DEFINISI
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang
Etiologi
Thrombosis yaitu bekuan darah di dalam
Faktor resiko
Hipertensi, yang merupakan faktor risiko
Manifestasi klinis
kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai
Penatalaksaan Medis
Diuretik untuk menurunkan edema serebral
Pemeriksaan Diagnostik
Angiografi serebral: membantu menentukan penyebab stroke
Asuhan Keperawatan
Pengkajian primer
Circulation: meliputi pengkajian volume darah dan kardiac
output serta perdarahan. Pengkajian ini meliputi tingkat
kesadaran, warna kulit, nadi, dan adanya perdarahan.
Airway: pengkajian mengenai kepatenan jalan. Kaji adanya
obstruksi pada jalan napas karena dahak, lendir pada
hidung, atau yang lain.
Breathing: kaji adanya dispneu, kaji pola pernapasan yang
tidak teratur, kedalaman napas, frekuensi pernapasan,
ekspansi paru, pengembangan dada.
Disability: yang dinilai adalah tingkat kesadaran serta
ukutan dan reaksi pupil.
Exposure/ kontrol lingkungan: penderita harus dibuka
seluruh pakaiannya.
Pengkajian sekunder
Pengkajian sekunder adalah pemeriksaan kepala sampai kaki (head
to toe) termasuk reevaluasi pemeriksaan TTV.
Anamnesis: Setiap pemeriksaan yang lengkap memerlukan
anamnesis mengenai riwayat perlukaan. Riwayat AMPLE (alergi,
medikasi, past illness, last meal, event/environment) perlu diingat.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan evaluasi kepala akan adanya luka,
kontusio atau fraktuf. Pemeriksaan maksilofasialis, vertebra
sevikalis, thoraks, abdomen, perineum, muskuloskeletal dan
pemeriksaan neurologis juga harus dilakukan dalam secondary
survey.
Reevaluasi
Monitoring tanda vital dan haluaran urin penting dilakukan.
Tambahan pada secondary survev
Selama secondary survey, mungkin akan dilakukan pemeriksaan
diagnostik yang lebih spesifik seperti foto tambahan dari tulang
belakang serta ekstremitas, CT-Scan kepala, dada, abdomen dan
prosedur diagnostik lain.
Diagnosa keperawatan
serebral/iskemia
kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler.
perubahan sensori persepsi berhubungan dengan stress psikologis.
kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler, penurunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan
kontrol/ koordinasi otot
gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan biofisik,
psikososial, perseptual kognitif.
resiko tinggi kerusakan menelan berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler/ perseptual
kurang pengetahuan tentang kondisi dan pengobatan
berhubungan dengan Keterbatasan kognitif, kesalahan
interprestasi informasi, kurang mengingat
ASUHAN
KEPERAWATAN
GAWAT DARURAT
PADA TRAUMA
KEPALA
Definisi
Trauma kepala adalah suatu gangguan traumatic dari
no
Jenis pemeriksaan
Eye (mata)
Nila
i
Respon
a. spontan
b. rangsangan suara
c. rangsangan nyeri
d. tidak ada
a. orientasi baik
b. bingung
a. mematuhi perintah
b. melokalisasi
c. menarik
d. fleksi abnormal
e. ekstensi abnormal
Respon verbal
Respon motorik
1. Compos Mentis.
Kesadaran penuh.
2. Apatis.
Kesadaran dimana pasien terlihat mengantuk tetapi mudah di
bangunkan dan reaksi penglihatan, pendengaran, serta perabaan
normal.
3. Somnolent.
Kesadaran dapat dibangunkan bila dirangsang, dapat disuruh dan
menjawab pertanyaan. Bila rangsangan berhenti pasien tidur lagi.
4. Sopor.
Kesadaran yang dapat dibangunkan dengan rangsangan kasar dan
terus menerus.
5. Sopora Coma.
Reflek motoris terjadi hanya bila dirangsang nyeri.
6. Coma.
Tidak ada reflek motoris sekalipun dengan rangsangan nyeri.
Mekanisme Cedera
Akselerasi yaitu jika benda bergerak membentur kepala
Fraktur Basiler,
kemungkinan adanya gangguan pada saraf cranial dan kerusakan
bagian dalam telinga. Sehingga kemungkinan tanda dan gejalanya
adalah :
Perubahan tajam penglihatan karena kerusakan nervus optikus.
Kehilangan pendengaran karena kerusakan pada nervus
auditorius.
Dilatasi pupil dan hilangnya kemampuan pergerakan beberapa
otot mata karena kerusakan nervus okulomotorius.
Paresis wajah karena kerusakan nervus fasialis
Vertigo karena kerusakan otolith dalam telinga bagian dalam.
Nistagmus karena kerusakan pada system vestibular
Warna kebiruan dibelakang telinga diatas mastoid (Battle Sign).
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada cedera
kepala diantaranya :
Defisitnya neurologi fokal
Kejang
Pneumonia
Perdarahan gastrointestinal
Disritmia jantung
Hidrosefalus
Kerusakan kontrol respirasi
Inkontinensia bladder atau bowel
Pengkajian Primer
Airway
Ada tidaknya sumbatan jalan nafas
Breathing
Ada tidaknya dispnea, takipnea, bradipnea, sesak,
kedalaman nafas.
Circulation
Ada tidaknya peningkatan tekanan darah, takikardi,
bradikardi, sianosis, capilarrefil.
Disability
Ada tidaknya penurunan kesadaran, kehilangan
sensasi dan refleks, pupil anisokor dan nilai GCS.
Pengkajian Sekunder
Aktivitas/ Istirahat
Sirkulasi
Integritas Ego
Eliminasi
Neurosensoris
Makanan/ cairan
Nyeri/ Kenyamanan
Pernapasan
Keamanan
Interaksi Sosial
Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan perfusi jaringan
Terima kasih