Satuan Acara Penyuluhan Bendungan ASI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Promosi Kesehatan
Disusun oleh :
Widia Wati
NIM. 201540136
TAHUN 2022
Satuan Acara Penyuluhan
A. Analisis Situasi
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah
memproduksi air susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak
lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusui, produksi meningkat, terlambat
menyusukan, hubungan dengan bayi yang kurang baik, dan dapat pula terjadi akibat
pembatasan waktu menyusui (Suryani, 2016: 13).
Dampak bendungan ASI yaitu pada pembuluh darah limfe akan mengakibatkan
tekanan intraduktal yang mempengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga
tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudara sering terasa penuh, tegang,
dan nyeri walaupun tidak disertai
dengan demam. Terlihat kadang payudara lebih lebar sehingga sukar dihisap oleh
bayi. Akibatnya bayi akan kurang minum atau dehidrasi yang menyebabkan kulit atau
bibir kering, jarang buang air kecil, mata cekung, nafas cepat, lesu dan mengantuk.
Bendungan ASI yang tidak disusukan secara adekuat akhirnya terjadi mastitis
(Manuaba, 2010; h. 313).
B. Diagnosis Kebidanan
Pengosongan payudara yang tidak sempurna (dalam masa laktasi, terjadi peningkatan
produksi ASI pada ibu yang produksi ASI-nya berlebihan. Apabila bayi sudah
kenyang dan selesai menyusu payudara tidak dikosongkan, maka masih terdapat sisa
ASI didalam payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan
bendungan ASI).
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Bendungan ASI Pada Ibu Nifas,
diharapkan mampu melakukan pengkajian data ibu nifas dengan bendungan ASI
dan mampu melakukan identifikasi tindakan segera yang harus dilakukan ibu nifas
dengan bendungan ASI.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Dapat menambah pengetahuan dalam upaya deteksi dini ibu nifas dengan
bendungan ASI, dapat melakukan perawatan payudara selama hamil maupun pada
masa nifas, dan dapat melakukan pencegahan agar tidak terjadi bendungan ASI
pada ibu nifas.
D. Isi Materi
1. Pengertian Bendungan ASI
Pembendungan ASI adalah salah satu atau kedua payudara membesar
karena ASI tidak keluar sebagaimana mestinya, sangat memungkinkan terjadinya
infeksi. Hal ini terjadi karena aliran ASI tidak mengalir secara alami.
(Prawirohardjo, 2006;262)
2. Tanda dan Gejala Bendungan ASI
a. Payudara bengkak dan terasa kencang
b. Payudara terasa hangat saat disentuh
c. Demam tinggi
d. Terdapat nyeri tekan pada payudara
3. Faktor yang Menyebabkan Bendungan ASI
a. Pengosongan payudara yang tidak sempurna
Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu yang produksi
ASI-nya berlebihan. Apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu
payudara tidak dikosongkan, maka masih terdapat sisa ASI didalam payudara.
Sisa ASI tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan ASI).
b. Hisapan Bayi yang Tidak Aktif
Pada masa laktasi, bila ibu tidak menyusukan bayinya sesering mungkin atau
jika bayi tidak aktif menghisap, maka akan menimbulkan bendungan ASI).
c. Posisi Menyusui Bayi yang Tidak Benar
Teknik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saay bayi menyusu. Akibatnya, ibu
tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI).
d. Putting Susu Terbenam
Puting susu terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu. Karena bayi
tidak dapat menghisap puting dan areola, bayi tidak mau menyusu dan
akibatnya terjadi bendungan ASI).
e. Putting Susu Terlalu Panjang
(puting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada saat bayi menyusu
karena bayi tidak dapat menghisap areola dan merangsang sinus laktiferus
untuk mengeluarkan ASI. Akibatnya, ASI tertahan dan menimbulkan
bendungan ASI) (Rukiyah, Yulianti, 2012: 20)