Anda di halaman 1dari 43

section 1

section 2
notes

section 3
k o m N er s

section 4
Mentoring U
a t a n J iw a
Keperaw
ti on , M.K ep . ,
a Nasu

section 5
s k a A m aly
Ns. Ri
Sp.Kep.J
SOAL 1
Seorang perempuan berumur 26 tahun, di ruang rawat RS jiwa, hasil
pengkajian pasien, rambut acak-acakan, kuku panjang dan hitam, apatis,
sedih, efek tumpul, komunikasi verbal turun, menyendiri dan kurang peka
terhadap lingkungan. Apakah masalah keperawatan dari kasus tersebut?
A. Gangguan Identitas pribadi
B. Hambatan interaksi social
C. Isolasi sosial: menarik diri
D. Harga diri rendah
E. Ansietas
JAWABAN: C
Data: Rambut acak-acakan, kuku panjang dan hitam, apatis, sedih, efek tumpul, komunikasi
verbal turun, menyendiri dan kurang peka terhadap lingkungan
Isolasi Sosial adalah ketidakmampuan untuk membina hubungan yang erat, hangat, terbuka,
dan interdependen dengan orang lain (SDKI, 2016)
Penyebab:
1. Sulit berhubungan/berinteraksi dengan orang lain
2. Tidak mampu berhubungan/berinteraksi yang memuaskan
3. Perasaan malu
4. Perasaan tidak berharga
5. Pengalaman ditolak, dikucilkan, dan dihina
Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Minor
Subjektif: Subjektif:
• Ingin sendiri • Menolak berinteraksi dengan orang lain
• Merasa tidak nyaman ditempat umum • Merasa sendirian
• Merasa berbeda dengan orang lain • Merasa tidak diterima
• Tidak mempunyai sahabat
Objektif:
• Menarik diri Objektif:
• Menolak melakukan interaksi • Menunjukkan permusuhan
• Afek datar • Tindakan berulang
• Afek sedih • Tindakan tidak berarti
• Afek tumpul
• Tidak ada kontak mata
• Tidak bergairah atau lesu
SOAL 2
Seorang perempuan berumur 39 tahun, dirawat di RS jiwa, hasil pengkajian,
pasien sedih jika ditanya tentang rumah tangganya pasien mengatakan
ditinggal cerai oleh suaminya dan suka menyendiri. Apakah masalah Utama
dari kasus tersebut?
A. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
B. Hambatan interaksi social
C. Berduka
D. Gangguan identitas diri
E. Isolasi social
JAWABAN: C
Data: pasien sedih jika ditanya tentang rumah tangganya pasien mengatakan
ditinggal cerai oleh suaminya dan suka menyendiri
Berduka: respon psikososial yang ditunjukkan oleh klien akibat kehilangan (orang,
objek, fungsi, status, bagian tubuh atau hubungan).
Gejala dan tanda Mayor Gejala dan tanda minor
Subjektif: Subjektif:
• Merasa sedih • Mimpi buruk atau pola mimpi berubah
• Merasa bersalah atau menyalahkan orang lain • Merasa tidak berguna
• Tidak menerima kehilangan • Fobia
• Merasa tidak ada harapan
Objektif:
Objektif: • Marah
• Menangis • Tambah panik
• Pola tidur berubah • Fungsi imunitas terganggu
• Tidak mampu berkonsentrasi
SOAL 3
Seorang laki-laki berumur 42 tahun di rawat di RS Jiwa sedang mengamuk, ingin
memukul teman-teman sekamarnya sampai tidak bisa terkontrol, ekspresi wajah
tegang, mata merah dan melotot. Apa intervensi yang tepat untuk kasus diatas?
A. Terapi Aktivitas Kelompok
B. Terapi Lingkungan
C. Terapi suportif
D. Psikofarmaka
E. Restrain
JAWABAN: E
Data: mengamuk, ingin memukul teman-teman sekamarnya sampai tidak bisa
terkontrol, ekspresi wajah tegang, mata merah dan melotot

Kegawatdaruratan Psikiatri pengekangan atau restrain adalah pembatasan tingkah


laku pasien dilakukan bila pasien tidak dapat dikendalikan; pasien yang berada di
bawah pengaruh obat atau alkohol, yang merusak diri sendiri, atau yang ambivalen
terhadap bantuan psikiatrik, kurang diberi perhatian akan bereaksi dengan berjalan
kian kemari tanpa tujuan, bahkan meninggalkan ruangan kegawatdaruratan psikiatrik
selama pemeriksaan.
SOAL 4
Seorang perempuan berumur 32 tahun di rawat di RS Jiwa. Saat dikaji pasien
mengatakan “saya sangat menyesal karena ibu saya meninggal, Kenapa ini
harus terjadi pada keluarga saya? Seandainya saya tidak terlambat mungkin
ini tidak terjadi”. Apa fase yang menggambarkan kondisi klien diatas?
A. Tawar Menawar
B. Penerimaan
C. Depresi
D. Denial
E. Marah
JAWABAN: A
Data: “saya sangat menyesal karena ibu saya meninggal, Kenapa ini harus
terjadi pada keluarga saya? Seandainya saya tidak terlambat mungkin ini tidak
terjadi”.
Bergaining (Tawar-Menawar)
Pada fase ini, seseorang mulai percaya terhadap apa yang sudah menimpanya.
Setelah kemarahan mulai pudar, mulai timbul perasaan bersalah atau
penyesalan dan biasanya diiringi dengan pikiran “kalau saja...” seperti “kalau
saja saya sadar sebelumnya...”
1. Mengingkari “itu tidak mungkin” “saya tidak percaya”
2. Marah “Dokter yang salah”
3. Tawar “seandainya saya hati-hati”
menawar “kalaulah saya tidak……………”
4. Depresi “tidak ada harapan lagi”
5. Menerima “apa yang harus saya lakukan?”
SOAL 5
Seorang laki-laki umur 23 tahun di rawat di RS Jiwa. Hasil pengkajian di
dapatkan data klien mengatakan “saya sedang sakit saya pasti terserang kanker,
dalam tubuh saya banyak kotoran, tubuh saya telah membusuk. Apakah jenis
waham yang sesuai dengan kasus?
A. Waham Kebesaran
B. Waham nihilistik
C. Waham Somatik
D. Waham Agama
E. Waham Curiga
JAWABAN: C
Data: “saya sedang sakit saya pasti terserang kanker, dalam tubuh saya banyak
kotoran, tubuh saya telah membusuk.
SOAL 6
Seorang laki-laki berumur 28 tahun masuk RS Jiwa karena mengamuk di rumah dan
ingin membunuh ibunya. Pasien mengeluh sering mendengar suara-suara yang
menyuruhnya pergi, suara-suara itu muncul setiap kali mau mandi, klien merasa
terganggu dengan suara-suara itu. Apakah efek dari keluhan pasien tersebut di atas?
A. Resiko mencederai diri, lingkungan dan orang lain
B. Halusinasi pendengaran
C. Perilaku kekerasan
D. Waham curiga
E. Isolasi sosial
JAWABAN: A
Data: Pasien mengeluh sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya pergi,
suara-suara itu muncul setiap kali mau mandi, klien merasa terganggu dengan suara-
suara itu
Ex pohon masalah halusinasi:
SOAL 7
Seorang laki-laki umur 28 tahun masuk RS Jiwa karena mengamuk di rumah dan
ingin membunuh ibunya. Pasien mengeluh suka mendengar suara-suara yang
menyuruhnya pergi, suara-suara itu muncul setiap kali mau mandi, klien merasa
terganggu dengan suara-suara itu. Apakah Core Problem dari keluhan pasien tersebut
di atas?
A. Resiko mencederai diri, lingkungan dan orang lain
B. Halusinasi pendengaran
C. Perilaku kekerasan
D. Waham curiga
E. Isolasi sosial
JAWABAN: B
Data: Pasien mengeluh suka mendengar suara-suara yang menyuruhnya
pergi, suara-suara itu muncul setiap kali mau mandi, klien merasa terganggu
dengan suara-suara itu
Ex pohon masalah halusinasi:
SOAL 8
Seorang anak laki-laki usia 15 tahun dirawat di RS Jiwa dengan diagnosa
keperawatan halusinasi pendengaran. Frekuensi munculnya halusinasi 3 kali sehari
dan klien merasa sangat terganggu. Pasien telah diajarkan intervensi menghardik
halusinasi. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya?
A. Memantau penerapan tindakan dan menguatkan perilaku pasien
B. Mengatur jadwal latihan pada pertemuan selanjutnya
C. Menjelaskan cara menghardik halusinasi
D. Memperagakan tehnik menghardik
E. Menanyakan isi halusinasi
JAWABAN: D
Data: Frekuensi munculnya halusinasi 3 kali sehari dan klien merasa sangat
terganggu. Pasien telah diajarkan intervensi menghardik halusinasi

Langkah pemberian tindakan keperawatan (berupa psikomotor):


Jelaskan (perawat)
Contohkan (peragakan) (perawat)
Lakukan bersama-sama (perawat dan pasien)
Mandiri (pasien)
SOAL 9
Seorang laki-laki berumur 25 tahun dirawat di RSJ dengan halusinasi pendengaran.
Ketika diajak diskusi tentang halusinasinya klien menanyakan apakah perawat
percaya apa yang didengar klien (halusinasinya). Perawat menjawab bahwa ia
percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak mendengarnya. Apakah
tindakan yang dilakukan perawat tersebut?
A. Menghardik
B. Memvalidasi
C. Menyudutkan
D. Mengalihkan perhatian
E. Menyampaikan tujuan
JAWABAN: B
Data: Ketika diajak diskusi tentang halusinasinya klien menanyakan apakah perawat
percaya apa yang didengar klien (halusinasinya). Perawat menjawab bahwa ia
percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak mendengarnya.

Validasi data, meneliti kembali data yang terkumpul


SOAL 10
Seorang laki-laki usia 35 tahun diantar keluarganya ke Poliklinik RS Jiwa karena
dirumah selalu ingin memotong pembuluh darahnya. Dari hasil wawancara
ditemukan data, klien mengatakan kalau dirinya tidak berguna, kontak mata kurang,
afek datar. Apakah masalah keperawatan kasus diatas
A. Halusinasi Pendengaran
B. Perilaku Kekerasan
C. Harga Diri Rendah
D. Resiko Bunuh Diri
E. Isolasi sosial
JAWABAN: D
Data: selalu ingin memotong pembuluh darahnya. Dari hasil
wawancara ditemukan data, klien mengatakan kalau dirinya tidak
berguna, kontak mata kurang, afek datar

Risiko Bunuh Diri adalah perilaku merusak diri yang langsung


dan disengaja untuk mengakhiri kehidupan. RBD adalah rentan
terhadap menyakiti diri sendiri dan cedera mengancam jiwa
SOAL 11
Seorang Perempuan umur 20 tahun dirawat di RS Jiwa karena suka bicara sendiri,
mondar-mandir, rambut acak-acakan, kuku panjang dan hitam, telah diajarkan
implementasi menghardik halusinasi. Apakah implementasi berikutnya yang dapat di
lakukan ?
A. Bantu Mengenal halusinasinya
B. Mengajarkan cara memutus halusinasinya
C. Anjurkan bercakap-cakap jika terjadi halusinasinya
D. Menutup Kedua telinga ketika terjadi halusinasinya
E. Mengajarkan cara minum obat dengan prinsip 5 Benar
JAWABAN: C
Data: suka bicara sendiri, mondar-mandir, rambut acak-acakan, kuku panjang dan hitam,
telah diajarkan implementasi menghardik halusinasi.
Tindakan Keperawatan Halusinasi:
1. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi klien. Mendiskusikan masalah dan akibat yang
mungkin terjadi pada klien halusinasi. Latih melawan halusinasi dengan menghardik
2. Latih mengalihkan halusinasi dengan cara distraksi yaitu bercakap-cakap
3. Latih mengalihkan halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal
4. Latih minum obat dengan prinsip 8 benar, yaitu : benar nama, benar obat, benar
manfaat, benar dosis, benar frekuensi, benar cara, benar tanggal kadaluwarsa dan benar
dokumentasi
SOAL 12
Seorang laki-laki umur 30 tahun dirawat di RSJ karena di rumah mengamuk, merusak
barang-barang. Saat dikaji klien mengatakan malas bergaul, lebih senang sendiri, wajah
tegang, pandangan tajam, bicara kasar, belum menikah, berpakaian rapi. Klien telah mampu
menyebutkan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukan. Apakah tindakan keperawatan
selanjutnya?
A. Menyebutkan cara mengendalikan perilaku kekerasan
B. Menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan
C. Menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan
D. Menyebutkan akibat perilaku kekerasan
E. Mempraktikkan latihan fisik satu
JAWABAN: B
Data: Klien telah mampu menyebutkan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukan

Tindakan keperawatan:
Pengkajian: kaji penyebab, tanda dan gejala, akibat, dan cara mengatasi perilaku
kekerasan
SOAL 13
Seorang laki-laki umur 28 tahun dirawat di RSJ karena ingin membunuh
ibunya. Data yang didapatkan dari hasil pengkajian muka tegang, bicara kasar,
suara keras, klien mengatakan takut terhadap ibunya. Apakah bentuk isi pikir
dari kasus di atas?
A. Alienasi
B. Fantasi
C. Ekstasi
D. Obsesif
E. Phobia
JAWABAN: E
Data: muka tegang, bicara kasar, suara keras, klien mengatakan takut terhadap ibunya

•Fobia: ketakutan yang patologis / tidak logis terhadap objek/situasi tertentu.

•Obsesi: pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya.

•Alienasi : Perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda atau asing

•Ekstasi : Kegembiraan yang luar biasa

•Fantasi : Isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diinginkan
SOAL 14
Seorang perempuan umur 17 tahun dirawat di RSJ karena suka melempari
orang yang lewat depan rumahnya tanpa sebab. Dari hasil observasi
ditemukan data klien berulang kali mandi, mencuci tangan, mencuci muka,
dan mondar-mandir. Apakah aktivitas motorik yang sesuai kasus diatas?
A. Kompulsif
B. Grimasem
C. Agitasi
D. Tremor
E. Tik
JAWABAN: A
Data: Klien berulang kali mandi, mencuci tangan, mencuci muka, dan mondar-mandir.

 Kompulsif (kegiatan yang dilakukan berulang-ulang, seperti berulang kali mencuci


tangan, mencuci muka, mandi, mengeringkan tangan, dan sebagainya.
 Grimasen (gerakan otot muka yang berubah- ubah dan tidak dapat di kontrolkan
oleh klien )
 Agitasi (gerakkan motorik yang menunjukkan kegelisahan )
 Tremor (jari-jari tampak gemetar ketika klien mengulurkan tangan dan
merentangkan jari-jari)
 Tik (gerakkan-gerakan kecil yang tidak terkontrol pada otot muka)
SOAL 15
Seorang perempuan umur 30 tahun dibawah oleh keluarganya ke poliklinik RSJ dengan
keluhan klien merasa tidak berguna, merasa tidak diperhatikan oleh keluarga, respons
verbal kurang, klien banyak menunduk dan berdiam diri di kamar, kontak mata kurang,
apatis, ekspresi wajah kurang berseri, mengisolasi diri. Apakah Hal yang pertama kali yang
dilakukan pada pasien dengan kondisi diatas?
A. Diskusikan dengan klien tentang kekurangan dan kelebihan yang dimiliki
B. Latih klien cara-cara berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
C. Ajarkan kepada klien koping mekanisme yang konstruktif
D. Bantu klien menyadari perilaku Isolasi sosial
E. Bina hubungan saling percaya
JAWABAN: E
Data: keluhan klien merasa tidak berguna, merasa tidak diperhatikan oleh keluarga,
respons verbal kurang, klien banyak menunduk dan berdiam diri di kamar, kontak
mata kurang, apatis, ekspresi wajah kurang berseri, mengisolasi diri.
SOAL 16
Seorang perempuan umur 37 tahun yang dirawat di RS Jiwa, merasa letih, lemah,
pucat, detak jantung cepat. Setelah di diagnosa HIV AIDS, sambil terisak menangis
ia mengatakan tidak percaya “ini tidak mungkin terjadi pada saya”. Apakah Fase
kehilangan pada kasus diatas?
A. Acceptance
B. Bergaining
C. Depresi
D. Denial
E. Anger
JAWABAN: D
Data: Setelah di diagnosa HIV AIDS, sambil terisak menangis ia mengatakan tidak
percaya “ini tidak mungkin terjadi pada saya”

Denial (Penolakan)
Seseorang yang baru saja mengalami kejadian menyedihkan akan berpikir “ini
tidak mungkin terjadi.” Reaksi penolakan ini adalah sebuah reaksi yang
normal dilakukan banyak orang yang sedang dipenuhi dengan emosi. Reaksi
pertamanya yaitu: kaget, tidak percaya, atau mengingkari kenyataan.
Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun.
SOAL 17
Seorang laki-laki berumur 22 tahun yang dirawat di RS Jiwa, klien mondar-mandir selama 1
(satu) jam sambil memandangi orang lain tanpa berkedip, mengepalkan tangan dan mulut
komat-kamit. Tiba-tiba ia menarik rambut dan memukul wajah pasien lain yang sedang
melintas di depannya. Perawat segera bertindak dengan melakukan pengikatan (restrain) dan
mengurungnya di ruang isolasi (seclusion). Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang
harus dilakukan oleh Perawat?
A. Bantu klien melupakan marahnya
B. Observasi tingkat kemarahan klien
C. Ajarkan klien cara-cara mengontrol marah
D. Kaji kesiapan klien untuk melepaskan ikatan
E. Bujuk klien dan ajak untuk mendiskusikan kemarahannya
JAWABAN: B
Data: Perawat segera bertindak dengan melakukan pengikatan
(restrain) dan mengurungnya di ruang isolasi (seclusion).

Setelah dilakukan tindakan restrain perawat melakukan observasi


tingkat kemarahan pasien
SOAL 18
Seorang perawat yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa akan melakukan Asuhan
Keperawatan dalam bentuk Strategi Pelaksanaan pertama dengan pasien resiko
bunuh diri. Apakah tindakan prioritas yang harus dilakukan perawat berdasarkan
SP1P?
A. Melakukan kontrak treatment
B. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
C. Mengajarkan cara-cara mengendalikan dorongan bunuh diri
D. Mengamankan benda-benda yang dapat membahayakan klien
E. Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien
JAWABAN: E
Tindakan Keperawatan pada klien risiko bunuh diri
1. Amankan lingkungan (Identifikasi dan Amankan)
2. Bangun harapan dan masa depan
3. Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
4. Beri motivasi membangun harapan dan mengendalikan dorongan bunuh diri
5. Minta klien menghubungi care giver dan tenaga kesehatan jika tidak dapat
mengendalikan dorongan bunuh diri
6. Perawatan intensif
SOAL 19
Seorang perawat yang bertugas dirawat inap RS Jiwa akan melakukan Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) pada pasien dengan gangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran. TAK yang akan dilakukan adalah stimulasi persepsi.
Apakah tindakan sesi 1 yang akan dilakukan pada TAK tersebut?
A. Perawat mengajarkan cara Mengenal halusinasi
B. Perawat mengajarkan cara Menghardik Halusinasi
C. Perawat menganjurkan minum obat secara teratur
D. Perawat menganjurkan melakukan kegiatan terjadwal
E. Perawat menganjurkankan Bercakap-cakap dengan orang lain
JAWABAN: A
Data: Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pada pasien dengan gangguan persepsi
sensori: halusinasi pendengaran. TAK yang akan dilakukan adalah stimulasi persepsi.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi sensori dapat dibagi menjadi lima sesi,
yaitu :
1) Sesi I: mengenal halusinasi
2) Sesi II: mengontrol halusinasi dengan menghardik
3)  Sesi III: mengontrol halusinasi dengan membuat jadwal kegiatan
4)  Sesi IV: mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap
5)  Sesi V:mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
SOAL 20
Seorang laki-laki berumur 40 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena dirumah ia
sering marah-marah dan mengamuk. Saat ini klien sudah perawatan hari ke delapan
dan keluarganya sudah tahu cara merawatnya. Menurut keluarga bahwa klien sudah
mampu memotivasi dirinya sendiri untuk mengontrol perilaku kekerasannya.
Apakah indikator keberhasilan Asuhan Keperawatan yang dilakukan keluarga?
A. Keluarga mampu menangani masalah marah
B. Keluarga mampu menangani perilaku kekerasan
C. Keluarga mampu menangani masalah koping tidak efektif
D. Keluarga mampu menangani masalah keperawatan mental
E. Keluarga mampu mengerti masalah riwayat penyebab, tanda dan gejala
JAWABAN: E
Data: Saat ini klien sudah perawatan hari ke delapan dan keluarganya sudah tahu
cara merawatnya. Menurut keluarga bahwa klien sudah mampu memotivasi dirinya
sendiri untuk mengontrol perilaku kekerasannya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai