Anda di halaman 1dari 15

Merawat Ibu Hamil dan Janin

KAD :
1. Mampu menganalisa tentang pola makan halal dan thayyib selama kehamilan
2. Mampu Menganalisa situasi dan kondisi lingkungan yang sehat dan aman
3. Merawat Persalinan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dalam persalinan ibu tidak terlalu berkesulitan.
1. Ketenangan/Keamanan
Prioritas utama perawatan saat persalinan adalah kebersihan dan keamanan (Hmilton, 2003 :
16). Jauh sebelum itu, Islam menjelaskan bahwa dalam semua amal perbuatan termasuk wanita
yang hendak melahirkan supaya diciptakan kondisi bersih dan aman, baik keamanan fisik
maupun jiwa, tidak boleh cemas, takut, gugup, apalagi putus asa dari rahmat Allah. Mengenai
hal ini Allah berfirman:
 ---‫وال ت ايئسوا منروح هللا انه ال ي يئسمنروح هللا ا الا لقوم ا لكافرين‬
Artinya
. . .Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah kecuali kaum kafir ( Q.S. Yusuf/12 : 87).
Mengenai tidak boleh gugup, cemas, takut, dan berkecil hati, Rasulullah menuntun doa
kepada kita supaya baik yang bersalin maupun yang merawat (tim yang menangani
persalinan: dokter, perawat, analisator kesehatan, maupun unsur lain) menjadi sabar,
tabah, tawakkal, yang akhirnya justru membangkitkan semangat atas izin Allah.
Demikian doanya:
 ‫اللهم انى اعوذبك من العجز والكسل والجبن والهرم واعوذبك من عذاب القبر‬
)‫واعوذبك من فتنة المحياوالممات (رواه البخارى عن ا نس بن مالك‬
Artinya
Ya Tuhan kami, aku mohon perlindungan-Mu dari kelemahan dan malas, penakut, dan sangat tua.
Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati (H.R. al-Bukhari dari Anas bin Malik. Dalam
‘Abd al-Baqi,II [t.th.]: 1028).
Pada saat proses pesalinan berlangsung, hendaklah perawat atau tenaga medis lainnya (dokter,
dukun bayi, bidan atau yang lain) menuntun doa sabar dan optimisme kepada ibu sebagai
berikut:
)‫حسبنا هللا ونعم الوكيل على هللا توكلت (رواه الترمذى‬
Artinya
Ya Allah Dzat yang mencukupi dan sebaik-baik melindungi aku. Hanya kepada Engkaulah ya
Allah aku berserah diri (H.R. at-Turmuzi).
Jika persalinan selesai dilaksakan, sambil merawat sebagaimana mestinya menurut ilmu
medis, jika anak yang dilahirkan cacat, supaya dituntun doa:
Jika persalinan selesai dilaksakan, sambil merawat sebagaimana mestinya menurut ilmu
medis, jika anak yang dilahirkan cacat, supaya dituntun doa:
 )‫قدر هللا وما شاء فعل (رواه مسلم‬
Artinya
Allah telah menakdirkan apa yang dikehndaki-Nya, maka berlakulah (H.R. Muslim).
2. Menjaga Kebersihan
 Islam tidak mentoleransi sedikitpun keadaan jorok dan kotor. Di tempat yang secara
umum dianggap kotor pun seperti kakus (wc) Rasulullah menekankan supaya tetap bersih.
Begitu sungguh-sunggunya beliau dalam menekankan kebersihan di tempat yang biasa
kotor ini menjadi tuntunan doa bagi kaum muslimin supaya tetap bersih kakusnya.
Kakusnya saja supaya tetap bersih, apalagi tempat-tempat lain di luar kakus
 )‫اللهم انى اعذبك من الخبس وا لبائس (رواه الترمذى‬
 Artinya: Ya Allah aku mohon perlindungan kepada-Mu dari berbagaimacam kotoran /
syaitan laki-laki atau syaitan perempuan.(syaitan ini adalah syaitan kotoran. H.R. at-
Turmuzi).
3. Memohon keberkahan untuk si anak.
Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
َّ‫ َو َد َف َع ُه ِإ َلي‬،ِ‫ َو َد َعا َل ُه ِب ْال َب َر َكة‬،ٍ‫ َف َح َّن َك ُه ِب َتمْ َرة‬،‫ َف َسمَّاهُ ِإب َْراهِي َم‬،‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ُ ‫ َفَأ َتي‬،‫وُ لِ َد لِي ُغالَ ٌم‬
َ َّ‫ْت ِب ِه ال َّن ِبي‬ 
“Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya
dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku. (HR. Bukhari 5467 dan Muslim
2145).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada putra
Asma bintu Abu Bakr, yang bernama Abdullah bin Zubair. Sesampainya Asma hijrah di
Madinah, beliau melahirkan putranya, Abdullah bin Zubair.
4. Memohon perlindungan dari godaan setan.
Salah satu diantara contoh hal ini adalah apa yang dipraktekkan oleh istri
Imran, yang merupakan ibunya maryam. Allah menceritakan kejadian ketika
istri Imran melahirkan Maryam,
‫الذ َك ُر َكاُأْل ْن َثى َوِإ ِّني َس َّم ْي ُت َها َمرْ َي َم‬
َّ ‫ْس‬
َ ‫ت َولَي‬ َ ‫ضعْ ُت َها ُأ ْن َثى َوهَّللا ُ َأعْ لَ ُم ِب َما َو‬
ْ ‫ض َع‬ َ ‫ت َربِّ ِإ ِّني َو‬ ْ َ‫ض َع ْت َها َقال‬
َ ‫ َفلَمَّا َو‬
‫ان الرَّ ِج ِيم‬ِ ‫ك َو ُذرِّ َّي َت َها م َِن ال َّش ْي َط‬ َ ‫يذ َها ِب‬ُ ِ‫َوِإ ِّني ُأع‬

Tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya
seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah
seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan
untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”
(QS. Ali Imran: 36).
Catatan : Hadis tentang adzan untuk telingga kanan dan Iqamah untuk telinga kiri adalah hadis
dhaif serta munkar, sehingga tidak dapat dijadikan hujjah sebagai dalil untuk mendoakan si
bayi yang baru lahir.
Seorang ahli hadits Mesir masa kini yaitu Syaikh Abu Ishaq Al Huwaini hafizhohullah
mengatakan, “Hadits yang menjelaskan adzan di telinga bayi adalah hadits yang lemah.
Sedangkan suatu amalan secara sepakat tidak bisa ditetapkan dengan hadits lemah. Saya telah
berusaha mencari dan membahas hadits ini, namun belum juga mendapatkan penguatnya
(menjadi hasan).” (Al Insyirah fi Adabin Nikah, hal. 96, dinukil dari Hadiah Terindah untuk Si
Buah Hati, Ustadz Abu Ubaidah, hal. 22-23)

Sumber : https://rumaysho.com/619-kritik-anjuran-adzan-di-telinga-bayi.html
5. Pemberian nama yang baik
Bidan bisa memberikan penyuluhan tentang pemberian nama tetrhadap bayi kepada orang
tuanya jika memungkinkan. Rasulullah menganjurkan tentang pemberian nama sebagai berikut:
)‫انكم تدعون يوم القيامة باسماء ابيكم واسماء ابائكم فاحسنوا اسمائكم (رواه الترمذى عن ابى درداء‬
Artinya
Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil besok pada hari kiayamat dengan nama bapakmu
dari nama bapakmu, maka perbaikilah namamu (H.R. at-Turmu`i dari Abi Darda’
Nama-nama baik bagi anak laki-laki berdasarkan urutan kebaikan menurut sabda-sabda
Rasulullah adalah sebagai berikut: (1) Abdullah, (2)Abdurrahman, (3) Abdurrahim, (4)
Muhammad, (5) Ahmad, (6) Nama-nama Nabi dan Rasul, (7) Nama-nama malaikat, dan (8)
nama-nama lokal (‘ajam) yang memiliki kandungan makna yang baik,
6. Menyusui selama 2 Tahun
Terutama kepada ibu muda dan baru melahirkan yang pertama, perawat atau tenaga medis
lainnya yang menanganinya supaya menganjurkan kepadanya untuk menyusui bayinya selama
dua tahun penuh. Dalam hal ini Allah berfirman.
 ‫ والوالدات يرضعن اوالدهن حولين كاملين‬- - -
Artinya
Para Ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya dua tahun penuh . . . (Q.S. al-Baqarah/2 : 233).
Menyusui dua tahun penuh bagi ibu terhadap anaknya memiliki manfaat cukup
banyak. (1) Kesibukan Ibu tidak terkuras habis atau terforsir jika dibandingkan
dengan ibu yang memiliki anak sundulan (anak masih menyusu ibunya tetapi sudah
hamil lagi). (2). Kesehatan anak lebih bagus karena makanan asi lebih tercurah
kepadanya dibanding dibagi dengan adiknya yang masih dalam kandungan, (3)
Kesehatan Ibu juga lebih bagus dibanding ia harus melayani suami, merawat
kehamilan, dan merawat anaknya yang masih menyusui, (4) Secara tidak langsung
mengikuti program KB (Keluarga Nerencana), dan (5) tentunya secara ekonomis
lebih teratur, hemat dibanding terlalu banyak anak-anak sundulan yang semuanya
membutuhkan makan dan berarti lebih boros.
7. Aqiqah
Termasuk keutamaan jika perawat menganjurkan supaya (1) orang tua anak
melakukan ‘aqiqah pada hari ke tujuh dari kelahirannya. Untuk anak perempuan satu
ekor kambing, dan untuk anak laki-laki kalau bisa dua ekor kambing, dan jika tidak
bisa juga cukup satu ekor kambing saja, (2) mengumumkan secara resmi nama
anaknya disertai penjelasan arti nama yang dipilihnya. Biasanya pengumuman resmi
ini berlangsung dalam upacara tasmiyyah-an (secara literal berarti memberi nama
kepada anak). (3) mencukur rambut si anak pada acara ‘aqiqah. Cara ini adalah
ittiba’(mengikuti tradisi) Rasulullah.
Hendaklah disadari bahwa anak yang lahir itu laksana barang yang digadaikan. Untuk
memilikinya secara penuh orang tua harus melakukan ‘aqiqah untuk nya. Dalam hal ini
Rasulullah bersabda:

 ‫كل غالم رهينة بعقيقته تذبح عنه بوم سابعه ويحلق ويسمى (رواه الترمذى‬
)‫عن سمرة‬
Artinya
Setiap anak adalah gadaian (yang tebusannya) dengan ‘aqiqah, yaitu menyembelih untuk nya
pada hari ketujuh dan memberi nama kepadanya (H.R. at-Turmuzi dari Samurah).

Anda mungkin juga menyukai