Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring berkembangnya teknologi di masa kini, jaringan


internet sudah bukan merupakan hal baru. Hampir semua elemen
masyarakat menggunakan jaringan internet sebagai penyedia
informasi sekaligus komunikasi. Pesatnya teknologi internet
dipengaruhi dengan semakin mudahnya untuk membangun jaringan
internet sehingga teknologi internet menjadi lebih murah.
Teknologi internet yang mudah dan murah berdampak
dengan banyaknya perusahaan ISP menawarkan layanan internet ke
masyarakat yang lebih handal. Salah satunya adalah Hotspot Pra-
bayar, Hotspot Pra-bayar merupakan sistem jaringan internet nirkabel
/ wireless dimana ISP menyediakan Voucher Pra-bayar yang dapat
dibeli oleh masyarakat agar dapat mengakses jaringan tersebut.
Untuk membangun jaringan Hotspot dibutuhkan perangkat
yang dapat mengirim dan menerima data. Salah satu adalah Router.
Router adalah perangkat keras yang dapat melewatkan paket IP
(Internet Protocol) dari suatu jaringan ke jaringan lain. Dengan
berbagai fitur yang dimiliki oleh router, memungkinkan untuk
mempermudah dalam membangun sebuah jaringan nirkabel atau
wireless
Salah satu router yang sering dipergunakan oleh teknisi IT
adalah MikroTik. MikroTik adalan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang penyediaan Perangkat Keras (Hardware) dan
Perangkat Lunak (Software) yang berhubungan dengan sistem
jaringan komputer yang berdiri pada tahun 1995. Salah satu
produknya merupakan sistem operasi router yang dinamakan
MikroTik RouterOS.
MikroTik RouterOS merupakan sistem operasi yang
diperuntukan sebagai Network Router yang berbasis Linux yang

1
didesain untuk memudahkan para penggunanya untuk konfigurasi
router MikroTik. MikroTik RouterOS ini juga memiliki fitur yang
cukup lengkap untuk IP Networking.
Atas dasar latar belakang di atas inilah, penulis tertarik untuk
mengangkat masalah ini sebagai laporan praktik kerja industri dengan
mengambil judul laporan Prakerin Konfigurasi Hotspot Pra-bayar
pada MikroTik.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang laporan ini, maka dapat ditarik
rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana cara membuat hotspot pra-bayar dengan router
MikroTik?
1.2.2 Bagaimana cara mencetak Voucher dengan generate
otomatis?

1.3Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah :
1.3.1 Mengetahui cara membuat hotspot pra-bayar dengan router
MikroTik.
1.3.2 Mengetahui cara mencetak Voucher dengan generate
otomatis.

1.4Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
1) Penulis dapat mempratikkan ilmu yang didapat pada
institusi.
2) Menerapkan secara langsung teori pembelajaran dengan
kegiatan praktik kerja nyata.
3) Menambah pengalaman sebagai generasi muda yang
dididik untuk siap terjun dalam dunia kerja.
4) Menyiapkan diri untuk menghadapi persaingan dan
tantangan yang timbul dalam dunia industri.
5) Menambah wawasan dan pengetahuan terhadap dunia
kerja.
6) Menumbuhkan keterampilan dan mental dalam
wirausaha.
1.4.2 Bagi sekolah

2
1) Sebagai bahan evaluasi program pendidikan di sekolah
untuk menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil
dalam bidang keahliannya.
2) Menyediakan perangkat yang dapat digunakan siswa
untuk melakukan praktik dan sebagai media belajar.
1.4.3 Bagi perusahaan
1) Memberikan kesempatan kerja kepada siswa untuk
mengetahui dan mengenalkan dunia kerja yang nyata.
2) Untuk menjalin kerja sama antara perusahaan dengan
sekolah.
3) Dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian target
perkerjaan dilapangan dengan baik.
4) Sarana untuk mengetahui kualitas sumber daya
manusia khususnya kualitas pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Industri


2.1.1 Sejarah Instansi / Perusahaan

Gambar 2.1

Logo

Perusahaan

Berawal dari sebuah entitas yang dahulu bernama CV. Titus

Network Media, yang berkiprah di dunia teknologi informasi dan penyedia

layanan internet. Dengan diawali dari pembangunan jaringan infrastruktur di

berbagai kota di Jawa Timur termasuk kota Malang dan kota Surabaya maka

bertemulah para pendiri yang kemudian memiliki kesamaan visi.

Dengan pengalaman yang cukup banyak di bidang IT dan bisnis,

termasuk beberapa sistem bisnis franchise sebagai subnet dari beberapa

Internet Service Provider yang pernah disandang dan juga keahlian dari

masing-masing personel yang telah teruji, maka para pendiri kemudian

bertekad untuk meleburkan diri membentuk suatu wadah baru untuk

berkarya. Atas kebulatan tekad tersebut, maka pada tanggal 22 Juni 2009

didirikanlah PT. Naraya Telematika (Naratel) sebagai sebuah perusahaan

penyedia layanan internet (ISP/Internet Service Provider), komunikasi

digital, IT Konsultan, system intregrator, penyedia/penyalur barang .

Melalui kreatifitas yang terus menerus dilakukan, Naratel terus

melakukan inovasi-inovasi baru pada basis kompetensinya, seiring dengan

4
perkembangan kebutuhan dunia usaha. Kini Naratel telah banyak memiliki

banyak varian jenis layanan serta jaringan yang dapat menjangkau kota-kota

utama di Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, Sidoarjo, Pasuruan,

Mojokerto, Jombang, Kediri, Blitar, Tulungagung, Tuban, Gresik, bahkan

telah mencapai Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman, terlatih dan

profesional serta ahli dibidangnya juga telah diakui oleh Internasional

dengan memegang beberapa sertifikasi teknis Internasional, maka naratel

terus melaju mendahului para kompetitor yang telah terlebih dahulu eksis di

dunia IT.

2.1.2 Visi Dan Misi

a. Visi
Adapun Visi dari PT.NARAYA TELEMATIKA adalah
Memberikan Manfaat Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kepada Masyarakat Seluas-luasnya
b. Misi
Adapun Misi dari PT.NARAYA TELEMATIKA
adalah
1. Memberikan layanan IT dengan mutu yang baik
kepada para pelanggan.
2. Memberikan konstribusi positif bagi
perkembangan teknologi informasi di Indonesia.
3. Membangun hubungan jangka panjang yang baik
dan stake holder melalui komitmen dan tanggung
jawab pada setiap layanan yang diselenggarakan.

2.1.3 Struktur Organisasi

Direktur Utama

Firmantyo Adinugroho

5
Direktur Teknis Direktur Keuangan
D S Hermawan Alvin Catur

General Manager

Pandu S G

Marketing Manager Acc.Manager PGA Legal Manager NOC manager Software Develop
Manager
Angga Wiedyansyah Heri Santoso Deddy Yustian Miswanto Joko Hari Prasetyo

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.2 Konfigurasi Hotspot Pra-bayar


2.2.1 Pengertian Hotspot Pra-Bayar
Seperti yang telah di sebutkan di latar belakang, hotspot
pra-bayar merupakan sistem jaringan Internet Nirkabel / Wireless
dimana ISP menyediakan Vocher Pra-bayar yang dapat dibeli oleh
masyarakat agar dapat mengakses jaringan tersebut.

6
Dalam membangun jaringan hotspot juga diperlukan salah
satu perangkat yaitu router yakni perangkat yang dapat melewatkan
paket IP (Internet Protocol) dari suatu jaringan ke jaringan lain.
Dalam pembahasan ini penulis menggunakan router sering
dipergunakan oleh teknisi IT yaitu MikroTik.
Pemilihan Router MikroTik dalam membangun jaringan
hotspot dikarenakan fitur yang cukup lengkap untuk IP Networking
salah satunya adalah User Manager. User Manager merupakan fitur
yang digunakan untuk melakukan autentikasi user yang login
kedalam jaringan hotspot. Dengan menggunakan User Manager ini
akan memudahkan untuk membuat layanan Hotspot pra-bayar.

2.2.2 Perangkat dan Peralatan yang dibutuhkan


1) Perangkat Keras (Hardware)
a. 2 PC (1 PC server, 1 PC client)
b. RouterBoard MikroTik (lisensi level 4 keatas)
c. TP-Link AP Indoor TL WA701ND
d. 2 kabel UTP CAT5
2) Perangkat Lunak (Software)
a. Winbox v3
b. UserManager Package sesuai versi router
c. Aplikasi browser
d. Microsoft Excel
e. Corel Draw

2.2.3 Topologi jaringan yang akan dibuat

7
Gambar 2.3 Topologi Jaringan

2.2.4 Konfigurasi MikroTik Router


1) Buka winbox dan scan Mac Address dari router. Connect dengan
melalui mac address router dan isikan Login: admin;
Password: kosong yang merupakan login default MikroTik
router.

Gambar 2.4 Tampilan Winbox

2) Setting IP address di: IP > Address

8
Penambahan IP ini wajib dilakukan untuk memberikan alamat
dari ethernet yang akan dipakai.

Gambar 2.5 Menu IP Address

3) Setting IP address untuk ethernet yang dipakai sebagai hotspot,


sebagai contoh saya menggunakan ether2.
Dalam gambar ini saya menggunakan IP kelas C dengan prefix
/24 yang dapat menampung sebanyak 253 user terkoneksi
jaringan hotspot.

Gambar 2.6 Add IP Address dan IP Ethernet

9
4) Setting hotspot di: IP > Hotspot, kemudian tambahkan hotspot
dengan Hotspot Setup.

Gambar 2.7 Hotspot Setup

5) Dalam praktik ini saya menggunakan ether2 sebagai ethernet


yang akan dijadikan hotspot.

Gambar 2.8 Hotspot

Interface

6) Secara otomatis kolom IP address akan mengisi alamat IP yang


sama dengan ether2.

Gambar 2.9 Local Adress of


Network
7) Address pool adalah pengaturan DHCP yang akan memberikan
IP kepada client secara otomatis dalam rentang IP yang
dimasukan.

10
Gambar 2.10 Address Pool
of Network

8) Untuk sertifikasi SSL ini pilih none untuk meniadakan sertifikasi


SSL. Sertifikasi SSL digunakan jika kita akan menggunakan
HTTPS untuk halaman loginnya.

Gambar 2.11 SSL


Certificate
9) IP SMTP (Simpel Mail Transfer
Protocol) server ini merupakan IP dari server yang berguna
untuk menerima e-mail dari pengguna untuk disimpan di SMTP
sebelum e-mail ini diambil oleh komputer penerima.

Gambar 2.12 IP Address of


SMTP Server
10) Untuk DNS server bisa diisi dengan DNS server dari ISP yang
terkoneksi.

Gambar 2.13 DNS Server


Configuration
11) DNS Name akan menggantikan alamat IP dari ether2 sebagai
URL halaman login. Jika tidak diisi maka URL halaman login
akan menggunakan IP address dari ether2.

11
Gambar 2.14 DNS
Name Setup
12) Hotspot User ini merupakan sebuah user yang dibuat untuk login
pada hotspot.

Gambar 2.15 Local


Hotspot User
13) Konfigurasi Hotspot telah
selesai.

Gambar 2.16 Hotspot Setup


Completed
14) Pada pada menu Hotspot klik tab menu Server Profiles kemudian
pilih hsprof1, pada hsprof1 pilih RADIUS kemudian centang
use radius. Hotspot RADIUS dalam hotspot ini berfungsi
sebagai pembatas akun user yang akan terkoneksi dalam hotspot,
jika ada 2 Hotspot maka akun user hanya dapat terkoneksi pada
hotspot yang terintegrasi dalam radius akun tersebut.

Gambar 2.17 Hotspot Radius


15) Setting Radius Server untuk hotspot di menu Radius kemudian
tambahkan radius server. Centang hotspot pada menu New
Radius Server lalu isikan address dengan IP 127.0.0.1 dengan

12
secret 12345678. Fungsi dari radius server ini ialah untuk
mendaftarkan hotspot ke dalam Radius Server.

Gambar 2.18 Radius Server


16) Klik Incoming yang ada di radius kemudian centang accept.
Dengan mengaktifkan Radius Incoming maka radius server akan
mengijinkan hotspot untuk mengakses radius server.

Gambar 2.19 Radius


Incoming
17) Masuk ke menu: IP >
service untuk mengganti port www ke port 81 agar dapat
mengakses User Manager.

Gambar 2.20 IP service List dan IP service <www>

2.2.5 Konfigurasi Access Point

13
1) Dalam konfigurasi Access Point saya menggunakan TP link
Indoor: TL WA701ND. Buka aplikasi browser kemudian buka
IP default dari AP tersebut yaitu 192.168.0.254 dengan
Username: admin; Password: admin.

Gambar 2.21 Login AP TP-Link


2) Ubah Operation Mode AP menjadi Access Point.

Gambar 2.22 AP Operation Mode


3) Beri IP Static untuk AP, karena tidak akan berpengaruh pada
pengalamatan router.

Gambar 2.23 IP LAN Access Point


4) Ganti SSID (Service Set Identifer) atau nama dari jaringan
hotspot tersebut.

14
Gambar 2.24 AP SSID
5) Disable DHCP server, karena nantinya DHCP akan didapatkan
melalui DHCP server yang ada dalam router.

Gambar 2.24 AP DHCP Setting


6) Reboot agar konfigurasi AP bisa dijalankan oleh AP TP-Link,
kemudian hubungkan AP dengan router melalui kabel UTP cat5
ke ether2.

Gambar 2.25 AP Reboot


7) Connect laptop pada wireless hotspot yang telah dibuat.

15
Gambar 2.26 Connect Hotspot
2.2.6 Konfigurasi User Manager
1) Buka aplikasi browser buka 192.168.1.1
yang merupakan IP dari hotspot yang telah dibuat, kemudian
masuk sebagai Admin.

Gambar 2.27 Admin Hotspot Login


2) Setelah login sebagai admin, buka 192.168.1.1:81/userman
dan login sebagai Admin.

Gambar 2.28 UserMan Login


3) Pilih menu Routers, kemudian tambah baru untuk mendaftarkan
router yang telah disetting dan dimasukkan konfigurasi seperti
pada saat konfigurasi Radius Server sebelumnya.

16
Gambar 2.29 UserMan Add Router
4) Buat limitasi untuk profil user yang akan dibuat dengan cara
pilih menu: Profile > Limitation > Add. Limitasi ini nantinya
akan membedakan dengan layanan hotspot lainnya, dimana kita
dapat memberikan batasan pengguna sesuai harga yang akan
diberikan pada Voucher.

Gambar 2.30 Limitation Profile


5) Untuk menerapkan limitasi yang telah dibuat, pilih menu
Profiles
Kemudian buat baru dengan limitasi yang telah dibuat.

Gambar 2.31 UserMan Profiles


6) Setelah membuat profil, untuk membuat user yang ter-Generate
otomatis pilih: User > Add > Batch kemudian masukan jumlah

17
user yang ingin dibuat beserta banyaknya huruf Username dan
Password serta profil yang telah dibuat sebagai limitasi user.

Gambar 2.32 Add Generate User


7) Setelah user jadi, kemudian centang semua user lalu Generate
CSV File kemudian download CSV filenya.

Gambar 2.33 Generate & Download CSV File


8) Buka filenya menggunakan MS. Excel, seleksi kolom A
kemudian pilih Data > Text to Colums. Untuk memisahkan
login, Password dan lainnya pilih Delimited.

Gambar 2.34 Delimited Text to Columns


9) Pilih Comma sebagai karakter pemisah, kemudian pilih Finish.

18
Gambar 2.35 Convert Text to Columns
10) Maka hasil username dan password akan terpisah, karena yang
dibutuhkan hanya username dan password maka yang lainnya
dihapus, kemudian simpan.

Gambar 2.36 Login & Password

2.2.7 Desain Voucher


1) Buka Aplikasi Corel Draw lalu pilih File > Print Merge > Create/
Load Print Merge.

Gambar 2.37 Create Print Merge


2) Pilih Import text form a file or an ODCB data source untuk
import file voucher.

19
Gambar 2.38 Import Database
3) Kemudian cari tempat file CSV voucher disimpan dan lanjut
sampai langkah load file selesai.

Gambar 2.39 Import CSV File


4) Masukan gambar sebagai desain voucher yang ingin dicetak.

Gambar 2.40 Desain voucher


5) Masuk menu Layout > Page Setup untuk mengatur halaman voucher
yang digunakan kemudian pilih menu Label dan tentukan format
halaman untuk voucher.

20
Gambar 2.41 Page Setup
6) Masukan kode username dan password dengan Insert Print Merge
Field, login dibagian Username dan password dibagian Password.
Kemudian klik Merge to New Document untuk menerapkan pada
proyek voucher.

Gambar 2.42 Insert Print Merge


7) Print Preview untuk melihat hasil sebelum di cetak, kemudian
cetak voucher.

Gambar 2.43 Print Preview Voucher


8) Setelah itu coba login dengan menggunakan username dan
password dari voucher tersebut.

21
Gambar 2.44 Login User Voucher
9) User yang aktif juga dapat di monitoring melalui winbox yaitu
dengan menu IP > Hotspot > Active.

Gambar 2.42 User Monitoring

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Semakin mudah dan murahnya teknologi Internet mengakibatkan
banyaknya ISP menawarkan layanan internet yang handal, salah satunya
layanan Hotspot Pra-bayar. Masyarakat dapat membeli voucher hotspot
pra-bayar dari ISP tersebut untuk dapat mengakses internet. Salah satu
perangkat yang digunakan membangun layanan tersebut adalah Router
MikroTik yang memiliki fitur UserManager yang dapat memudahkan ISP
untuk menbuat Voucher serta mengatur lalu lintas di layanan tersebut.

3.2 Saran

22
1) Dipilihnya Router MikroTik sebagai router yang dibuat membangun
layanan tersebut karena fitur MikroTik yakni User Manager yang
memudahkan penggunanya untuk membangun hotspot pra-bayar
tetapi keamanan yang dimiliknya tidak terlalu tangguh sehingga
diharapkan memiliki aplikasi yang mampu menambah keamanan dari
MikroTik tersebut.
2) Pencetakan melalui Corel Draw dapat memudahkan ISP untut
mencetak voucher karenan Corel Draw memilki fitur Print merge
sehingga dapat ter-Generate secara otomatis.
3) Memperdagangkan hotspot dengan cara voucher bisa menjadi
alternatif untuk membuka peluang usaha yang menguntungkan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, Mikrotik. 2013. Intergrasi Hotspot dengan User Manager, (online),

(http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=46), diakses 26 April 2016.

Indonesia, Mikrotik. 2013. User Manager sebagai Radius Server Wireless &

DHCP, (online), (http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=88), diakses 26

April 2016.

Indonesia, Mikrotik. 2013. Membuat Voucher Hotspot di Userman, (online),

(http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=140), diakses 26 April 2016.

Kusuma, Adi Wijaya, 2015. Pengofigurasian Hotspot dan Userman, SMK Negeri

8 Malang, Malang.

Towidjojo, R., 2012, Mikrotik Kung Fu : Kitab 1, Jasakom, Jakarta.

Towidjojo, R., 2013, Mikrotik Kung Fu : Kitab 2, Jasakom, Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai