggaran sektor publik sendiri

merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana public dan

pelaksanaan program - program yang dibiayai dari uang publik

(Mardiasmo, 2005). Anggaran di sektor swasta bentuknya rahasia,

merupakan rahasia perusahaan yang memiliki sifat tertutup bagi pengguna

informasi dari eksternal perusahaan. Dengan kata lain, anggaran hanya

dapat diketahui oleh pihak internal perusahaan, khususnya manajemen.

(Mardiasmo, 2009).

C. Peran Sektor Swasta

Kepentingan relatif sektor swasta dibandingkan dengan sektor

publik tidak sama di sistem ekonomi campuran. Kontribusinya cenderung

beragam antar negara. Sementara itu, di negara-negara yang mengadopsi

ekonomi pasar bebas, kontribusi swasta sangat besar, sebaliknya


kontribusi sektor publik sangat kecil. Negara-negara dengan ekonomi

komando akan memiliki sangat sedikit bisnis di sektor swasta.

Di sebagian besar negara yang menganut ekonomi campuran,

barang dan jasa penting tertentu disediakan oleh organisasi yang dikelola

pemerintah. Alasannya, sektor ini tidak mau menyediakan barang dan jasa

tersebut karena tidak menghasilkan keuntungan. Mereka termasuk layanan

kesehatan dan pendidikan, pertahanan dan hukum dan ketertiban.

Di beberapa negara, industri strategis juga dimiliki dan

dikendalikan oleh negara, seperti energi, telekomunikasi, dan angkutan

umum. Karena itu, organisasi sektor publik ini menyediakan barang dan

jasa penting bagi warga negara. Mereka sering memiliki tujuan selain laba,

misalnya:

1. Mencegah monopoli swasta dari pengendalian pasokan barang dan jasa.

2. Mempertahankan lapangan kerja

3. Mempertahankan standar lingkungan

4. Memastikan persediaan barang dan jasa penting namun tidak

menguntungkan secara bisnis. Misalnya layanan kesehatan dan Pendidikan

D. Bentuk Badan Usaha di Sektor Swasta

1. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang hanya dimiliki

oleh satu orang sebagai pemilik modal, pemimpin, ataupun pengelola.

Biasanya jenis badan usaha ini digunakan bagi perusahaan kecil yang

tidak memerlukan izin secara khusus.


Dengan begitu, semua orang mendapatkan kebebasan untuk

diperbolehkan mendirikan usaha perseorangan tanpa ada campur

tangan dari pemerintah. Selain itu, mengacu pada pengertian tersebut,

biasanya badan usaha ini pada skala besar berbentuk Badan Usaha

Milik Swasta (BUMS), sementara pada skala kecil disebut UKM

(Usaha Kecil dan Menengah).

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, jenis usaha perseorangan

ini masih menggunakan teknologi yang masih sederhana, modal

cenderung kecil, jenis produk dan jumlah produksinya terbatas, tenaga

kerja/buruh sedikit.

Meskipun demikian, badan usaha perseorangan ini juga tidak kalah

menghasilkan pendapatan yang menggiurkan jika pemilik perusahaan

dapat menangkap peluang bisnis dengan baik.

Karena perusahaan dikelola dan diawasi oleh satu orang, maka

pemilik atau pengelola usaha tersebut akan memperoleh seluruh

keuntungan perusahaan tanpa membagi-bagikan kepada orang lain.

Terkecuali, jika di dalam perusahaan tersebut memiliki banyak

pekerja, keuntungan juga wajib diberikan kepada pekerja sebagai upah

yang membantu pengusaha dalam perusahaan berdasarkan perjanjian

kerja atau pemberi kuasa.

Namun di samping itu, perusahaan perseorangan juga harus

memikul seluruh resiko yang akan muncul dalam kegiatan usahanya.

Hal ini dikarenakan badan usaha perseorangan tidak diatur dalam


KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) maupun peraturan

perundang-undangan lainnya.

2. Kemitraan

Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha

Kecil, kemitraan adalah kerja sama usaha antara usaha kecil dengan

usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha

menengah atau besar dengan memperlihatkan prinsip saling

membutuhkan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.

Sementara itu, dijelaskan dalam buku Kemitraan Usaha oleh

Muhammad Jafar Hafsah, kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang

dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu

untuk meraih keuntungan bersama. Kemitraan menegakkan prinsip

saling membutuhkan dan saling membesarkan antara satu sama lain.

Lalu menurut Ian Linton dalam bukunya yang berjudul Kemitraan

Meraih Keuntungan Bersama, kemitraan adalah sebuah cara dalam

melakukan bisnis di mana pemasok dan pelanggan berniaga

(berjualan) satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama.

Dengan begitu, kemitraan adalah suatu kerja sama dalam melakukan

kegiatan usaha yang merupakan strategi bisnis dengan tujuan untuk

mengembangkan usaha lebih luas lagi.

3. Prusahaan Terbatas Swasta

Perseroan terbatas swasta atau perusahaan terbatas swasta (private

limited company) adalah perusahaan yang sahamnya tidak tercatat di


bursa efek, memiliki kewajiban terbatas, dan memiliki identitas

hukum yang terpisah dari pemiliknya. Karena tidak tercatat di bursa

efek, maka sahamnya tidak diperdagangkan kepada masyarakat

umum.

Perusahaan terbatas swasta adalah hal biasa bagi perusahaan baru.

Mulai dari perusahaan kecil hingga perusahaan besar. Modal awal

mereka mungkin berasal dari uang pemilik, keluarga, atau dari ekuitas

swasta.

Ketika perusahaan membutuhkan tambahan modal untuk

membiayai ekspansi, mereka dapat menjual sahamnya ke publik

melalui bursa. Setelah melakukan itu, perusahaan berubah menjadi

perseroan terbatas publik. Selain itu, mereka juga dapat menghimpun

dana dengan menerbitkan surat utang seperti obligasi dan medium

term notes.

4. Perusahaan Terbatas Publik

Perusahaan terbatas publik (public limited company) adalah

organisasi bisnis di mana badan hukum terpisah dari pemiliknya,

memiliki kewajiban, dan terdaftar di bursa efek. Umumnya, mereka

adalah perusahaan besar. Juga dikenal sebagai perusahaan terbuka,

perusahaan tercatat atau perusahaan publik.

Pemilik dapat berupa individu, perusahaan, atau organisasi lain.

Seringkali, kita menyebut mereka sebagai pemegang saham.


Perusahaan terbatas publik memiliki sumber daya yang besar.

Mereka juga memiliki akses yang lebih baik ke permodalan yang lebih

besar seperti dengan right issue atau menerbitkan surat utang seperti

obligasi. Oleh karena itu, itu memungkinkan mereka untuk

mengumpulkan dana untuk mengembangkan bisnis dengan cepat.

Namun, perusahaan harus mematuhi peraturan ketat dari regulator

pasar saham. Selain itu, mereka harus mengungkapkan beberapa

informasi penting kepada publik, seperti laporan keuangan, yang mana

dapat digunakan pesaing untuk membuat keputusan tentang strategi

yang tepat untuk berhadapan dengan perusahaan.

Selain itu, pemilik dapat dengan mudah kehilangan kendali saat

kehilangan 50% saham. Ketika sebuah perusahaan membutuhkan

tambahan modal dan menjual saham baru, kepemilikan pemegang

saham lama dapat terdilusi.

Kemudian, konflik keagenan juga bisa muncul. Misalnya, direktur

dapat bertindak bukan untuk kepentingan pemilik ketika menjalankan

bisnis, melainkan mengejar kepentingan dan keuntungan mereka

sendiri.

5. Koperasi

Kata koperasi diambil dari Bahasa Inggris, yakni cooperation. Jika

diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, artinya kerja sama.

Menurut UU No 25 tahun 1992, koperasi dapat diartikan sebagai

sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang


kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan. Sementara itu,

menurut bapak proklamator kita, Mohammad Hatta, yang sekaligus

menjadi bapak Koperasi, koperasi adalah suatu jenis badan usaha

bersama yang menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong.

Dengan demikian, tidak heran jika pengelolaan koperasi mengarah

pada kegiatan tolong-menolong untuk memperbaiki dan meningkatkan

kesejahteraan ekonomi anggotanya. Itulah salah satu sebab mengapa

koperasi sangat bermanfaat untuk banyak orang.

Dalam sektor public pengambilan keputusan dilakukan melalui

mekanisme formal. Sedangkan organis.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil pembahasan makalah ini antar

lain:

 Pengertian anggaran adalah sebagai berikut, yaitu suatu rencana yang

disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan,

yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk

jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

 Sektor swasta merupakan bagian dari ekonomi di mana barang dan

jasa diproduksi dan didistribusikan oleh individu dan organisasi yang

bukan bagian dari pemerintah atau birokrasi negara.

 Sektor swasta terbagi dari individu (rumah tangga) dan bisnis (badan

usaha milik swasta).

 Organisasi nirlaba maupun laba dapat termasuk swasta, antara lain

perusahaan, korporasi, bank, dan organisasi non-pemerintah lainnya,

termasuk juga karyawan yang tidak bekerja untuk pemerintah.

 Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia

perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor

pemerintahan atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada

publik untuk dikritik dan didiskusikan dengan tujuan untuk

mendapatkan masukan (Mediaty dan Syarifudin, 2010).


DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo.(2005). Akuntansi Sektor Publik : Penentuan harga pelayanan publik,


Yogyakarta.
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Mediaty dan Syarifuddin. 2010. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan
BudayaOrganisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Moderator (Studi
Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Barru Sul-Sel). Jurnal Ekonomi.
Sulawesi Selatan.
Solihin Mochhammad dan Ehrman Suhartono. 2008.”Pengaruh Kejelasan
Sasaran Anggaran Terhadap Kesenjangan Anggaran Instansi Pemerintah
Daerah dengan Komitmen Organisasi sebagai Pemoderisasi”. Jurnal
dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai