Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PEMBELAJARAN TUTORIAL 2.

1 BLOK 13 KELOMPOK H

Nama Blok : 13 (Neurobehavior)

Koordinator Blok : dr. Inke Kusumastuti, M. Biomed, Sp. KJ

Mata Kuliah : Tutorial 2.1/ Neurobehavior

Dosen Tutor : dr. M. Hasan, M. Kes., Sp. OT

Tanggal Kegiatan : 29 Agustus 2022

SKENARIO 2 BLOK 13

Plengen

Ny Irene, 44 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit kepala yang tidak
sembuh-sembuh sejak empat bulan yang lalu. Sakit kepala kadang dirasa seperti
mencengkeram, kadang disertai rasa bergoyang-goyang dan jalan sempoyongan, dan kadang
terasa berdenyut. Pasien juga menjadi lebih mudah lelah, tidak nafsu makan hingga berat
badannya berkurang 7 kg dalam 3 bulan, tidur tidak nyenyak karena sering mimpi buruk, dan
beberapa kali merasa sesak serta gemetar saat sakit kepalanya muncul. Pasien sudah minum
obat dari beberapa dokter umum namun belum memberikan hasil yang memuaskan.
Suami pasien menyatakan pasien justru menjadi lebih sering sakit setahun terakhir
setelah pindah divisi di kantornya. Meski lingkungan kerja sebenarnya kondusif, tanpa alasan
yang jelas, pasien semakin lama semakin mudah kepikiran berbagai hal-hal remeh dan mudah
terkejut. Pasien juga tak lagi berminat melakukan hubungan suami-isteri. Menurut suaminya,
sebulan terakhir pasien jadi aneh karena tiba-tiba menjadi takut pada laba-laba yang
sebelumnya tidak ia takuti dan sering “nge-blank” atau tampak seperti mengantuk saat diajak
bicara. Pasien menambahkan bahwa ia sudah lama punya keluhan sakit lambung kambuhan,
dan keluhan ini akhir-akhir ini semakin sering muncul, bahkan disertai muntah yang
menyembur dalam dua hari terakhir. Sebelumnya beberapa dokter umum telah menyarankan
agar pasien dirujuk ke dokter spesialis untuk menangani konidisinya, tapi pasien selalu
menolak karena merasa sakitnya bukan sakit parah. Baru sebulan terakhir setelah aktivitas
kesehariannya sangat terganggu, pasien akhirnya mau dirujuk.
Klarifikasi Istilah
1. Plengen
Luthfiyyah Nuur Haniifah 202010101038
Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di daerah kepala atau
merupakan suatu sensasi tidak nyaman yang dirasakan pada daerah
kepala.
Nyeri kepala disebabkan oleh perangsangan terhadap struktur peka nyeri
di daerah kepala atau leher berupa traksi, displacement, inflamasi, spasme
vaskular, dan distensi.
Nyeri kepala umumnya diklasifikasikan sebagai nyeri kepala primer dan
nyeri kepala sekunder, kemudian dibagi menjadi beberapa jenis nyeri
kepala tertentu.
Gangguan nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yang sifatnya
“idiopatik”, nyeri kepala yang tidak terkait dengan kondisi patologi atau
penyebab lain yang mendasari. Berdasarkan pemeriksaan neurologis dan
tes pencitraan biasanya normal, tidak peduli seberapa parah gejala.
Kejadian nyeri kepala primer lebih sering terjadi dibandingkan nyeri
kepala sekunder.
Nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala yang dikaitkan dengan kondisi
patologis yang mendasari, seperti adanya tumor otak, aneurisma, penyakit
inflamasi. Dengan pemeriksaan neurologis dan tes pencitraan telah
terbukti membantu dalam diagnostik nyeri kepala sekunder.
Nyeri kepala disebabkan oleh perangsangan terhadap struktur peka nyeri
di daerah kepala atau leher berupa traksi, displacement, inflamasi, spasme
vaskular, dan distensi.
Kusnul Amalia 18201010115

Plengen adalah sakit kepala atau pusing, menurut KBBI pusing adalah

1. Putar
2. Sakit kepala, pening
3. Dalam keadaan keseimbangan terganggu serasa keadaan sekitar berputar
4. Tidak dapat berpikir (karena bingung tidak keruan, sedih, dan sebagainya)

Akan tetapi dalam skenario dijelaskan bahwa sakit kepala yang dialami oleh pasien
kadang disertai rasa bergoyang-goyang (dizziness) merupakan keluhan yang paling
sering namun tidak spesifik. Istilah ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan
vertigo, tetapi juga digunakan untuk keluhan pusing, hendak pingsan, disorientasi,
mengantuk, gangguan visual atau ketidakseimbangan pada tungkai. Jadi penting
untuk membedakan rasa bergoyang dengan vertigo. Secara khas vertigo melibatkan
ilusi gerakan (yang semakin nyata apabila pasien menutup mata) disertai keluhan
mual-muntah dan ditemukan nystagmus.

Rumusan Masalah

1. Apa penyebab keluhan sakit kepala pada pasien sejak 4 bulan yang lalu?
Nicholas Jirezra Gianevan 202010101139

Sakit kepala dibagi menjadi 2: primer dan sekunder

Primer: sakit kepala yang tidak memiliki penyebab lain di baliknya, melainkan murni
disebabkan oleh adanya masalah dengan struktur di kepala yang terlalu sensitif
terhadap rasa sakit.

Jenis sakit kepala yang primer Tension-Type headache, migrain headache, Cluster
Type Headache.

Tension: Bilateral, kepala seperti terikat atau ditekan, tetapi tidak berdenyut/pulsatile

Migrain: episodik bersifat unilateral, nyeri seperti dipukul dan ada denyut (pulsatile)

Cluster: nyeri hebat seperti ditusuk jarum, disertai gejala otonom parasimpatis (rinore,
keringat, mata merah).

Sekunder: biasanya disebabkan oleh aktifnya saraf rasa sakit di bagian kepala akibat
adanya suatu penyakit.
Aneurisma otak.
Neuralgia trigeminal
Serangan panik.
Tumor otak
Stroke
Dll

Diagnosis: Sakit kepala sekunder ec Tumor otak yang mengakibatkan peningkatan


TIK (lelah, muntah proyektil, gangguan mood kepribadian, dan sesak serta gemetar
saat sakit kepala) - cushing triad

Ghaiska Najma Amnur 202010101109


apabila dilihat dari skenario, pasien kemungkinan mengalami nyeri kepala sekunder.
yaitu nyeri kepala yang diakibatkan oleh penyakit lain. disebutkan pasien mengalami
nyeri lambung, muntah menyembur. kemungkinan pasien mengalami tumor otak
Nafisah Hani Asyifah Rahma 202010101155
Pasien mengeluhkan “Sakit kepala tidak sembuh sembuh (sejak 4 bulan yg lalu)
kadang dirasa seperti mencengkeram, kadang disertai rasa bergoyang-goyang dan
jalan sempoyongan, dan kadang terasa berdenyut.”
Kata kunci: nyeri kepala terasa berdenyut.
Dari keluhan tersebut, dapat diperkirakan pasien mengalami Migraine Headache.
Migrain adalah nyeri kepala berulang (episodik) yang bersifat unilateral. Biasanya
berlangsung 4-72 jam, nyeri seperti dipukul, berdenyut (pulsatil), intensitas sedang-
berat, dan bertambah berat dengan aktivitas. Migraine dapat disertai mual, muntah,
fotofobia (ketakutan dengan cahaya), fonofobia (suara), dan juga aura (kumpulan
gejala dari gangguan sensoris yang terjadi sebelum serangan migrain, biasanya terjadi
selama 5-60 menit, di atas itu disebut prolonged aura).
Klasifikasi Migraine:
• Migrain tanpa aura (Common migraine)
• Migrain dengan aura (Classic migraine)
Klasifikasi Aura
1. Aura Visual
- Positive features Scintillating scotoma, fortifikasi
- Negative features Blind spot, loss of vision
2. Aura Sensorik
- Positive features pin and needle (seperti perasaan tertusuk jarum)
- Negative features Numbness (kebas)
Pada pasien tidak didapatkan adanya aura, maka dari itu dapat dicurigai pasien
mengalami common migraine. Kemudian dapat dicurigai juga pasien mengalami
migraine-associated vertigo (vertigo yang berkaitan dengan migraine). Migraine dapat
menyebabkan terjadinya vertigo (sensasi sekeliling seperti berputar), maka dari itu
pasien merasa bergoyang-goyang dan jalan sempoyongan.

2. Mengapa pasien mudah lelah, tidak nafsu makan, turun berat badan, mimpi buruk,
dan sedak gemetar saat kepala sakit?
Terang Sakti Anjaringrat 192010101007
Pertama harus memahami dulu terkait tahapan tidur
→Non REM
- Sleepwalker, 30 menit pertama dan masih mudah untuk dibangunkan
→REM
- Mimpi, tahap sulit dibangunkan. 30 menit setelah tidur
Penyebab insomnia dan mimpi buruk:
● Lingkungakn kerja yang lama ada masalah
● Obat obatan seperti beta blocker
● Narkotika seperti meperidin hidroklorida dan morfn
● Ansietas pasien
Gejala lain yang berhubungan
● Kondisi simpatis karena fight/flight mechanism →Energi menurun __>

mudah lelah → turun berat badan

● Ansietas → Simpatik → Bronkokontriksi dan gemetar/tegang

Shinta Ahmada Rahmaputri 202010101013


Mudah lelah

Sakit kepala disertai mudah lelah pada pasien ini mungkin disebabkan karena aktivitas
yang terlalu berat. Dibuktikan dengan penjelasan bahwa pasien merasa lebih sering
sakit setelah pindah divisi di kantornya. Hal ini bisa disebabkan karena adanya
gangguan penyesuaian akibat pindah ke lingkungan yang baru, sehingga pasien
merasa kesulitan untuk beradaptasi walaupun lingkungan kerjanya sebenarnya
kondusif. Juga karena tekanan psikologis yang pasien alami selama berada di divisi
baru tersebut menjadi pemicu pasien mengalami sakit kepala yang tak kunjung
sembuh sejak 4 bulan terakhir yang disertai juga dengan gejala – gejala lainnya.

Tidak nafsu makan dan berat badan turun

Pada skenario, tidak dijelaskan apakah pasien mengalami gangguan makan seperti
ketakutan kenaikan BB atau tidak, yaitu dengan cara mengurangi berat badan dengan
sengaja, seperti merangsang muntah oleh diri sendiri, memakai obat penekan nafsu
makan, menggunakan pencahar, dan olahraga berlebihan. Sebaliknya karena pasien
mengalami tekanan psikologis akibat gangguan penyesuaian pindah ke tempat kerja
yang baru dan mengalami keluhan sakit kepala disertai mudah lelah, maka dapat
diasumsikan bahwa rasa tidak nafsu makan yang berakibat pada penurunan berat
badan pada pasien dikarenakan oleh faktor psikologis, seperti stress atau depresi.
Dimana saat stres, tubuh memberi sinyal seakan sedang dalam bahaya. Otak
kemudian melepaskan hormon adrenalin yang membuat jantung berdetak lebih cepat
dan pencernaan melambat. Hal inilah yang membuat nafsu makan berkurang.

Namun, agar lebih pasti lagi pasien harus digali lebih lanjut informasinya jika
memang mengalami gangguan makan seperti anoreksia nervosa.

Mimpi buruk

Gejala tidur tidak nyenyak karena sering mimpi buruk pada pasien merupakan gejala
gangguan tidur. Namun perlu penjelasan lebih lanjut apakah termasuk night terror
atau nightmare. Jika pada night terror, penderita saat bangun tidur berteriak karena
panik, seluruh tubuh bergetar disertai ansietas yang hebat, dan hiperaktivitas otonom,
seperti jantung berdebar, pupil melebar, nafas cepat, dan berkeringat. Dan biasanya
tidak ingat pada kejadian di mimpinya. Sedangkan pada nightmare, penderita saat
bangun segera sadar penuh, mampu mengenali lingkungannya, dan dapat mengingat
kembali kejadian di mimpinya. Oleh karena itu, untuk membedakan apakah pasien di
skenario mengalami night terror atau nightmare harus ditanyakan lebih lanjut.

Dokter akan menanyakan pola tidur pasien, meliputi berapa lama waktu tidur, apakah
sering terbangun ketika sedang tidur, atau apakah sering tertidur ketika sedang
beraktivitas di siang hari. Dokter juga dapat bertanya tentang kebiasaan pasien saat
tidur pada teman sekamar atau keluarga pasien.
Dokter juga akan menanyakan apakah pasien memiliki masalah emosional, pernah
atau sedang menderita penyakit tertentu, atau sedang menggunakan obat-obatan yang
dapat menurunkan kualitas tidur. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan
fisik, termasuk memeriksa saluran pernapasan pasien, seperti hidung, mulut, atau
tenggorokan.

Sesak serta gemetar

Sesak dan gemetar pada pasien juga merupakan gejala dari gangguan kecemasan.
Atau bisa juga karena adanya gangguan pencernaan dimana di skenario disebutkan
adanya keluhan sakit lambung kambuhan. Misalnya gastroesophageal reflux disease
(GERD) merupakan gangguan pencernaan, di mana asam di lambung terus-menerus
naik ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, mulai dari
heartburn, sesak napas, nyeri dada, kesulitan menelan, hingga mulut terasa asam.

Pandego Wahyu Dirgantara 202010101143


Pada skenario disebutkan cukup banyak gambaran dari keadaan yang dirasakan oleh
pasien, yang paling dominan terlihat adalah masalah sakit kepala dan gangguan psikiatri.
Meskipun kondisi itu merupakan dua diagnosis yang berbeda, namun beberapa sumber
menyebutkan hubungan antara sakit kepala terhadap masalah kecemasan. Selain itu, jika
dilihat tiap-tiap gambaran.
· Tidak napsu makan dan berat badan menurun dapat dicurigai pasien menderita
gangguan makan, orang pusing biasanya malas makan, selain itu karena gangguan
stress penyesuaian, karena terdapat Riwayat pasien dipindah ke divisi baru. Selain
itu berat badan yang menurun dapat dicurigai adanya keganasan, disini perlu
curiga adanya tumor otak yang menyebabkan peningkatan tekanan intracranial
yang dapat menimbulkan berbagai gejala penyerta yang lainnya.
· Mudah Lelah karena pasien mengeluhkan tidak napsu makan, maka tubuh pasien
akan kekurangan berbagai makan sumber energi dan nutrisi yang dapat
menyebabkan tubuh menjadi lemah.
· Mimpi buruk pada gangguan psikiatri terdapat berbagai macam kondisi yang
menyebabkan timbulnya gangguan tidur berupa mimpi buruk, seperti PTSD (Post
Trauma Stress Disease) namun pasien tidak mengalami trauma. Disini lebih
condong kepada permasalahan gangguan tidur yaitu parasomnia pada fase
gangguan nightmare sehingga sering terjadi mimpi buruk. Kondisi ini dapat
disebabkan karena gangguan penyesuaian pada tipe depresif.
Sesak disertai gemetar sakit kepala pada pasien juga dapat dicurigai adanya
keganasan tumor otak. Tumor otak dapat menyebakan meningkatan tekanan
intracranial yang menimbulkan gambaran Trias Chusingyaitu hipertensi, bradikardi
dan napas ireguler. Keadaan ini dapat menunjukkan gambaran sesak dan gemetar

3. Apa pengaruh pasien pindah divisi di kantornya dengan keluhannya saat ini?
Mochammad Dyan Tambora Sudibyo 202010101118
Teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan disebabkan oleh stimuli lingkungan
spesifik. Pola berpikir yang salah, terdistorsi atau tidak produktif dapat mendahului
atau menyertai perilaku maladaptif dan ganggguan emosional. Penderita gangguan
cemas cenderung menilai lebih terhadap derajat bahaya dalam situasi tertentu dan
menilai rendah kemampuan dirinya untuk mengatasi ancaman.
Philip Simon Mardame Marbun 202010101113
Kejadian pindah divisi dapat berpengaruh terhadap keluhan pasien saat ini. Dalam
skenario meskipun dikatakan bahwa lingkungan kerjanya saat ini setelah pindah divisi
cukup kondusif tetap saja ada kemungkinan bahwa pasien mengalami gangguan
adaptasi/penyesuaian yang dapat bermanifestasi menjadi ansietas/kecemasan seperti
keluhan yang ditunjukkan pasien.

4. Mengapa pasien mudah kepikiran berbagai hal remeh dan mudah terkejut?
Brilliantara Buaji 202010101074
Pasien mudah kepikiran berbagai hal remeh dan mudah terkejut bisa dikaitkan dengan
perubahan kondisi yang dirasakan pasien, yaitu perpindahan tempat serta lingkungan
kerja. Perubahan tempat dan lingkungan kerja dapat membuat pasien merasa tertekan
sehingga perlu usaha yang lebih agar mendapatkan situasi dan kondisi seperti tempat
sebelum dipindahkan. Oleh karena itu, pasien mulai menetapkan standar yang tinggi
terhadap hal-hal kecil untuk mendukung penyesuaian terhadap tempat dan lingkungan
baru tersebut. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa pasien mengalami gangguan
penyesuaian. Di sisi lain, pasien yang memikirkan hal-hal remeh membuat pasien
fokus terhadap suatu hal, sehingga fungsi otak diproporsikan dalam kegiatan tersebut.
Pemusatan fungsi otak tersebut dapat membuat fungsi kognitif pasien menjadi lebih
menurun, sehingga pasien mendapatkan stimulus secara tiba-tiba akan merasakan
mudah terkejut.

Nafisah Hani Asyifah Rahma 202010101155


Pada pasien didapatkan gejala-gejala ansietas, yaitu sesak dan gemetar saat sakit
kepala muncul. Hal ini dikarenakan pada pasien migraine lebih rentan untuk
mengalami gangguan ansietas atau gangguan mental lain, seperti gangguan
kecemasan, depresi, gangguan cemas menyeluruh, distimia, gangguan bipolar,
serangan panik, gangguan panik, agorafobia, dan fobia lainnya.
Dari gangguan tersebut, pasien mengalami gejala dari gangguan kecemasan dimana
pasien yang memiliki gangguan kecemasan memang mudah cemas, bhakan untuk hal
sepele dan menjadi mudah terkejut).
5. Mengapa pasien tidak berniat melakukan hubungan suami-istri?
Putri Ayu Ardiani 202010101032
• Pada scenario dijelaskan bahwa istrinya tak lagi berminat melakukan
hubungan suami istri. Penurunan Hasrat seksual terhadap pasangan merupakan salah
satu gejala dari disfungsi seksual yang juga bisa terjadi pada wanita. Apalagi jika
kondisi tersebut disertai rasa nyeri atau sakit selama melakukan hubungan seksual.
• Disfungsi seksual adalah salah satu masalah yang muncul ketika
seseorang mendapatkan hambatan untuk merasakan rangsangan seksual dan
kepuasaan dalam hubungan seksual. Gangguan ini muncul ketika keinginan
berhubungan seksual ada namun sulit terangsang dan mempertahankan rangsangan
• Disfungsi seksual wanita ini dibagi menjadi empat kategori yaitu
gangguan minat/keinginan seksual (desire disorder), gangguan hasrat (arousal
disorder), gangguan orgasme (orgasmic disorder), dan gangguan nyeri seksual (sexual
pain disorder).
• Ada beberapa faktor penyebab timbulnya disfungsi seksual
1. Faktor Hormonal
Penyebab disfungsi seksual pada wanita yang paling banyak, karena
penurunan hormonal utamnya hormon estrogen. kondisi ini akan menyebabkan
seorang wanita mengalami penurunan libido dan menurunnya fungsi fisiologis organ
seksual.
2. Faktor Psikologis
Tingkat stres atau depresi yang cukup tinggi dapat mengalami kondisi
disfungsi seksual. Adanya trauma seksual, rasa cemas dan khawatir berlebihan juga
memengaruhi kondisi seksual seseorang.
3. Faktor Fisik atau Medis
Pada scenario kemungkinan pasien mengalami disfungsi seksual akibat sakit
kepala kronis yang tidak sembuh-sembuh sejak empat bulan yang lalu. Hal ini
memberikan dampak negatif terhadap respon dan fungsi seksual melalui mekanisme
fisiologis yang mempengaruhi saraf, pembuluh darah, dan endokrin yang berperan
dalam responseksual serta organ reproduksi dan juga secara tidak langsung dengan
membatasi fungsi tubuh
Luthfiyyah Nuur Haniifah 202010101038
Pasien tidak berniat melakukan hubungan suami istri karena
kemungkinan berhubungan dengan adanya gangguan seksual. Dalam
banyak kasus, Orang yang sering menderita nyeri kepala pada umumnya
juga mengalami gangguan mood dan keadaan psikologisnya, seperti
depresi dan kecemasan yang pada akhirnya berpengaruh pada dorongan
seksual dan kepuasan.
Di mana dalam suatu hasil penelitian Tim peneliti dari University
of Pavia di Italia menyimpulkan bahwa perempuan yang dirujuk karena
sakit kepala berat melaporkan gejala gangguan seksual yang tinggi.
Dalam penelitian itu menyatakan bahwa “Perempuan yang kerap
menderita nyeri kepala berat umumnya memiliki gangguan seksual
seperti berkurangnya gairah atau merasakan sakit saat berhubungan
seksual”.
Bukan hanya itu, kemungkinan juga karena faktor obat-obatan
yang kerap dipakai untuk mengatasi nyeri kepala dan gangguan mood
juga seringkali berdampak pada penurunan gairah seksual. Nyeri kepala
yang dirasakan juga bisa memancing pertengkaran dengan pasangan
sehingga tentu membuat gairah padam.
6. Mengapa pasien sering nge-blank dan takut dengan hal yang sebelumnya tidak
ditakuti?
Terang Sakti Anjaringrat 192010101007
● Takut laba laba →fobia spesifik → Karena high level pengalaman terhadap

anxiety
● Arachnopbia biasanya melihat sesuatu secara berlebihan dan cenderung
merespon sehingga akhirnya amigdala memberikan mekanisme pertahanan
berupa teriakan atau berlari
● Blank pada pasien muncul ketika pikiran penuh seperti menjelang
ujian.presentasi/ membentuk obrolan dengan orang baru ditambah dengan
anxietas, sehingga perlu digali etiologinya apakah karena pemikiran obsesif
yang akhirnya membentuk rasa cemas pasien.

Brilliantara Buaji 202010101074


Pasien sering nge-blank dan takut dengan hal yang sebelumnya tidak ditakuti
disebabkan oleh beberapa hal. Perpindahan tempat dan lingkungan kerja pasien dapat
membuat pasien menjadi terbebani. Perpindahan tersebut dapat membuat pasien
sering ngelamun dan overthinking untuk melakukan penyesuaian sehingga dapat
memberikan hasil yang maksimal. Dengan fokusnya pasien terhadap suatu hal, fungsi
kognitif dari pasien menurun secara umum sehingga menyebabkan pasien sering
mengalami nge-blank. Sedangkan penyebab dari ketakutan pasien beragam. Bisa saja
terjadi suatu hal yang tiba-tiba bagi pasien dan membuat pasien trauma atau takut
untuk mengulangi hal tersebut. Selain itu, pasien merupakan wanita dengan
penyumbang prevalensi terbanyak pada gangguan kecemasan khususnya fobia
spesifik (disini fobia terhadap laba-laba).

7. Apa hubungan sakit lambung pasien dengan keluhannya saat ini?


Pandego Wahyu Dirgantara 202010101143
Pada scenario kita dapat curiga pasien menderita gangguan psikiatri berupa
gangguan penyesuaian tipe depresi, kondisi ini dapat memicu peningkatan
asam lambung. Berdasarkan jurnal yang berjudul “Stress-Induced Gastritis”
Langkah pertama dalam perkembangan gastritis akibat stres adalah
penurunan resistensi mukosa dari radikal toksik. Respon stres tubuh
menyebabkan penurunan pembaruan lambung, yang menyebabkan atrofi
mukosa lambung. Aliran darah ke lambung berkurang dan membuat lambung
lebih rentan terhadap ulserasi asam-pepsin dan sekresi hyperacid. Gambaran
lanjutan dari kasus ini adalah GERD, yang menyebabkan berbagai komplikasi
lain seperti muntah bahkan perdarahan.

Selain itu, ketika kondisi sakit kepala pada pasien dicurigai adanya tumor otak
dapat menyebabkan peningkatan tekanan intracranial yang juga berhubungan
dengan peningkatan sekresi asam lambung. Karena tumor otak
menyebabkan penurunan kerja saraf simpatis dan munculnya trias chusing.
Kemudian saraf parasimpatis menjadi aktif dimana banyak terdapat di system
digestive yang dapat menyebabkan pencernaan meningkat, seperti produksi
asam lambung yang berlebihan, hal ini juga berkaitan dengan stimulasi
nervus vagus oleh adanya baroreseptor di arcus aorta.

Mochammad Dyan Tambora Sudibyo 202010101118


Asam lambung naik ke rongga mulut dan dapat memasuki area THT (telinga-hidung-
tenggorokan), kadang kala mencapai organ keseimbangan di telinga, sehingga terjadi
gangguan keseimbangan dan timbul keluhan pusing.
8. Apa yang menyebabkan pasien muntah menyembur?
Kusnul Amalia 18201010115
Muntah menyembur atau sering disebut dengan muntah proyektil adalah jenis muntah
yang kuat dan menjalar, ketika isi perut terdorong secara paksa dalam bentuk
semburan disertai gejala sakit kepala, nyeri di tubuh, serta kehilangan nafsu makan.
Apabila gejala muntah sudah berlangsung dalam waktu lama dan disertai dengan
nyeri perut hebat dan muntah yang menyembur, maka gejala tersebut tidak hanya
dapat menandakan masalah pencernaan, tapi juga penyakit pada sistem lain (factor
neurologis, yang artinya berkaitan dengan sistem saraf):

1. Sakit kepala, terutama migrain karena mekanismenya berkaitan dengan mual dan
muntah
2. Penyakit pada telinga bagian dalam, misalnya labirinitis, vertigo, atau penyakit
Meniere
3. Peningkatan tekanan pada bagian dalam kepala sehingga mempengaruhi bagian otak
yang mengatur mekanisme muntah
4. Bau, suara, dan trauma yang memicu reaksi mual atau muntah-muntah
5. Gangguan terkait panas, misalnya paparan panas berlebihan atau dehidrasi

Sedangkan penyebab umum muntah, antara lain:

1. Masalah pada saluran pencernaan → infeksi lambung, gastroenteritis, keracunan

makanan, penyakit tukak lambung, Gastroesophageal Reflux (GERD),

gastroparesis, penyakit kantong empedu dan hepatitis


2. Kehamilan
3. Penyebab neurologis
4. Penyakit diabetes → rentan mengalami kerusakan saraf yang mengatur gerakan

lambung, hal ini bisa menyebabkan gastroparesis. Akibatnya, lambung tidak dapat

kosong sepenuhnya dan muncul gejala muntah


5. Efek samping obat
6. Mabuk perjalanan dan dehidrasi

Ghaiska Najma Amnur 202010101109


muntah menyembur adalah muntah secara tiba-tiba tanpa diawali rasa mual. hal

ini sering disebabkan karena adanya peningkatan tekanan intrakranial.

peningkatan TIK → merangsang reseptor pusat muntah → n. vagus kontraksi

lambung → tekanan intraabdomen meningkat → peristaltik retrograde → spinchter

esofagus membuka → muntah

9. Apa diagnosis dan diagnosis banding untuk pasien?


Nicholas Jirezra Gianevan 202010101139

Diagnosis:

1. Sakit kepala sekunder ec Tumor otak yang mengakibatkan peningkatan TIK (lelah,
muntah proyektil, gangguan mood kepribadian, sesak serta gemetar saat sakit kepala,
dan cushing triad)
2. Parasomnia

3. Arachnophobia

4. Anxiety disorder

5. Narkolepsi (ngantuk saat berbicara)

DD:

1. Vertigo Perifer

2. Trigeminal neuralgia

3. Gangguan stress berat

4. Gangguan somatisasi

5. Insomnia

Philip Simon Mardame Marbun 202010101113


Diagnosis: Gangguan cemas menyeluruh disertai fobia dan nightmares
Diagnosis banding: Tumor otak, gangguan penyesuaian, gangguan panik,gangguan
anxietas fobik,night terrors

10. Apa tatalaksana pasien di skenario tersebut?


Putri Ayu Ardiani 202010101032
• Pasien mengalami nyeri kepala kronis , mudah lelah, tidak nafsu makan, berat
badannya berkurang 7 kg dalam 3 bulan, sesak, gemetar, sudah minum obat dari
beberapa dokter umum namun belum memberikan hasil yang memuaskan. Dari gejala
ini kemungkinan pasien mengalami nyeri kepala sekunder yaitu nyeri kepala akibat
tumor otak yang ditandai dengan sifat nyeri kronis progresif, perubahan mental
berupa gangguan berfikir dan didapatkan adanya peningkatan TIK berupa nyeri
kepala dan muntah proyektil.
• Oleh karena itu tatalaksana yang dilakukan adalah
• Terapi konservatif Analgetik seperti aspirin 1000mg, parasetamol 1000mg,
atau ibu profen. Pada kasus dengan keganasan otak yang sangat agresif, kontrol nyeri
yang adekuat merupakan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Nyeri kepala
pada tumor otak lebih sering bersifat mirip nyeri kepala primer daripada sekunder
sehingga tetap diperlukan terapi konvensional untuk nyeri kepala.
• TERAPI PEMBEDAHAN.
- Tujuannya adalah dekompresi , mereduksi efek massa , penyelamatan jiwa.
- Craniotomy, untuk pengangkatan tumornya secara intoto(sempurna) ,
- Pembedahan faliatif dilakukan utk mengurangi TIK tinggi, bila terjadi
hidrosefalus, dengan pemasangan VP shunt (Ventriculoperitoneal Shunt adalah
prosedur pembedahan yang dilakukan untuk membebaskan tekanan intracranial
(dalam otak) yang diakibatkan oleh terlalu banyaknya cairan serebrospinal
(hidrosefalus). Cairan dialirkan dari ventrikel di otak menuju rongga peritoneum.) ,
sebelum operasi tumor dillaksanakan.
• RADIOTERAPI : - untuk tumor radioresponsif, post kraniotomi atau yg tak
mungkin dioperasi.
• REHABILITASI MEDIK. - Untuk memulihkan defisit neurologi ke
arah kehidupan sehari-hari (ADL) yang lebih baik
Gangguan cemas menyeluruh krna mencemaskan hal yang tidak penting.
• Psikoterapi : suportif
• Farmakoterapi : benzodiazepine (2minggu) untuk menenangkan pasien dan
SSRI
Disfungsi seksual : psiko/seks terapi
Fobia spesifik trhadap laba” terapi eksposure : didapaparkan apa yang ditakuti secara
perlahan

Shinta Ahmada Rahmaputri 202010101013


a. Gangguan cemas → psikoterapi (terapi perilaku kognitif), obat-obatan

(antidepresan, seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan


citalopram)
b. Gangguan tidur

1. Perubahan gaya hidup → meningkatkan kualitas tidur seseorang


● Mengonsumsi lebih banyak makanan berserat, seperti sayuran dan buah-
buahan
● Membatasi asupan gula dengan mengurangi konsumsi cemilan yang manis
● Berolahraga secara rutin
● Mengelola stres dengan baik
● Membuat jadwal tidur harian dan menaati jadwal tersebut dengan disiplin
● Mengurangi konsumsi kafein, terutama pada sore dan malam hari
● Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
● Menghentikan penggunaan HP setidaknya 30 menit sebelum tidur untuk
menghindari dampak negatif HP terhadap kualitas tidur
● Tidak merokok
● Menjauhi kebiasaan tidur sepanjang hari pada hari libur, karena dapat
mengubah pola tidur di hari kerja

2. Psikoterapi

Salah satu contoh psikoterapi yang dapat dilakukan adalah terapi perilaku kognitif.
Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir penderita gangguan tidur.

3. Obat-obatan → obat penenang, obat antidepresan

Anda mungkin juga menyukai