Anda di halaman 1dari 22

TUGAS ANALISIS NOVEL

Disusun oleh :
Dira Salsabila
Dustin Alejandro
Muhammad Faris Naufal
Prabowo

--XII MIPA H--

Sekolah Menengah Atas Negeri 78 Jakarta


Jalan Bhakti IV/1 Komplek Pajak Kemanggisan
Jakarta
2019
Pengertian Novel
Apa yang dimaksud dengan novel? Novel adalah suatu karya sastra berbentuk prosa naratif
yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian cerita tentang kehidupan seorang tokoh
dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam
novel tersebut.

Ada juga yang mengatakan bahwa pengertian novel adalah suatu karangan berbentuk prosa
yang di dalamnya terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tidak seperti cerpen (cerita
pendek), isi cerita sebuah novel jauh lebih panjang dan kompleks, serta terdapat pesan
tersembunyi yang ingin disampaikan kepada pembacanya.

Secara etimologis, kata “novel” diserap dari bahasa Italy, yaitu “novella” yang artinya
sebuah cerita. Sedangkan orang yang menulis cerita novel disebut sebagai novelis.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Pengertian Novel Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu novel, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut
ini:

1. Drs. Rostamaji, M.Pd


Menurut Drs, Rostamaji, M.Pd, pengertian novel adalah suatu karya sastra yang memiliki 2
unsur; yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, dimana keduanya saling berkaitan karena
saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra.

2. Dr. Nurhadi
Menurut Dr. Nurhadi, pengertian novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat
nilai-nilai sosial, budaya, moral, dan pendidikan.

3. Paulus Tukam, S.Pd


Menurut Paulus Tukam, S.Pd, pengertian novel adalah suatu karya sastra yang berbentuk
prosa serta di dalamnya terdapat unsur-unsur intrinsik.

4. Drs. Jakob Sumardjo


Menurut Drs. Jakob Sumardjo, pengertian novel adalah suatu bentuk karya sastra yang sangat
populer di dunia, serta paling banyak beredar dan dicetak karena daya komunitasnya yang
sangat luas di dalam masyarakat.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Ciri-Ciri Novel
Sebuah karya sastra berbentuk novel dapat dikenali dari beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan karya sastra lainnya. Adapun ciri-ciri novel adalah sebagai berikut:

1. Pada umumnya novel terdiri dari sekurang-kurangnya 100 halaman, atau jumlah
katanya lebih dari 35.000 kata.
2. Novel ditulis dengan suatu narasi dan deskripsi untuk menggambarkan suasana
kejadian di dalamnya.
3. Alur cerita di dalam novel cukup kompleks dan terdapat lebih dari satu impresi,
efek, dan emosi.
4. Umumnya setiap orang membutuhkan waktu setidaknya 120 menit untuk
membaca habis sebuah novel.
5. Cerita pada sebuah novel bisa sangat panjang, namun terdapat banyak kalimat
yang diulang-ulang.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Struktur Novel

Pada suatu novel terdapat beberapa elemen penting yang membentuknya menjadi suatu cerita
yang utuh. Adapun struktur novel adalah sebagai berikut:

1. Abstrak, yaitu ringkasan inti dari sebuah novel sebagai gambaran awal. Unsur ini
bersifat opsional, bisa digunakan dan bisa juga tidak.
2. Orientasi, yaitu segala hal yang berkaitan dengan suasana, waktu, dan tempat
yang terdapat di dalam cerita novel.
3. Komplikasi, yaitu urutan beberapa kejadi yang dihubungakan berdasarkan sebab-
akibat.
4. Evaluasi, yaitu struktur konflik yang terdapat pada novel dimana konflik yang
terjadi mengarah ke suatu titik tertentu.
5. Resolusi, yaitu bagian dimana terdapat solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh
tokoh utama dalam novel.
6. Koda, yaitu bagian akhir suatu novel dimana di dalamnya biasanya terdapat pesan
atau nilai moril yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Unsur-Unsur Novel
Seperti yang disebutkan pada penjelasan pengertian novel di atas, suatu karya sastra
berbentuk novel terdiri unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai kedua unsur tersebut:

1. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik novel adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari dalam novel itu
sendiri. Beberapa yang termasuk di dalam unsur intrinsik novel diantaranya;

• Tema, yaitu gagasan utama yang ingin disampaikan di dalam novel.


Tema adalah ide atau gagasan yang disampaikan oleh pengarang dalam ceritanya.
Tema merupakan landasan utama dalam pengembangan cerita yang diungkapkan
pengarang dalam cerita. Dengan kata lain definisi tema yaitu sebuah ide pokok, pikiran
utama yang digunakan untuk membentuk rangkaian cerita. Tema bisa bersumber dari
pengalaman pengarang, permasalahan kehidupan, pengamatan lingkungan dan lain
sebagainya. Contoh tema misalkan tentang kesetiaan, tentang cinta, perjuangan
mmencapai keinginan, korupsi, perebutan warisan, ketaqwaan dan lain-lain.

• Alur, yaitu jalan cerita yang ada di dalam novel berupa rangkaian-rangkaian peristiwa.
Alur merupakan rangkaian atau tahapan yang membentuk cerita dimana pengarang
memulai cerita, mengembangkan dan mengakhiri cerita. Alur merupakan jalan cerita atau
dapat dikatakan cara pengarang dalam bercerita. Jadi peristiwa-peristiwa dalam cerita
saling berhubungan antara satu dengan yang lain secara runtut sehingga terjalinlah suatu
cerita yang bulat. Tahapan-tahapan dalam alur diantaranya yaitu: tahap pengenalan, tahap
pengungkapan masalah, tahap menuju konflik, tahap ketegangan dan penyelesaian. Alur /
plot terdiri dari:
❖ Alur maju adalah ceritanya bergerak maju. Misalkan cerita tersebut awalnya
menceritakan tentang anak kecil dan berkembang atau berakhir ketika dia telah
remaja.
❖ Alur mundur (flash back) adalah cerita yang biasanya bercerita tentang latar
belakang suatu kejadian. Misalkan cerita seorang mantan veteran yang
membayangkan kisah hidupnya di masa lalu atau di waktu dia masih muda.
❖ Alur campuran adalah cerita yang mempunyai campuran alur yaitu alur maju dan
alur mundur. Cerita yang menggunakan alur ini biasanya dimulai di tengah-
tengah. Sementara cerita berjalan maju, beberapa kali diperlihatkan bebeerapa
potongan mundur (flash back) yang menjelasan latar belakang cerita.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
• Latar, yaitu gambar tentang peristiwa yang terjadi di dalam novel yang berhubungan
dengan waktu, tempat, dan suasana.

• Tokoh, yaitu para pelaku yang ada di dalam novel.


Tokoh merupakan pemeran atau seseorang yang menjadi pelaku dalam cerita novel.
Tokoh dibagi tiga yaitu :
a. Protagonis : tokoh utama yang menjadi pusat perhatian dalam cerita. Tokoh utama
ini digambarkan sebagai seseorang yang baik yang selalu mendapatkan masalah.
b. Antagonis : tokoh yang menjadi musuh dari tokoh utama atau tokoh protagonis
dalam cerita. Tokoh antagonis digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat
yang buruk, tidak bersahabat dan selalu menimbulkan konflik.
c. Tritagonis : tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan juga tokoh
antagonis. Tokoh tritagonis ini digambarkan dengan seseorang yang memiliki
sifat dan sikap netral, kadang bisa berpihak pada tokoh protagonis, dan kadang
berpihak pada tokoh antagonis. Akan tetapi di saat terlibat konflik, maka tokoh
tritagonis ini bertindak sebagai pelerai dari keduanya.

• Penokohan, yaitu pemberian watak atau sifat para tokoh di dalam novel. Misalnya
melalui ciri fisik, tempat tinggal, dan cara bertindak.

Penggambaran Karakter Contoh


Penggambaran langsung oleh penjelasan Meskipun Pak Budi memiliki sawah hektaran,
pengarang rumah bertingkat dan berhalaman luas,
puluhan mobil dan perusahaan di berbagai
tempat , tetapi ia sangat pelit. Ketika ada
pembangunan mesjid di komplek
rumahnya tak sedikitpun ia memberikan
sumbangan. Apalagi para tetangga yang
meminta pinjaman tak pernah ia beri.

Penggambaran melalui fisik dan perilaku tokoh Sekilas Mira melihat pengemis berkaki
buntung di depan toko. Segera ia turun dari
mobilnya dan menghampiri pengemis tersebut.
Dia tersenyum dan membuka dompet yang
berada dalam tasnya. Diambilkannya uang
seratus ribuan lalu ia berikan pada pengemis
itu.

Penggambaran melalui lingkungan kehidupan Terdapat sebuah mushola meski rumah Pak
tokoh Sukaryo tidak terlalu luas. Alat sholat lengkap
berada di dalamnya. Di beberapa ruangan
terhiasi berbagai kaligrafi arab.
Penggambaran melalui tata bahasa (dialog) “Eh, maafkan aku,” ucap Mira. “Maaf maaf,
antar tokoh kalau jalan pake mata jangan maen tabrak
orang. Lihat buku dan Ipad milikku jatuh.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Bagaimana kalau rusak ? mau tanggung jawab
?” bentak Indri. “Tapi aku tidak sengaja.”
Penggambaran melalui jalan pikiran tokoh Tak seperti orang kaya lain, Pak Sukaryo sadar
tidak semua orang seberuntung dia dan
keluarganya. Setelah berpikir matang, Pak
Sukaryo memutuskan untuk memberikan
setengah harta kekayaannya pada beberapa
panti asuhan di kotanya.
Penggambaran melalui tokoh lain Setelah Viky berhasil menyelesaikan soal
matematika di papan tulis, semua bertepuk
tangan tak terkecuali Robi. “VIk, kamu pintar
sekali ” Puji Robi. Viky hanya tersenyum dan
kembali ke mejanya.

• Sudut Pandang yaitu arah pandang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita sehingga
cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca.
Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis memandang/menempatkan
dirinya dalam sebuah cerita.
Sudut pandang merupakan teknik bercerita yang akan membuat ‘rasa’ yang berbeda
pada alur dan cara penyampaian cerita. Dengan sudut pandang, penulis seolah-olah dapat
menjadi pelaku utama atau menjadi orang lain dalam cerita tersebut. Berikut macam-
macam sudut pandang :

Sudut pandang Ciri Contoh

Sudut pandang orang pertama penulis seolah masuk dalam Aku sedang mengamati lemari
(tokoh utama) cerita sebagai tokoh utama. jam yang berdiri kaku di pojok
Segala hal yang berkaitan ruangan. Ukiran jati
dengan pikiran, perasaan, bertuliskan huruf Jawa kuno
tingkah laku, atau kejadian menjadi saksi bisu kelahiranku.
yang tokoh “aku" lakukan akan Ditempat ini, 20 tahun lalu aku
digambarkan pada cerita dilahirkan.
tersebut.

Sudut pandang orang pertama tokoh “aku" sebagai peran Brak!!! Sekali lagi aku dibuat
(tokoh sampingan) pendukung atau tokoh kaget dengan suara pintu dari
tambahan. Kehadiran tokoh samping kamarku. Erika pergi
“aku" dalam cerita berfungsi terburu-buru sambil lari
untuk memberikan penjelasan tunggang langgang. Sepertinya
tentang cerita kepada pembaca. ia terlambat kuliah lagi. Erika
adalah gadis yang manis, ia
ramah dengan semua orang.
Tidak heran jika banyak orang
menyukainya.

Sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan apa saja Sudah 6 bulan ini Naomi terjun
(serba tahu) terkait tokoh utama. Ia seakan pada dunia tarik suara. Ayah
tahu benar tentang watak, dan ibunya tidak ada yang
pikiran, perasaan, kejadian, merestui jalur karier yang ia
bahkan latar belakang yang geluti. Ia sampai beradu

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
mendalangi sebuah kejadian. argumen dengan sang ayah
yang memang memiliki watak
Ia seperti seorang yang keras. Keduanya sempat
mahatahu tentang tokoh yang bersitegang sebelum akhirnya
sedang ia ceritakan. Selain dipisahkan oleh sang ibu
menggunakan kata ganti “ia" dengan derai air mata.
atau “dia", kata ganti yang
biasa digunakan ialah nama
dari si tokoh itu sendiri.

Sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas Entah apa yang terjadi
(pengamat) pengetahuannya saja. dengannya seminggu
Pengetahuan ini diperoleh dari belakangan ini. Pulang dari
penangkapan pancaindra yang kantor langsung menunjukkan
digunakan, baik dengan cara muka masam. Belum lagi
mengamati, mendengar, puasa bicara yang sudah ia
mengalami, atau merasakan lakukan seminggu belakangan
suatu kejadian di dalam cerita. ini. Apa mungkin karena
Pengamatan pun dapat hubungan dia dan sang kekasih
diperoleh dari hasil olah pikir yang tidak direstui oleh
si penulis tentang tokoh “dia" keluarga?
yang sedang ia ceritakan.

• Gaya Bahasa, yaitu cara pengarang dalam menyampaikan cerita di dalam novel.
Misalnya menggunakan majas atau diksi tertentu.

• Amanat, yaitu pesan moril yang terdapat di dalam sebuah novel.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik novel adalah semua unsur pembentuk novel yang berasal dari luar. Beberapa
yang termasuk di dalam unsur ekstrinsik novel diantaranya;

• Latar Belakang Pengarang, yaitu semua hal yang terkait dengan pemahaman dan
motivasi pengaran novel dalam membuat karyanya. Misalnya; biografi, kondisi
psikologis, aliran sastra.
• Latar Belakang Masyarakat, yaitu segala hal di masyarakat yang mempengaruhi alur
cerita pada novel. Misalnya; kondisi sosial, politik, ekonomi, dan ideologi.
• Nilai yang Terdapat Pada Novel, yaitu nilai-nilai yang terkandung pada sebuah novel
(nilai budaya, moral, sosial, agama).

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Jenis-Jenis Novel

Secara umum, novel dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Adapun jenis-jenis novel
adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Nyata atau Tidaknya Kejadian


• Novel Fiksi, yaitu novel yang isi ceritanya tidak berdasarkan kejadian di kehidupan nyata.
Contohnya Pulang-Tere Liye, Harry Potter, dan Divergent.
• Novel Non-Fiksi, yaitu novel yang isi ceritanya pernah terjadi di kehidupan nyata.
Contohnya Dilan 1990, Laskar Pelangi, dan Sepatu Dahlan.

2. Berdasarkan Genre
• Novel Romantis, yaitu novel yang isinya menceritakan tentang kisah percintaan atau
kasih sayang. Contohnya Dalam Mihrab Cinta, Ayat-Ayat Cinta, dan Cinta Suci Zahrana.
• Novel Horor, yaitu novel yang isinya menceritakan mengenai sesuatu atau peristiwa yang
menakutkan. Contohnya Novel Dracula.
• Novel Komedi, yaitu novel yang isinya menceritakan tentang hal-hal yang lucu.
Contohnya Marmut Merah Jambu dan Manusia Setengah Salmon
• Novel Inspiratif, yaitu novel yang isinya menceritakan tentang kisah yang inspiratif.
Contohnya Laskar Pelangi, Negeri 5 Menara, Sang Pemimpi, dan 5cm.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
3. Berdasarkan Isi dan Tokoh
• Novel Teelit, yaitu novel menceritakan tentang kehidupan remaja. Contohnya Dealova,
Rahasia Hati Lelaki, Bisikan dari Langit, dan Perahu Kertas
• Novel Songlit, yaitu novel yang isinya terinspirasi dari sebuah lagu. Contohnya Lelaki
Buaya Darat, dan Sebelum Cahaya.
• Novel Chicklit, yaitu novel yang menceritakan tentang kisah perempuan muda.
Contohnya Pengakuan Si Gila Belanja, Klub Santap Malam Rahasia, dan Miss Jutek.
• Novel Dewasa, yaitu novel yang isinya tentang kehidupan orang dewasa. Contohnya On
The Island, Saman dan Larung.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Perbedaan Novel dengan Cerpen

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Kebahasaan Novel
Majas adalah Gaya Bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam

suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang. Yap,

seperti itulah garis besar pengertian dari Majas. Adapun Majas-majas ini terdiri dari Majas

Perbandingan, Majas Pertentangan,Majas Sindiran, dan Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan

1 Majas Metafora adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam

bentuk yang singkat atau merupakan Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat

membentuk suatu pengertian baru. Contoh :

a) Dia dianggap anak emas majikannya.

b) Perahu itu menggergaji ombak.

c) Perpustakaan adalah gudang ilmu.

2 Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda,

namun dinyatakan sama. Contoh :

a) Bagaikan harimau pulang kelaparan

b) Semangatnya keras bagaikan baja.

c) Seperti menyulam di kain yang lapuk

3 Majas Alegori adalah Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan

yang utuh. Contoh :

a) Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

b) Cerita Kancil dengan Buaya

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
c) Kancil dengan Burung Gagak.

4 Majas Metonimia adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh :

a) Kami ke rumah nenek naik kijang (Mobil)

b) Di kantongnya selalu terselib gudang garam (Rokok)

c) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api (Kopi)

5 Majas Hiperbola adalah Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih-lebihkan. Contoh :

a) Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

c) Suaranya menggelegar membelah angkasa.

6 Majas Personifikasi adalah Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-

sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh :

a) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai

b) Awan menari-nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk –batuk

c) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

7 Majas Antonomasia adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang

berdasarkan ciri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh :

a) Si pincang

b) Si jangkung

c) Si kribo

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
8. Majas Simile atau Persamaan, Majas ini mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit.

Yang dimaksud dengan perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan

sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit

menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan

sebagainya. Contoh Majas Persamaan atau simile :

a) Mukanya merah laksana kepiting rebus

b) irnya seperti kepiting batu

9 Majas Alusio adalah Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya

diketahui umum. Contoh :

a) Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

10. Majas Simbolik adalah Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan

membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh :

a) Dia menjadi lintah darat

b) Teratai, lambang pengabdian

c) Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian

11 Sinekdokhe adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara

keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut:

· Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.Contoh:

(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.

(b) Per kepala mendapat Rp 300.000,00

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
· Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuksebagian.Contoh:

(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis RT 03 melawan RT 07.

(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

B. Majas Pertentangan

1. Majas Antitesis adalah Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan.

Contoh : Air susu dibalas air tuba

2. Majas Litotes adalah Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan

untuk merendahkan hati. Contoh :Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan

mewah )

3. Majas Oksimoron adalah Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang

bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

4. Majas Kiasmus adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse.

Contoh :

a). Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

5. Majas Antanaklasis adalah Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan

makna yang berbeda. Contoh :

a). Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
6. Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang

ada. Contoh;

a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.

b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

C. Majas Sindiran

1. Majas Ironi adalah Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh :

a). Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

b). Kamu datang sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas

c). Kamu pintar sekali, nilai raport mu merah semua

2. Majas Sinisme adalah Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh :

a). Perilakumu membuatku kesal

3. Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas inibiasanya diucapkan oleh

orang yang sedang marah.Contoh:

a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!

b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

D. Majas Penegasan

1. Majas Tautologi adalah Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata –

kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh :

a). Saya khawatir dan was – was dengannya

b). Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
2. Majas Repetisi adalah Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh :

a). Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

b).Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut

putra bangsa.

3. Majas Retoris adalah Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah

diketahui.Contoh :

a). Siapakah yang tidak ingin hidup ?

b). Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

4. Majas Antiklimaks adalah Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang

makin lama makin menurun. Contoh :

a). Para bupati, para camat, dan para kepala desa

b). Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.

5. Majas Klimaks adalah Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin

lama makin mendebat. Contoh :

a). Semua anak-anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

b). Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri

urusan pribadi seseorang.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
6. Majas Paralelisme adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam

baris yang berbeda, biasanya ada dalam puisi. Contoh :

a). Hati ini biru

Hati ini lagu

Hati ini debu

b). Cinta adalah pengertian

Cinta adalah kesetiaan

Cinta adalah rela berkorban

7. Majas Pleonasme adalah Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan

maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh :

a). Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

b). Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.

c). Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

8. Majas Aliterasi adalah Majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama.

Contoh :

a). Inikah Indahnya Impian ?

b). Apakah Akan Akrab ?

9. Majas Eufimisme adalah Majas yang menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih

halus. Contoh Majas Eufimisme :

a) Untuk mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian

karyawannya. (mem-PHK).

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
b) Untuk menjaga kesetabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian

harga

BBM. (kenaikan harga).

10. Majas Elipsis adalah Majas yang manghilangkan suatu unsur kalimat. Contoh :

a) Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

b) Aku kerja

11. Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun takmemerlukan jawaban.

Tujuannya memberikan penegasan, sindiran,atau menggugah. Contoh:

a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?

b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Sinopsis Novel : Pulang – Tere Liye
Bujang adalah seorang anak yang berusia 15 tahun
dan tidak mengenyam pendidikan di sekolah sama sekali,
dia tinggal didaerah pedalaman Pulau Sumatra. Kisah ini
dimulai saat kedatangan sekelompok pemburu babi hutan
yang diundang oleh Samad (bapak Bujang). Tauke muda
bersama dengan anak buahnya diundang oleh samad untuk
memburu babi-babi hutan yang menjadi hama bagi para
petani di desa. Pada kisahnya Tauke muda dan Samad
adalah seorang teman dekat bahkan sudah dianggap
sebagai saudara angkat.
Bujang diajak oleh Tauke muda untuk ikut berburu babi di dalam hutan,
sementara Midah (ibu Bujang) tidak memberi izin pada Bujang karena sangat
mengkhawatirkan keselamatan anak kesayangannya itu. Namun setelah dibujuk oleh
Samad akhirnya Midah pun memberikan izin pada Bujang untuk ikut berburu dengan
Tauke Muda. Setelah banyak babi yang telah berhasil mereka taklukkan akhirnya
mereka dihadapkan dengan pemimpin para babi hutan yang ukurannya melebihi besar
ukuran babi biasanya beratnya lebih dari 500 kg disertai dengan mata yang merah dan
taring yang panjang. Bermula dari mengalahkan babi tersebutlah petualangan Bujang
dimulai
“Malam itu dadaku telah dibelah. Rasa takut telah dikeluarkan dari sana. Aku
tidak takut"
Setelah kejadian tersebut Bujang diajak untuk tinggal dengan Tauke Muda di
kota dan pergi meninggalkan Mamak dan bapaknya di desa.
"Apa pun yang akan kau lakukan disana, berjanjilah Bujang, kau tidak akan
memakan daging babi atau daging anjing. Kau akan menjaga perutmu dari makanan
haram dan kotor. Kau juga tidak akan menyentuh tuak dan segala minuman haram"
kalimat itu adalah nasihat yang diberikakn Midah sebelum Bujang berangkat ke Kota
dan nantinya Bujang akan selalu mengingat dan melaksanakan nasihat dari mamaknya
ini.

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo
Tinggal bersama Tauke sekaligus menjadi anggota dari Keluarga TONG dikota
Bujang disekolahkan sampai dia meraih gelar sarjana dan berhasil mengejar
ketinggalan sekolahnya hanya dengan kurun waktu kurang dari 5 tahun. Pada dasarnya
bujang adalah anak yang cerdas dalam pelajaran maka hal itu sangat membuat Tauke
bangga padanya. Disana Bujang juga belajar untuk menjadi tukang pukul (sesuai
keinginannya untuk menjadi seperti bapaknya), berlatih samurai, menembak dan
banyak lagi lainnya. Keluarga Tong adalah keluarga yang menguasai Shadow Economy
kian hari selalu memperluas daerah kekuasaannya.
Teman pertama bujang disana adalah Basyir, yaitu seorang pemuda yang selalu
bangga menceritakan leluhurnya suku bedouin, ya basyir adalah seorang jagal
keturunan arab dan menjadi sahabat pertama Bujang di kota.
Nantinya keluarga Tong mengalami pengkhianatan oleh salah satu anggota
keluarganya sendiri. Siapakah seorang pengkhianat itu?

Apa yang akan Bujang lakukan untuk merebut kembali kekuasaan keluarga
Tong?

Akankah Bujang berhasil?

Oleh : Dira Salsabila, Dustin Alejandro, Muhammad Faris Naufal, dan Prabowo

Anda mungkin juga menyukai