Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANTI PRAHARANI

NIM : PO 71 24 3 19 041

TINGKAT : 2B

MK :PERSALINAN DAN BBL

TAHAP MEKANISME PERSALINAN

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi


pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Syaifuddin,
2002, hal.: 100).
Persalinan adalah proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, danmembran dari dalam
rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal daripembekuan dan dilatasi serviks akibat kontraksi
uterus dengan frekuensi,durasi, dan kekuatan yang teratur ( Rohani, 2011).

Perubahan Dalam Proses Persalinan


Mekanisme persalinan merupakan pergerakan janin yang berturut-turut untuk
menyesuaikandiri dengan jalan lahir.

Sebab terjadinya mekanisme persalinan:


1. Jalan kelahiran merupakan tabung yang melengkung ke depan.
2. PAP dan PBP berlainan dalam ukuran melintang

Gerakan utama mekanisme persalinan:


Gambar : Gerakan Utama Mekanisme Persalinan

1. Turunnya kepala (Engagement)


Sebetulnya janin mengalami penurunan terus-menerus dalam jalan lahir sejak kehamilan
trimester III, antara lain masuknya bagian terbesar kepala janin ke dalam Pintu Atas Panggul
(PAP) yang pada primigravida terjadi pada usia kehamilan 36 minggu dan pada multigravida 38
minggu.
Tabel Penurunan Kepala dan Perlimaan Dalam Persalinan
2. Fleksi
Pada permulaan persalinan kepala janin biasanya berada dalam sikap fleksi. Dengan adanya
his atau tahanan dari dasar panggul yang makin besar, maka kepala janin akan makin turun
dan semakin fleksi sehingga dagu janin menekan dada dan belakang kepala (oksiput)
menjadi bagian terbawah, keadaan ini dinamakan fleksi maksimal.

3. Putaran paksi dalam


Makin turunnya kepala janin dalam jalan lahir, kepala janin akan berputar sedemikian rupa
sehingga diameter terpanjang rongga panggul atau diameter antero posterior kepala janin
akan bersesuaian dengan diameter terkecil tranversal (oblik) Pintu Atas Panggul, dan
selanjutnya dengan diameter terkecil antero posterior Pintu Bawah Panggul. Hal ini
dimungkinkan karena pada kepala jainin terjadi gerakan spiral atau seperti skrup sewaktu
turun dalam jalan lahir. Bahu tidak berputar bersama-sama dengan kepala, sehingga sumbu
panjang bahu dengan sumbu panjang kepala akan membentuk sudut 450. Keadaan demikian
disebut putaran paksi dalam dan ubun-ubun kecil berada di bawah symfisis.

4. Ekstensi
Setelah putaran paksi dalam selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah ekstensi
atau defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada Pintu Bawah
Panggul mengarah ke depan dan ke atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk
melaluinya.

5. Putaran paksi luar


Setelah ekstensi kemudian diikuti dengan putaran paksi luar yang pada hakikatnya kepala
janin menyesuaikan kembali dengan sumbu panjang bahu, sehingga sumbu panjang bahu
dengan sumbu panjang kepala janin berada dalam satu garis lurus.

6. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah symfisis dan menjadi hipomoklion
untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu belakang menyusul dan selanjutnya seluruh
tubuh bayi lahir searah dengan paksi jalan lahir.

Anda mungkin juga menyukai