Produksi
SMA Kanisius Jakarta
2010
A Oliver Twist tokoh utama, anak kecil laki-laki 10 tahun, kurus, lugu
B 1. Fagin Pria tua, kurus, Yahudi, pemimpin copet anak-anak, pribadi yang
kompleks. Bisa sayang pada anak-anak tapi bisa kejam
2. Nancy Perempuan muda, menarik, pelacur, pacar Bill Sikes, sayang pada
anak-anak
3. Bill Sikes Pria muda, gagah, kasar tapi dingin, pencuri, kawan Fagin
4. Artful Dodger Anak kecil laki-laki, pemberani, cuek, pencopet kecil yang cekatan
C 1.
2.
Mr Bumble
Mr Brownlow
pria separuh baya, gemuk, pengawas anak-anak polisi lokal
pria tua, aristokrat, wali Oliver, masih terhitung kakek Oliver
3. Mr Sowerberry pria tua, kurus dan antik, pemilik usaha peti mati dan pemakaman
D 1.
2.
Widow Corney
Mrs. Bumble
Perempuan tua, pengasuh anak-anak, sekutu Mr Bumble
perempuan setengah baya, gemuk, serakah
3. Mrs. Sowerberry perempuan setengah baya, kurus, jantungan, kejam
4. Magistrate hakim tua, pemabuk, hampir ngawur menghukum Oliver
5. Bet sahabat Nancy, perempuan muda, pelacur juga
6. Noah Claypole remaja laki-laki, pegawai Mr Sowerberry, sewenang-wenang pada
Oliver
7. Charlotte remaja perempuan, pacar Noah
8. Mrs Bedwin/ Rose pengasuh Oliver di rumah Mr. Brownlow, perempuan tua yang
baik hati
9. Dewan Panti Asuhan Beberapa lelaki tua, arogan, sok aristokrat
F Crowd/
London
People of pria wanita, penduduk London (10-15 orang)
1. WORK HOUSE , Oliver meminta jatah lebih dan diusir dari Panti Asuhan
10. FAGIN’s HOUSE, Fagin memarahi Dodger karena membiarkan Oliver tertangkap
24. FAGIN’s HOUSE, Fagin marah Bill membawa Oliver ke rumahnya, orang2 mencari Bill
Di sebuah rumah yatim piatu. Semua orphan (anak yatim piatu) bekerja, nampak terus
bekerja meski kelaparan dan lelah. Sisi panggung yang lain dijadikan ruang makan dengan
dinding bertuliskan GOD is LOVE yang sangat besar. Di satu sisinya sebuah tungku dengan
panci berisi makanan para orphan. Para anggora Dewan Panti Asuhan muncul didampingi
Mr. Bumble dan pengasuh rumah yatim yang lain, di antaranya Widow Corney.
Seorang Dewan hendak mencicipi makanan dalam panci, namun begitu dibuka, aroma tak
sedap yang muncul dari panci membuatnya mengurungkan niat. Sambil mencibir jijik Para
Dewan menyingkir, menuju tempat mereka sendiri yang sudah dipenuhi berbagai makanan
enak di sisi panggung lain.
Semua adegan ini terjadi dalam hening, hanya sesekali terdengar derit suara mesin yang
dikerjakan oleh anak-anak.
ORPHAN : (singing)
(FOOD GLORIOUS FOOD)
(lanjutan....)
ORPHAN : Food
We’re anxious to try it
Three banquets a day
Our favorite diet
Just picture a great big steak
Fried, roasted or stewed
Oh, food, wonderful food
Marvelous food, glorious food
Food, glorious food
Don’t care what it looks like
Burned, underdone, crude
Don’t care what the cook’s like
Mr. Bumble dan pengasuh lain muncul dari ruangan Dewan. Semua orphan segera berhenti
bernyanyi dan menempati kursinya masing-masing. Mr Bumble mengetukkan tongkatnya tiga
kalio, lalu memimpin doa
ORPHAN : Amen
Di meja Oliver, beberapa anak sedang mengundi siapa yang harus memberanikan diri
meminta tambahan makanan pada Mr. Bumble. Mereka menarik benang. Yang dapat yang
panjang yang kalah, dan Oliver mendapatkan yang panjang. Orphan lain segera
mendorongnya untuk meminta tambahan.
Oliver memberanikan diri maju mendekati Mr. Bumble. Orphan lain nampak menunggunya
cemas.
Oliver berlari-lari di sekitar ruangan. Orphan lain menyoraki. setelah beberapa kali lolos
dari tangkapan penjaga, ahirnya Oliver tertangkap. Orphan lain semakin ramai bersorak-
sorak.
ORPHAN : O-li-ver
(OLIVER)
Oliver, Oliver
Never before has a boy wanted more
Oliver, Oliver
Oliver, Oliver
Never before has a boy wanted more
Oliver, Oliver, won't ask for more
when he knows what's in store
There's a long, thin, winding stairway
without any bannister
Which we'll throw him down
And feed him cockroaches
served in a canister
Oliver, Oliver
What, heavens pray
will the governors say
Mr Bumble dan Widow Corney hendak membawa Oliver ke ruangan Dewan, namun nampak
ragu-ragu
Akhrinya Mr Bumble masuk juga. Nampak ekspresi tidak senang dari para Dewan. mereka
menyuruh Oliver keluar.
Lampu berubah
Bersamaan dengan kata “Get Out” dari para Dewan panggung berubah cepat
menjadi jalanan yang sepi dan dingin. Hanya sesekali orang lewat. Mr Bumble
nampak menawarkan Oliver di jalan. Mereka berdua kedinginan.
MR. BUMBLE :
(BOY FOR SALE)
One boy
Boy for sale
He's going cheap
MR. BUMBLE :
That or thereabout
Fine boy
Boy for sale
He's yours to keep
For one thousand pennies
You can work it out
That's four pounds, three and four
slightly under four guineas
Sampailah mereka di depan rumah Mr Sowerberry, seorang aneh penjual peti mati dan
pengurus jenazah.
MR. BUMBLE : Only three guineas, Mr. Sowerberry.A bargain if ever there was
one.
Mereka masuk ke dalam rumah Mr Sowerberry. Mrs. Swberry muncul dan ikut mengamati
Oliver. Muncul juga Noah Claypole (asisten Mr Sowerberry) dan Charlotte, pacarnya.
Mereka berdua berlagak sibuk bekerja padahal ikut mengamati kedatangan Oliver.
MR. SOWERBERRY : You think you could looklike that gentleman up there?
Mr Sowerberry lalu mencobakan sekenanya topi panjang hitam dan jubah hitam pada Oliver.
Ini adalah jubah pengiring jenazah. Mr dan Mrs Sowerberry nampak puas. Mereka
mengantar Mr Bumble keluar ruangan.
Hanya tinggal Noah, Charlotte, dan Oliver yang tertinggal di ruangan itu. Noah yang
nampak melihat-lihat dan memastikan bahwa tuannya sedang tak melihatnya. Mulailah ia
mengganggu Oliver. Dilemparnya topi pengiring jenazah yang sedang dibersihkan Oliver.
Oliver nampak menahan diri.
NOAH : It's good she died when she did 'causeshe'd been in prison doing
hard labor.
Oliver tak tahan dengan omongan Noah. Diambilnya sapu dan dipukulkan ke arah Noah
hingga Noah terjengkang. Charlotte mencoba menggentikan Oliver.
Namun Oliver tak juga melepaskan Noah. Suasana menjadi semakin ribut. Muncul Mrs.
Sowerberry.
NOAH : He started.
Noah yang berhasil terlepas membalas Oliver. Oliver mencoba berlari hingga sebuah peti
mati terbuka. Oliver hendak bersembunyi di sana tapi Noah dan pacarnya malah segera
memasukkan anak itu ke dalam.
Noah segera berlari pergi. Tak lama kemudian ia muncul bersama Mr Bumble.
MRS. SOWERBERRY : He's gone mad or he wouldn't dareto speak to you like that.
MR. SOWERBERRY : Who's in there? That coffin should nothave been occupied until
tomorrow.
It's reserved fora very important client.
OLIVER :
(WHERE IS LOVE)
Where is love
Does it fall
from skies above
Is it underneath
The willow tree
That I've been dreaming of
Where is she
Who I close my eyes to see
Will I ever know
The sweet hello
That's meant for only me
Who can say where she may hide
Must I travel far and wide
Till I am beside
Tanpa sengaja, Oliver bersandar pada salah satu dinding dan dinding itu terbuka. Pelan-
pelan ia menyelinap keluar dan melarikan diri.
Lampu padam
Jalanan Kota London. Oliver muncul dari tumpukan sayur di sebuah gerobag. Oliver melihat
orang-orang di sekelilingnya yang tidak menyadari kemunculan Oliver. Orang-orang
memindahkan sayur, membersihkan jalan, berjalan, berbelanja dan melakukan hal-hal yang
biasa dilakukan di jalanan.
Seorang anak kecil, sedikit lebih tua dari Oliver, nampak berada di sekitar daerah itu juga. Ia
sesekali berjalan di dekat orang-orang, seperti hendak mengambil sesuatu dari kantung
mereka. Sesekali ia bersembunyi dan berlagak lugu karena ada polisi lewat. Oliver
memperhatikan semua itu hingga si anak, yang bernama Artful Dodger menegurnya.
Dodger berhasil mengambil sebuah roti dari kranjang belanjaan. Ia menawari Oliver
Hungry?
Dodger melempar potongan roti ke arah Oliver. Oliver menerima dan makan dengan lahap.
OLIVER : Really?
DODGER : And will never ask for change if anyother gentleman he knows
introduces you.And don't he know me?
DODGER : Mind?
(CONSIDER YOURSELF)
OLIVER : At home
OLIVER : So strong
OLIVER : Well in
CHILD : Help!
Help!
PEOPLE :
If it should chance to be
we should see some harder days
Empty larder days
Why grouse
Always a chance we'll meet somebody
to foot the bill
Then the drinks
are on the house
Consider yourself at home
Consider yourself one of the family
We've taken to you so strong
It's clear we're going to get along
Consider yourself well in
Consider yourself
part of the furniture
There isn't a lot to spare
Who cares
Whatever we've got we share
Nobody tries to be lah-di-dah
and uppity
Lampu berubah
Panggung perlahan kosong dan hening. Tercipta suasana lain, sebuah sudut kota yang kotor,
kumuh, becek dan bau. Ini lah rumah Fagin, si kepala pencopet. Penuh dengan kain-kain
bergelantungan, sprei, sapu tangan , dll
Di sudut panggung lain anak-anak pencopet kecil bermunculan dan mulai melakukan
aktivitasnya masing-masing. Bercanda, bermain-main.
Anak-anak pencopet yang lagi asyik sendiri-sendiri jadi terdiam, mengamati Oliver.
Anak-anak lain ikut menyalami Oliver. Ada yang mencoba mengambil tas dan topinya.
FAGIN : Well, we must see what we can doto help you, mustn’t we?
In this life
one thing counts
In the bank, large amounts
I’m afraid these
don’t grow on trees
You’ve got to pick a pocket or two
You’ve got to pick a pocket
or two, boys
You’ve got to pick a pocket or two
Large amounts don’t grow on trees
You’ve got to pick a pocket or two
FAGIN : Lined?
Oliver mencoba menarik sapu tangan tapi ternyata sapu tangan itu terikat dan sangat
panjang ikatannya.
Is it gone?
Terdengar suara lonceng. Fagin teringat bahwa ia harus menemui seseorang. Bergegas ia
mengambil topi dan meninggalkan ruangan.
Di sebuah bar yang gaduh, kumuh dan kotor. Fagin yang baru datang nampak sedang
mencari-cari seseorang. Di depannya nampak seorang perempuan, Bet.
Fagin mencoba melihat ke kejauhan, berharap Bill Sikes, orang yang ditunggunya muncul.
Lalu dari kejauhan Bill Sikes muncul bersama anjingnya, Bullseye. Bet segera berlari
memberitahu Nancy soal kedatangan Bill.
BET : Nancy!
Nancy, he’s back! He’s here!
Sementara itu Fagin segera menyambut Bill. Bill nampak dingin dan mengeluarkan pelan-
pelan sejumlah barang curian dari mantelnya. Fagin nampak senang.
FAGIN : Beautiful.Beautiful.
You done well, Bill. All one job?
Such a professional.
Now, Bill.Carry cash at this time of night?
All those thieves and robberslurking in dark alleyways?
I wouldn’t dare.
Besides, I’ve got to price it first.
Nancy’s waiting.Give you a good supper.
Tomorrow, Bill.
My word on it.
Fagin segera berlalu dan pergi. Bill kemudian mendekat pada Nancy yang sedari tadi
melihat kejadian itu. Nancy melayani Bill minum.
Small pleasures
Small pleasures
Who would deny us these
Gin toddies
Large measures
No skimping if you please
I rough it
I love it
Life is a game of chance
I never tire of it
Leading a merry dance
If you don’t mind
having to go without things
It’s a fine life
Though it ain’t
all jolly old pleasure outings
It’s a fine life
When you’ve got someone to love
you forget your care and strife
Let the prudes look down on us
Let the wide world frown on us
It’s a fine, fine life
It’s a fine, fine life
Who cares if straight laces
Sneer at us in the street
Fine airs and fine graces
Don’t have to sin to eat
We wander through London
Who knows what we may find
There’s pockets left undone
On many a behind
If you don’t mind taking it
like it turns out
It’s a fine life
Keep the candle burning
until it burns out
It’s a fine life
Though you sometimes do come by
The occasional black eye
You can always cover one
till he blacks the other one
But you don’t dare cry
Fagin nampak sedang mengamati barang-barang curian yang didapatnya dari Bill Sikes.
Dibersihkannya satu persatu dan dimasukkan ke dalam lobang rahasia, di dekat Oliver tidur.
FAGIN : They're mine, Oliver.My little treasure.All I've got to live onin my
old age.
It's a terrible thing, old age.
Lampu padam
Ruangan Nancy yang sederhana tapi rapi. Pagi hari. Nancy sudah bangun dan bersiap
hendak pergi dengan keranjanganya sambil sesekali melihat masakan sarapannya untuk Bill,
sementara Bill Sikes masih terbaring di ranjang.
BILL : (sambil tetap berbaring) Go down to Fagin's and get the cash,will
you?
Nancy menghentikan aktivitasnya dengan alat-alat dapur. Sambil bersiap ia melihat ke arah
Bill
Lampu padam
Pagi hari di rumah Fagin. Suasana ramai, semua pencopet kecil sedang bersiap diri untuk
bekerja hari ini. Fagin sedang menyiapkan sarapan untuk anak buahnya.
NANCY : Well!
What have we got here?
Oliver membungkukkan badan pada Nancy dan Bet sebagai tanda hormat. Anak-anak lain
menertawakannya. Nancy dan Bet juga tertawa.
NANCY : Charmed.
(memberi kode dan teman-temanny segera membentuk posisi seperti sebuah kereta kuda)
DODGER :
(I’D DO ANYTHING)
NACY : Bill will give you "what for"if you don't fork out.
Hand over. Start counting.
FAGIN : Rush me! You and your Billwill be the ruin of me, between you!
NANCY : Bill might think the counting a bit short, wouldn't you say?
DODGER : Fagin, young Oliver wants to comeon the game with Charlie and
me.
Line up!
Line up!
Single file!(anak-anak segera berbaris rapi)
DODGER : Right.
FAGIN : Left.
DODGER : Right.
Di jalanan Kota London. Pagi menjelang siang. Ramai, banyak orang lalu-lalang dan
beraktivitas. Dodger, Oliver dan seorang pencopet lain nampak lalu-lalng id depan penjual
permen. Dodger hendak mengambil satu permen, si penjual segera mengusirnya.
Dodger dan temannya kembeli berkeliaran. Oliver berkeliaran sendiri di dekat mereka. Tiba-
tiba seorang pria kaya, Mr Brownlow lewat. Dodger dan temannya saling memberi kode
bahwa inilah sasaran empuk. Mereka bersiap mengambil dompet dari saku Mr Brownlow.
Sekali gagal. Kedua kalinya, ketika Dodger berhasil mengambil dompet itu, Mr Brownlow
segera membalikkan badan. Dodger dan temannya cepat pergi. Pada saat itulah Oliver yang
lugu yang sedari tadi mengamati aksi Dodger, berdiri di belakang Mr Brownlow. Oliver
nampak gugup dan semakin membuat Mr. Brownlow yakin bahwa anak inilah yang telah
mengambil dompetnya.
Beberapa lelaki ikut mengejar Oliver. Dodger dan temannya yang sedari tadi mengamati
segera ikut mengejar.
Dodger menyuruh Oliver bersembunyi di sisi kanannya. Ketika lelaki pengejar lewat,
ditunjukkannya arah yang lain.
Oliver semakin ketakutan melihat polisi. Ia segera naik ke rel kereta api di dekatnya. saat
itulah kereta api lewat, semua orang meneriakinya.
Dodger dan temannya diam-diam menyelip pergi ketika polisi membawa turun Oliver.
FAGIN : A fine thing! Oliver in the lockup. Inthe morning he's in front of
the beak!
DODGER : I'm afraid he may say somethingwhich will get us into trouble.
BILL : You go down to that court in the morningand find out what
happens!
Lampu padam
Dalam ruang sidang pengadilan. Oliver digiring masuk oleh officer. Beberapa orang
termasuk Mr Brownlow dan Nancy yang cemas nampak juga hadir di ruang sidang.
Pemilik tokodi dekat dimana Mr Brownlow kecopetan juga hadir di sana.
Masih sambungan dari bagian #11. Nancy menyingkir keluar dari ruang pengadilan. Ia
menemuai Fagin, Bill dan Dodger.
DODGER : Look!
Keduanya pergi.
Tanpa menghiraukan perdebatan Nancy dan Fagin, Dodger segera mengikuti kemana Oliver
pergi.
Lampu padam
Pagi hari, Oliver di sebuah kamar mewah yang bersih di rumah Mr. Brownlow. Oliver
terbangun dan melihat sekelilingnya. Pelan-pelan ia membuka jendela.
OLIVER
THE MORNING :
- Knives to grind
Di akhir bagian diperlihatkan Bill dan Dodger nampak memperhatikan Oliver sedari tadi.
Bill, Fagin, Nancy dan Dodger nampak diam. Semua pencopet kecil juga ikut berkumpul,
hanya diam. Masing-masing tak tahu apa yang harus diucapkan.
Nancy terjatuh. Semua pencopet kecil terkejut. Mereka memperhatian Nancy namun tak
berani menolong. Semua diam.
Bill pergi diikuti Bullseye. Fagin membantu Nancy bangun. Lalu ia sendiri dan para pencopet
kecil pergi. Nancy sendiri.
NANCY :
(AS LONG AS HE NEEDS ME)
As long
As he needs me
Oh yes
He does need me
In spite of what you see
I'm sure
That he needs me
Who else would love him still
When they've been used so ill
He knows
I always will
As long as he
Needs me
I miss him so much
When he is gone
But when he's near me
I don't let on
The way
I feel inside
The love I have to hide
The hell
I've got my pride
MR. BROWNLOW : All right. Mrs. Bedwin, the booksare on the table beside my bed.
Now then...you will take those books to Mr. Jessopand tell
him...you have come to paythe four pounds ten that I owe him.
This is a five pound note,so there'll be ten shillings change.
You under...
Understand?
THE GUEST : A new suit of clothes, valuable booksand a five pound note in his
pocket.
You expect him to come back?
Don't you?
MR. BROWNLOW : If he does, I'll eat my headwith my hat on it.
Look at that portrait.
Do you see a likeness to the lad?
_________________________________________________
Lady : Morning.
OLIVER : Mr. Brownlow will be here after youif he finds out...you've got
his books and money.
OLIVER : Nothing!
FAGIN : No violence.
NANCY : You'll have to kill me beforeI let you lay a hand on that boy.
BILL : Do we?
And while we're sitting herethinking and talkingand staying
calm...
our collars get felt, don't they?
And it's, "Come along with me,if you please.''
No, thank you very much.
You've thought us into this little lot.
You can think your way out of it.
BILL : Then, they say, some even startsquawking before that event.
They get what you might calla premonition.
Now then...you wouldn't be having no premonitionof that sort by
any chance, would you?
FAGIN : A violent man, Dodger,a very violent man.When that man's back
is up,no one is safe.
Look after him, Dodger.
And I'll look after myself.
Lampu padam
MR. BROWNLOW : (marah) Did it not occur to you thatthis might provide the
answer...
to the boy's parentage,his identity, his very name?
MR. BROWNLOW : It was your duty to show this evidenceto some higher authority.
Your behavior was shameful!
MR. BROWNLOW : You came here to profitfrom your own greed and dishonesty.
MR. BROWNLOW : That's no excuse. In the eyes of the lawyou are the more guilty of
the two...
for the law supposes that your wife acts under your direction.
ROSE (servant) : So it wasn't just her young manjilting her that made her run away.
Nancy nampak terkejut dengan kedatangan Bill yang membawa Oliver. Oliver nampak
sangat ketakutan.Bill menyuruh Oliver duduk di sudut ruangan. ia sendiri mengambil
sebuah kotak berisi pistolnya. Diperiksanya pistol itu.
Bullseye!
Bill pergi meninggalkan Nancy dengan membawa pistolnya. Sepeninggal Bill, Nancy nampak
ketakutan dan tak tahu apa yang harus dilakukannya. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di
kepalanya. Bergegas ia mengambil mantelnya dan pergi.
Nancy nampak gugup dan terburu-buru masuk ke rumah Mr Brownlow bersama Rose.
NANCY : He's in danger. He was dragged offthe day you sent him out with
the books.
NANCY : Yes!
I wish I'd never been part of it.
Bill membawa Oliver ke sebuah rumah kaya. Bill merobek sebuah jendela kasa dan meminta
Oliver masuk ke dalamnya.
Bill dan Oliver segera berlari. Terdengar suara anjing yang akan mengejar mereka.
#22. BAR
Nancy ditemani Bet sedang menunggu Bill. Fagin yang sedang minum di situ memperhatikan
kegelisahan Nancy dan mencoba menenangkan.
Bill Sikes dan Oliver muncul dengan terengah-engah. Bill menyuruh Oliver berdiam di sudut.
BILL : No.
Nancy teringat pada rencananya, dan berlagak hendak membawa Oliver pulang.
BILL : Wait!
Put him back.
Bullseye?Bullseye, watch him.
Go on, watch him.Sit!
Nancy hanya bisa melihat Oliver terduduk di tempatnya semula. Terdengar pengunjung bar
mulai bernyanyi.
PEOPLE ON BAR :
(OOM PAH PAH)
Oom-pah-pah, Oom-pah-pah
That's how it goes
Oom-pah-pah, Oom-pah-pah
Everyone knows
They all suppose
what they want to suppose
When they hear
Oom-pah-pah
When they hear
Oom-pah-pah
NANCY : ikut menyanyi dan meramaikan suasana supaya Bill teralih perhatiannya.
Oom-pah-pah, Oom-pah-pah
There’s a little ditty
they’re singing in the city
Especially when they’ve been
on the gin or the beer
If you’ve got the patience
your own imaginations
Will tell you just exactly
what you want to hear
Oom-pah-pah, Oom-pah-pah
That’s how it goes
Oom-pah-pah, Oom-pah-pah
Bill sadar bahwa Oliver sudah tidak ada di tempatnya. Bill dan Fagin kebingungan mencari
Oliver dalam kerumumunan. Hingga dari jauh mereka melihat Nancy sedang melarikan
Oliver. Bill segera mengejar.
Bill mengejar Nancy. Fagin hanya memandang kepergian Bill dengan cemas.
Mr. Brownlow nampak sudah menunggu. Oliver dan Nancy muncul dengan terengah-engah.
Dari bawah jembatan Nancy berusaha memberi tahu Oliver
Oliver hendak bergegas pergi, tapi ia membalik dan memeluk Nancy. Ia kembali hendak
berlari, tapi Bill keburu muncul dan berhasil memegang tangan Oliver. Ia menyeret Oliver
dan Nancy ke sisi lain bawah jembatan.
Bill mendorong Nancy yang menyerangnya. Ia memukuli Nancy berkali-kali. Oliver hanya
memandang ketakutan. Lalu Nancy tak bersuara. Bill berusaha menyingkir ke sisi lain,
Bullseye tidak segera mengikuti. Beberapa pria dan Mr. Brownlow mendekati Nancy yang
sekarat. Bullseye masih di situ.
(Bullseye mendekat)
They've seen you...
so you can't come with meno further.
'Cause if you do,they'll know you.
Come. You ain't afraid of me,are you, Bullseye?
You come here.
Come here, Bullseye!
Tengah malam. Fagin mendengar kedatangan Bill. Belum sempat ia melangkah keluar, Bill
dan Oliver sudah sampai di hadapannya. Bill nampak sangat gugup dan ketakutan. Begitu
masuk ia melempar Oliver ke lantai.
Bill hendak mendesak Fagin lagi namun dari luar terdengar rombongan orang datang,
dengan suara Bullseye.
Sementara Fagin dan anak buahnya sedang beres-beres, Bill nampak menyeret Oliver keluar
dari ruangan. Fagin melihat itu.
Bill meneruskan langkah membawa Oliver. Fagin tak membuang waktu segera memimpin
anak buahnya .
Dodger segera berlari pergi. Hanya tinggal Fagin seorang diri. Ia sempatkan memeriksa
kotak hartanya. Lalu ditutupnya kembali dan segera ia melangkah pergi. Sayang tubuhnya
yang tua tak sigap melangkap sambil membawa kotak hartanya. Ia terpeleset, isi kotak
hartanya jatuh tersebar, jatuh ke lumpur di bawah rumahnya.
Tak ada waktu mengambil, terdengar rombongan orang-orang yang semakin dekat. Fagin
segera melarikan diri.
Bill yang sedang membawa Oliver muncul kembali. Ia nampak semakin terpojok. Orang-
orang yang mengejarnya ikut muncul. Ada polisi dan Mr. Brownlow. Seorang pria melihat
Bill membawa Oliver
Bill segera mengambil sisi jalan lain. Rombongan orang masih mengejarnya. Sampai
akhirnya Bill terpojok, ketika ia hendak melompat
Semua orang berteriak. Suasana tambah gaduh. Bill semakin gugup dan Oliver tambah
ketakutan. Seorang polisi segera mengambil pistolnya dan segera menembak Bill. Bill jatuh.
Mati. Semua orang terdiam. Mr Brownlow segera mengambil Oliver dan memeluknya.
FAGIN :
(REVIEWING THE SITUATION ( reprise)
FAGIN : Lined?
I'm reviewing
The situation
Once a villain
you're a villain to the end
Your light fingers
Your inspiration
- What a team
- Am I your partner
More a friend
For your talent is employable
so make your life en joyable
TAMAT