fungsi otak, tengkorak dan kulit kepala, akibat benturan atau pukulan dari eksternal. Bentuk cedera kepala dapat berupa benjolan, memar ringan, hingga cedera otak yang traumatis. Cedera kepala yang umum terjadi adalah gegar otak, patah tulang tengkorak, dan luka pada kulit kepala. Jenis Cedera Kepala Cedera kepala terbagi dalam beberapa jenis. Berikut diantaranya: 1. Hematoma Hematoma merupakan kumpulan darah yang mengalir di luar pembuluh darah. Kondisi ini bisa sangat serius, ketika aliran darah masuk ke dalam otak. Pembekuan dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam tengkorak Anda. Hal ini dapat berakibat hilangnya kesadaran sampai dengan kerusakan otak permanen bagi penderitanya. 2. Pendarahan di dalam otak dan sekitar otak Kondisi dimana otak Anda terjadi pendarahan yang tidak terkontrol. Pendarahan ini terbagi dalam dua jenis, yaitu perdarahan subarachnoid dan perdarahan intraserebral. 3. Gegar Otak Gegar otak terjadi ketika kepala mengalami benturan yang cukup parah hingga menyebabkan cedera otak serius. Kondisi ini terjadi karena benturan sampai menembus dinding keras otak Anda. Jika sudah begini, fungsi otak akan terganggu. Gangguannya mungkin bersifat sementara. Namun, jika benturan terjadi berulang kali, dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen. 4. Pembengkakan Setiap cedera otak dapat menyebabkan edema, atau pembengkakan. Jika terjadi pembengkakan, otak akan mengalami peningkatan tekanan. 5. Fraktur Tengkorak Tengkorak tidak memiliki sumsum tulang. Hal ini membuatnya menjadi sangat kuat dan sulit dipatahkan. Jika terdapat kerusakan atau patahan pada tulang tengkorak, tentu akan terjadi kerusakan pada fungsi otak. 6. Cedera Aksonal Difus Cedera jenis ini tidak menyebabkan pendarahan tapi langsung merusak sel otak. Kerusakan sel otak menyebabkan fungsi otak terganggu, pembengkakan, dan jenis kerusakan yang lain. Meskipun tidak terlihat secara langsung seperti bentuk cedera otak lainnya, cedera aksonal difus merupakan salah satu jenis cedera kepala yang paling berbahaya. Penanganan Cedera Kepala Ketika cedera kepala sudah tidak terhindarkan, segera temui dokter untuk mendapatkan pertolongan yang layak. Pertolongan sedini mungkin dapat mencegah terjadinya cedera kepala yang lebih serius.
1. Pertolongan pertama untuk cedera kepala :
Pengobatan Cedera Kepala Pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan cedera yang dialami. Secara umum, dokter akan membantu dengan. 2. pemberian obat-obatan, terapi, atau melakukan operasi jika diperlukanObat-obatanPenderita cedera kepala ringan biasanya tidak memerlukan tindakan medis khusus karena kondisinya dapat membaik dengan beristirahat. Untuk meredakan nyeri yang mungkin dirasakan, dokter akan menganjurkan penderita untuk mengonsumsi paracetamol. 3. TerapiBagi pasien yang mengalami cedera kepala sedang hingga berat, terapi atau rehabilitasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki dan mengembalikan kondisi fisik dan fungsi saraf. Serangkaian terapi yang biasa disarankan meliputi: 4. Fisioterapi, untuk mengembalikan fungsi saraf atau otot yang terganggu akibat gangguan pada otak akibat cederaTerapi kognitif dan psikologis, untuk memperbaiki gangguan perilaku, konsentrasi, daya pikir, atau emosi yang terjadi setelah cedera. 5. OperasiJenis dan tujuan operasi akan disesuaikan dengan keparahan kondisi dan masalah yang terjadi akibat cedera kepala. Umumnya, operasi dilakukan jika cedera kepala telah menyebabkan beberapa kondisi di bawah ini: Perdarahan dalam otak yang beratPatah tulang tengkorak yang melukai otakTerdapat benda asing di dalam otakKomplikasi Cedera KepalaJika tidak ditangani dengan baik, penderita cedera kepala sedang hingga berat sangat rentan mengalami komplikasi, baik sesaat setelah trauma atau beberapa minggu setelahnya. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah:Penurunan kesadaranVertigoEmpty sella syndromeKejang berulang atau epilepsi setelah trauma Gejala Cedera KepalaGejala yang dialami penderita cedera kepala berbeda-beda, tergantung pada keparahan kondisi dan lokasi benturan. Tidak semua gejala akan langsung dirasakan sesaat setelah cedera terjadi. Terkadang gejala baru muncul beberapa hari hingga beberapa minggu kemudian. Pencegahan Cedera KepalaPencegahan cedera kepala dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: Menggunakan alat pengaman saat berolahragaSelalu menggunakan alat keselamatan, seperti helm atau pelindung kepala, jika bekerja di lingkungan yang berisiko menimbulkan cedera kepalaMemasang pegangan besi di kamar mandi dan di samping tangga untuk mengurangi risiko terpelesetMemastikan lantai selalu kering dan tidak licinMemasang penerangan yang baik di seluruh bagian rumahMemeriksa kondisi mata secara rutin, terutama jika mengalami gejala gangguan penglihatan, seperti buram atau penglihatan berbayang TERIMA KASIH