FIQIH MUAMALAH
OLEH KELOMPOK 9
1. ELSA PUTRI
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Dengan selesainya makalah yang berjudul " FIQIH MUAMALAH " Kami berharap semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Wassalamualaikum.wr.wb
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.Latar Belakang ........................................................................................................1
BRumusan Masalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. FIQIH MUAMALAH..............................................................................................3
B. PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM.................................................................1
C. SIMPAN PINJAM DAN JASA..............................................................................2
A. Kesimpulan..............................................................................................................18
B. Saran .......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang berkordrat hidup dalam bermasyarakat.Sebagai makhluk
sosial dalam hidupnya manusia memerlukan manusia lainnya.Untuk itu kita perlu ketahui
bahwasanya dalam islam segala hal yang berkaitan dengan manusia semuanya sudah diatur secara
jelas.Aturan tersebut salah satunya yakni terdapat dalam kajian tentang fiqih muamalah yang mana
didalamnya mencakup seluruh aturan sisi kehidupan individu dan masyarakat,baik
perekonomian,sosial kemasyarakatan,polotik bernegara serta lainnya.
Para ulama mutjahid dari kalangan para sahabat,tabi’in dan yang setelah mereka tidak henti
hentinya mempelajari semua fenomena dan permasalahan manusia atas dasar ushul syariat dan kaidah
kaidahnya.Yang bertujuan untuk menjelaskan dan menjawab hukum-hukum permasalahan tersebut
supaya dapat dimanfaatkan pada masa masanya dan setelahnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.FIQIH MUAMALAH
Adapun agama yang mengatur hubungan antar sesama manusia,dapat kita temukan
dalam hukum islam tentang perkawinan,,perwalian,warisan,wasiat,hibab
perdagangan,perburuan,perkoperasian.Aturan agama yang mengatur hubungan antar
vm,anusia dan lingkungannya dapat kita temukan antara lain dalam hukum Islam tentang
makanan,minuman,mata pencaharian,dan cara memperoleh rezeki dengan cara yang
dihalalkan atau yang diharamkan.
Yang artinya: “(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami,bangkitkan pada tiap-tiap
umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri,dan Kami datangkan kamu
(Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia.Dan Kami turunkan kepadamu
AlKitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi orang-orang yang berserah diri. “(QS.An-Nahl:89)3
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan pengertian dari Fiqih Muamalah ialah
pengetahuan ketentuan-ketentuan hukum tentang usaha-usaha memperoleh dan
mengembangkan harta,jual beli,hutang piutang dan jasa penitipan diantara anggota-anggota
masyarakat sesuai keperluan mereka yang dapat dipahami dan dalil-dalil syara’ yang terinci.
1
Ahmad Munawwir,Kamus Arab-Indonesia Terlengkap,(Surabaya:Pustaka Progresif,1997),hal.1068
2
Rahmad Syafei,Fiqih Muamalah,(Bandung:Pustaka Setia,2001),hal.14
3
Departemen Agama Republik Indonesia,Syamil Al-Qur’an Miracle The reefrence,(Bandung,Sygma
Publising,2010) Surah An-Nahl Jus 14 Ayat 89,hal 551
1.Menurut Hudhari Beik,muamalah adalah semua akad yang membolehkan manusia saling
menukar manfaat.
2.Menurut Idris Ahmad adalah aturan Allah SWT yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia dalam usahanya mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara
yang paling baik4.
Jadi pengertian Fiqih Muamalah dalam arti sempit lebih menekankan pada keharusan
untuk menaati aturan-aturan Allah yang telah ditetapkan untuk mengatur hubungan
antarmanusia dengan cara memperoleh,mengatur,mengelola dan mengembangkan mal (harta
benda).Fiqih Muamalah juga membahas tentang hak dan kewajiban kedua belah pihak yang
melakukan akad agar setiap hak sampai kepada pemiliknya serta tidak pihak yang mengambil
sesuatu yang bukan haknya.
1.Tauhid
Tauhid merupakan fondasi ajaran islam.Dengan tauhid,manusia menyaksikan bahwa
”Tiada sesuatupun yang layak disembah selain Allah”,dan “tidak ada pemilik langit,bumi dan
isinya”,selain dari pada Allah”5 karena Allah adalah pencipta alam semesta dan isinya6 dan
sekaligus pemiliknya,termasuk pemilik manusia dan seluruh sumber daya yang ada.Karena
itu,Allah adalah pemilik hakiki.Manusia hanya diberi amanah untuk “memiliki” untuk
sementara waktu,sebagai ujian bagi mereka.
Dalam Islam,segala sesuatu yang ada tidak diciptakan dengan sia-sia,tetapi memliki
tujuan .Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kerpada-NYA8.Karena itu
7
segala aktivitas manusia dalam hubungannya dengan alam dan sumber daya
manusia(muamalah)dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah karena kepada-NYA
manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan,termasuk aktivitas ekonomi dan
bisnis.
2.’Adl
Allah adalah pencipta segala sesuatu,dan salah satu sifat-Nya adalah adil.Dia tidak
membeda-bedakan perlakuan terhadap makhlik-nya secaraa zalim.Manusia sebbagai khalifah
dimuka bumi9 harus memelihara hukum Allah dibumi,dan menjamin bahwa pemakaian
segala sumber daya diarahkan untuk kesejahteraan manusia,supaya manusia mendapat
manfaat daripdanya secara adil dan baik.Dalam banyak ayat,Allah memerintahkan manusia
untuk berbuat adil10.Islam mendefenisikan adil sebagai “tidak mendzalimi dan tidak
didzalimi”.Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan
untuk mengejatkan keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak
alam.Tanpa keadilan,manusia akan berkotak-kotak dalam berbagai golongan.Golongan yang
satu akan mendzolimi golongan yang lain,sehingga terjadi eksploitasi manusia atas
4
Syafei,fiqih muamalah...,hal 16
5
Dr.H.Nizar Ali,M.Ag.Ekonimi ISLAM.(Depok,2007)QS.Al-Baqarah:107
6
QS.Al-An’am:2
7
QS.Al-Mu’minun:115
8
QS..Al-Zariyat:56
9
QS.Al-Baqarah:30
10
QS.Al-Hujurat:9
manusia.Masing-masing berusaha mendapatkan hasil yang lebih besar daripada usaha yang
dikeluarkannya karena kerakusannya.11
3.Nubuwwah
Karena rahman,rahim dan kebijaksanaan Allah,manusia tidak dibiarkan begitu saja
didunia tanpa mendapat bimbingan.Karena itu diutuslah para Nabi dan Rasul untuk
menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan
benar didunia dan mengajarkan jalan untuk kembali (taubat) keasal-muasal segala
Allah.Fungsi rasul adalah untuk sebagai model terbaik yang harus diteladani manusia agar
mendapatkan keselamatandidunia dan akhirat12.Untuk umat muslim,Allah telah mengirimkan
“manusia model” yang terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman,Nabi
Muhammad SAW.Sifat-sifat utama sang model yang harus diteladani 13oleh manusia pada
umumnya dan pelaku ekonomi,pembisnis pada khususnya adalah sebagai berikut:
a.Siddiq,yaitu benar dan jujur.Yang harus menjadi visi hidup setiap muslim karena hidup
kita berasal dari Yang Maha Benar,maka kehidupan dunia pun harus dijalani dengan
benar,supaya kita dapat kembali pada pencipta kita.Dengan demikian,tujuan hidup umat
muslim sudah terumus dengan baik dari konsep Siddiq ini,muncullah konsep turunan khas
ekonomi dan bisnis efektivitas (mencapai tujuan yang tepat,benar) dan efisiensi (melakukan
kegiatan yang benar,yakni menggunakan teknik dan metode yang tidak menyebabkan
kemubadziran,karena kalau mubadzir berarti tidak benar)
4.Khilafah
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah
dibumi,artinya untuk menjadi pemimpin dan pemakmur bumi.Karena itu pada dasarnya
manusia adalah pemimpin.Nabi bersabda “Setiap kalian adalah pemimpin.Dan akan dimintai
pertanggungjawabannya atas apa yang dipimpinnya”.Ini berlaku bagi seluruh umat
manusia,baik dia individu,keluarha,pemimpin masyarakat atau kepala negara.Fungsi
utamanya adlah agar menjaga keteraturan interaksi (muamalah) antar kelompok termasuk
dalam bidang ekonomi agar kekacauan dan keributan dapat dikurangkan atau
dihilangkan.Firman Allah dalam Al-Qur’an ‘(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan
kedudukan mereka dimuka bumi,niscaya mereka menyeru berbuat baik dan mencegah dari
perbuatan jahat.16
5.Ma’ad
Walaupun sering disebut sebagai “kebangkitan”,tetapi secara harfiah ma’ad berarti
“kembali”.Karena kita semua akan kembali kepada Allah17.Hidup manusia tidak hanya
didunia tetapi berlanjut hingga alam akhirat.Pandangan yang khas dari seorang muslim
tentang dunia dan akhirat dapat dirumuskan sebagai : “Dunia adalah ladang akhirat”.Artinya
dunia adalah wahana bagi manusia untuk bekerja dan beraktivitas (beramal saleh).Islam tidak
mengakui adanya kelas-kelas yang bertentangan dengan prinsip persamaan maupun dengan
prinsip persaudaraan(ukhuwwah) .Al-Qur’an mengemukakan kepada nabi dengan
mengatakan: ...”dan katakanlah(Muhammad kepada umat muslim):Bekerjalah”.Nabi juga
telah meriwayatkan tentang larangan mengemis kecuali dalam keadaan kelaparan.Ibadah
yang paling baik adalah bekerja,dan pada saat yang sama bekerja merupakan hak dan
sekaligus kewajiban.
Prinsip-Prinsip derivatif yang menjadi ciri-ciri sistem ekonomi Islam antara lain,yaitu:
15
QS.Al-Baqarah:253
16
QS.Al-Hajj:41
17
QS.Al-‘Alaq:8
1.Multitype Ownership(Kepemilikan Multi Jenis)
Prinsip ini adalah terjemahan dari nilai tauhid:pemilik primer langit,bumi dan isinya
adalah Allah,sedangkan manusia yang diberi amanah untuk mengelolanya.Jadi manusia
dianggap sebagai pemilik sekunder.Dengan demikian,konsep kepemilikan swasta
diakui.Namun untuk menjamin keadilan ,yakni supaya tidak ada proses pendzoliman
seseorang terhadap orang lain,maka cabang produksi yang penting dan menguasai hajat orang
banyak dikuasai negara.Dengan demikian,kepemilikan negara dan nasionalisme juga
diakui.Sistem kepemilikan campuran swasta-negara,swasta domestik-asing,atau negara
asing.Semua konsep ini bersal dari filosofi norma dan nilai-nilai Islam.18
Praktik simpan pinjam (qard) dalam literatur fiqih termasuk kedalam akad tobarru’
(sosial) karena didalamnya terdapat unsur saling tolong-menolong dalam hal kebaikan dan
ketakwaan bukan akad tijarah (komersial)22.
Hukum simpan-pinjam (qard)dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan,cara dan
proses akadnya.Terkadang boleh makruh,wajib dan haram.Hukum qard menjadi berubah jika
18
Dr.H.Nizar Ali,M.Ag.Ekonomi Islam.(Depok:2007).Halm:33
19
Dr.H.Nizar Ali,M.Ag.Ekonomi Islam.(Depok:2007).Halm:34
20
Dr.H.Nizar Ali,M.Ag.Ekonomi Islam.(Depok:2007).Halm:35
21
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bab ketiga belas buku ke-lll Pasal 1754
22
Rozalinda,Fiqih Ekonomi Syariah Prinsip dan Implementasinya pada Sektor Keuangan Syariah,(Jakarta:Raja
Grafindo Persada,2016)hlm:237
seseorang berhutang bukan karna kebutuhan yang mendesak,tetapi untuk menambah modal
perdagangannya.Hukumnya menjadi boleh apabila seseorang yang berhutang tersebut yakin
dapat membayarnya,seperti jika mempunyai harta yang dapat diharapkan dan mempunyai
niat untuk membayarnya.Menjadi wajib jika orang yang berhutang adalah orang yang
memiliki kebutuhan besar dan orang yang meminjamkan adalah orang kaya ,maka orang
yangh kaya itu wajib memberikan pinjaman/utang.Seseorang wajib berutang jika kondisi
terpaksa dalam rangka menghindarkan diri dari bahaya,seperti untuk membeli makanan agar
dirinya tertolong dari kelaparan.
Dalam syariat islam praktik simpan pinjam (qard) adalah salah satu transaksi
muamalah yang diperbolehkan oleh para ulama berdasarkan hadis riwayat Ibnu Majah dan
ijma ulama23.Akan tetapi dengan adanya teori yang memperbolehkan praktik qard,seringkali
terdeapat suatu kelompok masyarakat atau individu yang menyalahgunakan dan
memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencari keuntungan.Padahal maksud dan tujuan dari
akad ini adalah untuk saling tolong menolong,mendatangkan kemaslahatan antar
manusia,bukan untuk mencari keuntungan atau eksploitasi.Dalam praktik qard dibenarkan
untuk mengambil keuntungan (muqtarid) orang yang mengutangkan.Apabila diisyaratkan
adanya tambahan(ziyadah) atau bunga dalam pembayaran,maka itu termasuk riba.
BAB III
PENUTUP
23
Muhammad Syafi’i Antonio,Bank Syariah dari Teori ke Praktik,(Jakarta:Gema Insani,2001)hlm:131