ALLERGIC DERMATOLOGIC
SUHARTONO
NIM. SK119162
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dermatitis Atopik adalah kelainan pada seseorang dengan keadaan
hipersensitivitas yang diturunkan secara genetik yang mempunyai
kecenderungan untuk membentuk antibodi secara berlebihan (IgE) sebagai
respon terhadap sejumlah rangsangan yang berbeda dan kerentanan untuk
terjadinya beberapa penyakit, misalnya asma bronkiale, rinitis alergika, hay
fever, konjungtivitis alergika (Risman,2008).
Peningkatan produksi IgE ini disebabkan oleh karena meningkatnya
aktivitas limfosit karena ada pengaruh dari Interleukin 4 (IL-4). Produksi IL-4
ini dipengaruhi oleh aktivitas sel Th2. Kemudian Th2 akan merangsang sel B
untuk memproduksi IgE. Sel mast yang akan berikatan dengan IgE melalui
FcR pada paparan yang kedua akan mengalami degranulasi yang akan
mengeluarkan mediator-mediator, seperti histamine, leukotrien (dulu dikenal
dengan Slow Reacting Substance-A/SRS-A), prostaglandin, LTB4, yang
menimbulkan gejala klinis dari D.A., dan juga mengeluarkan sitokin IL-5
yang merekrut eosinofil (Karnen G.Baratawijaya, 2014).
Dermatitis atopik (DA) merupakan suatu penyakit keradangan kulit yang
kronik, ditandai dengan rasa gatal, eritema, edema, vesikel, dan luka pada
stadium akut, pada stadium kronik ditandai dengan penebalan kulit
(likenifikasi) dan distribusi lesi spesifik sesuai dengan fase dermtitis atopik,
keadaan ini juga berhubungan dengan kondisi atopik lain pada penderita
ataupun keluarganya. (Fauzi., 2009).
Dermatitis adalah suatu peradangan pada epidermis dan dermis yang
ditandai oleh gejala objektif berupa lesi yang bersifat polimorf dan gejala
subjektif gatal, dapatberupa lesi yang bersifat polimorf dan gejala subjektif
gatal, dapat disebabkan oleh faktor endogen atau eksogen (Muryunani, 2010).
Dermatitis merupakan peradangan kulit yang sangat umum. Jika bertahan
sampai suatu jangka yang lama maka sering disebut sebagai eksem (knight,
2005)
Personal hygiene sangat erat hubungannya dengan terjadinya kelainan
atau penyakit pada kulit seperti dermatitis, oleh karena itu perlu diperhatikan
beberapa aspek kebersihan seperti kebersihan kulit, kebersihan kaki, tangan,
dan kuku, serta kebersihan rambut. Usia juga salah satu unsur yang tidak
dapat dipisahkan dari individu (Suryani, 2011). Dermatitis Atopik (DA)
adalah penyakit kulit kronis yang sering kambuh. DA berhubungan dengan
kelainan fungsi sawar kulit dan sensitisasi alergen (Leung DYM, dkk 2008).
Dermatitis kontak adalah kondisi peradangan pada kulit yang disebabkan
oleh faktor eksternal, substansi-substansi partikel yang berinteraksi dengan
kulit (National Occupational Health and Safety Commision, 2010). Dikenal
dua macam jenis dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan
dermatitis kontak alergik; keduanya dapat bersifat akut maupun kronis
(Djuanda, 2013).
Dermatitis kontak iritan adalah efek sitotosik lokal langsung dari bahan
iritan baik fisika maupun kimia, yang bersifat tidak spesifik, pada sel-sel
epidermis dengan respon peradangan pada dermis dalam waktu dan
konsentrasi yang cukup (Health and Safety Executive, 2014)
Salah satu penyakit kulit akibat kerja adalah Dermatitis Kontak. Yaitu
penyakit inflamasi akut atau kronik yang diakibatkan oleh agen penyakit yang
berasal dari lingkungan kerja dan akibat kontak atau paparan dengan bahan
kimia dan paparan panas yang berlebihan (Suma’mur 2005). Secara garis
besar, dermatitis kontak ini diklasifikasikan menjadi dua bagian besar, yaitu
dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi, keduanya dapat bersifat
akut dan kronis. Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi perandangan non-
imunologik, jadi kerusakan kulit langsung tanpa didahului proses sensitasi.
Sebaliknya, dermatitis kontak alergik terjadi seseorang yang telah mengalami
sensitif terhadap suatu allergen (Djuanda, 2008).
Hasil penelitian Silalahi (2010), menyatakan bahwa kebersihan kulit,
kebersihan kulit kepala dan rambut, pemakaian pakaian kerja, mempunyai
hubungan yang bermakna dengan keluhan gangguan kulit pada petugas
pengelola sampah. Kemudian hasil penelitian Listautin (2012), tentang
keluhan kesehatan salah satunya keluhan gangguan kulit pada pemulung
menunjukkan ada hubungan paparan terhadap cahaya matahari, zat kimia
hidrogen sulfida, jam kerja, kebersihan kulit, kebersihan tangan, kuku dan
kaki, dan alat pelindung diri, dengan keluhan gangguan kulit.
Hasil penelitian pada pekerja di PT Inti Pantja Press Industri oleh Fatma
Lestari dan Hari Suryo Utomo (2007), menyatakan terdapat hubungan yang
bermakna antara dermatitis kontak dengan jenis pekerjaan (odds ratio 3,4),
usia (odds ratio 2,8), lama bekerja (odds ratio 3,5), dan riwayat dermatitis
akibat pekerjaan sebelumnya (odds ratio 5,9).
Dermatitis di Provinsi Jawa Tengah sebesar 8%, tertinggi di Kabupaten
Pemalang (15,7%), Sragen (13,8%), Salatiga (13,4%) dan terendah di Demak
(2,2%),Magelang Kota (2,6%), Blora (2,8%). Dan di kendal terdata ada
(11.5%). (Riskesdas Jateng 2007).
Hasil penelitian Budiono dan Cahyawati (2011), mengenai kejadian
dermatitis pada petani dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor yang
berhubungan meliputi masa kerja, alat pelindung diri, riwayat pekerjaan,
personal hygiene cuci tangan yang kurang benar, riwayat penyakit kulit
dengan kejadian dermatitis pada petani.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
Tujuan umum karya ilmiah akhir ners adalah untuk menggambarkan
asuhan keperawatan keluarga dermatitis.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus karya ilmiah akhir ners yaitu untuk memaparkan asuhan
keperawatan keluargga yang meliputi:
a) Masalah keperawatan serta diagnose keluarga kelolahan dengan masalah
dermatitis
b) Perencanaan keperawatan yang diberikan kepada keluarga kelolahan
dengan masalah dermatitis
c) Implementasi keperawatan yang dilakukan kepada keluarga kelolahan
dengan masalah dermatitis
d) Evaluasi keperawatan yang dilakukan kepada keluarga kelolahan dengan
masalah dermatitis
e) Gambaran analisis kesenjangan antara asuhan keperawatan keluarga yang
diberikan dengan teori-teori terkait konsep keluarga, penelataksanaan
asuhan keperawatan keluarga dan tugas utama kesehatan keluarga.
c. Manfaat Penelitian Tulis Ilmia Akhir Ners
Manfaat penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1) Manfaat Aplikatif
Karya ilmiah akhir ners ini diharapkan dapat digunakan pada keluarga
dalam menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
dermatitis
2) Manfaat Teoritis atau Akademis
Karya ilmiah akhir ners ini dapat menjadi dasar dalam praktik
keperawatan komunitas dan sebagai proses pembelajaran dalam
melakukan praktik asuhan keperawatan keluarga untuk memandirikan
keluarga dalam perawatan diri.
Daftar Pustaka
http://yuudi.blogspot.com/2011/05/askep-dermatitis.html
Doenges, Marilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa Keperawatan,
EGC : Jakarta.
Mitchell,Alison Hepplewhite.2005.Eczema Class Publishing.Jakarta:EGC
Mansjoer, Arif, (2000)., KapitaS elekta Kedokteran.jakarta: Media Aesculapius FKUI
Sularsito SA, Djuanda S. Dermatitis. 2005. Djuanda A, kepala editor. Ilmu penyakit kulit.
Jakarta: FKUI.
Handout and Health :Atopic Dermatitis, 2003, www.niams.nih.gov.
Lab/UPF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.(2000). Pedoman Diagnosis dan Terapi.Surabaya :
Panitia Medik Farmasi dan Terapi RSUD Dr. Soetomo.
Taylor JS, Sood A, Amado A. Occupational skin diseases due to irritans and allergens. Dalam :
Fitzpatricks et al, editors. Dermatology in general medicine vol.2 7th ed. New York: Mc
Graw Hill Medical;2008.
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengkajian
A. Karakteristik Demografi
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :Tn. Ta
2. Alamat dan telepon : KEC. Mirit, DESA Ngabean
3. Pekerjaan KK : Tani
4. Pendidikan KK : SMA
5. Komposisi Keluarga :
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
7. Tipe keluargga
Keluarga Tn. Ta termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu
rumah terdapat satu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai
hubungan darah Tn. Ta , Ny. S, Ny. W (ibu kandung Ny S), An. S, didalam
keluarganya yang memiliki penyakit gatal-gatal (Alm. Ayah Ny I).
8. Suku bangsa
Tn. Ta dan Ny I dalam hari-hari bahasa yang digunakan jawa dan Indonesia, Ny I saat
membeli obat biasanya di warung bahasa yang digunakan bahasa jawa.
9. Agama
Keluarga Tn. Ta dan Ny Iber agama islam. Ny I saat menjalankian sholat tangan
terasa gatal dan ingin mengaruknya.
10. Status soaial ekonomi keluarga
Keluarga Tn. Ta dan Ny I kebutuhan sehari-hari + Rp 20. 000, Tn Ta bekerja sebagai
buruh yang tidak tetap sehingga kebutuhan sehari-hari tidak dapat terpenuhi semuah
dan Ny I juga harus menyisakan uang belanja sedikit untuk di tabung dan kalo obat
gatalnya sudah habis untuk membelinya. Barang-barang yang dimiliki Tn. Ta yaitu
TV, Almari, meja kursi, sepeda motor, sepeda.
11. Aktivitas rekreasi keluargga
Keluarga Tn. Ta dan Ny I melakukan rekreasi 1 kali dalam setahun bersama keluarga
besarnya, Ny I dan Tn Ta uangnya dari pada buat rekreasi lebih baik untuk berobat Ny
I yang menderita gatal-gatal yang sudah lama tidak kunjung sembuh.
B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. Ta tingal satu rumah dengan keluarga selalu mempertahankan
komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga terutama dengan masalah gatal-gatal
pada kedua tangan Ny I .
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara maka didapatkan bahwa keluarga belum tahu bagaimana
cara untuk mengobati gatal-gatal Ny I pada kedua tanganya.
3. Riwayat keluarga inti
Ny.I mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
gatal-gatal/kulit sebelumnya
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. Ta dan Ny. I didalam keluarganya sebelumnya sudah ada yang mempunyai
penyakit seperti ini ayah Ny. I dan bisa sebuh setelah diobati.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karaktreristik rumah
Rumah Tn. Ta terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar
mandi.Cara pengaturan perabotan cukup rapi, kebiasan merawat rumah disapu seti
hari. Denah Rumah Tn. Ta
2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli desa ngabean kecamatan mirit
kabupaten kebumen, hubungan antara tetangga cukup baik, lingkungan Tn Ta dan Ny
I masih bersaudarah. Ny I saudah keluarga.
3. Mobilitas georafis keluarga
Rumah Tn. Ta jauh dari jalan raya, keluarggga Tn. Ta mempunyai sepeda
motor/kendaran roda 2.Ny. I jika belanja diwarung, sawah/ladang dan kadang2
kepasar untuk membeli sayur dan lauk pauk.
4. Perkumpulan keluarga interaksi dengan masyarakat
Didalam masyarakat Tn. Ta mengikuti perkumpulan bersama-sama dimasyarakat, dan
Ny. I didalam desanya mengikuti gegiatan seperti arisan, pengajian dan juga
melakukan pekerjan sebagai ibu rumah
5. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga Tn. Ta sehat hanya Ny. I saja yang mempunyai penyakit gatal-gatal
pada kulitnya selalu mengunakan fasilitas kesehatan desa. Tn. Ta sering tolong
menolong begitu juga dengan lingkungan sekitarnya
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, tiap keluarga Bebas
mengungkapkan pendapatnya masing masing
2. Strukturkekuatan keluarga
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan musyawarah sedang Ny. I hanya
mengikuti saja apa hasil musyawarah, semua anggota keluarga berperan sesuai
perannya masing-masing, dan apabila masalah tidak teratasi maka keputusan ada di
tangan Tn. Ta .
3. Struktur peran
- Tn. Ta sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya disamping itu sebagai pendidik pelindung dan pemberian
rasa aman pada keluarga
- Ny. I berperan sebagai istri, ibu, dan nenek, Ny. I sebagai ibu rumah tangga
memiliki peran untuk mengurusi rumah dan membantu suaminya mencari
nafkah/bekerja
- Setiap anggota keluarga selalu memiliki peran sebagai pendorong bagi yang lain
4. Nilai atau norma keluarga
Dalam budaya jawa anak laki-laki harus mempunyai tanggung jawab kepada keluarga,
keluarga Tn. Ta selalu mematuhi aturan-aturan dan norma yang berhubungan dengan
agama dan masyarakat
E. Fubgsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Tn. Ta saling mendukung kebutuhan sehingga dapat terpenuhi kehidupan
sederhana, dapat menyelesaikan masalah dengan musyawarah dan keputusan keluarga
yang terakhir ditentukan oleh Tn. Ta sebagai kepala keluarga.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. Ta dan Ny. I dapat membina sosialisasi pada anak-anaknya, menantu dan cucu
sehingga dapat membentuk norma dan aturan-aturan sesuai dengan budaya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. Ta mengatakan bahwa Ny. I terkena penyakit gatal-gatal sudah lamah
dan sudah di obati dan belum sembuh-sembuh.
b. Kemampuan keluarga untuk memutuskan tindakan untuk keperawatan
Tn. Ta selalu mengambil keputusan secara tepat seperti halnya kalau ada yang
sakit keluarganya disuruh segerah berobat ke rumah sakit/bidan terdekat.
c. Kemampuan keluarga merawat angotan keluarga yang sakit
Tn. Ta dengan keluarga akan merawat anggota yang sakit sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
d. Kemampuan keluargga untuk menciptakan lingkungan
Tn. Ta dan Ny. I mengerti cara memelihara rumah sehat dan pengaruhnya pada
keluarga
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Fasilitas kesehatan yang terdekat dari rumahnya adalah bidan keuntungan
mengunakan fasilitas kesehatan adalah kesehatan kami dapat teratasi dan terjangkau
oleh kami
4. Fungsi reproduksi
Jumlah anak Tn. Ta dan Ny. I mempunyai anak 2 orang laki-laki dan perempuan.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. Ta dan Ny. I mengatakan keluarga makan 3x sehari , cukup untuk biaya
sehari-hari dan sedikit di tabung untuk persiapan berobat jika ada yang sakit di dalam
keluarga atau keperluan yang mendesak lainnya..
F. Setres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
a. Stessor jangka pendek
Stresor jangka pendek yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar
penyakit Ny. I dapat sembuh
b. Streesor janka panjang
Saat ini keluarga Tn. Ta dan Ny. I sudah tidak punya tanggungan anak-anak nya
sudah menikah 3 dan yang satu kecelakaan sepeda motor 5 tahun yang lalu.
2. Kemampuan keluargga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn. Ta dan Ny I selalu melakukan musawarah untuk pengobatan gatal-gatal-
yang dialami Ny I.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. Ta dan Ny I adanya masalah yang dialami Ny I dengan penyakit gatal-
gatal selalu dibicarakan dengan keluarga dengan baik dan terbuka untuk cara
pengobatanya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ny I dan Tn Ta saat menghadapi masalah seperti gatal-gatal saat ini selalu berusaha
untuk mengobati gatal-gatalnya dan berdoa tapi pada akhirnya Tuhan yang
menentukan
G. Pemeriksaanfisik
J. Intervensi
K. Implementasi
No. Implementasi Paraf
1. 08:00 Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00 Memonitor nutrisi
17:00 Megoleskap salep
2. 08:30 Mengkaji verbal dan nonverbal respon pasien
terhadap tubuhnya
09:00 Memonitor frekuensi mengkritik dirinya
10:00 Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan penyakit
10:30 Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya
3. 16:00 Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti tentang
penyakitnya.
16:30 Menjaga agar klien mendapatkan informasi
yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/informasi.
17:30 Member tahu cara terapi seperti, mandi dan penggunaan
obat-obatan lainnya.
17:35 Menasihati klien agar selalu menjaga hygiene pribadi juga
lingkungan.
4. 08:00 Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00 Memonitor nutrisi
5. 08:30 Mengkaji respon pasien terhadap tubuhnya
09:00 Memonitor frekuensi mengkritik dirinya
10:00 Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan penyakit
10:30 Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya
6. 16:00 Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti tentang
penyakitnya.
16:30 Menjaga agar klien mendapat kan informasi
yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/informasi.
L. Evaluasi
S. Ny I (55 tahun) mengatakan tanganya gatal sudah lama sudah membeli obat salap gatal
untuk mengobati gata-gatalnya tapi belum juga kunjung sembuh. Ny I jarang kumpul
dengan tetanga karena gatal yang tidak membuat nyaman rasanya ingin mengaruknya.
O. Ny I (55 tahun) sering mengunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya karena Ny T
merasa minder dengan rasa gatal-gatal tang ada di tubuhnnya terutama ke-2 tangan dan
kaki.
P. lanjutkan intervensi
1. Pengkajian
A. Karakteristik Demografi
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :Tn. B
2. Alamat dan telepon : KEC. Mirit, DESA Ngabean
3. Pekerjaan KK : Tani
4. Pendidikan KK : SMP
5. Komposisi Keluarga :
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
7. Tipe keluargga
Keluarga Tn. M termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu
rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah Tn. B (ayah), Ny. S (istri), Ny. W, An. S, An. R (cucu).
8. Suku bangsa
Bahasa yang digunakan Tn. B bahasa jawa karena berasal dari jawa dalam keluarga
tidak ada pantangan makan apapun
9. Agama
Keluarga Tn. B beragama islam. Ny I saat menjalankan sholat tangan terasa gatal dan
ingin mengaruknya..
10. Status soaial ekonomi keluarga
Kebutuhan sehari-hari + Rp 20. 000, Tn. B bekerja sebagai buruh bagunan. Barang-
barang yang dimiliki Tn. B yaitu TV, Almari, meja kursi, sepeda motor, sepeda.
11. Aktivitas rekreasi keluargga
Keluarga jarang melakukan rekreasi 1 kali dalam setahun ke laut dan kejogja kadang-
kadang.
B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. B tingal satu rumah dengan keluarga anak perempuanya dan keluarga
anak perempuanya mempunyai 2 anak yang masih pelajar dan usia anak yang pertama 8
th dan anak ke 2 usia 5 th dan suaminya kerja dijakarta, keluarga selalu mencoba
mempertahankan hubungan yang intim dengan anggota keluarga, selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarga.
2. Tahap perkembangan yang belumterpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara maka didapatkan bahwa
3. Riwayat keluarga inti: Ny.S mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit gatal-gatal/kulit sebelumnya
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. B dan Ny. S didalam keluarganya tidak memiliki penyakit yang bisa menular
maupun yang menurun seperti penyakit DM dll
C. Pengkajian lingkungan
1. Karaktreristik rumah
Rumah Tn. B terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar
mandi.Cara pengaturan perabotan cukup rapi, kebiasan merawat rumah disapu seti
hari. Denah Rumah Tn. B
1. Keterangan:
2. 1. 1,2,3,4 Tempat tidur
4. 3. 2. 5 Dapur
3. 6 Kamar mandi WC
6.
5. 4. 7 Ruang tengah TV
5. 8 Tamu
8. 7.
Teras
Kepala Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Rambut Putih Ada ketubanya Hitam bersih
Kulit Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor Sawo matang,
baik baik turgor baik
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris,
tidak anemis dan tidak anemis dan konjungtiva tidak
sklera tidak ikterik, sklera tidak ikterik, anemis dan sklera
penglihatan baik penglihatan baik tidak ikterik,
penglihatan baik
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penghidu baik penghidu baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak
tenggorokan gigi bersih, tidak ada gigi bersih, tidak ada berbau, gigi
nyeri telan nyeri telan berlobang, tidak ada
nyeri telan
Telinga Simetris, Simetris, Simetris,
pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik,
tidak menggunakan tidak menggunakan tidak menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran
tiroid tiroid kelenjar tiroid
Dada Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing
Perut Tidak kembung, tidak Tidak kembung, Tidak kembung,
nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bentuk bentuk bentuk
Eliminasi BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr
H. Harapan keluargga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. B yaitu menginginkan agar anggota keluarganya
tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa dapat
memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.
I. Analisa Data
No. Data fokus Problem Etiologi
1. Ds. Kerusakan broblitus
Ny. S mengatakan intergritaskulit
tanganya gatal-gatal dan
sering digaruk-garuk
mengunakan tangan saat
gatal menyerang.
Do.
Kulit terlihat terkelupas
dan warnanya putih dan
setelah digaruk-garuk
warnaya menjadi merah-
merah disekitar kulit
yang digaruk-garuk.
2. Ds. Kurang pengetahuan Penyakit
Klien mengatakan belum
tahu tentang obat yang
cocok untuk penyakitnya
Do.
Klien terlihat cemas
dengan penyakitnya
J. Intervensi
L. Evaluasi
S. Ny S (65 tahun) mengatakan tanganya gatal sudah lama sudah membeli obat salap gatal
dan sudah membuat ramuan obat tradisional untuk mengobati gata-gatalnya tapi belum
juga kunjung sembuh. Ny T jarang kumpul dengan tetanga karena malu dengan lukanya
gatalnya yang tidak membuatnyaman Ny T. karena sering merasa gatal-gatal setiap
waktu.
O. Ny S (65 tahun) sering mengunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya karena Ny T
merasa minder dengan rasa gatal-gatal tang ada di tubuhnnya terutama ke-2 tangan dan
kaki.
A. kerusakan intergritas kulit
P. lanjutkan intervensi
1. Pengkajian
A. Karakteristik Demografi
1. Nama Kepala Keluarga (KK) :Tn. H
2. Alamat dan telepon : KEC. SEMPOR, DESA SAMPANG
3. Pekerjaan KK : BURUH SERABUTAN
4. Pendidikan KK : SD
5. Komposisi Keluarga :
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
7. Tipe keluargga
Keluarga TN H termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu didalam suatu
rumah terdapat satu keluarga terdapat inti ditambah dengan keluarga lain yang
mempunyai hubungan darah Tn. H (ayah), Ny. T (istri), An. R, An. S, An. R
(menantu), An. R (cucu).
8. Suku bangsa
Bahasa yang digunakan Tn. T bahasa jawa karena berasal dari jawa dalam keluarga
tidak ada pantangan makan apapun
9. Agama
Keluarga Tn. T beragama islam dan taat menjalankan sholat 5 waktu.
10. Status soaial ekonomi keluarga
Kebutuhan sehari-hari + Rp 20. 000, Tn. H bekerja sebagai buruh bagunan. Barang-
barang yang dimiliki Tn. H yaitu TV, Almari, meja kursi.
11. Aktivitas rekreasi keluargga
Keluarga jarang melakukan rekreasi hanya dirumah nonton TV dirumah
B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan anak remaja, keluarga telah berusaha memberikan kebebasan dan
tanggung jawab kepada kedua anaknKeluarga dengan anak remaja, keluarga telah
berusaha memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknya, keluarga
selalu mencoba mempertahankan hubungan yang intim dengan anggota keluarga, selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarganya
2. Tahap perkembangan yang belumterpenuhi
Berdasarkan hasil wawancara maka didapatkan bahwa
3. Riwayat keluarga inti: Ny.T mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit gatal-gatal/kulit sebelumnya
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. H dan Ny. T didalam keluarganya tidak memiliki penyakit yang bisa menular
maupun yang menurun seperti penyakit DM dll
C. Pengkajian lingkungan
1. Karaktreristik rumah
Rumah Tn. H terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, tiga kamar tidur, dapur, kamar
mandi.Cara pengaturan perabotan cukup rapi, kebiasan merawat rumah disapu seti
hari. Denah Rumah Tn. H
1. Keterangan:
2. k
1. 1,2,3,4 Tempat tidur
a
4. 3. n 2. 5 Dapur
d 3. 6 Kamar mandi WC
6. a
5. 4. 7 Ruang tengah TV
n
g 5. 8 Tamu
7.
8.
Teras
Kepala Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan Tidak ada benjolan
Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
Kulit Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor Sawo matang,
baik baik turgor baik
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris,
tidak anemis dan tidak anemis dan konjungtiva tidak
sklera tidak ikterik, sklera tidak ikterik, anemis dan sklera
penglihatan baik penglihatan baik tidak ikterik,
penglihatan baik
Hidung Bersih, fungsi Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penghidu baik penghidu baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak berbau, Bersih, tidak
tenggorokan gigi bersih, tidak ada gigi bersih, tidak ada berbau, gigi
nyeri telan nyeri telan berlobang, tidak ada
nyeri telan
Telinga Simetris, Simetris, Simetris,
pendengaran baik, pendengaran baik, pendengaran baik,
tidak menggunakan tidak menggunakan tidak menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran
tiroid tiroid kelenjar tiroid
Dada Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing Tidak ada wheezing
Perut Tidak kembung, tidak Tidak kembung, Tidak kembung,
nyeri tekan tidak nyeri tekan tidak nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bentuk bentuk bentuk
Eliminasi BAB 1x/hr BAB 1x/hr BAB 1x/hr
BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr BAK 4-5x/hr
H. Harapan keluargga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. H yaitu menginginkan agar anggota keluarganya
tidak ada yang sakit-sakitan dan keluarga berharap kedatangan mahasiswa dapat
memberikan informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatan.
I. Analisa Data
No. Data fokus Problem Etiologi
1. Ds. kekeringan pada kulit
Do.
Kulit terlihat terkelupas
2. Ds. Kurang pengetahuan Penyakit
Klien mengatakan belum
tahu tentang obat yang
cocok untuk penyakitnya
Do.
Klien terlihat cemas
dengan penyakitnya
J. Intervensi
K. Implementasi
No. Tangal Implementasi Paraf
1. 08:00 Memonitor kulit adanya kemerahan
12:00 Memonitor nutrisi
17:00 Megoleskap salep
2. 08:30 Mengkaji verbal dan nonverbal respon pasien
terhadap tubuhnya
09:00 Memonitor frekuensi mengkritik dirinya
10:00 Menjelaskan tentang pengobatan, perawatan
penyakit
10:30 Mendorong pasien mengungkapkan perasaannya
3. 16:00 Mengkaji apakah klien memahami dan mengerti
tentang penyakitnya.
16:30 Menjaga agar klien mendapat kan informasi
yang benar, memperbaiki kesalahan konsepsi/i
nformasi.
17:30 Member tahu cara terapi seperti, mandi dan
penggunaan obat-obatan lainnya.
17:35 Menasihati klien agar selalu menjaga hygiene
pribadi juga lingkungan.
L. Evaluasi
S. Ny T (45 tahun) mengatakan tanganya gatal sudah lama sudah membeli obat salap gatal
dan sudah membuat ramuan obat tradisional untuk mengobati gata-gatalnya tapi belum
juga kunjung sembuh. Ny T jarang kumpul dengan tetanga karena malu dengan lukanya
gatalnya yang tidak membuatnyaman Ny T. karena sering merasa gatal-gatal setiap
waktu.
O. Ny T (45 tahun) sering mengunakan baju yang dapat menutupi tubuhnya karena Ny T
merasa minder dengan rasa gatal-gatal tang ada di tubuhnnya terutama ke-2 tangan dan
kaki.
A. kerusakan intergritas kulit
P. lanjutkan intervensi
- gunakan salap gatal setelah mandi
- mencuci tangan mengunakan air bersih serta mengunakan sabun
- jaga kebersihan tubuh
Tabel