Anda di halaman 1dari 4

Visi dan Misi Promosi Kesehatan

Visi dalam promosi kesehatan adalah apa yang diingingkan oleh promosi kesehatan
sebagai penunjang program-program kesehatan yang lain. Visi umum promosi kesehatan tidak
lepas dari Undang-undang Kesehatan No.23/1992 dan WHO, yaitu meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Promosi kesehatan terdapat
disemua program kesehatan, missal pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi
masyarakat, pelayanan kesehatan, kesehatan ibu dan anak, serta program kesehatan lainnya
dengan harapan adanya kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu,
kelompok dan masyarakat.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut disebut misi. Misi promosi
kesehatan adalah upaya yang harus dilakukan untuk mencapai visi promosi kesehatan. Misi
promosi kesehatan secara umum terbagi menjadi berikut ini.

1. Advokat (Advocate)

Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pembuat


keputusan atau penentu kebijakan diberbagai program dan sector yang terkait dengan
kesehatan mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan
perlu didukung oleh kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan yang dikeluarkan
oleh mereka.

2. Menjembatani (Mediate)

Menjalin kemitraan dan kerja sama dengan berbagai program dan sector
yang terkait dengan kesehatan untuk melaksanakan program-program kesehatan.

3. Kemampuan (Enable)

Memberi kemampuan dan keterampilan kepada masyarakat agar mereka


mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.secara pribadi

Media Promosi Kesehatan


Media promosi kesehatan merupakan saluran untuk menyampaikan informasi kesehatan
dan dipergunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan. Media disusun
berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima oleh pancaindra.
Semakin banyak indra yang digunakan untuk menerima sesuatu, maka semakin banyak dan
semakin jelas pula pengetahuan yang diperoleh. Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan
menggunakan sarana media Above the Line dan sarana media Below the Line.

Media lini atas (media Above the Line)

Hal-hal yang termasuk media lini atas adalah sebagai berikut.

1. Media cetak : Surat kabar, majalah, tabloid.

Kelebihan : Sifatnya permanen, Sifatnya yang space organized mengakibatkan


isinya dapat lebih rinci dan relative mendalam, Komunikasi dapat kapan saja menentukan
waktu yang tepat dalam menikmati isi pesan.

Kelemahan : Harga relative mahal, memerlukan konsentrasi yang tinggi,


menuntut kemauan untuk membaca dan menuntut kemampuan membaca.

2. Media radio

Media ini sampai sekarang masih banyak diandalkan sebagai media komunikasi
promosi kesehatan dibanyak negara berkembang, sering disebut juga sebagai Shadow
Medium.

Kelebihan : santai, auditif, daya langsung, daya tembus, mengatasi buta huruf dan
bersifat personal/akrab.

Kekurangan : banyak ganguan, hanya sekilas dengar, tidak menyampaikan pesan


yang kompleks, pesan-pesan kurang atraktif.

3. Media televisi

Perkembangan media secara teknologis semakin pesat, banyak inovasi-inovasi


seputar teknologi haedware yang bermunculan.

Kelebihan : merekam peristiwa dengan tingkat distorsi yang rendah, dapat


digunakan secara berulang-ulang, mampu mengungkapkan perasaan melalui gambar,
music dan kata-kata.

Kekurangan : relative mahal, kurang akrab, komunikan relative lebih dituntut


intensitas perhatiannya.

4. Media flim
Kekurangan dan kelebihannya hampir sama dengan media TV karena diantara
keduanya memiliki kesamaan tipologi yaitu audio visual.

Media Lini Bawah (Media Below the Line)


1. Poster

Media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel
di tembok atau dinding, tempat umum, dan kendaraan umum.

2. Booklet

Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku,


baikberupa tulisan maupun gambar.

3. Leaflet

Bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran


yang dilipat. Isi informasi dapat berupa tulisan atau gambar, maupun kombinasi.

4. Flyer

Bentuk seperti leaflet tapi tidak berlipat

5. Flipchart

Media penyampaian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
Biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar berisi gambar peragaan dan lembar
baliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar
tersebut.

6. Foto

Mengungkapkan promosi kesehatan

7. Folder

Lembaran yang dapat dilipat satu kali/lebih. bidang/halaman bagian luar didesain
lebih memikat seperti layaknya sampul.

8. Direct mail

Brosur yang dikirim lewat bos bisa berubah leaflet, folder atau booklet.

9. broadside
Lembaran besar yang dilipat dengan perhitungan khusus agar tiap bagian dan
lipatan itu memuat informasi yang berdiri sendiri.

10.Pameran

Media untuk memamerkan suatu produk dan dapat terjadi intensitas komunikasi
yang sangat tinggi antara pembeli dan penjual.

Anda mungkin juga menyukai