Anda di halaman 1dari 13

ikgt 2

Hemostatika
dan
antikoagulan
kelompok 4
nama anggota
1. Exclesia Nova Shallomita 20220710024
2. Marsya Nabilla 20220710028
3. Ahmad Taqy Rosyid 20220710041
4. Zaenab Azela 20220710063
5. Tiara Fadila Ramadhani 20220710082
6. Adam Galuh Nurwahyu 20220710092
7. Intan Tri Wulandari 20220710104
8. Nabila Yasmine Chairunnisa 20220710109
9. Ananda Prisilia Budianto 20220710113
10. Tristan Ccaktiananta Binti 20220710130
11. Niken Fatika Jurrohmah 20220710141
12. Raymondo Raja Putra 20220710144
pendahuluan
Darah merupakan komponen yang terdapat pada mahluk hidup yang
memiliki peran penting dalam mengangkut oksigen dan hasil
metabolisme ke jaringan tubuh. Darah berfungsi sebagai pertahanan
tubuh, pengatur suhu dan mekanisme hemostatis.
Trombosit disebut juga kepingan darah yang yang berasal dari
sitoplasma megakariosit. Trombosit berbentuk bulat, tidak mempunyai
inti dan berukuran sangat kecil sekitar 2-4 mikrometer dan volumenya 7
- 8 fl. Trombosit membentuk tromboksan A2 ( TXA2) yaitu aktivator
trombosit dan vasokontriktor kuat ( Periayah, 2017 ).
Darah terdiri dari 2 bagian, yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
Secara normal, darah memiliki kemampunan untuk menutup luka
(koagulasi/hemostasis). Pembuluh darag ketika berdikulasi akan
memproduksi semacam antikoagulan untuk mencegah darah
menggumpal.
tinjauan pustaka
Hemostasis merupakan mekanisme tubuh yang bekerja untuk
melindungi tubuh dari perdarahan dan kehilangan darah. Sistem ini
melibatkan faktor plasma, trombosit dan dinding pembuluh darah.
Homeostatis adalah keaadan yang relatif konstan di dalam lingkungan
internal tubuh. Homeostatis dipertahankan oleh berbagai proses
pengaturan keseimbangan yang sangat halus namun bersifat dinamis (
dynamic stady state ). Macam - macam pengaturan yang terlibat dalam
homeostatis, yaitu:
a. Umpan balik positif
b. Umpan balik negatif
Sistem-sistem yang terlibat dalam homeostatis meliputi: transportasi,
perolehan sumber nutrien, pembuangan sisa metabolisme, kontrol saraf
dan hormon, dan reproduksi.
tinjauan pustaka
Antikoagulan adalah zat yang dapat mencegah penggumpalan darah
dengan cara mengikat kalsium atau menghambat pembentukan
trombin yang diperlukan untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin
dalam proses pembekuan. Bahan pemeriksaan dan antikoagulan harus
dicampur segera setelah pengambilan specimen untuk mencegah
pembentukan mikroklot. Pencampuran yang lembut sangat penting
untuk mencegah hemolisis. Antikoagulan oral danheparin
menghambat pembentukan fibrin dan digunakan secara
profilaktikuntuk mengurangi insiden tromboemboli terutama pada
vena.
Menurut cara kerjanya antikoagulan dapat dibagi menjadi 2 golongan:
a. Langsung ( direk ) pada pembekuan darah dan antitrombin III, baik in
vivo maupun in vitro. Contohnya heparin
b. Tak langsung ( Indirek ) mempunyai khasiat menghambat
pemebkuan darah dengan memutuskan hubungan antara faktor
pembekuan ( II, VII, IX, X ) yang dibentuk di hati yang memerlukan
vitamin K, bekerja secara in vivo. Contohnya antikoagulan oral.
Prosedur kerja praktikum
1.Mula-mula mencit dikelompokkan menjadi 3 dengan perlakuan yang berbeda tiap
kelompok.
Mencit pertama dengan tanda spidol hitam sebagai kontrol dan tidak diberi perlakuan
apa-apa
Mencit kedua dengan tanda spidol merah yang diberi Asam Traneksamat.
Mencit ketiga dengan tanda spidol biru yang diberi Karbazokrom Natrium Sulfat.
2. Mencit yang sudah di suntik dibiarkan bebas selama 30 menit dengan tujuan supaya obat
mencapai titik tangkap kerjanya dan mula kerjanya.
3. Selanjutnya mencit dipegang dengan menjepit baian belakang telinganya (difiksir) agar
tidak mudah lepas (operator 1)
4. Operator 2 memegang ekornya untuk kemudian memotong ujung ekor yang berdiameter
kurang lebih 2 mm atau sekitar 1-1,4 cm dari ujung ekor.
5. Amati MASA PERDARAHAN, Darah yang keluar dari ekor mencit ditempelkan pada kertas
serap setiap 30 detik sampai perdarahan berhenti.
6. Waktu perdarahan dicatat.
tabel hasil praktikim
embahasan
p
Mencit ekor hitam (Kontrol Hitam)
Mencit ekor hitam sebagai kontrol negatif menunjukan efek homeostasis
yang memiliki rata-rata waktu paling lama hingga darah membeku
dikarenakan mencit tidak disuntikkan obat homeostasis sehingga tubuh
memiliki kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi
luka oleh spasme pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif
faktor koagulasi, adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi
trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Sehingga, tubuh memerlukan waktu
untuk melakukan proses koagulasi darah karena fungsi pemberian obat
yaitu untuk mempercepat terjadinya proses koagulasi darah. Artinya dalam
keadaan normal tubuh terjadi proses pembekuan darah dalam waktu
tertentu.
embahasan
p
Mencit ekor merah ( Asam Traneksamat )
Asam traneksamat (TA) adalah inhibitor plasmin yang digunakan untuk mencegah
fibrinolisis abnormal untuk mengurangi kehilangan darah dan memberikan efeknya
dengan memblokir situs pengikatan lisin. Melalui penghambatan interaksi antara
plasminogen dengan plasmin, asam traneksamat dapat menghambat degradasi
bekuan fibrin sehingga mempertahankan bekuan darah dari lisis, dan menghasilkan
stabilisasi anyaman fibrin yang kemudian dimanifestasikan dengan berkurangnya
perdarahan. Pemberian asam trahneksamat memiliki waktu henti perdarahan ±9
menit
pemberian asam traneksamat dapat membuat waktu perdarahan lebih singkat
dibandingkan dengan kontrol. Hal ini dalam artian bahwa perdarahan berhenti dalam
waktu yang lebih pendek.
embahasan
p
Mencit bertanda ekor biru (karbozokrom natrium sulfonate)
Mencit ekor biru diberi karbozokrom natrium. Karbazokrom natrium sulfate
adalah obat yang berfungsi untuk membantu menghentikan pendarahan
pada pasien yang disebabkan oleh penurunan resistensi kapiler. Pemberian
Karbazokrom Natrium Sulfonate memiliki waktu henti perdarahan ±10 menit
Karbazokrom Natrium Sulfonate bekerja dengan merangsang trombosit
dalam darah dengan bekerja membentuk sumbatan. Karbazokrom natrium
sulfonate memiliki waktu dalam pembekuan darah yang lebih lama
dibandingkan asam traneksamat.
embahasan
p
Pada Hasil Praktikum didapatkan rata-rata pada tabel Kontrol yaitu
12,83.
Sedangkan pada tabel Asam Traneksamat didapatkan rerata hasil
7,75.
Dilanjutkan pada tabel Karbazokrom Natrium Sulfat didapatkan rerata
hasil 9, 08.
Hasil rerata tersebut dapat membuktikan bahwa Asam Traneksamat
lebih efektif dan lebih cepat dalam proses Koagulan terhadap darah.
Berbedanya waktu yang dihasilkan pada setiap obat tersebut, karena
mekanisme kerja pada obat dalam proses koagulan
daftar pustaka
Fatimah, S., Surur, M. A., A’tourrohman, M., Rohmah, A., &
Khumaera, F. (2019). Koagulasi dan Komposisi Darah. Fisiologi
Hewan, 20(May), 1–12.

Umar, I., & Sujud, R. W. (2020). Hemostasis and Disseminated


Tinjauan Pustaka. Journal of Anaesthesia and Pain, 1(2), 19–32.

Armiyanti, L., Paransa, D. S., & Gerung, G. S. (2013). Uji Aktivitas


Antikoagulan Pada Sel Darah Manusia dari Ekstrak Alga Coklat
Turbinaria ornata. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 1(2), 21.
https://doi.org/10.35800/jplt.1.2.2013.2094

Hijrineli, H., Harahap, M. S., & Soenarjo, S. (2013). Pengaruh Asam


Traneksamat pada Profil Koagulasi Pasien yang Mendapatkan
Ketorolak. JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia), 5(3), 183–192.
https://doi.org/10.14710/jai.v5i3.6308
creative portfolio

thank you
kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai