Anda di halaman 1dari 12

GLOBALISASI,PERTAHANAN DAN KEAMANAN

                              GLOBALISASI,PERTAHANAN DAN KEAMANAN

A.Pengertian Globalisasi

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,
kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat
dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain-lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam
globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak
dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi
nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.

B.Ciri-ciri Adanya Fenomena Globalisasi

Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi didunia


diantaranya sebagai berikut.

a.Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turis memungkinkan kita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

b.Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan dan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multi internasional, dominasi organisasi semacam World Trade Organization.

c.Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olahraga international). Saat ini, kita dapat mengkonsumsi
dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang meintas beraneka
ragam budaya, misalnya dalam bidang fasion, literatur, dan makanan.

d.Meningkatkan masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis


multinasional, inflasi regional, dan lain-lain.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:

a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;

b. lembaga keagamaan;

c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;

d. wisata mancanegara;

e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;

f. lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan

g. lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.

C.Dampak Globalisasi

1)Terhadap Nilai-nilai Nasionalisme

a)Dampak Positif

Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan


adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis
tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat.
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan
devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa
yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin
dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

b)Dampak Negatif

Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat


membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah
dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.

Bidang pertahanan dan keamanan

Globalisasi yang menyajikan informasi yang cepat dan akurat , juga membawa
pengaruh bagi aspek pertahanan dan keamanan bangsa dan negara Indonesia .
Dampak positif globalisasi dalam aspek pertahanan dan keamanan dapat dilihat
dengan adanya hubungan kerjasama antar bangsa, khususnya bidang pertahanan dan
keamanan baik kerjasama bilateral, regional. maupun internasional. Kerjasama memperkuat
keamanan dan pertahanan wilayah regional, misalnya kerjasamam dengan negra-negara
ASEAN dalam bidang kemiliteran, latihan perang bersama, pemberantasan jaringan narkoba,
perjanjian ekstradisi, jaringan teroris dan semua kegiatan yang dianggap membahayakan
negara. Misalnya saja dengan cara saling tukar informasi mengenai adanya ancaman dan
gangguan keamanan akan lebih cepat diketahui sehinnga dapat diantisipasi lebih dini secara
bersama-sama sebelum meluas dan mempunyai kekauatan yang besar.
          
Menguatnya supremasi hokum, demokratisasi dan tuntutan dilaksanakannya HAM.
 Menguatnya regulasi hokum dan pembuatan peraturan perundang-undangan untuk
kepentingan rakyat.Aparat hukum dituntut lebih professional, transparan dan
akuntabel.Embargo persenjataan militer. Suatu negara yang memiliki tingkat persenjataan
militer yang canggih, akan dengan mudah membatasi bahkan melarang penjualan
persenjataannya kesuatu negara yang kebijakan politiknya bertentangan dengan kebijakan
politik mereka.Timbulnya kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan. Beberapa negara
khususnya yang memiliki letak geografis yang berdekatan, terutama yang berada dalam satu
kawasan, akan berupaya untuk menjaga stabilitas pertahanan diantara negara-negara tersebut,
hal ini dapat diwujudkan dengan kerja sama dibidang militer. Wujud konretnya, melalui
tukar-menukar persenjataan militer maupun latihan perang bersama.
        
adanya upaya setiap negara mempertahankan kedaulatan negara melalui pembuatan
sistem persenjataan maupun pemberdayaan rakyat dan tentaranya. Globalisasi bidang hankam
pernah dirasakan masyarakat dunia, yaitu dibentuknya pakta pertahanan NATO, SEATO,
WARSAWA, dsb. Bidang hankam Indonesia selain memperkuat berbagai sistem
persenjataan di darat, udara, dan laut juga melakukan upaya keamanan rakyat semesta dan
kedaulatan nasional. Negara Indonesia dalam partisipasi menjaga keamanan internasional,
pernah mengirim Pasukan Garuda ke beberapa negara atas mandat Dewan Keamanan PBB.
Beberapa segi negatif pengaruh globalisasi terhadap keamanan dan pertahanan negara , antara
lain munculnya reaksi – reaksi keras dari sebagian rakyat Indonesia terhadap peristiwa atau
tragedi yang terjadi di suatu negara yang dianggap melanggar hak asassi manusia .
Ancaman disintegrasi bangsa karena adanya pengaruh dan dukungan dari negara lain, juga
perlu diwasapadai.
Mengenai dampak negatif yang lain di bidang ini, globalisasi menjadikan kemajuan
teknologi juga juga digunakan oleh jaringan penjahat internasional untuk beroperasi di
berbagai negara. Penjahat-penjahat dari dalam negeri yaitu warga Negara Indonesia yang
melakukan tindak pidana misalnya saja korupsi, makar terhadap pemerintahan negara,
membunuh dan sebagainya, mudah melarikan diri ke Negara lain dan menetap di sana bahkan
para penjahat politik dapat memperoleh suaka politik. Hal ini sangat merugikan bagi bangsa
Indonesia.

Penguasaan suatu kepulauan negara oleh negara lain. Akibat semakin tidak terlihatnya
batas suatu negara dengan negara lain, maka suatu negara akan dengan mudah menguasai
bagian negara lain, apalagi jika negara yang bersangkutan tidak memiliki pertahanan dan
keamanan yang tangguh.
                

Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang pertahanan keamanan


Isu yang dihembuskan oleh negara-negara dunia pertama (amerika serikat dan sekutunya)
sekaran dibidang ini adalah terorisme global.
Sementara pengertian terorisme ini sampai sekarang belum ada kesamaan pandangan antar
negara satu dengan lainnya didunia. Oleh karena itu lantas ditafsirkan menurut negara berikut
kepentingannya masing-masing.

Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di dalam pengaruh globalisasi di bidang ekonomi banyak organisasi- organisasi


international yang bermunculan untuk mengatu ekonomi internasional dan menguasai
perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh dunia ini. Kebudayaan merupakan suatu identitas
dari sebuah Negara. Kebudayaan merupakansebuah hasildari karya, cipta, danrasa,
untukmenciptakanhasil karya ini membutuhkan beberapa proses, dan mencakup ruang dan
waktu. Kebudayaan tercipta melalui proses dari beberapa kebiasaan-kebiasaan tertentu yang
nantinya akan terjadi turun-temurun. Berbicara mengenai kebudayaan,kebudayaan ini tidak
bisa terlepas dari masyarakat, karena masyarakat menjadi objek dari adanya kebudayaan.
Sehingga ketahanan suatu Budaya Bangsa itu bergantung pada objeknya yaitu masyarakat itu
sendiri yang menentukan. Kebudayaan lokal seperti kesenian, bahasa, adapt istiadat tiap-tiap
daerah yang berbeda- beda merupakan suatu pemicu untuk memperkokoh kebudayaan
bangsa. Karena dewasa ini kebudayaan Bangsa Indonesia seakan goyah dan kurang terjaga,
sehingga beberapa dari kebudayaan bangsa diklaim menjadi milik Negara lain. Dengan
adanya hal ini, kesadaranakanmempertahankankebudayaanbaru terpikir oleh bangsa. Hal ini
membuktikan bahwa ketahanan suatu Budaya Bangsa ada ditangan bangsa itu sendiri.

2. Rumusan Masalah

1. Apa PengertianGlobalisasidanPertahananKeamananNasional RI?

2. Bagaimana Aspek-aspekyang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional Terhadap


Globalisasi RI?

3. Apa saja Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi ?

4. Bagaimana Faktor-faktor TerjadinyaGlobalisasi?

5. BagaimanaDampakGlobalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI ?

6. Apa saja Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI ?

3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui PengertianGlobalisasi danPertahananKeamanan NasionalRI

2. MenyebutkanAspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan KeamananNasionalRI


Terhadap Globalisasi

3. MenyebutkanCiri-ciriadanya Fenomena Globalisasi

4. MenjelaskanFaktor-faktor Terjadinya Globalisasi

5. MenjelaskanDampakGlobalisasi TerhadapPertahananKeamanan RI

6. MenjelaskanTantanganGlobalisasiTerhadap Pertahanan KeamananNasionalRI

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Globalisasi dan PertahananKeamanan Nasional RI

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan


keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas- batas suatu negara menjadi biasa.

Globalisasi memang memiliki sifat mengancam yang menakutkan. Dua kali perang
dunia pada abad lalu dipicu oleh persaingan global untuk memperebutkan sumber daya
ekonomi. Contoh paling mutakhir: pendudukan Amerika Serikat atas Irak yang telah
berlangsung 4 tahun juga menunjukkan hal yang sama meskipun dibungkus dengan berbagai
argumen. Pengaruh asing dapat dianalogikansebagai virusyang menakutkan, namun selama
ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuh cukup kuat, virus tersebut seharusnya
tidak menjadi kekuatan yang mengancam.

Polemik dan retorika tidakmembantu menciptakandaya saing yang diperlukanuntuk


terwujudnya Kebangkitan Nasional. Ketahanannasionaladalah suatu kondisi dinamissuatu
bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi segala ancaman, gangguan,
hambatandantantangan,baikdari luar negeri maupundalam negeri, yang langsung maupun
tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan dalam mengejartujuan nasional Indonesia (Suradinata,

Beberapa bentuk ancaman tersebut menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka
karma) meliputi:
1. Ancaman di Dalam Negeri Internal kebangsaan, ancaman dalam negeri menjadi tantangan
tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia
dalam berbagai kondisi ancaman yang berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa
pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa pun namanya yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat Indonesia.

2. Ancaman dari luar Dalam bentukfisiknya, ancamanseperti ini dapat kita jumpai dalam
beberapa istilah di bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi
dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialismeserta invasi dari darat,
udaradanlaut oleh musuh dari luar negri. Namun, dalam bentuknon-fisiknya ancamanseperti
ini jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa berwujusd perang pemikiran,
propaganda global, pelemehan sistem – sistem kehidupan yang
bersentuhandengansensitifitasagama, ras, budaya, dll. Hal ini jika
tidakdisadaridandibiarkanberlarut –larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai
dsari kemerosotanfinansial, hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban
tersebut untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja.

2. Aspek-aspek yang MempengaruhiPertahanan Keamanan Nasional RI Terhadap Globalisasi

Saat ini, bangsa Indonesia masih berada dalam perkembangan ekonomi yang sampai
sekarang belum pulih dari krisis. Dan negara ini akan goyah lagi apabila dihantam oleh
globalisasi jika kemampuan, produktivitasmasyarakattidakditingkatkansesuai dengan
kemampuan bangsa lain, sehingga bisa bersaing di dalam pasar globalisasi. Sebagai upaya
untuk mengatasi tantangan masa depan bangsa ini maka kita sebagai bangsa yang besar
memerlukan pemimpin yang memiliki wawasan ketahanan yang luas. Karena era globaslisai
akan mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Aspek pertama, sosial-politikyang juga akanterpengaruh globalisasi. Keadaan sosial


politik bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa merubah
paham dan asas yang sudah dianut. Ini akan melemahkan Ketahanan Nasional Indonesia dan
menurukan wibawa bangsa di mata bangsa lain.

Aspek kedua, dalam kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung
juga dengan globalisasi. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah hasil
pemilu presiden 2004 untuk dapat mengatasinya.

Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah maka globalisasi akan


memperlemah KetahananNasional. Pemerintahdiharuskan mengambil langkah dan
kebijakanuntuk mengaantisipasi gelombang globalisasi di masa mendatang.

3.Ciri-ciri adanya Fenomena Globalisasi


Beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi
didunia diantaranya sebagai berikut.

a. Perubahandalam konsep ruang danwaktu. Perkembanganbarang- barang seperti telepon


genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakanmassa semacamturismemungkinkankita
merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.

b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan dan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multi internasional, dominasi organisasisemacamWorld Trade Organization.

c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olahraga international). Saat ini, kita dapat mengkonsumsi
dan mengalami gagasandanpengalamanbaru mengenaihal-hal yang meintas beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fasion, literatur, dan makanan.

d. Meningkatkanmasalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis


multinasional, inflasi regional, dan lain-lain. Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di
antaranya:

a. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;

b. Lembaga keagamaan;

c. Indutri internasional dan lembaga perdagangan;

d. Wisata mancanegara;

e. Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;

f. Lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan

g. Lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.

4. Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi

1) Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi- inovasi baru di dalam
teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.

2) Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK.

3) Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupanberusaha dari


bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara. Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak
asasi manusai serta kewajibanmanusiadi dalam kehidupanbersama, dansejalandengan itu
semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi. (H.A.R. Tilaar, 1997).

5. Dampak Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI


Kekuatan globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu kepada 4
kekuatan global, yaitu dampak globalisasi terbagi 2 yaitu:

1. Dampak Positif

2. dampak negatif

1) Dampak Positif Globalisasi

a. Globalisasi Ekonomi Terbukanya pasar internasional, meningkatkankesempatankerja dan


meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

b. Globalisasi Sosial Budaya Dalam globalisasi sosialbudaya kita dapat meniru pola berpikir
yang baik seperti etos kerja yang tinggi dandisiplindanIptek dari bangsa lain yang sudah maju
untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

2) Dampak Negatif Globalisasi

a. Ideologi Bangsa Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa


liberalismedapat membawakemajuandankemakmuran. Sehingga tidak menutup
kemungkinanberubaharah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika haltesebut
terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

b. Aspek Ekonomi Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta
terhadap produkdalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalismemasyarakatkita terhadap bangsa Indonesia.

6.Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa RI

Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan “way of life” bangsa Indonesia saat ini
menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila, tetapi justru
nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. Mungkin
hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena
terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa Pancasila sudah tidak bermakna lagi.
Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya
antara lain :

1. Terjadinya kemerosotan (dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup
bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda.

2. Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik konsumtif dan cenderung melahirkansifat


ketamakanatau keserakahan, serta mengarah pada sifat dan sikap individualistik.

3. Timbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan


kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan.
4. Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang berujung
bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya
cenderung anarkhis.

5. Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan


sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat.

6. Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit
karena telah membudaya.

Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-gagasan besar sebagai jawaban atas
tantangan globalisasi. Indonesia merupakan negara pertama yang memproklamasikan
kemerdekaannya setelah Perang Dunia kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya
GerakanNon Blok pada masa perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem
bagi hasil dalam industri minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang
dianggap sebagai bentuk kolonialisme baru. Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam
implementasi gagasan- gagasan besar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat
dalam melakukanperencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan
kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Dengan kata lain konsepsi ketahanan
nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat

1. 8. digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan


mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuranyang
adildanmerata, rohaniah danjasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan
bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari
dalam. 7. Tantangan Globalisasi Terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI 1.
Konsepsi Ketahanan Nasional. Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh. 2. Ekonomi
kerakyatanharusmenghindarisistem monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya system
ekonomi yang bebas dan tidak di monopoli oleh pihak-pihak tertentu. 3. Kehidupan
sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dansejahtera dalam
kehidupanyang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi
budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. 8. Aspek-aspek dalam
Pertahanan Keamanan Nasional RI dalam Mengatasi Globalisasi 1. Aspek-aspek yang
dikedepankan dalam ketahanan nasional dalam ini meliputi: a. Kemampuan dan
kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival, identitas dan
integritas bangsa dan negara), b. kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan
kehidupan bernegara dan berbangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
c. Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang
bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkanPancasila dan Undang
Undang Dasar 1945. Wawasannusantarajuga merupakan sumber utama dan landasan
yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara
dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasinya untuk tetap
memberikan kontribusi konstruktif bagi Indonesia. Sifat- sifat tersebut antara lain
tercermin dari beberapa hal di bawah ini, antara lain:
2. 9. a. Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan
kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip
tidakmudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian
bangsa. b. Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat
meningkat ataupunmenurunbergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara,
serta kondisi lingkungan strategisnya. c. Manunggal, artinya ketahanan nasional
memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang
seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara d. Wibawa, artinyaketahanannasionalsebagai
hasilpandangan yang bersifat manunggaldapat mewujudkankewibawaan nasional
yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu
negara. e. Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan
kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling
menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa. 2.
Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus Dipertahankan Sesungguhnya nilai-nilai
nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari sosio-kulturalbangsa
danbumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia luar dalam era
globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah. Seperti halnya nilai-nilai Pancasila
sebagai esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki
nilai-nilai mendasar dan sebagai “way of life” bangsa Indonesia, serta sebagai dasar
Negara Republik Indonesia akan tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini
mengalami pasang surut dan mungkinsedikit “memudar” sifatnya tentu sementara.
Esensi kedua adalah UUD’ 45 sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia, akantetap menjadi kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan
bahwa untuk menata negara dan masyarakat diperlukan berbagai undang-undang dan
peraturan yang tentunya harus bersumber pada Undang-Undang Dasar ini. Faham
kebangsaan kita menyadari dengan sepenuhnya, bahwa semua tata kehidupan bangsa,
harus telah tertuang dan teratur didalampasal-pasalUndang-Undang Dasar tersebut.
Hal ini sekaligusmerupakankomitmenkita bersama dalam mendirikan Negara
Republik Indonesia. Esensi ketiga adalah Rasa cinta tanah air danrela berkorban.
Sebagai bangsa yang merdeka karena perjuangan melawan penjajah dan telah
mengorbankan jiwa raga beribu-ribu pahlawan bangsa, maka rasa
3.  10. kebangsaankita harusdilandasi oleh tekad dan semangat terusberupaya
mencintai tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya
sepanjangmasa. Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh
dan akan rela berkorban pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. Sekalipun “hujan
emas” di negeri orang tentu tidak seindah hidup di negeri sendiri, walaupun serba
menghadapi kesulitan dan kemiskinan. Esensi keempat adalah rasa persatuan dan
kesatuan bangsa didalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini yang
sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi disintegrasi. Pengaruh globalisasi
sangat besar, eforia-reformasi, telah membuat bangsa Indonesia hampir-hampir
kehilangan arah dan tujuan. Ide sparatisme dan upaya-upaya memisahkan diri dari
NKRI oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah. Kalau ide
tersebut dibiarkan berkembang maka Negara Kesatuan Republik Indonesia
mengalami ancamanyang serius. Sudah tentu hal tersebut mengingkari akar nilai- nilai
persatuan dan kesatuan, yang telah dirintis oleh para pendahulu Republik ini. Esensi
kelima tentang wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati
sepenuhnya oleh warga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap
dan pola tindak yang sarwa Nusantara, merangkul semua kepentingan dan
mengarahkan pada cita-citadantujuan pembangunan Nasional. Yang keenam adalah
disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju dan mandiri harus memiliki disiplin
nasional yang tinggi. Nasionalisme berakar pula pada budaya disiplin bangsa tersebut.
Justru antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi mata uang yang
saling berpengaruh. Makna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada disiplin
para penyelenggara Negara, tertib danlancarnya pelayananmasyarakat, serta dalam
berbagai kehidupan sehari-hari. 3. Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap
Nilai Nasionalisme Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif
globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu : 1. Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. 3.
Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 4.
Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
4.  11. 5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi,
sosial budaya bangsa. 9. Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bangsa Indonesia
Dari aspek ideologi, Pancasila yang merupakan “way of life” bangsa Indonesia saat
ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang Pancasila,
tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan
diamalkan. Mungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa
lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bahwa
Pancasila sudah tidak bermakna lagi. Distorsi pemahaman dan implementasi yang
terjadi saat ini, dapat kita amati fenomenanya antara lain : o Terjadinya kemerosotan
(dekadensi) moral, watak, mental dan perilaku/ etika hidup bermasyarakat dan
berbangsa terutama pada generasi muda. o Gaya hidup yang Hedonistik, materialistik
konsumtif dan cenderung melahirkansifat ketamakanatau keserakahan, serta
mengarah pada sifat dan sikap individualistik. o Timbulnya gejala politik yang
berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit
ditegakkan. o Persepsi yang dangkal, wawasan yang sempit, beda pendapat yang
berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada
akhirnya cenderung anarkhis. o Birokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan
berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat.
Pemberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit
karena telah membudaya. Indonesia beberapa kali pernah menelurkan gagasan-
gagasan besar sebagai jawaban atas tantangan globalisasi. Indonesia merupakan
negara pertama yang memproklamasikan kemerdekaannya setelah Perang Dunia
kedua berakhir dan merupakan penggagas berdirinya GerakanNon Blok pada masa
perang dingin. Indonesia juga merupakan penggagas sistem bagi hasil dalam industri
minyak dan gas sebagai alternatif terhadap sistem konsesi yang dianggap sebagai
bentuk kolonialisme baru. Kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam implementasi
gagasan-gagasanbesar tersebut seharusnya dapat menjadi pemacu semangat dalam
melakukan perencanaan strategi dan konsolidasi yang lebih baik dalam peningkatan
kemampuan untuk menghadapi tantangan globalisasi.
5.  12. Dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk
meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan
dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuranyang
adildanmerata, rohaniah danjasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan
bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari
dalam. 10. Tantangan Globalisasi terhadap Pertahanan Keamanan Nasional RI 1.
Konsepsi Ketahanan Nasional. Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh. 2. Ekonomi kerakyatan harus
menghindari system monopoli ekonomi. Sehingga terciptanya sistem ekonomi yang
bebas dan tidak di monopoli oleh pihak-pihak tertentu. 3. Kehidupan sosial budaya
bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dansejahtera dalam kehidupanyang
serba selaras, serasi. BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan Nasionalisme bangsa
Indonesia belum memudar, sekalipun saat ini didera oleh pengaruh globalisasi dan
liberalisasi serta proses demokratisasi. Tantangan baru ini harus dihadapi dengan
serius dan optimisme, bilamana tidak di pupuk kembali dan tidak mendapat dorongan
semangat baru oleh para pemimpin bangsa ini, maka tidak mustahil faham tentang
kebangsaan ini akan tersapu oleh peradaban baru yang sangat bertentangan dengan
nilai-nilai luhur sosio-kultural bangsa kita. Adapunkesimpulanyang dapat kita
ambildari pembahasan ini antara lain adalah: 1. Pengembangan illmu pengetahuan
dan teknologi dalam ilmu komunikasi dapat meningkatkan ketahanan nasional, yang
dengan adanya komunikasi semua informasi yang ada diseluruh nasional agar
6.  13. dapat menciptakankeharmonisandankeselarasandalam berbangsa dan
bernegara. 2. Dalam era globalisasi ini dalam pengembanganilmu pengetahuan dan
teknologi juga dapat menyebabkan persoalan-persoalan mendasar yaitu “apakah kita
bisa menyaring informasi yang kita terima dari seluruh dunia”. 3. Globalisasi,
keterbukaandanketahanan informasi dapat menguji ketahanan nasional kita dalam
upaya tetap mempertahankan jati diri dan kepribadian bangsa

Anda mungkin juga menyukai