Anda di halaman 1dari 19

Profil & Biografi Lee Hae Jin

Siapa yang tidak tahu dengan aplikasi Line? Bagi pengguna smartphone tentunya sudah tidak
asing dengan aplikasi perpesanan berwarna hijau ini bukan? Dibalik kesuksesan Line saat ini,
terdapat seseorang yang dengan gigih mendirikannya dan membesarkan nama Line di kancah
internasional. Orang itu ialah Lee Hae Jin, seorang sarjana dari Korea Selatan. Berikut ini Profil
& Biografi Lee Hae Jin yang patut Anda ketahui.

Kehidupan Pribadi
Bernama Lee Hae Jin, ia lahir pada tanggal 14 November 1967 di Seoul, Korea Selatan, salah
satu negara maju di dunia yang dipimpin oleh Moon Jae-in. Memang belum diketahui jelas
mengenai latar belakang keluarganya, namun pria berumur 49 tahun ini merupakan seorang
sarjana teknik di Universitas Nasional Seoul.

Setelah menyelesaikan sarjananya, Lee Hae Jin melanjutkan pendidikannya lagi di Korea
Advanced Institute dan lulus dengan gelar Master of Science. Setelah menyelesaikan Master
Degree, ia bekerja di SDS, anak perusahaan dari Samsung Group. Meskipun memiliki masa
depan cerah di SDS, Hae Jin memutuskan untuk meninggalkan karirnya itu untuk mendirikan
Naver.
Perjalanan Karir
Bagi yang belum tahu, Naver ialah perusahaan yang di dirikan oleh Lee Hae Jin, beberapa saat
sebelum meluncurkan Line. Naver di ciptakan olehnya pada tahun 1999 dengan nama awal NHN
atau Next Human Network. Pada awalnya, Naver hanyalah search engine seperti Google namun
seiring berjalannya waktu, Naver menjadi mesin pencari terpopuler di Korea Selatan.

Di perusahaan Naver inilah, Lee Hae Jin berhasil menciptakan sebuah aplikasi messanger yang
dinamakan Line. Aplikasi Line dirilis tahun 2011 dan sudah bisa dioperasikan pada perangkat
yang berbasis Android dan iOS. Nama Line sendiri, terinspirasi dari orang Jepang yang
mengantri telepon umum ketika gempa di Jepang tahun 2011.
Berkat ketenaran Line, nilai saham Naver pun melonjak sehingga berujung pada kekayaan Lee
Hae Jin yang berlipat ganda. Kini, kekayaan pria dengan dua orang anak ini melebihi angka $ 1,1
miliar. Kesuksesan Lee Hae Jin yang cukup menakjubkan ini secara tak langsung membantu
perekonomian Korea Selatan. Menurut Forbes, Lee Hae Jin masuk dalam daftar 50 orang terkaya
di Korea dengan posisi nomor 34 di tahun 2017 ini, dan di urutan 29 orang terkaya di Korea
Selatan.

Dalam waktu yang tergolong singkat, Line berhasil mendominasi Jepang, Indonesia, Thailand,
dan negara asalnya. Aplikasi buatan Lee Hae Jin yang berupa Line Messanger ini juga sudah di
unduh sebanyak lebih dari 500 ribu juta unduhan dari pengguna Android di Google Play Store,
itu pun belum termasuk pengguna iOS, Blackberry, Mac, dan Windows. Apalagi Lee Hae Jin
mengembangkannya dengan aplikasi tambahan seperti game, anti virus, kamera, komik online
seperti WEBTOON, dan masih banyak lagi
nda pengguna aplikasi chatting LINE? Tak kenal maka tak sayang, ini dia Lee
Hae Jin, pendiri aplikasi LINE.

Mari kita simak rekam jejak dari kisah sukses Lee Hae Jin, pendiri aplikasi
chatting dari Korea Selatan yang populer di kalangan anak muda, LINE. Selamat
membaca & selamat terinspirasi!

Rubrik Finansialku

Aplikasi LINE Messenger

Siapa yang tidak menggunakan LINE Messenger di era digital ini? Tentu bisa
dibilang ketinggalan zaman.

Tahukah Anda bahwa aplikasi LINE Messenger menduduki posisi pertama sebagai
kategori aplikasi gratis di 42 negara, di antaranya Jepang, Taiwan, Spanyol, Rusia,
Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Macau, Swiss, Arab Saudi, Uni
Emirat Arab, dan lain-lain.

Lantas, siapakah orang hebat yang berhasil memberikan sumbangsih kepada dunia
melalui aplikasi instant messaging yang sangat berguna dalam kehidupan sosial
ini?

Simak ulasannya berikut ini!


[Baca Juga: Melihat Prospek Berinvestasi di Saham RANC, Pemegang Merk
Dagang Ranch Market]

Awal Karier Pendiri Aplikasi LINE Messenger

Dialah Lee Hae Jin, Pria kelahiran Seoul, Korea Selatan pada tanggal 14
November 1967. Ia sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak.

Lee Hae Jin menyandang gelar Bachelor of Arts and Science dari Seoul National
University dan Master of Science dari Korea Advanced Institute of Science and
Technology.

Lee Hae Jin memulai awal kariernya pada akhir tahun 1992 dengan bekerja di
Samsung SDS, sebuah anak perusahaan dari Samsung Group.

Sebagai seorang yang jenius dan memiliki masa depan yang cerah di perusahaan
besar itu, Lee Hae Jin memutuskan untuk hengkang dan mendirikan perusahaannya
sendiri yang diberi nama Naver.

Naver adalah sebuah perusahaan search engine seperti Google, dan seiring dengan
berjalannya waktu, Naver menjadi mesin pencari terpopuler di Korea Selatan.
Berkat Naver, Korea Selatan adalah satu di antara beberapa negara, termasuk Rusia
dan Tiongkok, yang tidak didominasi oleh Google.

Lahirnya Aplikasi LINE Messenger

Setelah keberhasilannya itu, Lee Hae Jin tidak berhenti begitu saja.

Ia kemudian menciptakan aplikasi LINE Messenger yang terinspirasi saat melihat


orang-orang Jepang sedang mengantre untuk menelepon sesaat setelah gempa
tahun 2011 silam.

Saat itu, orang-orang Jepang memanfaatkan jaringan internet karena jaringan


telepon terputus.

Aplikasi LINE sendiri dirilis pada tahun 2011 oleh Naver Corp. dan dapat
dioperasikan di perangkat berbasis Android dan iOS.

Sejak diluncurkan, aplikasi LINE Messenger ini berkembang pesat, bahkan pada
bulan Oktober 2011, LINE mengalami overload.

Pengguna LINE tercatat mencapai 110 juta yang tersebar di 230 negara di dunia.
[Baca Juga: 5 Alasan Karyawan Milenial Belum Mulai Berinvestasi, Padahal
Sudah Tahu Manfaatnya]

Melihat kesuksesan peluncuran LINE yang diminati banyak orang, LINE


mengeluarkan versi untuk platform Blackberry.

Tak lama berselang, di tahun 2012 Naver meluncurkan aplikasi LINE yang bisa
digunakan di platform desktop, yaitu Windows dan Macintosh.

Setidaknya ada 12 bahasa yang mendukung aplikasi LINE, yaitu Bahasa Indonesia,
Inggris, Jerman, Jepang, Korea, Thailand, Mandarin, Perancis, Spanyol, Malaysia,
Turki dan Vietnam.

Di balik kesuksesan yang ia torehkan, ternyata Lee Hae Jin pernah tersandung
sebuah kasus yang membuatnya dituntut oleh Fair Trade Commission karena
tuduhan menjalankan praktik usaha yang tidak sehat.

Namun, Lee Hae Jin berhasil memperjuangkan perusahaannya dan membuktikan


bahwa tuduhan itu tidak benar sehingga ia naik banding dan berhasil
memenangkan persidangan.

Mengapa Aplikasi LINE Diminati?

Selain fitur text messaging yang unik dan gaul, para pengguna aplikasi LINE dapat
saling memamerkan stiker mereka melalui obrolan dalam personal chat atau dalam
group chat.

Inilah alasan mengapa pengguna aplikasi ini kebanyakan berasal dari kawula
muda.

Selain itu, aplikasi gratis ini juga memudahkan penggunanya untuk dapat
berkomunikasi melalui video call.

Selain aplikasi LINE Messenger untuk chatting dan video call, LINE
mengembangkan aplikasi lain yang fungsinya variatif, di antaranya:

LINE Get Rich, LINE Rangers, LINE Pay, LINE CCTV, LINE Brush, LINE
Antiviru, LINE Live Player, LINE Webtoon, LINE Camera, dan LINE Card
Setidaknya ada 1 miliar unduhan lebih untuk semua produk yang ditawarkan oleh
LINE.

[Baca Juga: Tips Mudah Investasi Untuk Mahasiswa: Belajar Berinvestasi


Dari Sekarang!]

Melihat Peluang Sekecil Apapun

Jika Anda pengguna aplikasi LINE, tentu Anda sudah tidak asing dengan
penawaran stiker lucu yang menarik bagi para penggunanya.

Tak hanya stiker dengan tampilan yang lucu, tetapi juga stiker artis-artis terkenal
dari setiap masing-masing negara yang membuat para penggunanya semakin
dimanjakan dengan emoticon gambar dari para idola pujaan mereka.

Walaupun tidak semuanya gratis, tetap saja banyak pengguna LINE yang membeli
stiker-stiker lucu tersebut. Inilah kesempatan yang diambil oleh pihak LINE.

Model seperti ini seringkali terabaikan oleh perusahaan-perusahaan besar lainnya.


Padahal, lewat penjualan stiker, ads, dan beberapa fitur-fitur di dalamnya, LINE
berhasil mengumpulkan hingga US$6,38 juta atau setara dengan Rp85,8 miliar
pada triwulan pertama tahun 2014.
Selain itu, terutama karena 80 persen pembelian datangnya dari Jepang, model ini
kabarnya membuat Softbank, sebuah perusahaan telekomunikasi Jepang, tertarik
untuk berinvestasi di LINE.

Dengan demikian, keuntungan Lee Hae Jin sebagai Ketua Dewan Perusahaan pun
semakin meningkat.

Tiru Sikap Lee Hae Jin untuk Raih Kesuksesan Anda

Ingin sukses seperti Lee Hae Jin, pendiri aplikasi LINE?

Tiru cara-cara yang ia terapkan pada bisnisnya, yaitu rajin berinovasi, pintar dalam
melihat keperluan orang-orang, dan memanfaatkan peluang sekecil apapun.

Dan tentunya, Anda harus memiliki sikap percaya diri dan pantang menyerah
seperti Lee Hae Jin yang tak berhenti berjuang meski diterpa musibah.

Dengan menanamkan sikap-sikap di atas, Anda pasti juga bisa sukses seperti Lee
Hae Jin!
Tokoh Pendiri LINE - Lee Hae Jin

Pendiri LINE

Lee Hae Jin - pria yang sekarang berusia 48 tahun ini merupakan seorang sarjana teknik di Seoul
National University (Universitas Nasional Seoul), dan berkebangsaan Korea Selatan.

Berikut biodata lengkap dari Lee Hae Jin :

 Nama Lengkap : Cecilia Hae Jin Lee


 Lahir : 14 November 1967 di Seoul, Korea Selatan.
 Kewarganergaraan : Korea Selatan
 Pendidikan Terakhir : Bachelor of Arts / Science, Seoul National University; Master of Science,
Korea Advanced Institute of Science and Technology.
 Status Pernikahan : Menikah
 Anak : 2 orang.
 Jumlah Kekayaan : Lebih Kurang $990 Million.
 Pekerjaan sekarang : Chairman and Chief Strategy Officer of Naver Corporation.
 Karya : Aplikasi messenger LINE, search engine NAVER.

Perjalanan Karir Penemu LINE (Lee Hae Jin)


Dimulai dari awal karirnya, Lee setelah lulus dia bekerja di Samsung SDS, anak usaha dari Samsung
Group. Setelah itu dia berpindah kerja ke perusahaan lain. Dan akhirnya perusahaan asal Jepang, NHN
Corporation (Next Human Network) berhasil meminang Lee. Dan pada 4 September 2013, NHN berubah
nama menjadi Naver Corporation, dan dia sebagai pendirinya. Disanalah dia berhasil menciptakan
NAVER.com pada tahun 1999.

Naver.com awalnya hanya search engine seperti Google, dan ditambahi sebuah hangame sebagai
hiburan.Dan sejak pendiriannya, Naver.com menjadi search engine terpopuler di Korea Selatan sampai
sekarang. Berkat Naver, Korea Selatan masuk Negara-negara yang tidak diminasi oleh Google. Disana
perusahaan ini pula, Lee berhasil menciptakan sebuah aplikasi messenger LINE, yang begitu laris sampai
sekarang. Aplikasi LINE dirilis pada tahun 2011 oleh Naver Corp. dan dapat dioperasikan di perangkat
berbasis Android dan iOS. Nama LINE sendiri berasal dari inspirasinya saat melihat banyak orang Jepang
mengantri telepon umum setelah terjadi gempa di Jepang pada tahun 2011.

Karena sukses diminati banyak orang, LINE mengeluarkan versi platform Blackberry. Setelah itu tahun
2012 LINE meluncurkan aplikasi LINE yang bisa digunakan di platform desktop, yaitu Windows dan
Machintosh. Line merupakan aplikasi menduduki posisi 1 dalam kategori aplikasi gratis di 42 negara, di
antaranya Jepang, Taiwan, Spanyol, Rusia, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Macau, Swiss,
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lainnya.

Ada 12 bahasa yang didukung oleh LINE, yaitu:

1. Indonesia
2. Inggris
3. Jerman
4. Jepang
5. Korea
6. Thailand
7. Mandarin
8. Perancis
9. Spanyol
10. Malaysia
11. Turki
12. Vietnam.

Kini Lee Hae Jin sudah mengembangkan aplikasi LINE tidak hanya sekedar aplikasi messenger, namun
ada banyak variasi dari aplikasi LINE ini yang menjangkau berbagai aspek.

Ada untuk penamaan aplikasi game ciptaan Naver, seperti LINE GET RICH, LINE RANGERS, dan
lainnya seperti:

 Aplikasi dompet virtual LINE PAY,


 Aplikasi cctv LINE CCTV
 Aplikasi menggambar LINE BRUSH
 Aplikasi LINE ANTIVIRUS
 Aplikasi LINE LIVE PLAYER untuk memainkan video dan musik
 Aplikasi translator bahasa
 Aplikasi komik online LINE WEBTOON
 Aplikasi bisnis LINE @
 Aplikasi LINE CAMERA
 Aplikasi LINE CARD untuk berbagi kartu ucapan.
Pengembangan Aplikasi LINE
LINE dikembangkan oleh perusahaan Jepang bernama NHN Corporation. LINE pertama kali dirilis pada
Juni 2011 dan mulanya hanya dapat digunakan pada sistem iOS dan Android. Setelah sukses pada kedua
sistem tersebut LINE masuk dalam sistem operasi besutan BlackBerry. Lalu pada tahun 2012, LINE
resmi meluncurkan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat Mac dan Windows.

Kesuksesan LINE sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlihat dari pengguna yang mencapai 101 juta
di 230 negara di dunia. LINE menduduki posisi 1 dalam kategori aplikasi gratis di 42 negara, di antaranya
Jepang, Taiwan, Spanyol, Rusia, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Macau, Swiss, Arab Saudi,
Uni Emirat Arab, dan lain-lain.

LINE, merupakan aplikasi messenger yang mana kita bisa chatting dengan sesama pengguna LINE. Di
aplikasi itu kita bisa saling mengirim stiker yang berisi kata-kata atau gambar, bisa telepon atau telepon
dengan video ke pengguna lain. Juga bisa membuat group, dimana kita disana bisa saling chat dengan
semua orang yang terhubung di group. Aplikasi ini gratis untuk diunduh ke perangkat smartphone kita,
hanya saja ada beberapa konten yang dimana kita harus membayar untuk menggunakannya.
Lee Hae-Jin adalah pendiri dari aplikasi mesengger LINE, Ia lulusan sarjana teknis di
Seoul National University yang berkebangsaan Korea Selatan dan memulai karirnya di
Samsung SDS, anak usaha dari Samsung Group. Lee Hae-Jin adalah pria pendiri aplikasi
mesengger Line, Lee berada di peringkat ke-34 dalam daftar 50 orang terkaya di Korea
yang dibuat Forbes tahun 2013, di mana kekayaannya dilaporkan mencapai 575 juta dolar
AS.

Para pakar keuangan memastikan kekayaan Lee berasal dari pertumbuhan dari pengguna Line,
yang saat ini telah melampaui 300 juta pengguna di seluruh dunia. Aplikasi yang tersedia di iOs,
Android, dan PC ini telah tersedia dalam 14 bahasa dengan Jepang, Thailand, dan Taiwan
sebagai tiga pasar terbesarnya.

Line
LINE adalah sebuah aplikasi pengirim pesan instan gratis yang dapat digunakan pada berbagai
platform seperti smartphone, tablet, dan komputer. LINE difungsikan dengan menggunakan
jaringan internet sehingga pengguna LINE dapat melakukan aktivitas seperti mengirim pesan
teks, mengirim gambar, video, pesan suara, dan lain lain. LINE diklaim sebagai aplikasi
pengirim pesan instan terlaris di 42 negara. Nama LINE terispirasi dari antrean banyak orang di
telepon publik setelah gempa yang terjadi di jepang.

Tak diduga, Line sangat diminati dan berkembang pesar. Bahkan pada Oktober 2011, layanan ini
sempat mengalami overload dan terganggu karena banyaknya pengguna.

LINE dikembangkan oleh perusahaan Jepang bernama NHN Corporation. LINE pertama kali
dirilis pada Juni 2011 dan mulanya hanya dapat digunakan pada sistem iOS dan Android. Setelah
sukses pada kedua sistem tersebut LINE masuk dalam sistem operasi besutan BlackBerry. Lalau
pada tahun 2012, LINE resmi meluncurkan aplikasi yang dapat digunakan pada perangkat Mac
dan Windows.

Kesuksesan LINE sebagai aplikasi pengirim pesan instan terlihat dari pengguna yang mencapai
101 juta di 230 negara di dunia. LINE menduduki posisi 1 dalam kategori aplikasi gratis di 42
negara, di antaranya Jepang, Taiwan, Spanyol, Rusia, Hong Kong, Thailand, Singapura,
Malaysia, Macau, Swiss, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. LINE akan membuka
kantor di Indonesia secara resmi pada pertengahan 2012

Sejarah berdirinya Line


Line dimulai ketika gempa besar yang diikuti tsunami di Jepang pada 2011. Saat itu, karyawan
NHN, perusahaan pemilik Line, terpaksa harus berhubungan melalui internet satu sama lain.
Oleh karena peristiwa tersebut NHN terinspirasi membangun aplikasi yang mampu melayani
berbagai kebutuhan konsumen dalam satu platform.

Line mengizinkan penggunanya untuk berkirim pesan dan panggilan melalui smartphone
mereka. Line menggunakan medium internet yang telah ada jadi panggilan dan pesan melalui
Line tidak ditarik biaya. Untuk membedakan dirinya dari aplikasi komunikasi yang lain Line
menawarkan game, aplikasi kamera dan platform social media miliknya sendiri. Bahkan
platform sosial media Line sendiri juga memiliki timeline dan homepage, mirip dengan
Facebook. Aplikasi Line tersedia pada platform iOS dan Android.

Line terkenal Stamps miliknya. Stamps sendiri adalah emoticon lucu, seperti tokoh kartun. Line
digemari karena pengguna di jepang yang sangat gemar menggunakan emoticon lucu sebagai
pengganti kata.
iografi Lee Hae Jin

Lee Hae Jin adalah pengusaha asal Korea Selatan. Ia telah menikah dan mempunyai dua orang anak. Lee
Hae Jin adalah lulusan Bachelor of Arts/Science dari Seoul National University, dan mendapatkan gelar
Master of Science, dari Korea Advance Institute of Science and Technology, serta mendapatkan gelar
Ph.D dari universitas yang sama.

Setelah lulus kuliah, ia memulai karirnya di Samsung SDS yang merupakan anak usaha dari Samsung
Group. Kemudian Lee keluar dan memutuskan untuk mendirikan Naver.com pada tahun 1999. sebuah
mesin pencari (Search Engine) seperti halnya Google. Lee berhasil membuat Naver menjadi mesin
pencari terpopuler di Korea Selatan.

Berkat adanya Naver, Korea Selatan adalah salah satu Negara selain China dan Rusia yang tidak
didominasi oleh Google. Seolah belum puas, Lee akhirnya meluncurkan sebuah aplikasi pesan instant
bernama “LINE”.

Aplikasi ini dirilis oleh Naver Corporation pada tahun 2011. dan awal mulanya hanya dapat digunakan
pada sistem operasi IOS dan Andorid. Setelah sukses pada sistem operasi tersebut, Line akhirnya bisa di
gunakan pada sistem operasi BlackBerry. Lalu pada tahun 2012, LINE resmi meluncurkan aplikasi yang
dapat digunakan pada perangkat Mac dan Windows.

Baca Juga : Kisah Sukses Pendiri Perusahaan Apple Inc – Mendiang Steve Jobs

Nama LINE sendiri berasal dari inspirasinya saat melihat banyak orang Jepang yang mengantri telepon
umum setelah terjadi gempa di Jepang pada tahun 2011. Melihat hal ini, Naver Corporation akhirnya
memiliki ide untuk membuat aplikasi yang bisa digunakan untuk mengirim pesan hingga menelpon pada
perangkat mobile melalui Internet. Itulah awal mula sejarah aplikasi LINE.

Kesuksesan LINE
Kesuksesan LINE memang tidak mudah untuk didapatkan, saat ini LINE tengah berhadapan dengan
raksasa kerajaan teknologi Facebook yang juga memiliki aplikasi pengirim pesan seperti WhatsApp dan
Messenger. Jelas untuk mengalahkan Facebook adalah hal sangat sulit dilakukan oleh LINE.

Namun LINE tetap percaya diri untuk berkompetisi dengan meluncurkan fitur-fitur unggulan yang tidak
dipunyai oleh pesaing. Line sukses mendominasi pasar Jepang, Thailand, Taiwan, dan Indonesia.
Khususnya di Indoensia, menurut Managing Line Indonesia, pada range waktu 2014-2016, pengguna
LINE di Indonesia mencapai 90 Juta pengguna dimana 80% adalah pengguna aktif. Line juga telah dibuka
pada 230 negara dan tersedia dalam 19 bahasa.

Kekayaan Lee Hae Jin

Kesuksasan yang didapatkan LINE berujung dengan semakin kayanya Lee Hae Jin sebagai pendiri LINE,
Menurut data dari Forbes 2017, kekayaan bersih Lee Hae Jin adalah sebesar US$.1,07 Milliar (Rp.13
Trilliun). Ia dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Korea Selatan.
Biografi Penemu Aplikasi Line

Penemu Line

Lee Hae Jin

Lee Hae Jin

Ternyata aplikasi Line ditemukan bukan cuma iseng- iseng belaka. Ada sosok jenius dibelakangnya,
seorang lulusan sarjana teknik dan seni di Seoul National University, namanya adalah Lee Hae- jin.
Seorang techno- entrepreneur asal Korea yang memulai semuanya jauh disaat internet baru saja
digemari. Sejarah mengenai bagaimana dia memulai semuanya tak begitu jelas. Penulis mencoba
merangkainya dari satu situs ke situs lainnya.

Yang pasti ia memulai karirnya di Samsung SDS, anak usaha milik Samsung. Kini, Lee adalah salah satu
orang terkaya di Korea Selatan. Menurut Majalah Forbes disebutkan bahwa ia memiliki harta kekayaan
sampai 575 juta dollar. Dia menempati posisi ke- 34 pada 2013, dari 50 orang yang terkaya di negaranya.

Situs Naver Pada tahun 1999, Lee memulai sebuah mesin pencari bernama Naver. Diluncurkan pada Juni
1999 oleh mantan pegawai Samsung yaitu Lee sendiri. Awalnya berupa situs portal berita yang biasanya
kamu lihat di situs- situs berita. Tapi berjalannya waktu ia mengembangkan itu menjadi sebuah mesin
pencari. Ternyata ditelusuri mesin pencari Naver ternyata satu angkatan dengan Yahoo!. Didirikan lima
tahun lebih awal dari ditemukannya Google.

Kala itu masih berupa mesin pencari sederhana hingga tangan muda sang Lee Hae- jin menyentuhnya.
Salah satu yang menjadi andalan Naver ialah fitur Comprehensive Search yang mulai diperkenalkan di
tahun 2000 -an. Sebuah mesin menampilkan aneka hasil pencarian dalam kategori di satu laman. Lalu
diperjalanan ada pula sistem Knowledge Search pada 2002. Sistem Knowledge perlu kamu tau disiapkan
oleh Lee untuk mengisi kekurangan Naver.

Pada awal- awal pendirianya masih banyak hasil penelusuran yang kosong. Menyisakan layar putih
tanpa apapun di dalamnya. Karena jumlah pengguna naik, dimulailah ide gila, ia memanfaatkan mereka
yang login ke situsnya untuk membuat konten sendiri. Ya, para pengunjung diharapkan membuatkan
isinya dari mesin pencari tersebut. Naver menjadi pionir situs yang mengumpulkan konten dari mereka
para penggunanya.

Di sistem bernama Knowledge Search, ada pertanyaan yang dihadirkan oleh pengguna, lalu pengunjung
ada untuk menjawabnya. Semacam Yahoo Answer mungkin sebagai contohnya sekarang ini. Ya, setiap
ada pertanyaan, maka ada yang menjawab, dari sana ada sistem pemberian peringkat untuk jawaban
terbaik. Ini dilucurkan tiga tahun sebelum Yahoo Answer. Melalui cara tersebut mesin pencari
menghasilkan 80 juta halaman pertanyaan dan jawaban.

Untuk menambah pendapatan Lee pun menambah aneka hal seperti layanan email, pencarian karya
ilmiah, dan bahkan menyediakan portal khusus anak- anak. Nah, untuk portal anak- anak diberinya
nama Junior Naver; inilah yang jadi kekuatan Naver.

Oleh karena fitur yang lengkap, disatu sisi menyasar situs lokal (menggunakan bahasa Korea asli) melalui
mesin pencari, disisi lain mempunya fitur email yang jadi satu di portalnya. Ini membuat situs karyanya
lebih digemari bahkan bisa mengalahkan raksasa internet Yahoo! dan Google. Aneka bisnis dijalankan
Lee bermodal portal serba gunanya, bahkan ia melakukan aneka akuisisi untuk menjadi lebih besar.
Pada Juli 2000, Naver menggabungkan dirinya dengan Hangame.

Apa itu Hangame, yaitu sebuah portal game online terkenal yang merupakan pertama ada di Korea
Selatan. Langkah epiknya lalu itu lalu diikuti dengan berubah nama menjadi NHN atau Next Human
Network. Menggabungkan situs portal paling populer dan situs game online paling populer. Apalagi yang
bisa ia miliki selain menguasai internet di seluruh Korea Selatan. Bisnisnya menggila dengan aneka
macam layanan dari email, game online, dan terutama pengiklan.

Tak puas, tahun 2005, Naver resmi menawarkan layanan blog seperti halnya Blogger.com. Yang
sebelumnya ia sudah meluncurkan pencarian lokal untuk bisnis dan mesin pencari buku pada 2004.
Berlanjut mengikuti perkembangan manga Korea seperi halnya portal Daum. Maka pada 2006, Naver
resmi meluncurkan satu layanan khusus Webtoon. Tak puas lagi, Lee mulai membuka sistem dekstop,
lalu disusul layanan unggah musik, layanan unggah video, layanan internet provider, dan mesin pencari
di mobile.

Sayangnya, ada satu keburukan dari Naver, menurut Wikipedia.org: pada 1 April 2013, Naver
meluncurkan Newsstand, yang mana berita bisa saja diedit untuk muncul di laman Naver. Ini termasuk
romor dari kami dengar bahwa Naver menyediakan layanan sensor berita berdasarkan permintaan
(uang).

Tak puas diri

Naver merupakan mesin pencari yang dikembangkan dari dalam. Artinya mereka tak menggunakan
sistem milik mesin pencari lainnya. Diambil dari nama 'Nave' dari kata 'Navigation', dan ada tambahan
akhiran '-r' yang akhirnya berarti 'sailor of the Web'. Meski maksudnya begitu dalam penyebutan Korea
di tulisannya bisa berarti 'neighbor'.

Dengan berkembangnya Android ternyata Lee tak mau tertinggal. Jika perusahaan lain seperti
tempatnya dulu bekerja Samsung membuat smartphone. Bagaimana seorang Lee Hae- jin? Ia justru
fokus pada sekali lagi 'layanan' yaitu membuat aplikasi sendiri. Melalui perusahaan NHN Corporation, ia
menemukan ide itu ketika terjadi gempa di Jepang. Saat itu di tahun 2011 terjadi gempa dan tsunami di
Jepang dan salah satu perusahaan cabangnya terkena.
Perlu kamu ketahui seperi yang dijelaskan diatas. Naver telah bergabung dengan perusahaan game
online pertama di Korea. NHN didirikan pada September 2011 merupakan penggabungan Naver dan
Hangame Communication, Inc. Kemudian berafiliasi hingga sampai masuk ke Jepang. Mereka memiliki
situs portal sendiri bersaing dengan Livedoor. Pada 2010, NHN membeli portal asli Jepang Livedoor
beserta layanan blognya.

Nah, dari perusahaan di Jepang, disaat gempa terjadi kerusakan total. Dimana karyawan NHN tidak bisa
menghubungi keluarganya. Mereka para karyawan cuma bisa berkomunikasi lewat data internet. Dari
situlah kenapa tak membuat aplikasi komunikasi. Jadilah Line yang bisa mengirim pesan bahkan
bertelephon dari internet. Menarik karena penggunaan pembayaran berdasarkan data bukan
pembayaran per- sms. Bahkan pada akhirnya Line itu total gratis.

Lee yang punya pengalaman dengan game online. Munculah ide tersebut yang bisa kamu rasakan
hingga sekarang; yaitu Game Online. Yap, perusahaan Line menjadi perusahaan sendiri dibawah NHN
yang lalu meluncurkan game Android sendiri. Karena semakin populer ditambah kejeniusan sang pemilik
Line telah menjadi aplikasi 'wajib' di Jepang. Mungkin jika di Korea mereka bersaing ketat dengan Kakao
Talk, di Jepang, Line bahkan punya perusahaan taksi sendiri.

Melalui aneka jenis bisnis mult- platform membuat bisnis NHN semakin membesar. Kemampuan Lee
untuk melihat dari luar membuat usahanya berbeda. Mungkin dia juga termasuk orang yang punya
perhatian di dunia anak- anak. Imajinasinya meluncurkan portal khusus anak bernama Junior Naver dan
disusul aplikasi emotikon yang lucu- lucu. Dari sekedar aplikasi Line kinia menjadi ikon di negara- nagara
Asia. Bisnisnya itu merambat ke aneka jenis.

Melalui penjualan aneka stiker, iklan, dan karaker game, membuat Line jadi 'kawaii' jika di Jepang -kan.
Ia bahkan membukukan pendapatan super besar dari Jepang senilai 80% dari pendapatan. Bahkan
perusahaan teknologi semacam softbank bersedia menanam modal di Line saja. Nilai saham Line pun
melonjak membuat dirinya menjadi orang terkaya cuma dari aplikasi Line saja. Hari ini, sejak 2013, NHN
fokus untuk pindah ke Jepang.

Perusahaan NHN menjadi perusahaan besar yang kini bernama NHN Entertainment. Produknya yaitu
portal Naver, Hangame, lalu ditambah Line. Sedangkan Line sendiri sudah punya banyak bisnis lain
termasuk juga layanan internet. Dilain hal, Hangame fokus pada pengembangan game onlinenya, yang
juga berarti memiliki andil di produk Line. Dua perusahaan, tidak, tiga perusahaan dibawah tangan Lee
saling mensuport satu- dengan yang lain.

Dikutip dari profil Hae- Jin Lee di Bloomberg:

Hae-Jin Lee menjabat Chairman dan Chief Strategy Officer Naver. Dia, salah satu pendiri perusahaan
NHN Corporation, yang menjabat Chief Executive Officer dan juga Co-Chief Executive Officer akhir
jabatannya. Ia menjabat sebagai Direktur luar NHN Corp Entertainment. Dia berpendidikan Magister
Ilmu Komputer dari KAIST dan BS di bidang Ilmu Komputer dari Universitas Nasional Seoul. Dia
memegang Ph.D. Ilmu Komputer dari Korea Advanced Institute of Science and Technology.

Anda mungkin juga menyukai