Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH : KEBIJAKAN DALAM KEBIDANAN


DOSEN : IBU SUSIANTI, S.ST.,M.Keb

OLEH :

NAMA : MILLEN APRILIA PASKALIN KAIDEL


NIM : B2306091
KELOMPOK 1 :

1. Evaluasi Pelayanan Kebidanan Dalam Multi Perspektif


Definisi Asuhan yang berpusat pada perempuan (Women Centered Care), yaitu :
Suatu filosofi dasar dan pendekatan praktis, yang secara sadar dipilih dalam pengelolaan
asuhan pada perempuan usia Reproduksi.

2. Identifikasi Isu-Isu Mengenai Permasalahan Gender di Masa Lalu dan Saat Ini, yang
Mempengaruhi Profesionalisme Bidan dan Siklus Kehidupan Perempuan
Isu gender adalah permasalahan yang terjadi sebagai konsekuensi dengan adanya
kesenjangan gender sehingga mengakibatkan diskriminasi pada perempuan dalam akses
dan control sumber daya, kesempatan, status, hak, peran dan penghargaan.

3. Hak Asasi Manusia Dalam Bereproduksi


Berdasarkan International Confederation of Midwifes (ICM) yang sejalan dengan
Undang-Undang Kebidanan, perempuan sebagai klien yang menerima layanan dari Bidan
memiliki hak, antara lain :
a. Hak untuk mendapatkan layanan persalinan dari bidan yang terampil dan kompeten;
b. Hak bayi untuk memiliki ibu yang sehat dan teredukasi baik;
c. Hak untuk dihormati sebagai manusia;
d. Hak atas keselamatan tubuhnya;
e. Hak untuk bebas dari segala bentuk deskriminasi;
f. Hak untuk mendapatkan informasi kesehatan terkini;
g. Hak untuk berpartisipasi aktif dalam pembuatan keputusan atas pelayanan kesehatan
yang diterima dan menawarkan informed consent;
h. Hak untuk kerahasiaan;
i. Hak untuk memilih tempat dimana dia akan bersalin.

4. Asuhan Terbaik yang Layak Diterima Oleh Tiap Perempuan


Setiap perempuan di seluruh dunia memiliki hak untuk menerima Respectful
Midwifery Care (RMC). Pendekatan RMC telah berkembang sejak beberapa dekade
terakhir yang mencakup berbagai perspektif dan kerangka kerja. Pada November 2000,
International Conference on The Humanization of Childbirth di Brazil menyoroti
maraknya persalinan dengan tindakan operasi Caesar, serta meningkatnya kekhawatiran
atas tindakan kekerasan pada pelayanan obstetri dan ginekologi. Pada advokat
menekankan perlunya memanusiakan proses kehamilan dan kelahiran, dengan
mengambil pendekatan yang berpusat pada perempuan (women-contered approach).
KELOMPOK 2 :

1. Dampak Ketidaksetaraan dan Ketidakadilan Gender pada Kesehatan Perempuan dan


Praktik Kebidanan
Definisi gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran fungsi dan
tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil konstruksi sosial
budaya dan dapat berubah dan atau diubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Ketidakadilan gender mulai di rasakan oleh para kaum perempuan sebagai bentuk
deskriminasi.
Deskriminasi ini berasal dari budaya patriarki yang tidak terkendali. Budaya
patriarki merupakan suatu system dari struktur dan praktik sosial dimana laki-laki lebih
mendominasi, menindas dan mengeksploitasi kaum perempuan (Walby, 1990).

2. Peran Perempuan Dalam Asuhan Kebidanan dan Dapat Memberikan Advokasi serta bisa
membawa Reformasi Kebijakan Kesehatan
Dalam sebuah forum Tranding Development and Gender Equality yang
berlangsung di sela Asian Development Bank Annual Meeting 2019 di Nadi, Fiji Mentri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
menyebutkan kaum perempuan adalah asset, potensi, dan investasi penting bagi
Indonesia yang dapat berkontribusi secara signifikan sesuai kapabilitas dan
kemampuannya.

3. Politik Dalam Asuhan Kebidanan


Perkataan politik berasal dari kata yunani yaitu polistaia, polis berarti kesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (Negara) sedangkan taia berarti
urusan.
Politik kesehatan adalah kebijakan negara dibidang kesehatan, yaitu kebijakan
publik yang didasari oleh hak yang paling fundamental, yaitu sehat merupakan keputusan
politik khususnya kesehatan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat sebaliknya
politik juga berpengaruh oleh kesehatan dimana derajat kesehatan masyarakat meningkat
maka akan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat.

4. Framework Aspek Legal dan Regulasi Kebidanan


Pengertian aspek hukum pelayanan kebidanan adalah penggunaan norma hukum
yang telah disahkan oleh badan yang ditugasi untuk itu menjadi sumber hukum yang
paling utama dan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan membantu memenuhi kebutuhan
seseorang atau pasien/kelompok masyarakat oleh bidan dalam upaya peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan kesehatan.
KELOMPOK 3:

1. Kelompok Termarginal Pada Komunitas dan Akses Pada Pelayanan Kebidanan


Kelompok termarginal dalam komunitas sering menghadapi tantangan dalam
mengakses pelayanan kebidanan yang memadai. Mari jelajahi upaya untuk meningkatkan
akses dan peran penting komunitas dalam meningkatkan pelayanan mereka. Upaya untuk
meningkatkan akses pelayanan kebidanan: tenaga kesehatan masyarakat, klinik bergerak
dan pendidikan kesehatan.

2. Isu Dalam Pelayanan Kebidanan


Penyajian informasi kebidanan yang kurang memadai dan tantangan dalam
memberikan perawatan holistik kepada ibu dan bayi. Tantangan utama dalam Pelayanan
Kebidanan: keterbatasan sumber daya, kesenjangan aksebilitas, dan kesadaran
masyarakat.
Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan kebidanan: pendidikan dan
pelatihan, infrastruktur yang memadai, dan penggunaan teknologi, program pemerintah
untuk meningkatkan pelayanan kebidanan: peningkatan aksebilitasi, peningkatan
kompetensi tenaga medis dan peningkatan kesadaran masyarakat.

3. Isu Dalam Politik dan Kebijakan


Analisis yang cermat tentang isu-isu politik dan kebijakan sangat penting dalam
mengarahkan kebijakan pemerintah dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat.
Mari kita telaah beberapa isu penting dalam politik dan kebijakan:
a. Tantangan Global :
1) perubahan iklim
2) ketimpangan ekonomi
3) krisis kemanusiaan.
b. Dinamika Politik Lokal :
1) partisipasi masyarakat
2) otonomi daerah
3) keseimbangan kekuasaan
Kelompok 4 :

1. Pengembangan dan Penguatan Praktik Profesional Bidan Penguatan Profesi Bidan


Pelayanan kebidanan menurut ketentuan UU No. 4 Tahun 2019 tentang kebidanan
adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi dan atau
rujukan.
Praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian yang dilakukan oleh bidan dalam
bentuk asuhan kebidanan.
Melaksanakan profesionalitasnya pada praktik mandiri diatur oleh peraturan
perundang-undangan. Peraturan yang terkait dengan kebidanan. Pelayanan professional
kebidanan ada dua yaitu Basic Midwifery dan Advance Midwifery atau Bidan
Profesional.

2. Strategi Dalam Penguatan Profesi Bidan


Menurut bussinesditionary, strategi adalah suatu metode atau rencana yang dipilih
untuk mewujudkan masa depan yang diinginkan, seperti pencapaian suatu tujuan atau
solusi terhadap suatu masalah.
Dengan mutu layanan kesehatan, kecenderungan masa kini dan masa depan
menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan
mempertahankan kualitas hidup (quality of life). Oleh karena itu, pelayanan dan
kesehatann yang bermutu semakin dicari untuk memperoleh jaminan kepastian terhadap
pelayanan kesehatan yang diterimanya.

3. Penguatan dan Promosi Profesi Bidan


Pengembangan pendidikan berkelanjutan kebidanan mengacu pada peningkatan
kualitas bidan sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pengembangan jenjang pendidikan
bidan bertujuan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang komprehensif kepada ibu
dan anak mandiri. Pemerintah daerah dapat mengarahkan bidan vokasi atau bidan
professional yang baru lulus untuk membuka praktik secara mandiri dibawah pengawasan
dari bidan professional yang berpraktik di sekitarnya.
Penguatan pelayanan kebidanan
a. Meningkatkan kualifikasi bidan;
b. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidan melalui pendidikan berkelanjutan;
c. Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan melalui penguatan asuhan kebidanan yang
efektif.
Kelompok 5 :

1. Trend Global Pada Pelayanan Kebidanan


Trend global pada pelayanan kebidanan kesehatan ibu dan anak lebih dari
setengah populasi di dunia masih tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan karena
hambatan finansial. Dunia juga menghadapi ancaman kedaruratan kesehatan laporan
akuntabilitas kinerja tahun 2020. Kementerian kesehatan Republik Indonesia berdampak
besar (epidemi, pandemi, konflik, bencana alam dan teknologi) dan meningkatnya
resistensi antimikroba dan juga masih tingginya angka kematian ibu dan anak, maka
pemerintah tidak tinggal diam melihat masih jauhnya target penurunan AKI dan AKB.

2. Peran Bidan Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


a. Peran bidan sebagai advokator
b. Peran bidan sebagai edukator
c. Peran bidan sebagai fasilitator
d. Peran bidan sebagai motivator

3. Praktik Kebidanan di Daerah Pedesaan


a. Pelayanan kesehatan Tingkat I
b. Pelayanan kesehatan Tingkat II
c. Pelayanan kesehatan Tingkat III

4. Praktik Kebidanan di Daerah Kota


a. Meningkatkan upaya pengawasan ibu hamil
b. Meningkatkan gizi ibu hamil dan ibu menyusui
c. Meningkatkan gerakan penerima KB
d. Meningkatkan kesehatan lingkungan
e. Meningkatkan penerima imunisasi ibu hamil dan bayi

5. Kepercayaan Adat Istiadat Setempat


Budaya atau kebiasaan merupakan salah satu yang mempengaruhi status
kesehatan. Diantara kebudayaan maupun adat istiadat dalam masyarakat, ada yang
menguntungkan ada pula yang merugikan. Kita sebagai tenaga kesehatan bidan, harus
bisa melakukan pendekatan kepada masyarakatnya agar tidak salah kaprah tentang mitos-
mitos yang dipercayai oleh mereka. Banyak akses untuk melakukan pendekatan sosial
budaya dalam praktek kebidanan terhadap orang awam, sehingga yang di inginkan
terhadap orang awam lebih tau tentang masalah kesehatan, terutama kesehatan dirinya,
keluarga dan orang disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai