Proposal Penelitian
Oeh :
Fidya Dg.Matiro
NIM : PO7120119040
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organ paru dan mudah menginfeksi pengidap HIV AIDS, seseorang dengan
kondisi gizi buruk dan memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Penularan
Tuberculosis paru ini terjadi ketika penderita Tuberculosis paru BTA positif
udara bebas dan terdapat ±3000 percikan dahak yang mengandung bakteri
(Kristini, 2020).
Tuberculosis paru saat ini masih menjadi masalah global. Pada tahun
kematian. Negara dengan jumlah kasus terbesar di dunia yaitu India 27%,
China 9%, Indonesia 8%, Filipina 6% dan Pakistan 5% (WHO, 2018). Pada
kasus dengan jumlah kasus tertinggi dilaporkan dari provinsi dengan jumlah
penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI
penderita TB basil tahan asam (+) berjumlah 5.502. Tahun 2018 penderita
pengambilan data awal jumlah pasien dengan kasus Tuberkulosis paru BTA
(+) Sebanyak 219 kasus. Tahun 2019 jumlah kasus Tuberkulosis Paru BTA
(+) sebanyak 84 kasus.Tahun 2020 jumlah kasus Tuberkulosis Paru BTA (+)
B. Rumusan Masalah
Undata Palu?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
saluran pernapasan dan saluran pencernaan dan juga luka bakar pada
2. Etiologi
tipe Human dan tipe Bovin. Basil tipe Bovin berada dalam susu sapi
yang menderita mastitis tuberculosis usus. Basil tipe Human bisa berada
Tipe Human. Basil TB ini mempunyai dinding sel lipoid sehingga tahan
terhadap asam. Karena itu, bakteri ini di sebut pula dengan basil tahan
3. Manifestasi klinis
yaitu:
1) Berkurangnya BB 2 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas
4. Patofisiologi
BTA paru hasilnya positif. Disaat penderita batuk atau bersin, bakteri
ludah hanya mampu bertahan beberapa jam saja di keadaan yang gelap
secret. TB sekunder ada apabila bakteri dengan dorm dapat aktif lagi jika
Sembuh dengan
pengobatan Pengeluaran zat piogen Tumbuh dan berkembang
di sitoplasma makrofag
Mempengaruhi
hipotalamus Sarang primer/afek primer
(fokus ghon)
Hipertermi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
sebagai berikut:
c. Skin test (PPD, Mantoux, Tine, Volume Patch) : reaksi positif untuk
sedang aktif.
pada lesi awal bagian paru-paru atas, deposit kalsium pada lesi
dan fibrosa.
mycobacterium Tuberculosis.
f. Needle biopsy lung tissue : positif untuk granuloma TB, adanya sel-
kerusakan paru.
7. Penatalaksanaan
pertama dan obat susulan (Guyton & Hall, 2016). Obat pertama yang
a. Obat rifampisi
memproses air seni berwarna merah dan termasuk obat yang tidak
tulang.
tubuh.
b. Isoniazid (INH)
mg/kgBB 2x/1 minggu atau (300 mg/hari untuk orang cukup umur.
syaraf tepi, terasa seperti tertusuk, rasa terbakar di kaki dan nyeri
c. Pirazinamid
d. Streptomisin
60kg : 1500 mg, berat badan 40-60 kg:1000mg, berat badan kurang
anak akibat resiko keburukan okuler dan sulit di deteksi (Guyton &
Hall, 2016).
B. Konsep Asuhan Keperawatan Tuberkulosis Paru
1. Pengkajian Keperawatan
(Dermawan, 2012).
a. Identitas pasien
diagnose medis.
b. Keluhan
1) Keluhan respiratoris
a) Batuk
bercak darah.
c) Sesak nafas
d) Nyeri dada
2) Keluhan sistematis
1) Demam
denfgan sputum yang bersifat mukoid atau puluren. Keluhan lain akan
sifat keluhan (karakter), apakah rasa sesaknya seperti tercekik atau susah
klien, bisa berdasarkan skala sesak sesuai klasifikasi sesak nafas dank
sehari-harinya.
bertambah buruk pada malam hari atau di siang hari, sifat mula
ataupun seketika itu juga. Apakah gejala timbul secara terus menerus
atau hilang timbul (intermiten). Tanyakan apa yang di lakukan jika
lama pada massa kecil dan Tuberkulosis dari orang lain. Tanyakan obat-
obatan yang pernah di konsumsi oleh klien, catat efek samping yang
terjadi di masa lalu, dan penurunan berat badan. Penurunan berat badan
anoreksia dan mual yang sering di sebabkan karena minum obat Anti
Tuberkulosis (OAT)
a) Pola nutrisi
tidur.
c) Pola aktivitas
f. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Kulit kepala
Tujuan : untuk mengetahui turgor kulit dan tekstur kulit dan
2) Rambut
bercabang.
3) Kuku
kanker paru.
Palpasi : Catat adanya nyeri tekan, dan hitung berapa detik kapler
4) Kepala/wajah
5) Mata
6) Hidung
ada secret.
7) Telinga
kelenturan kartilago.
kebersihan gigi.
9) Leher
paru.
wheezing,/crecles.
11) Abdomen
12) Musculoskeletal
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaa Keperawatan
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan :
Aiway Suction
suction nasotrakeal
Airway Management
1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu
2. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Kriteria hasil :
adekuat
distress pernafasan
3. Mendemostrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak
Intervensi keperawatan :
Airway Management
1. Buka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu
Respiratory Monitoring
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan :
Fever Treatment
2. Monitor IWL
3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
9. Selimuti pasien
Temperature Regulation
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan :
Nutrition Management
mencegah konstipasi
ahli gizi)
butuhkan
Nutrition Monitoring
Kriteria hasil :
Intervensi keperawatan :
petunjuk umum
kencing
4. Batasi pengunjung
9. Dorong istirahat
5. Evaluasi
dari evaluasi yaitu untuk menentukan apakah tujuan tersebut dapat di capai
tindakan yang di lakukan belum berhasil, maka perlu mencari cara atau ide
METODE PENELITIAN
A. jenis penelitian
Tuberkulosis paru. Studi kasus ini di batasi oleh tempat, dan waktu, serta
C. Subjek penelitian
D. Definisi operasional
1. Penkajian keperawatan
Tuberkulosis paru.
2. Diagnosis keperawatan
3. Perencanaan keperawatan
4. Implementasi keperawatan
5. Evaluasi keperawatan
6. Tuberkulosis paru
mycobacterium tuberculosis
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
tubuh klien.
3. Dokumentasi
keperawatan.
F. Analisa data
selesai dilakukan.
2. Penyajian data
Penyajian di lakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan, dan narasi untuk
evaluasi.
3. Kesimpulan
G. Etika penelitian
protocol, telah dilakukan kajian yang telah memenuhi kaidah etika sehingga
layak di laksanakan. Seluruh peneliti/riset yang menggunakan manusia
dipenuh:
dengan tujuan daripada penelitian ini, dari klien berhak menolak maupun
menerima. Informed dan consent ini perlu dicantumkan bahwa data yang
3. Confidentiality ( Rahasia)