Hemostatis merupakan proses fisiologi untuk mencegah perdarahan dan menjaga aliran
darah regular. Proses ini berkaitan dengan penghentian perdarahan vasokonstriksi dan koagulasi.
Proses ini melibatkan tiga unsur penting yaitu pembuluh darah, pratelet, dan protein plasma.
Proses hemostatis, ssegera setelah ada luka maka terjadi fase vasokontriksi untuk mencegah
perdarahan , dan platelet bergerak menuju sisi luka untuk melepaskan mediator granul untuk
keperluan agregasi platelet, untuk merangsang jalur koagulasi.
Ringkasnya proses hemostatis dibagi menjadi tiga fase 1) fase vaskuler (kerusakan
jaringan, 2) fase platelet (agregrasi platelet) dan 3) fase koagulasi (aktivasi factor instrisik dan
ekstrinsik jalur koagulasi), yang kemudian menghasilkan proses thrombosis. Pada pembentukan
klot fibrin melibatkan dua jalur , yaitu jalur intrinsik (melibatkan komponen yang terdapat pada
darah) dan ekstrinsik (sebagian besar kompenennya dari luar darah) keduanya menghasilkan
factor X, yang mengubah protombin mwenjadi thrombin . proses koagulasi diatas dikontrol oleh
inhibitor enzim , antithrombin III dan system fibrinilisis untuk mencegah terbentuk klot darah
proses hemostatis selengkapnya bisa dilihat dari gambar 8.
Asam traneksamat 500 mg/tab, 50 mg dan 100mg/ml inj. Indikasi : epitaksis, prostatektomi,
konisasi serviks, edema angioneurotik heriditer, perdarahan abnormal sesudah operasi,
perdarahan sesudah operasi gigi pada penderita hemofilia. Kontra indikasi : penderita
perdarahan subaraknoid dan penderita dengan riwayat tromboembolik, penderita dengan
kelainan pada penglihan warna, penderita yang hipersensitif terhadap tranexamic acid. Dosis
: febrinolisis lokal ; oral : 1-1,5 gr 2-3x sehari. Parentral: dosis yang dianjurkan adalah 500-
1000 mg (IV) dengan injeksi lambat(1 ml/menit) 3 x sehari.perdarahan abdominal setelah
operasi : 1 gr 3 x sehari (injeksi IV pelan-pelan) pada 3 hari pertama, kemudian dilanjutkan
oral 1 gr 3-4 x sehari. Untuk mencegah perdarahan ulang dapat diberikan peroral 1 gr 3-4
sehari selama 7 hari. Khusus untuk perdarahan setelah operasi gigi pada penderita hemofilia:
segara sebelum operasi:10 mg/kg BB(IV). Setelah operasi : 25 mg/kg BB (oral) 3-4x sehari
selama 6-8. Gangguan-gangguan gastrointestinal : mual, muntah muntah, anorexia,
eksantema dan sakit kepala dapat timbul pada pemberian secara oral. Gejala-gejala ini
menghilang dengan pengurangan dosis atau penghentian pengobatannya. Dengan injeksi
intravena yang cepat dapat menyebabkan pusing dan hipotensi. Untuk menghindari hal
tersebut maka pemberian dapat dilakukan dengan kecepatan tidak lebih dari 1 ml / menit.
Untuk penderita gangguan ginjal : kadar kreatinin 120-150 (1,36 - 2,83 mg/dL) dapat
diberikan dosis oral 15 mg/kg BB 2 x sehari dan dosis intervena 10 mg/kg BB 2 x sehari.
Untuk kadar kreatinin 250-500 ( 2,83- 5,66 mg/dL) oral 15 mg/kg BB 1 sehari, intravena 10
mg /kg BB 1 x sehari, untuk kadar kreatinin > 500 (>5,66 mg/dL) dosis oral 7,5 mg /kg BB
1 x sehari dosis intravena 5 mg /kg BB 1 x sehari.
12. NEXITRA KAPL
Tranexamic acid 500 mg. In : pengobatan jangka pendek untuk perdarahan atau resiko
perdarahan yang dihubungakan dengan peningkatan fibrionalisis atao fibrinogenolisis.
Fibrinolysis local yang terjadi pada kondisi prostatektomi dan operasi bladder, menorrhagia,
epistaksis, konisasi pada serviks, hyphematromatis, udema, angioneurotik herediter,
esktraksi gig pada penderita hemophilia. Ds : fibrinolysis local dosis yang direkomendasikan
15-25 mg / kg BB (2-3 kapl), sehari 2-3 kali. Pada keadaan dibawah ini dapat diberikan
dosis sebagai berikut * prostatektomi profilaksi dan pengobatan perdarahan pada pasien
dengan resiko tinggi sebaiknya diberikan pra atau pasca operasi dengan sediaan Injnya,
setelah itu dilanjutkan 2 kapl, sehari 2-4 kali * menorrhagia sehari 3-4 kali 2-3 kapl. Terapi
dimulai hanya setelah terjadi perdarahan berat * epistaksis perdarahan berulanng sehari 2
kapl 3 kali selama 7 hari * koisasi pada serviks sehari 3 kali 3 kapl. * hypemia traumatis
sahari 2-3 kali 2-3 kapl (dosis berdasarkan 25 mg / kg BB sehari 3 kali). Hemophilia pada
ekstraksi gigi 2-3 kapl tiap 8 jam (dosis berdasarkan 25 mg / kg BB). Udema angioneurotik
hereditel pada pasien yang mengetahui onset dari peni; pemberian dosis intermiten sehari 2-
3 x 2-3 kapl selama beberapa hari. Pasien pasien lain diobati terus menerus ini.
13. PLASMINEX
Asam tranexsamat 500 mg/ tab; asam tranexsamat 100 mg/ml inj, In : fibrionalisis local,
angioneurosis, edema hereditel, pengobatan operasi gigi penderita hemofila. KI :
insufisiensi ginjal berat, hematuria, gangguan penglihatan warna, resiko thrombosis tinggi,
perh; hamil, menyusui, peurunan dosis pada pasien insufiensi ginjal, pasien hematuria berat.
Periksa mata rutin pada pasien angioreurosis edema hereditel. Es: mual muntah diare,
hipotensi. IO: oral: kontrasepsi estrogen. Inj: tidak dicampur dengan darah atau larutan
penisilin, Ds : oral sehari 3 – 4 x 1 tab; pasien dengan gangguan ginjal sesuai brosur. Inj,
fibrinolysis local sehari 3 x 0,5 -1 g IV 1 ml/ menit, ; pasien dengan gangguan ginjal sesuia
brosur. Km : dus 10 x 10 tab salut selaput Rp 226.500 - ; Dus 10 amp 5 ml Rp. 104.500,-
14. PROHEM
Phytonadione. In : lihat pada dosis. Ds : neonates mencegah perdarahan 0.5 – 1 mg IM 1-6
jam sesudah bayi lahir. Mengobati perdarahn 1 mg IM / SK. Km : us 5 amp @ 1 ml inj 2
mg/mL.
15. PYTRAMIC
Asam tranexsamat 250 mg, 500 mg. In : fibrinolysis local sptepitaksis, prostatektomi dan
konisasi serviks. Edema angioneurotik herediter. Pendarahan abnormal setelah operasi.
Pendarahan setelah ekstraksi gigi pada pasien hemophilia. Ki: gangguan ginjal berat,
peni.tromboembolis. Perh : insufisiensi ginjal, hamil, menyusi, perdarahan massif,. Es :
gangguan GI, anoreksia, eksantema, sakit kepala. Ds : dewasa : sehari 3-4 x 1-2 kap.
16. RONEX
Asam tranexsamat 500 mg/ tab ; 250 mg/mk In : fibrinolysis local pada epitaksis,
prostatektomi, konisasi serviks, edema angineurotik herediter, perdarahan abnormal pasca
oprasi, perdarahan setelah operasi gig pada hemophilia .Perh. gangguan ginjal, hematuria
massif, hamil, menyusui, pemeriksaan teratur mata dan tes fungsi hati pada pemakaian lama.
Ds : fibriolisis local 15 – 25 mg / kg sehari 2 -3 x. edema angioneuritik heredittel sehari 2-3
x 1-1,5 g, fibrinolysis local, edema angioneurotik hereditel 0,5 – 1 g intravena. Pencegahan
perdarahan ulang sehari 3-4 x 1 g selama 7 hari. Perdarahan setelah operasi gigi pada
hemophilia 10 mg / kg BB intravena pada [pra operasi, diikuti 10 mg/kg pada pasca operasi
Km: 5 x 6 tab 500 mg tab salut selaput; 4 amp 5 ml
17. SANDOSTATIN LAR
Oktreotid 20 mg/ vial. Km : susp 20 mg vial x 5 ml + 1 pre – filled syringe, (solvent) 2.5 ml
+ 2 set inj.
18. SOMANOVELL
Somatostatin 3 mg In : perdarahan akut berat pada saluran cerna bagian atas (tukak
lambung, tukak duo denum atau gastritis erosive akut atau gastritis hemoragik) dan varises
esophagus. Ds: 3,5 mcg / kg yaitu 250 mcg secara bolus IV lambat selama tidak < 1 menit
dilanjutkan segera dengan infus IV continu 3,5 mcg/kg/jam selama 12 jam. Pemerian
kontinu : minimal selama 48 jam untuk pemberian mask 5 hari Km : dus, vial.
19. SOMATOSTATIN –UCB
Somatostatin 250 mcg; 3 mg. In : terapi vistula intestinal dan pancreas. Terapi simptomatik
untuk sekresi berlebihan dari tumor endokrin pada saluran GI. Terapi perdarahan GI akut
dan berat yang diakibatkan oleh ulkus gaster atau duodenum, [endarahan pada gastritis,
vsrises esophagus, pendarahan yang diketahui dengan endoskopi. Ki : hamil, menyusui,
pemberian selama masa pra dan pasca melahirkan. Perh : hindari pemberian ulang.
Perdarahan arterial yabg terlihat selama endoskopi harus diatasi dengan pembedahan. Es :
pemberian yang terlalu cepat dapat menyebabkan sensasi panas dan kemerahan pada wajah,
mula, nyeri abdomen, diare, bradikardi, gangguan pada kadar glukosa darah, hipertensi,
hipotensi. Ds : awal; 3,5 mcg / kg yaitu 250 mcg scr bolus IV selama tidak < 1 menit segera
diikuti dengan pemberian infus IV 3,5 mcg / kgBB/jam (1 amp 3 mg) selama 12 jam.
Pemberian secara terus menerus sebaliknya diberikan minimal 48 jam untuk maksimal 5
hari.
20. STILAMIN
Liopilized siklik somatostatin 250 mcg; 3000 mcg In : pendarahan akut karena varises
esophagus gastritis atau ulkus duodenum atau menyerupai gastritis akut erosive atau
hemoragi. Ki : kehamilan, menyusui, nifas. Perh : monitor kadar gula darah pada pasien
IDDM tiap 3-4 jam Es : mual, vertigo, kemerahan muka. Ds : mula dengan inj IV lambat
250 mcg dan segera dilanjutkan dengan infus IV kontinu 3000 mcg / 12 jam.
21. TRANXA
Asam traneksamat 50 mh/ml inj. In: fibrinolysis local atau pencegahan pendarahan
sptprostatektomi, konisasi Rahim, prosedur operasi and ekstraksi gigi pada hemophilia. KI :
pasien dengan riwayat tromboembolik. Ds : sehari 1-2 x 250-500 mg IV perlahan / IM.
Fibrinosis local sehari 3 x 500-1000 mg IV lambat.
22. TRAXCID
Asam traneksamat 250 mg. In: Fibrinolisis pada menoraia, istaksis, traumatic hyphaemia,
neoplasma tertentu, komplikasi pada persalianan, prosedur op tertentu, pencabutan gigi. KI:
riwayat troemboembolik, perdarahan subaraknoid, hipersensitif. ES: Mual muntah, diare,
pusing. DS: fibrinolisiS Lokal: angioedema herediter sehari 2-3 x 1-1,5 g, perdarahan
setelah operasi gigi pada penderita hemophilia : sehari 3-4 x 25 mg/kbBB selama 2-8 hari.
Khusus penderita gabgguan ginjal : jika serum kreatinin 120-250 mikromol/L : Sehari 2x15
mg/kg BB ; 250-500 mikromol/L ; sehari 1x15 mg/kg BB tiap 48 jam atau 7,5 mg/kg BB
sehari 1x.
23. VITAMIN K
Menadione (Tab : na bisulfite Inj : HCL)
24. VITRA INFANT
fitomenadion. In : profilaksis dan pengobatan perdarahan pada bayi baru lahir (neonatus).
DS: Profilaksis perdarahan pada neonatus 0,5-1 mg IM, 1-6 jam sesudah lahir. Pengobatan
perdarahan neonatus 1 mg IM/SK.