KELOMPOK 2
Anggota :
2022
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah kami yang berjudul ‘Metode Penelitian
Kuantitatif Pra-eksperimental Design dan True Eksperimental Design’.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Febri Tri Cahyono M, Pd selaku Dosen
pengampu mata kuliah. Terima kasih juga kami ucapkan untuk teman-teman BKI 4A yang telah
mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian atau research yang berarti mencari kembali kebenaran ilmu secara ilmiah.
Menurut Suhardjono dkk, penelitian adalah usaha mencari informasi yang bertujuan untuk
pemecahan masalah secara ilmiah. Penelitian sendiri harus dilakukan secara rasional/masuk
akal, empiris/hasil pengamatan manusia, sistematis/terangkai secara jelas. Tujuan
diadakannya penelitian adalah menemukan pengatahuan baru, menguji kebenaran ilmiah,
mengembangkan penelitian yang telah ada. Penelitian Kuantitatif merupakan penelitian
empiris atau bedasarkan hasil pengamatan indera manusia yang dimana data-datanya
berbentuk sesuatu yang dapat dihitung. Metode penelitian kuantitatif ini menerjemahkan data
menjadi angka yang dapat dianalisis hasilnya. Metodologi penelitian kuantitatif meliputi
populasi/sampel, pengumpulan data, dan analisis.
B. Rumusan Makalah
1. Apa itu Pre eksperimental Design ?
2. Apa yang dimaksud dengan One-shot eksperimental case study ?
3. Apa yang dimaksud dengan One group pretes-posttest design ?
4. Apa yang dimaksud dengan Static Group comparison ?
5. Apa itu True eksperimental design ?
6. Apa yang dimaksud dengan Solomon four group design ?
7. Apa yang dimaksud dengan Posttes only control group design ?
8. Apa yang dimaksud dengan within-subject design ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Pre eksperimental Design.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan One-shot eksperimental case study.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan One group pretes-posttest design.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Static Group comparison.
5. Untuk mengetahui apa itu True eksperimental design.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Solomon four group design.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Posttes only control group design.
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan within-subject design.
BAB II
PEMBAHASAN
Rancangan one-shot case study menurut Arikunto (2013: 124) desain ini peneliti hanya
mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah mempunyai pengaruh,
kemudian diadakan post-test. Desain ini digunakan untuk meneliti peningkatan
kompetensi belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotorik.
Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran Dan
nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagian dari one-shot case study Adalah
sebagai berikut.
Dengan X: kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan O: kejadian
Pengukuran atau pengamatan.
Bagian tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok yang diberi
Perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.
Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar
siswa (O).
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian setelah satu
bulan diukur peoduktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap produktivitas
kerja diukur dengan membandingkan produktivitas perusahaan sebelum menggunakan
alat baru dengan produktivitas setelah menggunakan alat baru (misalnya sebelum
menggunakan alat baru produktivitasnya 150/jam dan setelah menggunakan alat baru
produktivitasnya 500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah 500-150 = 350/jam.
Rancangan one group pretest-posttest ini tediri atas satu kelompok yang telah ditentukan.
Di dalam rancangan ini dilakukan tes sebanyak dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan
yang disebut tes awal (pretest) dan sesudah diberi perlakuan yang disebut tes akhir
(posttest). Adapun pola penelitian metode one group pretest-posttest menurut sugiyono
sebagai berikut :
T1 X T2
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang satu
Memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak
Mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul Dalam
desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan Diteliti. Oleh
karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.
Contoh :
Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen yaitu jenis desain penelitian yang
memiliki kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dipilih secara radom atau acak.
Atau dapat juga diartikan sebagai mengubah keadaan biasa secara sistematis ke keadaan
tertentu serta tetap mengamati dan mengendalikan variabel luar yang dapat
mempengaruhi hasil eksperimen.
Desain yang digunakan dalam quasi eksperimen ini adalah pretest posttest control group
design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian
diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok
eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Desain pretest posttest adalah sebagai berikut
:
Contoh :
2. Solomon four group design
Model experimen ini menambahkan dua kelompok dari kelompok asli yang ada pada
model pertama. Salah satu dari kelompok-kelompok yang ada ini diberi juga perlakuan
tetapi sebelumnya tidak diberi tes awal. Harapannya adalah hasil pengukuran akhir tidak
dipengaruhi oleh tes awal. Dengan kata lain dengan model ini peneliti ingin mengecek
pengaruh prestest terhadap posttest dengan meniadakan prestest pada salah satu
kelompok.
Contoh :
R O1 X O2
R O1 O2
+
R X O2
R O2
R1 X O1
R2 O2
Contoh :
Dalam gambar ditunjukkan bagaimana cara mengambil sampel untuk menguji suatu
jenis pelatihan terhadap kinerja guru. Populasinya adalah 140 guru, dipilih 50 guru
secara random untuk diberi perlakuan dan 50 guru tidak diberi perlakuan. (populasi
140 dengan kesalahan 5%, sampel 100). Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan
hasilnya dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Bila nilai
kelompok eksperimen lebih tinggi, maka perlakuan berpengaruh positif, kalau lebih
rendah berpengaruh negatif.
4. Within-subject design
Within-subject Design biasa disebut juga sebagai rancangan sama subjek. Dalam Within-
subject merupakan metode penelitian dengan membandingkan dua atau lebih kondisi
perlakuan pada individu yang sama dalam sebuah kelompok. Jadi, hanya membutuhkan
satu kelompok partisipan dan setiap kelompok partisipan berperan dalam lebih dari satu
kondisi perlakuan. Perlakuan yang lebih dari dua kondisi itu berfungsi sebagai
pembanding dengan perlakuan yang satu dengan yang lain.
Contoh :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dikemukakan bahwa, ketiga bentuk desain pre-eksperimental itu bisa
diterapkan untuk penelitian, akan banyak variabel-variabel luar yang masih berpengaruh
dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian menjadi rendah. Karena dalam
desain ini tidak ada kelompok yang diambil secara random, maka analisis
data ,menggunakan statistic inferensial parametris seperti t-test dan analisis varians.
Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk
eksperimen maupun sebagai kelompok kontroldiambil secara random dari populasi
tersentu. Dalam true experimental, karena kelompok diambil secara random dan bila
datanya interval atau rasio, maka penguji signifikasi pengaruh treatment menggunakan
statistic parametris t-test related (untuk dua kelompok sampel berpasangan) dan analisis
varian bila kelompok lebih dari dua.
B. Saran
Kami menyadari, bahwa Makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Daftar pustaka
https://metopen.wordpress.com/2012/11/28/pengertian-penelitian-eksperimen/
Ahidah.files.wordpress.com/2012/05/penelitian-eksperimen_farida.pdf&ved=2ahUKE
wiuwpWMxcD2AhV05nMBHU_5C54QfnoECAQQAQ&usg=AOvVaw15km6j8NjhiulpOBock
JCN
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan RAD . Bandung,
Alfabeta.