KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH:
ARDIAN RAYENDRA
MAULIKA SARI
PUTRA MAULANA
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini berjudul pengertian akidah dan akhlak yang penulis tulis dalam rangka
memenuhi bahan perkuliahan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
Dengan sangat disadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik dari pembaca makalah ini
akanditerimadengansenang hati.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
a. Latarbelakang................................................................................................4
b. Rumusanmasalah..........................................................................................4
c. Tujuanpenulisan............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan...................................................................................................13
b. Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
4
1.3Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Akidah
1
Susiba, Akidah Akhlak (Pekanbaru: Mutiara Pesisir Sumatra, 2014), hlm. 1
2
Ibid, hlm.2
6
tetapi mencakup dimensi pengucapan dan perbuatan. Keyakinan ini merupakan
bentuk pengakuan sungguh-sungguh tentang kebenaran adanya Allah SWT,
selanjutnya diikuti oleh suatu pernyataan lisan dalam bentuk melafazkan dua
kalimat syahadat. Dua unsur keimanan ini lalu disempurnakan oleh unsur yang
ketiga, yaitu perbuatan (amal).3 Sebagai Sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“iman itu ialah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan dan pengalaman
dengan anggota. “ (H.R. Thabrani)
“iman itu bukanlah dengan angan-angan tetapi apa yang telah mantap dalam hati
dan dibuktikan kebenarannya dengan amalan. “ (H.R. MuttafaqAlaih)
Apa yang dinyatakan dalam hadist tersebut sesuai dengan apa yang terjadi di
dalaamjiwa manusiasewaktu menanggapi sesuatu. Mula-mula sesuatu itu
mengenai pancainderanyainderanya, lalu oleh syarafnyadilaporkan ke otak, lalu
otak mempertimbangkannya, kemudianmeminta keputusan pada hati, setelah
hati memutuskan barulah otak memerintahkan anggota badan lewat syaraf untuk
melakukan tindakan terhadap sesuatu itu. Jadi, tindakan (berupa pengucapan dan
pengamalan) berubah akan ada setelah hatu memutuskan.
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau berbaring,
dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ya
tuhan kami, tidak lah engkau menciptakan semua ini sia-sia, Maha Suci
Engkau, lindungilah kami dari azab mereka”. (Q.S. Ali Imran: 191)
2. Pengertian Akhlak
Secara bahasa kata akhlak berasal dari Bahasa Arab al-akhlak, yang merupakan
bentuk jamak dari kata khuluk atau al-khaliq yang berarti tabiat,budi pekerti,
kebiasaan atau adat istiadat, keperwiraan, kesatriaan, kejantanan. Sedangkan
secara istilah, akhlak adalah suatu keadaan yang melekat ada jiwa manusia, yang
melahirkan erbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran,
pertimbangan atau penelitian. Jika keadaan (hal) tersebut melahirka erbuatan
yang baikdan terpuji menurut pandangan akal dan hukum islam disebut akhlak
3
Ibid, hlm. 2
Ibid, hlm. 3
7
yang baik. Jika perbuatan-perbuatan yang timbul itu tidak baik, dinamakan
akhlak yang buruk. Sebagian ulama memberi definisi mengenai akhlak, yaitu
“Akhlak adalah sifat terdidik manusia yang terdidik”. karena akhlak merupakan
suatu keadaan yang melekat di dalam jiwa, maka perbuatan baru disebut akhlak
kalau terpenuji beberapa syarat, yaitu:
4
Fuad Thahari, Buku Siswa Akidah Akhlak (Jakarta: Kementerian Agama, 2014) hlm. 49
5
Susiba, Akidah Akhlak (Pekanbaru: Mutiara Pesisir Sumatra, 2014), hlm. 4
8
Demikian juga di dalam haditsjuga terdapat penjelasan mengenai pokok-pokok
akidah, diantaranyadalam sebuah haditsriwayat Muslim yang artinya:
9
Untuk mencegah manusia dari kemusyrikan perlu adanya tuntutan yang
jelas tentang kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
kemungkinan manusia untuk teperosok kepada kemusyrikan selalu
terbuka baik secara terang-terangan (jaly) maupun secara
tersembunyi (khafy). Dengan adanya akidah islam sebgai tuntutan
yang harus pelajari akan menghindarkan manusia dari kemusyrikan.
9
Ibid, hlm. 5
10
1. Akhlak Wad’iyyah
2. Akhlak Islam
10
Fuad Thahari, Buku Siswa Akidah Akhlak (Jakarta: Kementerian Agama, 2014) hlm. 50
11
5) Pengawasan yang menyeluruh (ar-raqabah al-muhitah), karena
akhlak islam bersumber dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat
dari Tuhan, maka pengaruhnya lebih kuat dari akhlak ciptaan
manusia, sehimgga seseorang tidak berani melanggar kecuali setelah
ragu-ragu dan kemudian akan menyesali perbuatannya untuk
selanjutnya bertaubat dengan sungguh-sungguh dan tidak melakukan
perbuatan yang salah lagi.11
BAB III
PENUTUP
11
Ibid, hlm. 51
12
2.1 Kesimpulan
2.2 Saran
13