OLEH
Florentina Narus (1608.14201.484)
Fokus
Focus keperawatan emergency adalah memberikan pelayanan secara episodic
kepada pasien-pasien yang mencari terapi baik yang mengancam kehidupan, non
kritical illness atau cedera. Jadi pemberian pelayanan pda keperawatan gawat darurat
meliputi semua kasus yang dating atau meminta pertolongan yang dapat berupa
kasus gawat darurat, gawat tidak darurat,dan tidak gawat tidak daruat.
Inti
Ditujuka pada esensi di praktek emergency, lingkungan dimana hal tersebut terjadi
dan konsumen-konsumen keperawatan emergency.
Perawat Emergency
Adalah seorang perawat professional terregistrasi / RN professional yang memiliki
komitmen untuk menyelamatkan dan melaksanakan praktek keperawatan secara
efektif.
Perawatan Emergensi
Meliputi Pengkajian, diagnosis & terapi keperawatan yang dapat diterima baik aktual,
potensial, yang terjadi tiba-tiba atau urgen, masalah fisik atau psikososial dalam
episodik primer atau akut yg mungkin memerlukan perawatan minimal atau tindakan
support hidup, pendidikan untuk pasien atau orang terpenting lainnya, rujukan yg tepat
dan pengetahuan ttg implikasi legal.
Lingkungan Emergensi
Merupakan Setting dimana pasien memerlukan intervensi oleh pemberi pelayanan
keperawatan emergency.
Pasien Emergensi
Adalah Pasien dengan segala umur baik yang sudah diagnosa, tidak terdiagnosa atau
maldiagnosis problem dng kompleksitas yg bervariasi. Pasien-pasien emergrnsi
memerlukan intervensi nyata dimana dpt terjadi perubahan status fisiologis atau
psikologis scr cepat yg mungkin mengancam kehidupannya.
I.Defenisi
Keparawatan gawat darurat adalah pelayanan profesioanal keperawatan yang di berikan
pada pasien dengan kebutuhan urgen dan kritis. Namun UGD dan klinik kedaruratan
sering di gunakan untuk masalah yang tidak urgen. Yang kemudian filosopi tentang
keperawatan gawat darurat menjadi luas, kedaruratan yaitu apapun yang di alami pasien
atau keluarga harus di pertimbangkan sebagai hedaruratan
• Triase Bedside
Pasien dalam sistem ini tidak di klasifikasikan triasenya, langsung di tangani oleh perawat yang
bertugas, cepat tanpa perlu menunggu antri.
A. Peran Perawat
Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari :
B. Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan.
Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan diantara tim satu
dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama
tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko
–sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok
dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan
teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam
membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat-
kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat -kiat itu adalah:
1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur-unsur karatif yaitu : nilai-
nilai humanistic altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan
terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan
menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan
mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar mengajar, mendorong melindungi dan
memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr
manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan
kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan