Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Metode Penelitian Kuantitatif Pre-Eksperimental Design dan

True Eksperimental Design

Dosen pengampu : Febri Tri Cahyono, M.Pd

KELOMPOK 2

Anggota :

 126306201021 - NILAM ZUHROTUT TAQIYAH


 126306201023 - FENI MAULIDIYAH
 126306201024 - PUTRI AGUSTINI
 126306201025 - JENY PUSPITASARI
 126306201028 - LELI YESNEN OKTAVIA NINGSIH
 126306201029 - CATERINE SONYA
 126306202043 - FATWA RIFQI NOER WIBISONO
 126306202046 - AHMAD NAJRUL FAHMI

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH

2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul ‘Metode Penelitian
Kuantitatif Pra-eksperimental Design dan True Eksperimental Design’.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Febri Tri Cahyono M, Pd selaku Dosen
pengampu mata kuliah. Terima kasih juga kami ucapkan untuk teman-teman BKI 4A yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian atau research yang berarti mencari kembali kebenaran ilmu secara ilmiah.
Menurut Suhardjono dkk, penelitian adalah usaha mencari informasi yang bertujuan untuk
pemecahan masalah secara ilmiah. Penelitian sendiri harus dilakukan secara rasional/masuk
akal, empiris/hasil pengamatan manusia, sistematis/terangkai secara jelas. Tujuan
diadakannya penelitian adalah menemukan pengatahuan baru, menguji kebenaran ilmiah,
mengembangkan penelitian yang telah ada. Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian
empiris atau bedasarkan hasil pengamatan indera manusia yang dimana data-datanya
berbentuk sesuatu yang dapat dihitung. Metode penelitian kuantitatif ini menerjemahkan data
menjadi angka yang dapat dianalisis hasilnya. Metodologi penelitian kuantitatif meliputi
populasi/sampel, pengumpulan data, dan analisis.

Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Ahli :


Jika di paragraf di atas sudah menyinggung sedikit tentang penelitian ini ternyata ada
beberapa perspektif. 
 Kasiran
Salah satunya menurut Kasiran, yang mengartikan bahwa penelitian kuantitatif adalah
upaya seorang peneliti menemukan pengetahuan menyuguhkan data dalam bentuk angka.
Angka-angka yang diperoleh inilah yang digunakan untuk melakukan analisa keterangan.
Dalam bahasa lebih sederhana lagi, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang
disusun secara tersistematis terhadap bagian-bagian dan mencoba untuk menemukan
kausalitas untuk mengetahui keterkaitan.
 Creswell
Menurut Creswell, pengertian kuantitatif sebagai upaya menyelidiki masalah. Dimana
masalah tersebutlah yang mendasari peneliti mengambil data, menentukan variable dan
yang kemudian diukur dengan angka agar bisa dilakukan analisa sesuai dengan prosedur
statistic yang berlaku. Adapun tujuan dari melakukan penelitian kuantitatif, tidak lain
membantu dalam mengambil kesimpulan atau membantu dalam menggeneralisasi
prediktif teori yang tepat.
 Punch
Pengertian kuantitatif menurut Punch mengartikan sebagai penelitian berdasarkan
pengalaman empiris yang mengumpulkan data-data berbentuk angka yang dapat dihitung
dan berbentuk numeric. Lain lagi dengan pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim, yang
mengartikan sebagai penelitian yang didasari pada asumsi. Dimana penelitian juga
menentukan variabel yang akan dilakukan analisis menggunakan metode penelitian yang
valid.
 Beryman
Beryman mendefinisikan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan teori,
desain, hipotesis dan menentukan subjek. Kemudian didukung dengan pengumpulan data,
pemprosesan data dan menganalisa data sebelum dilakukan penulisan kesimpulan. Lain
lagi dengan Suriasumantri yang mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai kajian
pemikiran yang bersifat ilmiah, yang mana penelitian ini menggunakan proses logico
hypothettico.

Membicarakan definisi penelitian kuantitatif, memang ada banyak sekali penjabarannya.


Salah satunya pendapat Kasiran, yang mendefinisikan sebagai proses menemukan
pengetahuan berdasarkan data yang bersifat numeric atau angka. Barangkali ada yang
bertanya-tanya, bentuk dari penelitian ini bersifat deskriptif, asosiatif dan korelasi.

B. Rumusan Makalah
1. Apa itu Pre eksperimental Design ?
2. Apa yang dimaksud dengan One-shot eksperimental case study ?
3. Apa yang dimaksud dengan One group pretes-posttest design ?
4. Apa yang dimaksud dengan Static Group comparison ?
5. Apa itu True eksperimental design ?
6. Apa yang dimaksud dengan Solomon four group design ?
7. Apa yang dimaksud dengan Posttes only control group design ?
8. Apa yang dimaksud dengan within-subject design ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Pre eksperimental Design.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan One-shot eksperimental case study.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan One group pretes-posttest design.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Static Group comparison.
5. Untuk mengetahui apa itu True eksperimental design.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Solomon four group design.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Posttes only control group design.
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan within-subject design.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PRE EXPERIMENTAL DESIGNS


Pre Experimental Designs merupakan bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas dapat ikut terpengaruh terhadap terjadinya variabel terikat
(dependen). Hal ini terjadi dikarenakan tidak ada variabel kontrol dan sampel sendiri tidak
dipilih secara random. Rancangan Pre eksperimental desaign ini dapat digunakan dalam
mendapatkan informasi awal terhadap rumusan masalah yang terjadi dalam penelitian.

1. One-shot Eksperimental Case Study

Rancangan one-shot case study menurut Arikunto (2013: 124) desain ini peneliti hanya
mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh,
kemudian diadakan post-test. Desain ini digunakan untuk meneliti peningkatan
kompetensi belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotorik.

Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran Dan
nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagian dari one-shot case study Adalah
sebagai berikut.

Dengan X: kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan O: kejadian
Pengukuran atau pengamatan.

Bagian tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok yang diberi
Perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar
siswa (O).
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian setelah satu
bulan diukur peoduktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap produktivitas
kerja diukur dengan membandingkan produktivitas perusahaan sebelum menggunakan
alat baru dengan produktivitas setelah menggunakan alat baru (misalnya sebelum
menggunakan alat baru produktivitasnya 150/jam dan setelah menggunakan alat baru
produktivitasnya 500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah 500-150 = 350/jam.

2. One-Group Pretest-Posttest Design

Arikunto (2010:124) mengatakan bahwa one group pretest-posttest adalah kegiatan


penelitian yang memberikan tes awal (pretest) sebelum diberikan perlakuan, treatment
atau terapi kemudian barulah memberikan tes akhir (posttest). Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa hasil perlakuan, treatment atau terapi akan terlihat lebih akurat
karena dapat membandingkan keadaan antara sebelum dan sesudah perlakuan diberikan
sehingga peneliti dapat mengetahui kemampuan individu pada awal dan akhir tes.

Rancangan one group pretest-posttest ini tediri atas satu kelompok yang telah ditentukan.
Di dalam rancangan ini dilakukan tes sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan
yang disebut tes awal (pretest) dan sesudah diberi perlakuan yang disebut tes akhir
(posttest). Adapun pola penelitian metode one group pretest-posttest menurut sugiyono
sebagai berikut :

PreTest Treatment PostTest

T1 X T2

T1 : nilai pretest (sebelum perlakuan)

X : model pembelajaran atau perlakuan

T2 : nilai posttest (setelah diberikan perlakuan)


Dalam pola diatas dimaksudkan bahwa urutan rancangan ini di mulai dari pretest yang
diberikan di awal pada kelas eksperimen (T1). Setelah dilakukan pretest peneliti
memberikan perlakuan atau treatment berupa pembelajaran mengidentifikasi teori yang
diberikan yang biasanya menggunakan model talking stick (X), kemudian pada tahap
akhir peneliti akan memberikan tes kembali yaitu posttest (T2).

3. Static Grub Comparison

Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu
Memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak
Mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul Dalam
desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan Diteliti. Oleh
karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.

Adapun bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan

O2: hasil pengukuran satu Grup yang tidak diberi perlakuan

Pengaruh perlakuan: O1 – O2.Ketiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan


untuk penelitian akan banyak variabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol,
sehingga validitas internal Penelitian menjadi rendah.

Contoh :

Terdapat sekelompok karyawan dibidang produksi, yang setengah dalam melaksanakan


pekerjaanya menggunakan lampu yang sangat terang (O1), dan setengahnya lagi dengan
lampu yang kurang terang (O2). Setelah beberapa minggu diukur produktivitas kerjanya.
Kelompok mana yang lebih produktif. Jadi pengaruh cahaya lampu terhadap
produktivitas kerja adalah (O1 - O2).

B. TRUE EXPERIMENTAL DESIGN

True experiment design(experimen sungguhan)merupakan rancangan penelitian


eksperimental yang meneliti tentang kemungkinan sebab-akibat antara kelompok yang diberi
perlakuan (kelompok eksperimen) dengan kelompok kontrol (tidak diberi perlakuan) lalu
kemudian membandingkan antara keduanya. ciri-ciri untuk penelitian eksperimen yang
dikatakan sebagai eksperimen sungguhan adalah sebagai berikut

1. Kondisi-kondisi yang ada di sekitar atau yang diperkirakan mempengaruhi subjek


yang digunakan untuk eksperimen “sebaiknya disingkirkan
2. Terdapat kelompok yang tidak diberi perlakuan yang difungsikan sebagai
pembanding bagi kelompok yang diberi perlakuan
3. Sebelum dilaksanakan eksperimen dilakukan kondisi kedua kelompok diusahakan
sama sehingga paparan tentang hasil akhir dapat betul-betul merupakan hasil ada dan
tidaknya perlakuan.
4. Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, diharapkan bahwa anggota
kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding tidak terpengaruh akan status
mereka.

1. Pretes-posttest control group design

Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen yaitu jenis desain penelitian yang
memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dipilih secara radom atau acak.
Atau dapat juga diartikan sebagai mengubah keadaan biasa secara sistematis ke keadaan
tertentu serta tetap mengamati dan mengendalikan variabel luar yang dapat
mempengaruhi hasil eksperimen.

Desain yang digunakan dalam quasi eksperimen ini adalah pretest posttest control group
design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Desain pretest posttest adalah sebagai berikut
:

Sampel Pretest Perlakuan Posttest


R O1 X O2
R O3 - O4
Keterangan :

R : Pengambilan sampel secara acak

X : Perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen

O1 : Pretest kelas eksperimen

O2 : Posttest kelas eksperimen

O3 : Pretest kelas kontrol

O4 : Posttest kelas control

Contoh :
2. Solomon four group design
Model experimen ini menambahkan dua kelompok dari kelompok asli yang ada pada
model pertama. Salah satu dari kelompok-kelompok yang ada ini diberi juga perlakuan
tetapi sebelumnya tidak diberi tes awal. Harapannya adalah hasil pengukuran akhir tidak
dipengaruhi oleh tes awal. Dengan kata lain dengan model ini peneliti ingin mengecek
pengaruh prestest terhadap posttest dengan meniadakan prestest pada salah satu
kelompok.

Contoh :

Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut :

 Desain ini digunakan tetapi kurang praktis dan ekonomis.


 Terdapat 4 kelompok pada rancangan ini. 2kelompok diberikan tes awal (grup 1 & 2)
dan 2 kelompok lainnya tidak (grup 3 & 4);satu dari kelompok tes awal diberikan
perlakuan (pada grup 1) dan satu dari kelompok non tes awal juga diberikan
perlakuan (pada grup 3).
 R = Random
O1 = Tes awal/ pre-test
O2 = Tes akhir/ post-test
X = Treatment yang diberikan/ perlakuan

Contoh Desain Solomon Four Group:


Pengaruh Motivasi untuk belajar (X) Terhadap Prestasi akademik(O)
1. Group 1 dan 2: Pretest – Posttest Control Group Design
yaitu suatu rancangan penelitian yang menggunakan dua kelompok subjek. Dua
kelompok subjek tes tersebut diberi nama kelompok control dan eksperimen.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan, sementara itu kelompok kontrol tidak.
Sebelum dan sesudah pemberian perlakuan kedua kelompok tersebut diukur
variabelnya.
2. Group 3 dan 4: Postest-only Control group design
Dalam model rancangan ini, kelompok eksperimen dan kelompok control dibentuk
dengan prosedur random, sehingga keduanya dapat dianggap setara. Selanjutnya
kelompok eksperimen diberikan perlakuan. Setelah perlakuan telah diberikan dalam
jangka waktu tertentu, maka setelah itu dilakukan pengukuran variable terikat pada
kedua kelompok tersebut, dan hasilnya dibandingkan perbedaannya.
3. Jadi intinya desain eksperimen solomon 4 grup ini gabungan antara:
Pretest – Posttest Control Group Design & Postest-only Control group design

R O1 X O2
R O1 O2
+

R X O2
R O2

3. Posttes only control group design


Possttest Only Control Group Design disebut juga sebagai desain eksperimen sederhana.
Dalam desain eksperimen sederhana merupakan metode penelitian dengan menggunakan
dua kelompok yang dipilih secara random. Satu kelompok bertindak sebagai kelompok
kontrol dan kelompok lain bertindak sebagai kelompok eksperimen. Kelompok yang
diberikan perlakuan disebut sebagai kelompok eksperimen, sedangkan yang tidak diberi
perlakuan disebut kelompok kontrol. Setelah perlakuan selesai, dilakukan pengukuran
terhadap kedua kelompok. Perbandingan hasil antara kedua kelompok menunjukkan efek
dari perlakuan yang telah diberikan. Kelompok kontrol berfungsi sebagai pembanding
dengan kelompok eksperimen yang telah diberikan perlakuan.
Contoh :

R1 X O1
R2 O2

R : kelompok yang dipilih secara random

X : perlakuan yang diberikan

O1: hasil setelah perlakuan

O2: hasil tanpa perlakuan

Contoh :

Dalam gambar ditunjukkan bagaimana cara mengambil sampel untuk menguji suatu
jenis pelatihan terhadap kinerja guru. Populasinya adalah 140 guru, dipilih 50 guru
secara random untuk diberi perlakuan dan 50 guru tidak diberi perlakuan. (populasi
140 dengan kesalahan 5%, sampel 100). Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
hasilnya dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Bila nilai
kelompok eksperimen lebih tinggi, maka perlakuan berpengaruh positif, kalau lebih
rendah berpengaruh negatif.

4. Within-subject design

Within-subject Design biasa disebut juga sebagai rancangan sama subjek. Dalam Within-
subject merupakan metode penelitian dengan membandingkan dua atau lebih kondisi
perlakuan pada individu yang sama dalam sebuah kelompok. Jadi, hanya membutuhkan
satu kelompok partisipan dan setiap kelompok partisipan berperan dalam lebih dari satu
kondisi perlakuan. Perlakuan yang lebih dari dua kondisi itu berfungsi sebagai
pembanding dengan perlakuan yang satu dengan yang lain.

Contoh :
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti yang telah dikemukakan bahwa, ketiga bentuk desain pre-eksperimental itu bisa
diterapkan untuk penelitian, akan banyak variabel-variabel luar yang masih berpengaruh
dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah. Karena dalam
desain ini tidak ada kelompok yang diambil secara random, maka analisis
data ,menggunakan statistic inferensial parametris seperti t-test dan analisis varians.

Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontroldiambil secara random dari populasi
tersentu. Dalam true experimental, karena kelompok diambil secara random dan bila
datanya interval atau rasio, maka penguji signifikasi pengaruh treatment menggunakan
statistic parametris t-test related (untuk dua kelompok sampel berpasangan) dan analisis
varian bila kelompok lebih dari dua.

B. Saran

Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Daftar pustaka

https://metopen.wordpress.com/2012/11/28/pengertian-penelitian-eksperimen/

Penelitian Eksperimen_Farida Nursyahidah

Ahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf&ved=2ahUKE
wiuwpWMxcD2AhV05nMBHU_5C54QfnoECAQQAQ&usg=AOvVaw15km6j8NjhiulpOBock
JCN

Latipun. (2004). Psikologi Eksperimen Edisi Kedua. Malang, UMM Press.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan RAD . Bandung,
Alfabeta.

UNPAS. http://repository.unpas.ac.id. METODOLOGI PENELITIAN. Diakses pada 11


Maret 2022 pukul 21.30

Hastjarjo, T. Dicky. 2019. Rancangan Eksperimen Kuasi. Buletin Psikologi dalam :


jurnal.ugm.ac.id. Vol. 27, No. 2. Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai