PENDAHULUAN
Menerima pasien yang baru masuk Ke Ruamh Sakit untuk dirawat sesuai
protap yang berlaku dan pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan dan yang di lakukan. Dan pasien sekarang dengan kemajuan
IPTEK mampu melihat memperhatikan kualitas keperawatan yang telah di beri.
Perawat adalah salah satu anggota team Discharge Planner, dan sebagai
discharge planner perawat mengkaji setiap pasien dengan mengumpulkan dan
menggunakan data yang berhubungan untuk mengidentifikasi masalah aktual dan
potensial, menentukan tujuan dengan atau bersama pasien dan keluarga,
memberikan tindakan khusus untuk mengajarkan dan mengkaji secara individu
dalam mempertahankan atau memulihkan kembali kondisi pasien secara optimal
1
dan mengevaluasi kesinambungan Asuhan Keperawatan. Hal ini merupakan usaha
keras perawat demi kepentingan pasien untuk mencegah dan meningkatkan
kondisi kesehatan pasien, dan sebagai anggota tim kesehatan, perawat
berkolaborasi dengan tim lain untuk merencanakan, melakukan tindakan,
berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga membantu pasien memperoleh
tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat kesehatannya.
1.3 Tujuan
2
10. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan
pasien baru dan discharge planning
11. Untuk mengetahui Standar Keperawatan Perencanaan Pulang
1.4 Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
4
menemukan jalan pemecahan masalah dengan baik, pada saat tepat dan sumber
yang tepat dengan harga yang terjangkau (Doenges & Moorhouse, 2000).
2.2 Tujuan
5
dilakukan melalui Discharge Planning.Discharge planning ini menempatkan
perawat pada posisi yang penting dalam proses pengobatan pasien dan dalam
team discharge planner rumah sakit, pengetahuan dan kemampuan perawat dalam
proses keperawatan dapat memberikan kontinuitas perawatan melalui proses
discharge planning
6
5. Dapat memilih prosedur perawatannya
6. Mengerti apa yang terjadi pada dirinya dan mengetahui siapa yang
dapat dihubunginya
7. Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah sakit,
dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk
beberapa diagnosa
8. Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan
biaya pengobatan
2.4 Prinsip-Prinsip
7
7. Peralatan untuk pemeriksaan dalam yang terdiri dari termometer,
tensimeter, timbangan BB bila perlu.
8
4. Terbatas mobilitas fisik
5. Keterbatasan merawat diri sendiri
6. Penurunan status kognisi/kognitif
7. Resiko terjadi cedera
8. Tunawisma
9. Fakir miskin
10. Penyakit kronis
11. Pasien diagnosis baru
12. Penyalahgunaan zat
13. Sering keluar masuk emergency
9
5. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dan hasil pemeriksaan selama
MRS dibawakan ke pasien waktu pulang
6. Surat-surat seperti : surat keterangan sakit, surat kontrol dan lain-lain.
2.6 Tahap-tahap
Pada tahapan penerimaan pasien baru, terdapat 2 tahap yaitu tahap pra
penerimaan pasien baru dan tahap pelaksanaan pasien baru. Tahap pra penerimaan
pasien baru adalah sebagai berikut:
10
sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal
visit) dan tata tertib ruangan.
6. Perawat menanyakan kembali tentang kejelas dan informasi yang telah
disampaikan
7. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format
8. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan mengantarkan
ke tempat yang telah ditetapkan.
9. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menendatangani Inform Consent sentralisasi obat.
A. Pengkajian
Data kesehatan
Data pribadi
Pemberi perawatan
Lingkungan
Keuangan dan pelayanan yang dapat mendukung
B. Diagnosa
11
C. Perencanaaan : Hasil yang diharapkan
1. Medication (obat)
Pasien sebaiknya mengetahui obat yang harus dilanjutkan setelah
pulang.
2. Environment (Lingkungan)
Lingkungan tempat klien akan pulang dari rumah sakit sebaiknya
aman. Pasien juga sebaiknya memiliki fasilitas pelayanan yang
dibutuhkan untuk kontinuitas perawatannya.
3. Treatrment (pengobatan)
Perawat harus memastikan bahwa pengobatan dapat berlanjut setelah
klien pulang, yang dilakukan oleh klien atau anggota keluarga. Jika hal
ini tidak memungkinkan, perencanaan harus dibuat sehingga seseorang
dapat berkunjung ke rumah untuk memberikan keterampilan
perawatan.
4. Health Teaching (Pengajaran Kesehatan)
Klien yang akan pulang sebaiknya diberitahu bagaimana
mempertahankan kesehatan. Termasuk tanda dan gejala yang
mengindikasikan kebutuhan pearwatan kesehatan tambahan.
5. Outpatient referral
Klien sebaiknya mengenal pelayanan dari rumah sakit atau agen
komunitas lain yang dapat meningkatan perawatan yang kontinu.
6. Diet
Klien sebaiknya diberitahu tentang pembatasan pada dietnya. Ia
sebaiknya mampu memilih diet yang sesuai untuk dirinya.
12
D. Implementasi
E. Evaluasi
1. Derajat penyakit
2. Hasil yang diharapkan dari perawatan
3. Durasi perawatan yang dibutuhkan
4. Jenis-jenis pelayanan yang diperlukan
13
5. Komplikasi tambahan
6. Ketersediaan sumber-sumber
Selama Perawatan
PP menyampaikan:kemungkinan penyakit
pasien, perkiraan lama pasien dirawat,
intervensi keperawatan/medis yang biasa
PP membawa status dilakukan di ruangan, biaya perawatan, PP
pasien, kemudian mengorientasikan ruangan kepada
mengkaji, keluarga pasien.
merencanakan dan
mendelegasikan
Menyampaikan pendidikan kesehatan:
pada PA 1. Konsep penyakit
2. Terapi & intervensi yang akan diberikan
3. Pola diet
4. Aktivitas dan istirahat
5. Tanggal & tempat control
6. Menjelaskan prosedur, manfaat, dan efek
samping dari setiap terapi dan intervensi
yang akan diberikan pada klien &
keluarga:
- Proses perawatan di ruangan
Pemenuhan kebutuhan nutrisi yg adekuat
3. Mendokumentasikan
14
Proses penerimaan masuk pasien di rumah sakit adalah sebagai berikut:
Perencanaan pulang
Program HE:
1. Kontrol dan obat/perawatan
2. Diet
Penyelesaian administrasi
3. Aktivitas dan istirahat
4. Perawatan diri
15
b. Program pulang bertahap
Bertujuan untuk melatih pasien kembali kelingkungan keluarga
dan masyarakat antara lain apa yang harus dilakukan pasien di
rumah sakit, apa yang harus dilakukan keluarga.
c. Rujukan
Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan
langsung antara perawatan community dengan rumah sakit
sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien dirumah.
16
2.9 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Adapun hal hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut:
17
2.10 Peran Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru
A. Kepala Ruangan
1.Menerima pasien baru
2.Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien
baru
B. Perawat Primer
1. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
2. Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
3. Mengorientasikan pasien ke ruangan
4. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang
bertanggung jawab
5. Mendelegasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien
baru kepada perawat asociate
6. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
C. Perawat Associate
Membantu PP dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru, pengkajian
dan pemeriksaan fisik pada pasien baru.
Standar Pengkajian
1. Aktifitas sehari-hari :
18
a. Makan dan Minum
• Penggunaan alat makan dan minum
• Cara makan dan minum
• Kemauan untuk makan dan minum
• Pola makan
b. Eliminasi
• Kebiasaan dan kemampuan eliminasi
• Pola eliminasi
c. Personal Hygine
• Kemampuan
• Kebiasaan
• Frekuensi
• Sarana yang digunakan
d. Berpakaian dan Kerapihan diri
• Frekuensi ganti pakaian
• Kerapihan
• Kemampuan Berpakaian
e. Aktivitas
• Ada - tidaknya aktivitas
• Bertujuan - tidaknya
• Intensitas/normal/hyperaktif/malas
• Bertanggung jawab/tidak
• Kemampuan
f. Istirahat Tidur
• Pola
• Lamanya
• Mimpi buruk
• Kesulitan untuk memulai tidur
g. Keagamaan
• Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan ajaran agama atau tidak
19
2. Tingkat Kebutuhan Perawatan Klien
• Disorientasi berat
• Perilaku bizarre
• Disorientasi sedang
• Motifasi terbatas
20
d. Kondisi klien yang memerlukan perawatan minimal :
a. Penyakit Klien :
• Stressor pencetus
• Cara penanganan
b. Pengobatan :
• Manfaat
• Efek samping
• Waktu pemberian
21
5. Kemampuan dan kemauan klien dan keluarga dalam penerimaan tindakan
keperawatan.
• Puskesmas
• Bengkel Kerja
• Perawat komunitas
• Pekerjaan; ada/tidak
• Jenis pekerjaan
• Hobi
Standar Masalah
• Cemas pada klien dan keluarga akan penyakit yang dideritanya yang berkaitan
dengan rencana pulang
Standar Tindakan
22
Identifikasi kebiasaan dan kemampuan pemenuhan kebutuhan aktivitas
sehari-hari klien selama di rumah.
Beri reiforcemment fositif atau pujian pada hal-hal positif yang
dikemukakan klien
Diskusikan dengan klien tentang kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari
selama dalam masa perawatan dirumah.
Motivasi klien untuk melakukan kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari
selama dalam masa perawatan dirumah sakit.
Observasi dan bimbing klien dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari
selama dalam masa perawatan dirumah sakit .
Beri reinfortcement positif atau pujian pada tindakan positif yang dilakukan
klien, diskusikan dengan klien tentang manfaat yang dirasakan setelah
melakukan aktivitas hidup sehari-hari setelah dirumah sakit.
Anjurkan klien untuk mengikuti terapi okupasi yang sesuai dengan
minatnya.
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang telah di
identifikasi dan keterampilan yang didapat dari terapi okupasi.
Kerjasama dengan keluarga untuk memotivasi dan mendorong klien
melakukan aktivitas hidup sehari-hari dirumah sakit dan dirumah.
2. Cemas pada klien dan keluarga akan penyakit yang diderita yang berkaitan
dengan rencana pulang :
23
Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk melihat kepulangan sebagai
langkah positif.
Tekankan pada klien dan keluarga bahwa hubungan perawat, klien, dan
keluarga dirumah sakit adalah hubungan terapeutik.
24
Diskusikan dengan keluarga tentang cara-cara untuk menjadi sistem
pendukung yang adikuat bagi klien yaitu dengan cara ikut terlibat dalam
perawatan klien di rumah sakit .
Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan masalah .
Motivasi klien untuk menggunakan cara-cara konstruktif dalam mengatasi
masalah dan aktifitas sehari-hari yang positif
Diskusikan dengan keluarga tentang sistem pendukung yang ada dalam
masyarakat : Puskesmas, Karang Taruna, Balai Latihan Kerja .
Motivasi keluarga dan klien untuk memanfaatkan sistem pendukung yang
ada dalam masyarakat .
Standar Evaluasi
Standar evaluasi klien dapat pindah dari ruangan intensif akut atau modifikasi
intensif / intermediate / perawatan minimal .
1. Kondisi klien dapat pindah dari ruang intensif akut ke ruang modifikasi
intensif :
• Disorientasi sedang
• Motivasi terbatas
• Kegiatan dan aktifitas perlu bimbingan dan supervisi yang ketat
• Derajat ketergantungan pada perawat sedang
• Perilaku tudak mengancam integritas fisik
• Perilaku tidak mengancam integritas fisik dan keselamatan orang lain
2. Kondisi klien yang dapat pindah dari ruang modifikasi intensif ruang
intermediate;
25
3. Kondisi klien yang dapat pindah ruang dari intermediate ke ruang perawat
minimal atau persiapan pulang;
Mampu berkomunikasi secara verbal dan non verbal, verbal dan non verbal
sesuai.
Mampu melaksanakan kegiatan yang terprogaram.
Mampu melaksanakan kegiatan harian dengan kontrol minimal.
Derajat ketergantungan perawat rendah atau minim.
Kegiatan harian dan pengisian waktu luang baik.
Mampu mengungkapkan perasaan dengan orang lain secara asertif.
26
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
28