Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGETIAN AKIDAH DAN AKHLAK

KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH:

ARDIAN RAYENDRA

MAULIKA SARI

PUTRA MAULANA

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmatdan hidayahnya


kepada kita semua sehingga kita tetap dalam lindungan-Nya.Sholawat beserta
salam kita hidayah kan kepada nabi Muhammad SAW. Dengan mengucap
Allahuma SholiAla Muhammad Wa’ala Ali Muhammad.

Makalah ini berjudul pengertian akidah dan akhlak yang penulis tulis dalam rangka
memenuhi bahan perkuliahan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.

Dengan sangat disadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik dari pembaca makalah ini
akanditerimadengansenang hati.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

a. Latarbelakang................................................................................................4
b. Rumusanmasalah..........................................................................................4
c. Tujuanpenulisan............................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian akidah dan akhlak.......................................................................6


b. Dasar-dasar akidah........................................................................................8
c. Tujuan akidah islam......................................................................................9
d. Macam-macam akhlak..................................................................................11

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan...................................................................................................13
b. Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat


menjunjung tinggi pentingnya akhlak dan akidah. Ketiganya adalah hal yang
sangat penting karena telah mencakup segala pengertian tingkahlaku, tabiat,
perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya
dengan Allah Swt atau dengan sesama makhluk.

Timbulnya kesadaran serta pendirian Akhlak dan akidahmerupakan pola


tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup yang selalu berpegang
teguh pada akhlak, akidah dan moral adalah tindakan yang tepat dalam mewujudkan
terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak sesuai dengan akhlak,
akidah dan moral yang baik merupakan tindakan yang menentang kesadaran
tersebut. Sebagai generasi penerus kita harus selalu berakhlak yang baik dalam
kehidupan sehari-hari demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai.kepada
Allah dan sikap orang yang mencerminkan beriman kepada Allah.Maka dari itu,
pada bab selanjutnya kami akan membahas mengenai akidah dan akhlak.

1.2 Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan akidah dan akhlak


2. Apa saja dasar-dasar akidah islam?
3. Apa tujuan akidah islam?
4. Apa saja macam-macam akhlak?
 

4
1.3Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini utamanya adalah untuk memenuhi


tugas mata kuliah akidah akhlak dan selain daripada itu secara keseluruhan
makalah ini bertujuan untuk mengetahui materi tentang prngertia akidah dan
akhlak

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Akidah dan Akhlak

1. Pengertian Akidah

Secara etimologi (lughatan), akidah berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘abdan


yang berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk akidah
berarti keyakinan, arti kata aqidah dan aqdan adalah keyakinan itu tersimpul
dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Secara terminologis (isthilahan) terdapat beberapa definisi (ta'arif) antara lain:

a. Menurut Hasan Al-Banna

Akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini keberadaannya oleh


hatimu, mendatangkan ketentramanjiwa, menjadi keyakinan yang tidak
bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.1

b. Menurut Abu Bakar Jabir Al-Jazairy

Akidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum


(axioma) oleh manusia berdasarkanakal, wahyu dan fithrah. (Kebenaran)
itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakinikesahihan dan
kebenarannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan
dengan kebenaran itu.2

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa akidah merupakan suatu


keyakinan yang teguh tanpa keragu-raguan terhadap perkara-perkara yang dapat
diterima kebenarannya berdasarkan akal, wahyu dan fitrah, apabila kita
berpegang teguh padanya akan menimbulkan ketentraman di dalam jiwa orang
yang menyakininya. Iman tidak hanya sekedar kepercayaan dan pengakuan,

1
Susiba, Akidah Akhlak (Pekanbaru: Mutiara Pesisir Sumatra, 2014), hlm. 1

2
Ibid, hlm.2

6
tetapi mencakup dimensi pengucapan dan perbuatan. Keyakinan ini merupakan
bentuk pengakuan sungguh-sungguh tentang kebenaran adanya Allah SWT,
selanjutnya diikuti oleh suatu pernyataan lisan dalam bentuk melafazkan dua
kalimat syahadat. Dua unsur keimanan ini lalu disempurnakan oleh unsur yang
ketiga, yaitu perbuatan (amal).3 Sebagai Sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“iman itu ialah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan dan pengalaman
dengan anggota. “ (H.R. Thabrani)

“iman itu bukanlah dengan angan-angan tetapi apa yang telah mantap dalam hati
dan dibuktikan kebenarannya dengan amalan. “ (H.R. MuttafaqAlaih)

Apa yang dinyatakan dalam hadist tersebut sesuai dengan apa yang terjadi di
dalaamjiwa manusiasewaktu menanggapi sesuatu. Mula-mula sesuatu itu
mengenai pancainderanyainderanya, lalu oleh syarafnyadilaporkan ke otak, lalu
otak mempertimbangkannya, kemudianmeminta keputusan pada hati, setelah
hati memutuskan barulah otak memerintahkan anggota badan lewat syaraf untuk
melakukan tindakan terhadap sesuatu itu. Jadi, tindakan (berupa pengucapan dan
pengamalan) berubah akan ada setelah hatu memutuskan.

Di dalam Al-Qur'anbanyak sekali ayat-ayat yang mengajak manusia beriman


diantaranya Q.S. Ali Imran ayat 191 yang artinya:

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau berbaring,
dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ya
tuhan kami, tidak lah engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci
Engkau, lindungilah kami dari azab mereka”. (Q.S. Ali Imran: 191)

2. Pengertian Akhlak

Secara bahasa kata akhlak berasal dari Bahasa Arab al-akhlak, yang merupakan
bentuk jamak dari kata khuluk atau al-khaliq yang berarti tabiat,budi pekerti,
kebiasaan atau adat istiadat, keperwiraan, kesatriaan, kejantanan. Sedangkan
secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat ada jiwa manusia, yang
melahirkan erbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirka erbuatan
yang baikdan terpuji menurut pandangan akal dan hukum islam disebut akhlak
3
Ibid, hlm. 2
Ibid, hlm. 3

7
yang baik. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan
akhlak yang buruk. Sebagian ulama memberi definisi mengenai akhlak, yaitu
“Akhlak adalah sifat terdidik manusia yang terdidik”. karena akhlak merupakan
suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka perbuatan baru disebut akhlak
kalau terpenuji beberapa syarat, yaitu:

a. Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang, kalau perbuatab itu


dilakukan sekali saja, maka itu tidak dapat disebut akhlak.

b. Perbuatan itu timbul mudah tanpa dipikirkan atau diteliti terlebih


dahulu sehingga benar-benar merupakan suatu kebiasaan.

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam islam, sehingga


setiap aspek daari ajaran agama ini selalu berorientasi pada pembentukan dan
pembinaan akhlak yang mulia, yang disebut al-akhlak al-karimah4. Hal ini
tercantum antara lain, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya aku diutus hanya
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Al-Hakim)

2.2 Dasar-dasar akidah

Aqidah islamadalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini


kepercayaannya oleh setiap muslim berdasarkan dalil naqli dan asli (nash dan
akal). Adapun dasar akidah islamadalah Al-Qur’an dan hadist. 5 Ayat Al-
Qur’anyang menjelaskan tentang akidah diantaranya Q.S. Al-Baqarah ayat 285
yang artinya:

“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dan


tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikatnya, kitab-kitabnya, dan rasul-rasulnya. (Mereka
mengatakan), ‘kami tidak membeda-bedakan antaraseseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya', dan mereka mengatakan, 'kami dengan dan kami taat',
(mereka berkata), Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkau
lahtempat kembali “. (Q.S. Al-Baqarah ayat 285)

4
Fuad Thahari, Buku Siswa Akidah Akhlak (Jakarta: Kementerian Agama, 2014) hlm. 49
5
Susiba, Akidah Akhlak (Pekanbaru: Mutiara Pesisir Sumatra, 2014), hlm. 4

8
Demikian juga di dalam haditsjuga terdapat penjelasan mengenai pokok-pokok
akidah, diantaranyadalam sebuah haditsriwayat Muslim yang artinya:

“Hendaklah engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,


para rasul-Nya, hari akhir, dan hendaklah engkau beriman qadarketetuan baik
dan buruk”6. (H.R. Muslim)

2.3 Tujuan akidah islam

Akidahislam mempunyai tujuan yang mulia dalammengarahkan dan membimbing


manusia dalam memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat. Untuk lebih
jelasnya tujuan akidah islamsebagai berikut:

a. Memupukkan dan mengembangkan potensi-potensi ketuhana yang


sudah ada sejak lahir

Manusia sejak lahir sudah mempunyai sudah mempunyai fitrah


ketuhanan, sebagaimana dijelaskan dalam firman allah yang artinya:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-


anak Adam dari sulbi mereka dan allah mengambil kesaksian
terhadap jiwa-jiwa mereka (seraya berfirman), “Bukan Aku ii tuhan-
Mu?”. Mereka menjawab, betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi
saksi’7. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan ,’sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhada ini (keesaan Tuhan)’, atau kamu
mengatakan ,’sesungguhnya kamu orang-orang tua kami telah
memersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-
anak dari keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka aakah
engkau yang akan membinasakan kami karena perbuatan orang-
orang yang sesat dahulu?”8. (Q.S. Al-A’raf: 172-173)

b. Memelihara manusia dari kemusyrikan


6
Ibid, hlm. 4
7
Ibid, hlm. 5
8
Ibid, hlm. 4

9
Untuk mencegah manusia dari kemusyrikan perlu adanya tuntutan yang
jelas tentang kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
kemungkinan manusia untuk teperosok kepada kemusyrikan selalu
terbuka baik secara terang-terangan (jaly) maupun secara
tersembunyi (khafy). Dengan adanya akidah islam sebgai tuntutan
yang harus pelajari akan menghindarkan manusia dari kemusyrikan.

c. Menghindarkan manusia dari pengaruh akal yang menyesakan

Manusia adalah makhluk sempurna yang diberikan kelebihan


oleh Allah SWT berua akal pikiran. Akal manusia kadang-kadang
bisa menyesatkan manusia jika tidak diberikan tuntutan dan
bimbingan. Tuntutan dan bimbingan itu bisa diperoleh melalui
akidah islam. Betapa besar pengaruh akidah bagi kehidupan
seseorang, apabila akidahnya benar, maka hidupnya akan selamat di
dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu sangat perlu bagi kita untuk
memperlurus dan memperkokoh akidah. Aalagi ada kehidupan
zaman sekarang penuh dengan godaan dan cabaran, zaman yang
penuh dengan kemajuan teknologi yang aabila kita tidak bisa
menyikai dengan baik, akan membuat kita tergelincir ke dalam
kesesatan.9

2.4 Macam-macam Akhlak

9
Ibid, hlm. 5

10
1. Akhlak Wad’iyyah

Akhlak Wad’iyyah adalah norma yang mengajarkan keada manusia dengan


berpedoman keada olah pikir dan pengalaman manusia. Manusia
menggunakan akhlaknya berikir dan bertindak kearah yang baik dan benar
dengan menjadikan akal sebagai rujukan dalam perbuatan kehidupan sehari-
hari.10 Akhlak ini hanya ada satu macam sanksi yaitu sanksi dari masyarakat
(sesama manusia) semata-mata.

2. Akhlak Islam

Norma keagamaan adalah akhlak yang mengajarkan akhlak keada


manusia dengan mengambil tuntutan yang telah diberikan allah SWT dan
Rasulullah saw dalam Al-Qur’an dan hadits. Akhlak ini memunyai dua
sanksi yaitu sanksi dari Tuhan (sanksi gaib) dan sanksi dari masyarakat
(sesama manusia). Adapun ciri-ciri akhlak islam adalah:

1) Kebaikan bersifat mutlak (al-khairiyah al-ammah),yaitu kebaikan


yang terkandung dalam akhlak islam merupakan kebaikan yang
murni, baik untuk individu maupun untuk masyarakat, di dalam
lingkungan, keadaan, waktu dan tempat apapun.

2) Kebaikan bersifat menyeluruh (al-salahiyyah al-ammah), yaitu


kebaikan yang terkandung di dalamnya merupakan kebaikan untuk
seluruh umat manusia di segala zaman dan di semua tempat.

3) Tetap dan kontekstual, yaitu kebaikan yang terkandung di dalamnya


bersifat tetap, tidak berubah oleh perubahan waktu dan tempat atau
perubahan kehidupan masyarakat.

4) Kewajiban yang harus dipatuhi (al-ilzam al-mustajab), yaitu kebaikan


yang terkandung dalam akhlak islam merupakan hukum yang harus
dilaksanakan sehingga ada sanksi hukum tertentu bagi orang-orang
yang tidak melaksanakannya.

10
Fuad Thahari, Buku Siswa Akidah Akhlak (Jakarta: Kementerian Agama, 2014) hlm. 50

11
5) Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karena
akhlak islam bersumber dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat
dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlak ciptaan
manusia, sehimgga seseorang tidak berani melanggar kecuali setelah
ragu-ragu dan kemudian akan menyesali perbuatannya untuk
selanjutnya bertaubat dengan sungguh-sungguh dan tidak melakukan
perbuatan yang salah lagi.11

BAB III

PENUTUP

11
Ibid, hlm. 51

12
2.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa arti akidah secara


etimologi (lughatan),akidah berakar dari kata ‘aqada-ya’qidu-‘aqadan yang
berarti simpul,ikatan,perjanjian, dan kokoh.Sedangkan pengertian secara
terminology (ishthilahan) terdapat beberapa pendapat tokoh yaitu Hasan Al-
Banna dan Abu Bakar Jabir Al-Jazairy mereka sama-sama mengungkapkan
bahwa aqidah merupakan keyakinan yang teguh tanpa ada keraguan
terhadap perkara yang dapat diterima kebenaranya berdasarkan akal
sehat,wahyu dan fitrah yang menimbulkan ketentraman di dalam jiwa orang
yang meyakininya. Pengertian akhlak secara istilah adalah suatu keadaan
yang melekat pada jiwa manusia,yang melahirkan perbuatan yang
mudah,tanpa melalui proses pemikiran,pertimbangan atau penelitian.Jadi
aqidah akhlak adalah keyakinan dalam diri seseorang dalam berbuat dan
bertingkah laku yang menjadi kebiasaan dari pribadi tersebut.Akidah erat
hubunganya dengan akhlak,aqidah akhlak juga memperoleh perhatian
khusus dalam ajaran islam,krena setiap tindakan umat muslim selalu
mencerminkan pribadi keagamaanya.Setaat apapun,sepatuh apapun
seseorang dalam beribadah kepada allah jika tidak memiliki akhlak yang
baik maka keagamaanya akan menjadi sia-sia saja.

2.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam perbuatan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan ataupun kesalahan,baik dari penyajian materi maupun
penulisan makalah.Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan
penulis.Tentunya untuk lebih meningkatkan kuliatas makalah
berikutnya,penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca

13

Anda mungkin juga menyukai