Anda di halaman 1dari 2

CEDERA KEPALA  Penggunaan alat peledak atau senjata Sedangkan pada penderita cedera kepala

dengan suara bising tanpa alat sedang hingga berat, berikut ini adalah gejala
pelindung. yang dapat dialami:
Meskipun cedera kepala dapat terjadi pada  Kehilangan kesadaran selama hitungan
semua orang, risiko cedera kepala dapat menit hingga jam.
meningkat saat seseorang sedang dalam usia  Pusing hebat secara berkelanjutan.
produktif dan aktif seperti 15-24 tahun, atau  Mual atau muntah secara
lansia berusia 75 tahun ke atas. berkelanjutan.
 Kehilangan koordinasi tubuh.
Gejala Cedera Kepala  Kejang
Gejala yang dialami penderita cedera kepala  Pelebaran pupil
Cedera kepala (trauma kepala) adalah kondisi berbeda-beda sesuai dengan keparahan  Terdapat cairan yang keluar melalui
dimana struktur kepala mengalami benturan kondisi. Berikut ini adalah beberapa gejala hidung atau telinga.
dari luar dan berpotensi menimbulkan yang dapat dialami oleh penderita cedera  Tidak mudah bangun saat tidur.
gangguan pada fungsi otak. Beberapa kondisi kepala ringan:  Jari-jari tangan dan kaki melemah atau
pada cedera kepala meliputi luka ringan,  Kehilangan kesadaran untuk beberapa kaku.
memar di kulit kepala, bengkak, perdarahan, saat.  Merasa sangat bingung.
dislokasi, patah tulang tengkorak dan gegar  Terlihat linglung atau memiliki  Perubahan perilaku secara intens.
otak, tergantung dari mekanisme benturan pandangan kosong.  Cadel saat berbicara.
dan parahnya cedera yang dialami.  Pusing.  Koma
 Kehilangan keseimbangan.
Penyebab Cedera Kepala  Mual atau muntah. Diagnosis Cedera Kepala
Cedera kepala terjadi ketika ada benturan  Mudah merasa lelah. Jika Anda merasakan gejala-gejala cedera
keras, terutama yang langsung mengenai  Mudah mengantuk dan tidur melebihi kepala atau melihat seseorang mengalaminya,
kepala. Keparahan cedera akan tergantung biasanya. segera temui dokter agar dapat segera
dari mekanisme dan kerasnya benturan yang  Sulit tidur. ditangani. Dokter akan melakukan
dialami penderita.  Sensitif terhadap cahaya atau suara. pemeriksaan fisik, seperti mencari tanda-tanda
Berikut adalah serangkaian aktivitas atau  Penglihatan kabur. perdarahan, pembengkakan, atau memar,
situasi yang dapat meningkatkan resiko cedera  Telinga berdenging. setelah menanyakan bagaimana cedera
kepala:  Kemampuan mencium berubah. terjadi.
 Jatuh dari ketinggian atau terpeleset di  Mulut terasa pahit. Pemeriksaan neurologis akan dilakukan untuk
permukaan yang keras.  Kesulitan mengingat atau mengevaluasi fungsi saraf, dengan cara
 Kecelakaan lalu lintas. berkonsentrasi. mengukur kekuatan otot, kemampuan pasien
 Cedera saat berolahraga atau bermain.  Merasa depresi. dalam mengontrol pergerakan otot, tingkat
 Kekerasan dalam rumah tangga.  Perubahan suasana hati.
keleluasaan pergerakan mata, kemampuan setelahnya jika tidak ditangani dengan baik.  Penyakit degenerasi otak, meliputi
dalam merasakan sensasi, dan sebagainya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi demensia pugilistika, penyakit
Tingkat kesadaran pasien dapat dinilai dengan adalah: Alzheimer dan Parkinson
pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS)  Penurunan kesadaran, seperti
melalui penilaian kemampuan pasien untuk penurunan kesadaran hingga koma, Pencegahan Cedera Kepala
mengikuti instruksi atau merespon suatu kematian sel otak (brain death), locked- Pencegahan cedera kepala dapat dilakukan
rangsangan fisik yang diberikan. Nilai GCS in syndrome, dan kondisi dengan langkah-langkah berikut:
normal adalah 15, yang merupakan nilai  Kejang-kejang berulang atau disebut  Menggunakan alat pengaman saat
maksimal untuk pemeriksaan ini. Semakin juga dengan epilepsi pasca-trauma. melakukan olahraga-olahraga, seperti
rendah nilai yang didapat, maka kondisi yang  Kerusakan saraf yang dapat memicu sepakbola, bersepeda, menyelam,
dialami pasien semakin buruk. masalah lainnya seperti kelumpuhan tinju, dan sebagainya.
Jika diperlukan, dapat dilakukan otot wajah, penglihatan ganda hingga  Selalu menggunakan alat pengaman,
pemindaian, seperti foto Rontgen, CT scan, kehilangan kemampuan melihat, sulit seperti sabuk pengaman atau helm,
dan MRI untuk melihat potensi patah tulang, menelan, dan kerusakan pada indra saat berkendara. Hindari minuman
perdarahan, darah beku, pembengkakan penciuman. beralkohol sebelumnya untuk
jaringan otak, dan aliran darah dalam otak.  Kerusakan pembuluh darah yang menghindari kecelakaan.
Dokter juga akan meminta keluarga atau berpotensi memicu stroke dan  Memasang pegangan besi di kamar
kerabat untuk memantau kondisi pasien pembekuan darah. mandi dan samping tangga untuk
selama beberapa hari untuk melihat  Infeksi akibat bakteri yang masuk mengurangi risiko terpeleset.
perkembangan gejala yang dialami dan diantara luka atau tulang yang patah.  Memastikan lantai selalu kering dan
menyesuaikan hasil diagnsosis, seperti pola Jika tidak diobati, kondisi ini dapat tidak licin.
makan, pola tidur, cara berbicara, suasana menyerang sistem saraf lainnya dan  Memasang penerangan yang baik di
hati, dan sebagainya. menyebabkan penyakit meningitis. seluruh rumah.
 Pembendungan cairan otak di mana  Memeriksa kondisi mata secara rutin.
Komplikasi Cedera Kepala cairan serebrospinal terkumpul pada  Berolahraga secara teratur untuk
Penderita cedera sedang hingga kepala berat ruang ventrikel otak dan menimbulkan mereggangkan otot.
sangat rentan mengalami komplikasi, baik peningkatan tekanan otak.
sesaat setelah trauma atau beberapa minggu

Anda mungkin juga menyukai