Anda di halaman 1dari 16

Laporan Hasil Observasi di Mie Kober Jember

Diajukan guna memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Drs. Joko Widodo M.M

Novita Nurul Islami S.Pd,M.Pd

Oleh :

Sekar Arum Lovitasari 170210301079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2020
Kata Pengantar

Segala puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan Laporan Observasi Studi Kelayakan Bisnis ini sesuai dengan waktu yang
kami rencanakan. Shalawat dan salam semoga tetap dan selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman
yang terang benderang yakni Addinul Islam.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari bisnis perusahaan
Warung Mie Apong Sampurna.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca demi baiknya penulisan dimasa yang akan datang.

Jember, 14 April 2020

Penyusun
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mie merupakan makanan alternatif pengganti nasi yang banyak dikonsumsi


masyarakat. Mie merupakan makanan yang paling populer di Asia khususnya Indonesia
hingga saat ini. Mie pertama kali dibuat dari bahan baku beras dan tepung kacang-kacangan.
Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya murah dan cara pengolahan
sekaligus penyajiannya sederhana. Mie banyak mengandung karbohidrat, yang banyak
menyumbang energi pada tubuh sehingga mie dapat dijadikan sebagai makanan pengganti
nasi.

Studi kelayakan bisnis merupakan suatu metode atau cara yang terdiri dari berbagai
aspek penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau tidak.
Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat peramalan yang sangat mempuni untuk mengetahui
kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil keputusan atas
hasil yang diperoleh yakni menerima atau menolak usulan investasi atau bisnis tersebut.
Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study bahan
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha/bisnis yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah
kemungkinan dari gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan manfaat
(benefit), baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit. Faktor-faktor yang perlu
dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah menyangkut dengan beberapa aspek
antara lain aspek pasar, aspek pemasara, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sumber daya
manusia, aspek finansial, aspek sosial ekonomi dan aspek hukum.

Pada dasarnya hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan untuk mengetahui
layak atau tidaknya suatu usaha/bisnis yang diusulkan merupakan kepastian yang dapat
digunakan dalam pengambilan keputusan. Karena kemungkinan untuk gagal persentasenya
sangat minim, kecuali kejadian-kejadian yang diluar kontrol manusia yakni bencana alam
seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan lain-lain. Namun, dalam kenyataannya banyak
dijumpai kekeliruan oleh para pelaku bisnis dalam melakukan studi atas kelayakan
bisnis/usaha yang dijalankan. Mayoritas dari mereka hanya menggunakan feeling saja,
padahal kita mengetahui bahwa menggunakan cara tersebut sangat berisiko tinggi, karena
tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
Padahal untuk mengetahui kelayakan dari usaha atau bisnis yang akan dikerjakan
dapat ditentukan dengan menggunakan metode yang telah diwariskan oleh para ahli yakni
studi kelayakan bisnis, yang didalamnya terdiri dari berbagai aspek terkait dengan
kepentingan bisnis tersebut. Namun karena minimnya pemahaman para pelaku bisnis tentang
studi kelayakan bisnis, sehingga sebagian besar dari mereka banyak mengabaikan langkah
penting ini. Oleh karena itu kami melakukan ini riset mengenai kelayakan bisnis warung Mie
Kober Jember untuk mengetahui apakah bisnis ini layak atau tidak.
BAB II RINGKASAN PROYEK

A. Nama Perusahaan

Kober Mie Setan telah berdiri selama 8 tahun, sejak 2010 dan pertama kali membuka
outlet di Kota Malang, tepatnya berada di Jl. Bromo. Sebelum berdiri, salah satu
pengusaha muda yang membangun usaha ini yaitu Gemmy alias Aris Ardiansyah
memiliki sebuah komunitas yang diberi nama Kelompok Bermain (Kober).

B. Alamat Perusahaan

Mie Kober berpusat di Kota Malang di Jl. Bromo dan membuka Cabang di Jember yang
beralamatkan di Jalan Karimata No.67 Kota Jember resmi dibuka.

C. Gambaran Singkat Proyek

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Kober Mie Setan telah berdiri selama 8 tahun, sejak 2010 dan pertama kali membuka
outlet di Kota Malang, tepatnya berada di Jl. Bromo. Sebelum berdiri, salah satu
pengusaha muda yang membangun usaha ini yaitu Gemmy alias Aris Ardiansyah
memiliki sebuah komunitas yang diberi nama Kelompok Bermain (Kober). Dari
komunitas inilah Mie Kober tercetus. Seringya berkumpul dan saling berbagi ide,
membuat mereka akhirnya memutuskan untuk berbisnis dengan memodifikasi Mie
khas Malang untuk dibuat sebagai mie pedas.

Karena Namanya yang sudah terkenal dimana-mana, tentu saja Mie Kober tidak
hanya beroperasi di Kota Malang. Mereka melebarkan sayapnya di area Jawa Timur
seperti Surabaya, Gresik, Kediri, Jember, dan totalnya telah membuka 18 jumlah
cabang. Tak hanya itu, kuliner ini juga membuka cabangnya di pulau Bali dan telah
memiliki jumlah sebanyak 6 outlet di kawasan yang berbeda. Dari beberapa cabang
yang buka, tidak ada perubahan signifikan dari menu, harga, jam operasional. Semua
disama ratakan. Namun baru-baru ini Mie Kober membuka cabangnya di Hotel
Morina yang terletak di Jl. Dr. Sucipto No 5, Malang dan siap melayani pelanggan
selama 24 jam penuh.

2. Jenis Bidang Usaha

Bidang usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah Kuliner dengan menu utamanya
yaitu Mie bercita rasa pedas
3. Pemilik Perusahaan

Kepemilikan dari usaha Mie Kober ini pada mulanya dimiliki oleh pendirinya yaitu
Gemmy alias Aris Ardiansyah yang sekarang sudah membuka cabang di beberapa
kota di Jawa Timur dan Bali.
BAB III ASPEK PASAR

A. STP (Segmented, Targeting dan Positioning)

1. Segmentasi Pasar

Konsumen dari Mie Kober terdiri dari semua kalangan seperti mahasiswa dan
keluarga. Konsumen juga merasa cocok dikarenakan harga yang ditawarkan sangat
terjangkau untuk semua kalangan. Konsumen dari Mie Kober dominannya berasal
dari kalangan mahasiswa dikarenakan porsi yang cukup banyak dan harga yang sangat
terjangkau.

2. Targeting

Target utama yang dijadikan sasaran oleh Mie Kober ini adalah pada semua kalangan.
Karena pemilik Mie Kober sendiri tidak mentarget konsumen yang khusus.

3. Positioning

Posisi produk dari Mie Kober adalah cita rasa mie pedas yang dipengaruhi dari
kualitas rasa yang ditawarkan. Sehingga dalam menciptakan usaha yang terus
berkembang pemilik Mie Kober terus melakukan pembukaan cabang baru pada
tempat yang strategis.
BAB IV ASPEK PEMASARAN

A. Produk (Product)
Mie Kober merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner yang menyajikan
bukan hanya olahan mie saja yakni seperti dimsum, siomay, sushi, ceker, lumpia, dan
lain-lain. Produk dari Mie Kober berbeda dengan mie yang lain dengan cita rasa yang
pedas yang dapat disesuaikan tingkat kepedasannya.

Mie Kober apong memiliki keunggulan tersendiri yaitu dari segi rasa karena konsumen
mengatakan bahwa rasa dari Mie Kober berbeda dari yang lain. Maka dari itu Mie Kober
masih tetap bertahan sampai saat ini.

B. Harga (Price)

Penentuan harga dari Mie Kober dimulai dari harga 12.000-13.500 untu menu mie
sedangkan untuk menu tambahan harga sangat bervariasi tergntung dari yang dipilih.
Harga dari Mie Kober ini masih dapat dijangkau semua kalangan.

C. Saluran Distribusi (Place)

Pendistibusian Mie Kober dijual di tempatnya yakni konsumen langsung mengunjungi


Mie Apong Kober.

D. Promosi (Promotion)

Promosi yang dilakukan oleh Mie Kober adalah yang diutamakan melalui media sosial
sehingga dapat menjangkau semua konsumen, selain dari media social juga melalui
mulut kemulut dengan menjaga hubungan yang baik bagi konsumen yang sudah menjadi
pelanggan tetap sehingga dapat mempengaruhi konsumen yang lain untuk membeli di
Mie Kober.
BAB V ASPEK TEKNIS

A. Penentuan Lokasi Usaha


Penentuan lokasi sangat penting karena apabila perusahaan salah dalam menentukan
lokasi yang dipilih akan mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya yang harus
dikeluarkan. Perusahaan ini memilih tempat usaha yang terdapat di tempat yang
memiliki akses jalan bagus untuk memudahkan proses distribusi. Lokasi yang padat
penduduk dan memiliki minat yang tinggi terhadap produk tersebut dipilih untuk
memudahkan pendistribusian.

B. Tata Letak (Lay-out)

Tata letak (lay-out) adalah suatu proses dalam menentukan bentuk dan penempatan
fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi. Tujuan penentuan lay-
out adalah optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang
diciptakan oleh sistem produksi menjadi optimal. Dalam perusahaan ini layout diatur
untuk memudahkan proses produksi mie Kober. Tempat penyajian diletakkan didalam
warung dekat dengan tempat dapur produksinya, sementara kasir diletakkan ditempat
dimana pegawai kasir bisa memantau pembeli dengan mudah.
BAB VI ASPEK MANAJEMEN
BAB VII ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
BAB VIII ASPEK FINANCIAL
BAB IX ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
BAB X ASPEK HUKUM DAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB XI PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai