Disusun oleh :
Kelompok 4
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kesehatan dan kesempatan-Nya kepada kita semua, terutama kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan ini.
Dengan terselesaikannya makalah ini, maka tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada pihk-pihak yang berperan dalam membantu penyusunan makalah
ini hingga selesai seperti saat ini.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penulis sendiri.Akhir kata kami mengharapkan adanya kritik serta saran
yang sifatnya membangun, atas kekurangan kami dalam menyusun makalah ini dan
dalam membuat makalah yang lainnya nanti.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengaggaran Sector Publik...................................................................... 2
B. Zore Based Budget..................................................................................................... 3
C. Performance Based Budget........................................................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggaran merupakan rencana yang menjabarkan tujuan dan
kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang yang bersifat kuantitatif dan
dinyatakan dalam satuan moneter (Sinaga, 2013). Hal-hal yang perlu
dihindari terkait dengan penyusunan anggaran salah satunya adalah
kesenjangan anggaran. Sehingga dapat disimpulkan anggaran sektor
publik merupakan alat yang dibutuhkan manajemen untuk melaksanakan
visi dan misi suatu organisasi.
Anggaran sektor publik harus dapat dipertanggung jawabkan
kepada publik untuk diberi kritikan atau pun masukan. Karena tujuaan dari
organisasi sektor publik adalah untuk memberikan pelayanan dan
kesejahteraan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya anggaran sector
public memiliki banyak jenis atau metode slah satunya yaitu zero based
budget dan performance budget. Kedua metode tersebut akan dibahas
lebih lanjut di dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengaggaran sector publik?
2. Apa yang dimaksud dengan zore based budget?
3. Apa yang dimaksud dengan performance based budget ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui : pengertian sector public zero based budget dan
performance.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2015). Anggaran pada sektor publik harus diinformasikan kepada publik
untuk dikritik dan diberi masukan (Putra dkk, 2015).
1
Bastian Indra. 2001.Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, BPFE UGM, Yogyakarta.
3
merencanakan, dan mengendalikan berbagai proyek dan program
perusahaan.
d. Menurut Drs. J. Tanzil, pengertian zero base budgeting adalah sistem
anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang
telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara
terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada
tahun yang bersangkutan.
4
Dengan metode zero based budgeting ini perusahaan akan
terbantu dengan memastikan tingkat koreksi anggaran yang dipakai
sudah sesuai dengan kebutuhan dalam perusahaan tersebut.
1) Media Korupsi
5
2) Memprioritas Jangka Pendek
6
tersebut bisa menjadikan solusi terbaik dalam penetapan zero based
budgeting yang anda inginkan. Jika ada ketidakcocokan anda bisa
memberikan solusi dan memberikan alternatif cara baru sehingga
bisa sumber dana perusahaan bisa lebih efektif dan efisien.
7
akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun. “ Pengukuran
kinerja secara berkelanjutan akan memberikan umpan balik, sehingga
upaya perbaikan secara terus menerus akan mencapai keberhasilan di masa
mendatang ” (Indra Bastian, 2006).
8
keputusan atas penggunaan uang yang dianggarkan untuk mencapai
tujuan, sasaran dan indikator yang ditetapkan.
2) Fleksibilitas
2
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
9
pelaksanaan kegiatan. Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara seorang manager unit kerja bertanggung jawab
atas penggunaan dana dan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan
(outcome).
10
pada setiap pos/ pasal merupakan batas tertinggi pengeluaran
belanja. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya
kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan
tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/ proyek yang belum/ tidak
tersedia anggarannya.
3) Keadilan Anggaran Pemerintah daerah wajib mengalokasikan
penggunaan anggarannya secara adil agar dapat dinikmati oleh
seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian
pelayanan karena daerah pada hakikatnya diperoleh melalui peran
serta masyarakat secara keseluruhan.
4) Efisiensi dan Efektifitas anggaran Penyusunan anggaran
hendaknya dilakukan berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat
waktu pelaksanaan, dan penggunaannya dapat di
pertanggungjawabkan. Dana yang tersedia harus dimanfaatkan
dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan
dan kesejahteraan yang maksimal untuk kepentingan stakeholders.
5) Disusun dengan Pendekatan Kinerja Anggaran yang disusun
dengan pendekatan kinerja mengutamakan upaya pencapaian hasil
kerja (output/ outcome) dari perencanaan alokasi biaya atau input
yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau lebih
besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan, selain itu harus
mampu menumbuhkan profesionalisme kerja di setiap organisasi
kerja yang terkait.
2. Karakteristik dan Elemen Penganggaran Berbasis Kinerja
11
2) Adanya hubungan antara masukan dengan keluaran yang ingin
dicapai;
3) Adanya peranan indikator efisiensi dalam proses penyusunan
anggaran berbasis kinerja;
4) Adanya penyusunan target kinerja dalam anggaran berbasis
kinerja.
3. Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja
12
4) Penyediaan informasi dilakukan secara terus menerus sehingga dapat
digunakan dalam manajemen perencanaan, pemrograman,
penganggaran dan evaluasi. Kondisi yang harus disiapkan sebagai
faktor pemicu keberhasilan implementasi penggunaan anggaran
berbasis kinerja, yaitu kepemimpinan dan komitmen dari seluruh
komponen organisasi, kemudian fokus pada penyempurnaan
administrasi secara terus menerus, sumber daya yang cukup untuk
usaha penyempurnaan tersebut (uang, waktu, dan orang),
penghargaan (reward) dan sanksi ( punishment) yang jelas, serta
keinginan yang kuat untuk berhasil.
13
pihak terkait dan juga masyarakat dengan mudah akan turut
mengawasi kinerja pemerintah.
3) Penerapan anggaran berbasis kinerja mengubah fokus pengeluaran
pemerintah keluar dari sistem line item menuju pendanaan program
pemerintah dengan tujuan khusus terkait dengan kebijakan prioritas
pemerintah. Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja menuntut setiap
departemen untuk fokus pada tujuan pokok yang hendak dicapai
dengan keberadaan departemen yang bersangkutan. Selanjutnya
penganggaran yang dialokasikan untuk masing-masing departemen
akan dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.
4) Organisasi pembuat kebijakan seperti kabinet dan parlemen, berada
pada posisi yang lebih baik untuk menentukan prioritas kegiatan
pemerintah yang rasional ketika pendekatan Anggaran Berbasis
Kinerja.
5) Terdapat perubahan kebijakan yang terbatas dalam jangka menengah,
tetapi kementerian tetap bisa lebih fokus kepada prioritas untuk
mencapai tujuan departemen meskipun hanya dengan sumber daya
yang terbatas. Pimpinan akan tetap fokus untuk mencapai tujuan
departemen yang dipimpin tidak perlu terganggu oleh keterbatasan
sumber daya dengan penetapan prioritas pekerjaan yang telah
ditetapkan.
6) Anggaran memungkinkan untuk peningkatan efisiensi administrasi.
Adanya fokus anggaran pada output dan outcome maka diharapkan
tercipta efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal ini
sangat jauh berbeda apabila dibandingkan dengan ketika fokus
penganggaran tertuju pada input.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran merupakan suatu alat yang digunakan manajemen untuk
menjalankan rencana-rencana atau target yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi. Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka pendek
yang dinyatakan dalam satuan unit kuantitatif. Anggaran digunakan
sebagai alat atau sistem pengendalian manajemen yang sangat efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan organisasi baik di sektor swasta maupun di
sektor public
Zero Based Budgeting (ZBB) atau anggaran tak bersisa adalah
teknik penganggaran yang mengalokasikan dana berdasarkan efisiensi dan
kebutuhan daripada riwayat anggaran. Manajemen mulai dari awal dan
mengembangkan anggaran yang hanya mencakup operasi dan pengeluaran
penting untuk menjalankan bisnis; tidak ada biaya yang secara otomatis
ditambahkan ke anggaran.
Anggaran berbasis kinerja (Performance Based Budgeting)
merupakan sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi
dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan rencana strategis
organisasi. Anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja
akan dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun. “ Pengukuran
kinerja secara berkelanjutan akan memberikan umpan balik, sehingga
upaya perbaikan secara terus menerus akan mencapai keberhasilan di masa
mendatang.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, kurang dan
lebihnya kami mohon untuk dimaafkan, kritik serta saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan kepada para pembaca dan dosen kami.
Kami selaku penyusun makalah ini memohon maaf dan diingatkan serta
15
dibenarkan sebagai perbaikan kami dalam membuat makalah kedepannya.
Semoga apa yang tertera pada makalah disini dapat membawa manfaat
untuk kita semua dan bisa menambah ilmu pengetahuan dan juga wawasan
kita semua.
16
DAFTAR PUSTAKA
17