1. Penyimpangan bentuk dan garis pada tulang tengkorak akibat faktor accelerasi, decelerasi
serta Rotasi (M. Clevo Rendi, Margareth (2012)
2. Cedera yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak, dan otak (Morton (2012)
ETIOLOGI
CEDERA KEPALA
1. Trauma tajam
Trauma oleh benda tajam yang menyebabkan cedera setempat dan
menimbulkan cedera lokal
2. Trauma Tumpul
Trauma oleh benda tumpul dan menyebabkan cedera menyeluruh (difusi)
Morton, 2012
KLASIFIKASI
CEDERA KEPALA
Menurut Nilai GCS nya:
(George, 2009).
PATIFISIOLOGI
CEDERA KEPALA
• Trauma kepala menyebabkan cedera pada kulit, tengkorak dan
jaringan
• Keadaan yang dapat mempengaruhi luasnya cedera kepala pada
kepala antara lain lokasi dari tempat benturan lansung,
kecepatan dan energi yang dipindahkan, daerah permukaan
energy yang dipindahkan, dan keadaan kepala saat benturan
• Kekuatan akselerasi dan deselerasi menyebabkan bergeraknya
isi dalam tengkorak sehingga memaksa otak membentur
permukaan dalam tengkorak pada tempat yang berlawanan
dengan benturan.
PATIFISIOLOGI
CEDERA KEPALA
• Kerusakan sekunder terhadap otak disebabkan oleh siklus
pembengkakan dan iskemia otak yang menyebabkan timbulnya
efek kaskade yang barakibat merusak otak
• Kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan
menyebabkan gangguan fungsi
GEJALA
CEDERA KEPALA
Gejala cedera kepala ringan
• Sulit tidur
• Benjolan atau bengkak di kepala
• Kehilangan keseimbangan
• Luka kulit kepala yang tidak dalam
• Sensitif terhadap cahaya atau suara
• Linglung atau memiliki pandangan kosong •
Penglihatan kabur
• Pusing berputar atau sakit kepala • Telinga berdenging
• Mual • Kemampuan mencium atau merasakan berubah
• Mudah merasa lelah • Kesulitan mengingat atau berkonsentrasi
• Mudah mengantuk dan tidur lebih lama dari• Depresi
biasanya • Perubahan suasana hati
GEJALA
CEDERA KEPALA
Gejala cedera kepala sedang dan berat
1. Penurunan kesadaran
2. Vertigo
3. Kejang berulang atau epilepsi setelah trauma
4. Kerusakan saraf dan pembuluh darah
5. Stroke
6. Infeksi, seperti meningitis
7. Penyakit degenerasi otak, seperti demensia, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Computed Tomography(CT-Scan)
2. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
3. EEG (elektroensafa-logram)
4. Angiografi selebral
PENATALAKSANAAN
1. Manajemen cairan
2. Osmoterapi
3. Terapi anti konvulsan
4. Managemen suhu
5. Pembedahan (kraniektomi)
6. Terapi antibiotik
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
2. Identitas penanggung jawab
3. Keluhan utama
4. Riwayat kesehatan
5. Permeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(NANDA, 2015).
INTERVENSI KEPERAWATAN
Setelah dilakuKan tindakan keperawatan selama 2x24 jam rasa nyeri dapat berkurang/ hilang dengan
kriteria hasil:
• Skala nyeri berkurang 1-3
• Klien mengatakan nyeri mulai berkurang
• Ekspresi wajah klien rileks
INTERVENSI
• Kaji keluhan nyeri, catat intensitasnya, lokasinya dan lamanya dengan tujuan mengidentifikasi karakteristik nyeri
merupakan faktor yang penting untuk menentukan terapi yang cocok serta mengevaluasi keefektifan dari terapi.
• Catat kemungkinan patofisiologi yang khas, misalnya adanya infeksi, trauma servikal dengan tujuan
pemahaman terhadap penyakit yang mendasarinya membantU dalam memilih intervensi yang sesuai.
• Berikan tindakan kenyamanan, misal pedoman imajinasi, visualisasi, latihan nafas dalam, berikan
aktivitas hiburan, kompres dengan tujuan menfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol
dan dapat meningkatkan koping, tindakan alternatif mengontrol nyeri.
• Kolaborasi dengan pemberian obat anti nyeri, sesuai indikasi misal, dentren (dantrium) analgesik;
antiansietas missal diazepam (valium) dengan tujuan dibutuhkan untuk menghilangkan spasme/nyeri otot
atau untuk menghilangkan ansietas dan meningkatkan istirahat.
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS B/D AKUMULASI CAIRAN, TRAUMA
B.Tujuan
Mengetahui pengaruh posisi head up 30 derajat terhadap nyeri kepala pada pasien cedera kepala ringan.
C.Desain Penelitian
Quasi Experimental dengan pendekatan Pretest Post test One Group Design
D.Tempat Penelitian
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
F. Intervensi/therapy penelitian
Dalam penelitian ini intervensi yang dilakukan adalah dengan memberikan posisi head up 30 derajat pada responden.
b. Mengatur posisi kepala lebih tinggi dan tubuh dalam keadaan datar
c. Kaki dalam keadaan lurus dan tidak fleksi d. Mengatur ketinggian tempat tidur bagian atas setinggi 30 derajat.
Intrument pengukuran skala nyeri menggunakan penilaian skala Visual Analogue Scale (VAS).
Pada penelitian ini tidak di sebutkan durasi pemberian intervensi head up 30 derajat.
H.Kesimpulan
Penelitan ini dapat menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi nyeri pada pasien cedera kepala ringan.
TERIMAKASIH