Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Stase Komunitas

Disusun Oleh :

Selpina Englisa O P1337424821357

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

Topik/pokok bahasan : Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Sasaran : Ibu hamil (Ny. N)
Hari / Tanggal : Jumat, 17 Maret 2022
Waktu : 30 menit (10.00 - 10.30 WIB)
Tempat : Rumah Ny. N
Narasumber : Mahasiswa Poltekkes Prodi Pendidikan Profesi Semarang

1. Tujuan umum penyuluhan       :


Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan Ny. N dapat memahami tentang
kebutuhan nutrisi ibu hamil, sehingga ibu dapat menjalani masa hamil dengan baik
tanpa mengalami masalah.

2. Tujun khusus penyuluhan :


Setelah mengikuti penyuluhan, Ny. N dapat :
a. Menjelaskan kembali pengertian gizi/nutrisi
b. Menjelaskan kembali pentingnya pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil
c. Menyebutkan prinsip makanan yang sehat bagi ibu hamil
d. Menyebutkan kebutuhan energi pada ibu hamil
e. Menyebutkan jenis jenis zat gizi yang diperlukan ibu hamil (manfaat, sumber,
dan jumlah kebutuhan)
f. Menyebutkan cara mengolah dan menyajikan makanan secara benar
g. Menyebutkan kerugian apabila ibu berpantang terhadap makanan tertentu
h. Menyebutkan contoh menu untuk ibu hamil

3. Materi dan pertanyaan : Terlampir


4. Metode : Ceramah, tanya jawab
5. Media dan alat bantu : leaflet
6. Rancangan kegiatan                :
Uraian Kegiatan
No Waktu
Kegiatan Penyuluh Ibu hamil (Ny. N)
1 Pembukaan 5 menit -      Mengucapkan salam Menjawab salam
-      Memperkenalkan diri Mendengarkan dan
-      Menyampaikan topik-topik memperhatikan
yang akan dijelaskan
2 Kegiatan inti 20 menit-       Menjelaskan materi Menyimak dan
penyuluhan secara berurutan dan memperhatikan
teratur :
1. Definisi nutrisi/gizi
2. Pentingnya pemenuhan
nutrisi bagi ibu hamil
3. Prinsip gizi yang sehat pada
ibu hamil
4. Kebutuhan energi pada ibu
hamil
5. Jenis jenis zat gizi yang
diperlukan ibu hamil
(manfaat, sumber, dan jumlah
kebutuhan)
6. Cara mengolah dan
menyajikan makanan secara
benar
7. Kerugian apabila ibu
berpantang terhadap
makanan tertentu
8. Contoh menu untuk ibu
hamil

Bertanya
Memberi kesempatan kepada ibu
untuk bertanya
Mendengarkan
Menjawab pertanyaan ibu
3 Penutup 5 Menit Membuat kesimpulan Mendengarkan
Mengadakan evaluasi secara Memberikan
lisan pendapat
Mengucapkan salam Menjawab salam
7. Evaluasi
a. Ny. N mengetahui pengertian gizi/nutrisi
b. Ny. N mengetahui kembali pentingnya pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil
c. Ny. N mengetahui prinsip makanan yang sehat bagi ibu hamil
d. Ny. N mengetahui kebutuhan energi pada ibu hamil
e. Ny. N mengetahui jenis jenis zat gizi yang diperlukan ibu hamil (manfaat,
sumber, dan jumlah kebutuhan)
f. Ny. N mengetahui cara mengolah dan menyajikan makanan secara benar
g. Ny. N mengetahui kerugian apabila ibu berpantang terhadap makanan tertentu
h. Ny. N mengetahui menu seimbang untuk ibu hamil
Lampiran 1
A. Materi
1. Pengertian Gizi pada Ibu nifas
Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi
selama kehamilan yaitu dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan
dengan kebutuhan wanita normal.

2. Pentingnya Pemenuhan Gizi yang Seimbang


Kesehatan ibu hamil dan janin ditentukan oleh asupan gizi ibu hamil. Pada
masa kehamilan, kebutuhan gizi meningkat sebesar 15% dibandingan dengan
kebutuhan wanita normal. Peningkatan kebutuhan dibutuhkan dalam
pertumbuhan rahim (uterus), payudara (mamae), volume darah, plasenta, air
ketuban, dan pertumbuhan janin. Sebesar 40% dari makanan yang dikonsumsi
ibu hamil digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60%) digunakan
untuk pertumbuhan ibunya (Huliana, 2002).
Kenaikan berat badan pada masa kehamilan adalah tanda kehamilan yang
sehat. Kenaikan berat badan akan membantu untuk mencegah risiko pada bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan mengurangi risiko penyakit yang
dapat terjadi di masa dewasa, seperti : jantung, hipertensi, dan diabetes mellitus
(Susilowati, 2016). Kenaikan berat badan terjadi karena adanya peningkatan
asupan makanan ibu hamil seiring dengan pertambahan usia kehamilan.
Kegunaan asupan makan yang dikonsumsi ibu hamil adalah pertumbuhan dan
perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber
tenaga, mengatur suhu tubuh, dan cadangan makanan.
Makanan yang dikonsumsi ibu hamil terdiri dari susunan menu yang
seimbang, yaitu menu lengkap dan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil dan
janinnya. Unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, dan pengatur harus ada dalam
menu makanan seimbang ibu hamil (Huliana, 2002)

3. Prinsip Gizi pada Ibu Hamil


Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan tentang makanan sehat bagi ibu
hamil :
a. Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan
tubuh ibu dan pertumbuhan bayi
b. Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral)
c. Dapat menghindarkan pengaruh buruh bagi bayi
d. Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat,
kadar gula darah, dan tekanan darah (Marmi, 2013).

4. Kebutuhan Energi pada Ibu Hamil


Kebutuhan energi ibu selama hamil meningkat dari kebutuhan energi normal
karena terjadi peningkatan laju metabolik basal dan peningkatan berat badan.
Energi yang diperlukan ibu hamil ±80.000 kkal (±300 kkal ekstra per hari)
selama 9 bulan kehamilan untuk dapat melahirkan bayi yang sehat (Susilowati,
2016). Kebutuhan energi pada trimester I sampai trimester III meningkat secara
bertahap.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, jumlah penambahan
energi pada trimester I adalah 180 kkal, sedangkan pada trimester II dan III
adalah 300 kkal. Jika mengacu pada AKG 2013 yang menyebutkan wanita tidak
hamil pada usia 19 – 29 tahun membutuhkan energi sebanyak 2250 kkal/hari,
maka wanita hamil membutuhkan 2430 kkal pada masa kehamilan trimester I,
dan pada trimester II dan III membutuhkan 2550 kkal (Fikawati, 2015).

5. Zat Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil


Ketiga jenis zat gizi makro berupa karbohidrat, protein, dan lemak
menghasilkan energi bagi tubuh melalui proses metabolisme (pembakaran).
Sumber energi utama adalah karbohidrat dan lemak, sedangkan protein terutama
digunakan sebagai zat pembangun. Konsumsi karbohidrat dan lemak yang
kurang, maka protein akan digunakan sebagai sumber energi.

a. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi untuk menyediakan energi bagi tubuh. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Sebagian karbohidrat dalam tubuh
berada dalam sirkulasi glukosa untuk keperluan energi segera, sebagian
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian
diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi
(Sibagariang, 2010). Zat gizi karbohidrat diperoleh dari makanan pokok.
Kelompok makanan pokok sebagai sumber karbohidrat misalnya : nasi,
bihun, jagung segar, kentang, mie basah, mie kering, singkong, dan lain-
lain. Kandungan zat gizi per porsi nasi kurang lebih seberat 100 gram,
setara dengan ¾ gelas adalah 175 kalori, 4 gram protein, dan 40 gram
karbohidrat (Aritonang, 2015). Menurut Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, ibu hamil disarankan memperoleh
asupan karbohidrat sebanyak 300-350 gram per harinya.
b. Protein
Komponen sel tubuh ibu dan janin sebagian besar terdiri atas protein.
Perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu (seperti plasenta) memerlukan
protein. Kebutuhan tambahan protein dipengaruhi oleh kecepatan
pertumbuhan janin (Susilowati, 2016). Protein dengan nilai biologi tinggi
merupakan jenis protein yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu
hamil. Protein dengan nilai biologi tinggi diperoleh dari protein hewani,
misalnya : daging, ikan, telur, susu, yoghurt. Ibu hamil vegetarian yang
sudah terbiasa mengonsumsi banyak kacang-kacangan, biji-bijian,
sayuran, dan buah tidak akan mengalami masalah kekurangan protein
(Susilowati, 2016). Ibu hamil membutuhkan sekitar 75
gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang
lain.
c. Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh. Lemak
menghasilkan 9 kkal untuk setiap gramnya. Lemak juga merupakan zat
yang digunakan tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yaitu hormon
yang berperan dalam mengatur tekanan darah, system saraf, denyut
jantung, konstriksi pembuluh darah, dan pembekuan darah. Lemak
berperan dalam transportasi vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E,
dan K dalam tubuh. Lemak juga berperan dalam pemeliharaan organ
penting, seperti ginjal, liver, dan organ reproduksi, serta menjaga badan
agar tetap hangat (Sibagariang, 2010). Konsumsi lemak dalam sehari
paling banyak 10% dari kebutuhan energi total. Lemak yang dikonsumsi
berasal dari lemak jenuh, dan lemak tidak jenuh ganda. Sumber utama
lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kacang tanah,
kacang kedelai, jagung, dan lain-lain), mentega, margarin, dan lemak
hewani (lemak daging dan ayam). Sumber lemak lainnya adalah krim,
susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan minyak
(Aritonang, 2015).

d. Vitamin dan Mineral


1) Vitamin A
Vitamin A berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin saat kehamilan. Vitamin A juga berperan dalam diferensiasi sel,
perkembangan pengelihatan, fungsi imunitas dan perkembangan paru-
paru. Kebutuhan A pada masa kehamilan pengalami peningkatan
sebesar 300 RE tiap trimester. Sumber vitamin A dapat diperoleh baik
dari produk hewani maupun non hewani. Makanan sumber vitamin A
dapat diperoleh melalui susu, sayuran berdaun hijau, buah-buahan
berwarna orange dan kuning. Apabila konsumsi vitamin A mengalami
kekurangan maka dapat berhubungan dengan kejadian IUGR (Intra
Uterine Growth Restriction) dan peningkatan mortalitas ibu dan bayi.
2) Thiamin, Riboflavin, Asam Folat
Thiamin atau Vitamin B1 dan Riboflavin atau vitamin B2
berfungsi dalam metabolisme energi. Berdasarkan AKG kebutuhan
thiamin dan riboflavin mengalami peningkatan sebesar 0.3 mg pada
tiap trimester. Ibu hamil sangat direkomendasikan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung riboflavin yang terdapat
pada susu dan produk susu, cereal dan produk cereal, daging dan
produk daging, dan sayuran hijau. Konsumsi suplementasi asam folat
sebelum kehamilan juga direkomendasikan untuk mencegah anemia
megaloblastic. Makanan sumber asam folat dapat diperoleh melalui
konsumsi bahan makanan seperti sayuran hijau, hati, cereal produk,
kacangkacangan dan jeruk. Ibu hamil direkomendasikan untuk
mengonsumsi 400 mcg asam folat perhari. Namun, ketika usia
kehamilan memasuki 5 bulan ke atas, jumlahnya meningkat menjadi
600 mcg per hari.
3) Vitamin C
Tambahan kebutuhan vitamin C saat masa kehamilan adalah
sebesar 10 mg per hari selama masa kehamulan. Vitamin C memiliki
fungsi untuk meningkatkan penyerapan zat besi non heme. Karena itu
direkomendasikan untuk ibu hamil mengkonsumsi makanan atau
minuman yang mengandung vitamin C diimbangi dengan konsumsi
makanan sumber zat besi untuk membantu penyerapannya. Sumber
vitamin C berada pada buah – buahan seperti jeruk, papaya, stoberi
dan lain sebagainya.
4) Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk pembentukan dan pertumbuhan
tulang. Vitamin D juga berfungsi untuk membantu penyerapan dan
penggunaan kalsium. Kebutuhan vitamin D pada masa kehamilan
tidak mengalami peningkatan. Konsumsi vitamin D sebesar 600 IU
sehari mampu mencukupi kebutuhan vitamin D pada kehamilan.
Beberapa sumber bahan makanan yang mengandung vitamin D antara
lain telur, ikan, minyak ikan, susu yang difortifikasi vitamin D dan
juga pajanan sinar matahari. Kekurangan vitamin D pada masa
kehamulan dapat menurunkan masa tulang pada anak dan juga mampu
meningkatan resiko osteoporosis pada masa yang akan datang.
Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan penyakit riket dan
resiko patah tulang.
5) Kalsium
Berdasarkan AKG tahun 2019 diketahui bahwa peningkatan
kebutuhan kalsium pada masa kehamilan adalah sebesar 200 mg.
Kalsium diperlukan untuk mineralisasi tulang dan gizi janin.
Inadekuat kalsium intake dapat beresiko terhadap IUGR dan
preeklamsi. Kalsium juga berperan dalam beberapa proses dalam
tubuh seperti pembekuan darah, proteolysis intraseluler, sintesis nitrit
oksida dan regulasi kontraksi uterine. Pada masa kehamilan,
metabolism kalsium mengalami perubahan. Penyerapan kalsium
menjadi meningkat sedangkan ekskresi kalsium pada urin menurun.
Peningkatan kebutuhan kalsium juga terjadi dengan pengeluaran
kalsium pada tulang. Peningkatan pengeluaran kalsium pada tulang
mampu tergantikan kembali setelah masa kehamilan apabila ibu
mengkonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang cukup.
Konsumsi kalsium dapat dipenuhi melalui konsumsi bahan makanan
sumber kalsium seperti produk susu, ikan dan jus yang sudah
difortitikasi kalsium, bayam, brokoli, sari kedelai, kacang-kacangan.
6) Zat Besi
Zat besi merupakan kelompok trace mineral yang berfungsi
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Zat besi pada
pertumbuhan dan perkembangan janin memiliki peran dalam cofactor
enzom yang terlibat proses reaksi oksidasi dan reduksi, yang terjadi
pada tingkat sel selama proses metabolism. Zat besi juga merupakan
komponen penting dari hemoglobin yang membawa oksigen pada sel
darah merah keseluruh tubuh. Kondisi kehamilan menyebabkan
adanya peningkatan kebutuhan zat besi pada tubuh. Hal ini
disebabkan oleh adanya peningkatan volume darah selama masa
kehamilan. Sesuai AKG 2019 diketahui bahwa peningkatan
kebutuhan zat besi adalah sebesar 9 mg pada trimester kedua dan
trimester ketiga. Ibu hamil diharapkan untuk mengkonsumsi tablet
tambah darah, namun konsumsi tablet tambah darah memiliki
beberapa efek samping seperti konstipasi dan mual. Salah satu strategi
dalam meredakan efek samping akibat konsumsi tablet tambah darah
adalah dengan mengkonsumsinya sebelum tidur. Sumber makanan
yang mengandung zat besi antara lain daging merah, telur, produk
ikan, sereal yang di fortifikasi dan sayuran berwarna hijau. Konsumsi
vitamin C dibarengi dengan konsumsi sumber zat besi yang berasal
dari sayuran sangat direkomendasikan untuk meningkatkan
penyerapan zat besi. Berikut ini adalah kandungan zat besi bahan
makanan

6. Cara Mengolah Dan Menyajikan Makanan Secara Benar


Memilih bahan makanan yang masih segar, Jangan merendam sayuran yang
sudah dipotong terlalu lama, agar vitamin B dan C tidak larut dalam air, selalu
gunakan peralatan memasak yang bersih, memasak sayuran jangan direbus terlalu
lama agar vitamin di dalamnya tidak hilang, masaklah daging dan ikan sampai
benar – benar matang, mengolah daging dan ikan lebih baik dikukus atau
direbus / tim daripada digoreng, jangan menggunakan peralatan untuk
menyajikan makanan panas dari bahan plastik, hindari menghangatkan makanan
berkali kali.
7. Kerugian Apabila Ibu Berpantang Terhadap Makanan Tertentu
Kemungkinan makanan-makanan yang dipantang justru mengandung zat gizi
yang diperlukan oleh ibu menyusui, misal : ikan, telur, dll.
8. Contoh Menu Untuk Ibu Menyusui

B. Evaluasi Secara Lisan


1. Apakah Ny. N mampu menjelaskan kembali pengertian gizi/nutrisi?
2. Apakah Ny. N mampu menjelaskan kembali pentingnya pemenuhan nutrisi bagi
ibu hamil?
3. Apakah Ny. N mampu menyebutkan prinsip makanan yang sehat bagi ibu hamil?
4. Apakah Ny. N mampu menyebutkan kebutuhan energi pada ibu hamil?
5. Apakah Ny. N mampu menyebutkan jenis jenis zat gizi yang diperlukan ibu
hamil (manfaat, sumber, dan jumlah kebutuhan)?
6. Apakah Ny. N mampu menyebutkan cara mengolah dan menyajikan makanan
secara benar?
7. Apakah Ny. N mampu menyebutkan kerugian apabila ibu berpantang terhadap
makanan tertentu ?
8. Apakah Ny. N mampu menyebutkan contoh menu untuk ibu hamil?
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama

Aritonang, Irianton. (2015). Memantau dan Menilai Status Gizi Anak, Aplikasi
Standar WHO-Antro 2005. Yogyakarta: Leutika Books.

Fikawati, S., dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: Rajawali Pers.

Huliana, M. 2002. Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta : Puspa Swara.


Cetakan I.

Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sibagariang. 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. SKM : Jakarta : TIM

Susilowati, Kuspriyanto. 2016. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung. PT Refika


Aditama.

Anda mungkin juga menyukai