Dampak pada
No Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Penyebab Capaian Tujuan
1 2 3 4 5
SATUAN P
1 SERTIFIKAT WBK TAHAP PRE-SELF
ASSESMENT TINGKAT KEMENKES
Tidak terlaksana sesuai jadwal
SATUAN Melibatkan banyak Unit keterlambatan
PEMERIKSAAN Kerja dan Sumber Daya pencapaian sertifikat
INTERNAL WBK
K
2 PROSENTASI PENYELESAIAN LHP PKPT ( 4
LHP)/TAHUN
Data diterima tidak lengkap dan tidak
tepat waktu
kurangnya pemahaman laporan pemeriksaan
user ttg perlunya data jadi terlambat
S I
I
audit
3 REVIEW LAPORAN KEUANGAN
waktu pelaksanaan R
Reviu LK terlambat
terlalu singkat
R
A
Surat Pernyataan riviu
di TTD sebelum di riviu
F T
A
1. Waktu pelaksanaan
1 Pelaksanaan tindak lanjut Temuan Audit Komite Medik
Medis / Klinis tidak selesai
D Audit Medis / Klinis
melebihi waktu yang
Implementasi fungsi
manajemen klinis dalam
H
direncanakan rangka penerapan tata
2. Kesibukan dalam kelola klinis yang baik di
memberikan pelayanan RS tidak dapat
O pasien dievaluasi
T Upaya perbaikan
2
N
Pelaksanaan tindak lanjut Temuan Audit Komite Medik
Kematian tidak selesai
1. Waktu pelaksanaan pelayanan dalam upaya
Audit Kematian melebihi meminimalisir kematian
O
waktu yang direncanakan pasien di RS tidak
2. Kesibukan efektif
C
dalam memberikan
pelayanan pasien
N
O
C Kesibukan dalam Masalah kasus kematian
Tidak terlaksananya pembahasan kasus
3 Komite Medik memberikan pelayanan pasien tidak dapat
kematian pasien dan kegiatan RS ditindaklanjuti
3 Hasil survey budaya keselamatan pasien Komite Mutu Tidak adanya prosedur Program patient safety
tidak di tindak lanjuti pemantauan tindak tidak tercapai
lanjut hasil rekomendasi
4 Sistem IT terganggu dalam e MR Komite Mutu Server tidak stabil dan Klaim pasien tertunda
Virus Komputer
K
1 Pembiayaan tindakan Bedah Kanker Komite Farmasi dan Obat dan alat kesehatan Kerugian Rumah Sakit
Payudara tinggi dari paket INA CBG's Terapi (KFT) yang digunakan tidak
sesuai dengan paket INA
CBG's
2 Ketidakpatuhan penulisan resep terhadap Komite Farmasi dan Penulisan resep di luar Penggunaan obat di
Formularium Obat (FO) Rumah Sakit (RS) Terapi (KFT) FO RS luar paket INA CBG's
1 Tidak terlaksananya kegiatan kebersihan KOMITE PPI Kesadaran akan kejadian infeksi dan
tangan pentingnya kebersihan pola kuman akibat
tangan pada petugas kontak meningkat
kurang
2 Tingginya penggunaan antibiotika TIM PPRA Tidak adanya pedoman 1.Tingkat
golongan 3 dan 4 dan kebijakan yang ketidakefektifan AB
mengatur pemakaian sangat tinggi
antimikroba 2. Unit cost untuk
pengadaan AB
meningkat
3.Tingginya angka
kejadian Methicillin
Resistent
Staphilococcius (MRS)
pada pasien yang
dirawat inap
berdasarkan kultur
3 Tingginya angka kejadian plebitis Komite PPI 1. Kondisi pembuluh 1 Angka kejadian
darah vena pasien yang plebitis melebihi
mendapatkan standar indikator dari
kemoterapi mengalami BUK (5‰) 2.
perubahan elastisitas Grade plebitis
vena 2. Status terdeteksi sudah
nutrisi pasien yang buruk advance 3.
saat dirawat (PKU) Pmeberian TPN yang
3. Pemberian TPN yang seharusnya habis dalam
osmolaritas > 500 24 jam tidak dapat
mmmol (clinimx + terpenuhi, sehingga
ivelip)masih banyak banyak sisa TPN
diberikan melalui vena terbuang (ganti baru),
perifer tangan maupun bila dilanjut lebih dari
kaki yang seharusnya 24 jam pemberian,
melalui vena sentral pasien berisiko terjadi
5. Peneggunaan balutan diare 3.Unit cost
infus masih untuk pembelian alkes,
menggunakan kassa cairan, obat meningkat
sehingga tidsak bisa
dilakuan pemantauan
harian (daily review)
KOMITE KEPERAW
% Perawat yang mempunyai Surat
1 Penugasan Klinik (SPK)
keterbatasan waktu
perawat dan tidak
Perawat memiliki Surat
Persyaratan kredensial dan Ka.Sub.Kredensial terinformasi jadwal Penugasan klinik
Kredensial dan
rekredensial kurang rekredensial
Audit Mutu
Kurang lengkapnya dokumentasi dokumentasi
keperawatan yang berkesinambungan Ka.Sub Mutu Profesi
Ketidakpatuhan perawat keperawatan tidak
paien
mengisi dokumen tercapai
% Perawat yang memiliki etik dan disiplin
4 profesi yang di tindak lanjuti
Kurangnya supervisi perawat yang
memberi asuhan keperawatan inkonsistensi pelaksanaa Penegakkan etik dan
Ka.Sub.Etik dan supervisi etik dan disiplin disiplin
Disiplin tidak tercapai
perawat
UNIT P
1 Masa kadaluarsa obat pendek, alkes tidak Unit Penerima Penerimaan Obat/Alkes Obat/alkes Rusak/tidak
berfungsi dengan baik dan spek tidak Barang (UPB) tidak sesuai dengan dapat digunakan
sesuai SPK/SPB/KONTRAK
2 Spek dan bentuk fisik bangunan tidak sesuai IPSRS Penerimaan Hasil Bentuk dan fungsi
Pekerjaan Bangunan Fisik bangunan tidak sesuai
tidak sesuai dengan dengan
SPK/KONTRAK gambar/disaigne
perencanaan
1 Jumlah monitoring dan Evaluasi Kepala Seksi Bidang Kurang nya kepedulian Evaluasi Penggunaan
Penggunaan Alat Medik Medik Instalasi terkait alat medik tidak
terlaksana dengan baik
2 Pelaksanaan Clinical Patway Kepla Seksi Kurangnya keperdulian Kurangnya capaian
Peningkatan Mutu dari DPJP dan tdk jelas indikator pengisian dan
siapa yang mengisi kepatuhan pelaksanaan
formulir CP
BIDA
1 Kesalahan dalam menghitung kebutuhan Bidang Keperawatan Kurang teliti/data dukung Jumlah tenaga tidak
tidak valid sesuai dengan
kebutuhan
2 Tidak ada tenaga yang dapat dimobilisasi Bidang Keperawatan Rasio perawat tidak Perawat overload dalam
memenuhi kebutuhan bekerja
3 Realisasi perekrutan tidak sesuai dengan Bagian SDM Pemenuhan persyaratan Sulit mencari tenaga
usulan penambahan SDM perawat administrasi kurang yang baru sehingga
(STR), kurangnya promosi Jumlah tenaga perawat
perekrutan, jumlah tidak memenuhi rasio
pelamar yang kurang, kebutuhan
adanya biaya utk test
kesehatan & psikotest
4 Adanya titipan dari internal (karyawan, Bidang Keperawatan Rekomendasi internal Kualitas tenaga tidak
manajemen) & SDM sebagai salah satu faktor sesuai harapan
untuk diterima
5 Adanya gratifikasi Bidang Keperawatan Adanya imbalan yang Kualitas tenaga tidak
& SDM dijanjikan sebagai jasa sesuai dengan standar
diterimanya sebagai yang ditetapkan
karyawan
6 Penilaian kelulusan tidak menyeluruh Bidang Keperawatan Karena adanya hasil yang Kualitas tenaga tidak
(hasil psikotest) & SDM bisa dipertimbangkan, sesuai dengan standar
yang dianggap valid yang ditetapkan
7 Jadual penyelenggara tidak tentu Bidang Keperawatan Penyelenggara tidak Tidak tercapainya
& SDM memberikan jadual yang pendidikan dan
jelas pelatihan berdasarkan
TNA serta evaluasinya
INSTA
Waktu Pelayanan tidak sesuai dengan IRJ 1. Kedatangan DPJP tidak Layanan terlambat
jadwal jam praktek sesuai jadwal yang sudah
ditetapkan
2. Rekam Medis belum
tersedia
1
INST
1 Tingginya cost untuk pengadaan alat satker Belum adanya ketidak sesuaian antara
monitoring dan tindak kebutuhan dan
lanjut terhadap pengadaan alat
pengadaan alat
3. Pelayanan pasien
Keterbatasan dana untuk terganggu
pengadaan spare part
yang dibutuhkan
Adanya keterlibatan
pihak ke 3 dalam proses
maintanance
3 Terhambatnya komunikasi dengan DPJP satker Kesulitan dalam Pelayanan pasien
menghubungi DPJP tertunda
INSTALASI RAWA
1 Tingginya cost untuk pengadaan alat satker Belum adanya ketidak sesuaian antara
monitoring dan tindak kebutuhan dan
lanjut terhadap pengadaan alat
pengadaan alat
3. Pelayanan pasien
Keterbatasan dana untuk terganggu
pengadaan spare part
yang dibutuhkan
Adanya keterlibatan
pihak ke 3 dalam proses
maintanance
Terhambatnya komunikasi dengan DPJP satker Kesulitan dalam Pelayanan pasien
3 menghubungi DPJP tertunda
INSTALAS
1 Prosedur pendaftaran awal Deteksi Dini
yang tidak efisien. kurang nya kepedulian kunjungan pasien
Admisi petugas terkait menurun
INSTA
1 KERUSAKAN ALAT RADIOTERAPI Instalasi pelayanan penyinaran
Radioterapi, Alat radioterapi terhambat
Manajemen RSKD mengalami kerusakan
yang tidak terduga akibat
human error
kadaluarsanya izin
operasional RS
perjanjian
pemeriksaanTLD-Badge
dengan pihak BATAN
yang waktunya tidak
matching dengan waktu
perizinan
kurang dipenuhinya
kebutuhan alat bantu
Hambatan kelancaran pelayanan atau BHP penunjang
3 radioterapi pelaksanaan radiasi
pencatatan kebutuhan karena keterbatasan
berdasarkan anggaran RS
perrencanaan, belum
dilakukan perhitungan
secara riil
INSTALAS
Ketidaktepatan waktu tindakan sesuai Managemen waktu
dengan perjanjian Prosedur
1 Tindakan tertunda atau
Diagnostik
tidak tepat waktu
INSTALA
Pelaksanaan program
Pasien komplain dalam pelaksanaan Kurangnya komunikasi pengembangan layanan
6 Instalasi Paliatif
penanganan luka kanker dan informasi luka tidak sesuai
dengan yang
diharapkan
Kurangnya keamanan
Banyaknya akses/pintu dan kenyamanan bagi
2 Identifikasi Pengunjung di Area Beresiko Bagian Umum masuk ke RS pasien, pengunjung dan
pegawai RS
BAGI
PENYUSUNAN PERENCANAAN BAG.PROGRAM
PROGRAM TEPAT WAKTU DAN SIMRS
Pengupload e planning usulan ke Belum lengkapnya data
Kemenkes tidak terlaksana sesuai jadual dukung yang dibutuhkan
1
Tidak
terinformasikannya
fasilitas dan pelayanan
Promosi melalui media elektronik dan Bagian Pelayanan Bagian Pelayanan ke luar rumah sakit
2 melalui media
cetak tidak optimal Pelanggan Pelanggan
elektronik dan cetak
Perjanjian kerjasama
Negosiasi dalam kerjasama pelayanan Bagian Pelayanan Bagian Pelayanan tidak terealisasi
3 kesehatan dan non kesehatan Pelanggan Pelanggan
INSTALA
I
PERSENTASE JUMLAH PORSI YANG DIDISTRIBUSIKAN KE PASIEN
a. Kecelakaan kerja INSTALASI GIZI ( IGZ)
Terjadi kecelakaan
Bekerja tidak sesuai SOP berulang
Sarana/ fasilitas
c. Karyawan outsorche tdk mendapat hak INSTALASI GIZI ( IGZ) Kurangnya Evaluasi Kinerja petugas dan
karyawan sesuai kontak kualitas pelayanan
d. Pengadaan bahan makanan tidak sesuai INSTALASI GIZI ( IGZ) Kurangnya Evaluasi Kualitas bahan makanan
dengan spesifikasi yang ditetapkan yang diterima
III
Komplain dari pasien terkait pelayanan INSTALASI GIZI ( IGZ) Pelayanan gizi tidak Mutu layanan gizi
gizi sesuai standar pasien rumah sakit
INSTAL
1 Tertusuk benda tajam karena prosedur IKL -K3 Belum semua karyawan Terjadi KTD dan KNC
dan APD dan pengguna memiliki berhubungan dengan
kesadaran dan tertusuk benda tajam.
pengetahuan dalam
tatacara membuang
limbah sesuai dengan
SPO
3 Penempatan sampah medis tidak pada IKL -K3 Kedisplinan pengguna 1. Pengelolaan
tempatnya dan karyawan RS yang limbah tidak sesuai
belum sesuai dalam peraturan
membuang limbah
2. Penimbangan
limbah yang tidak
cermat
3. Pencatatan dan
pelaporan yang tidak
sesuai
4. Terjadi
pencemaran
terhadap lingkungan
dan paparan
terhadap petugas
INSTALASI STERIL
I PENYEDIAAN MUTU LINEN BERSIH MELALUI CAPAIAN INDIKATOR MIKROBIOLOGI
1 Inkonsiistensi pelaksanaan General Unit Laundry Kurang terkoordinasikan Uji mikrobiologi dan
Cleaning ruang laundry (kebersihan dengan pihak terkait atau partikel terhadap
secara menyeluruh) tentang jadwal / waktu linen maupun
pelaksanaan GC peralatan serta ruangan
tidak memenuhi syarat
yang ditentukan dalam
peraturan yang berlaku
2 Kepatuhan kewaspadaan standar hanya Unit Laundry Kurang nyamannya suhu Risiko cross contaminasi
pada saat pemantauan & akreditasi (APD ruang laundry (suhu > petugas & linen , yang
- inkonsistensi) 30oC ) dapat berdampak pada
tingkat keselamatan &
kesehatan petugas
3 Terpaparnya petugas & lingkungan oleh Unit Laundry Kurangnya kepatuhan Terjadinya KTD
Chemicals Laundry (B3) penggunaan APD & terhadap petugas yang
Bahan Tidak Ramah dapat berdampak
Lingkungan cidera
4 Penggunaan Fasilitas transportasi linen Unit Laundry Kurangnya kepatuhan Terjadinya kontaminasi
kotor & bersih yang berlebihan (overload) pelaksana terhadap silang terhadap linen
ketentuan penggunaan bersih maupun linen
trolly kotor terhadap
lingkungan & petugas
1 Salah dalam membuat perhitungan biaya Instalasi Hukor Negosiasi antara PIC Pedoman yang dibuat
dalam kerjasama / KSO dengan mitra kerjasama kurang akuntabel
kurang kongkrit
2 Adanya pembelaan hukum perkara Instalasi Hukor komplain Pasien Tidak menjalani aktifitas
perdata / pidana yang melibatkan Pihak terhadap Kelalaian / / tindakan sesuai SPO
RSKD Kesalahan dalam
tindakan
3 Monev terhadap identifikasi tupoksi Instalasi Hukor Unit kerja / individu Pedoman monev belum
dengan pelaksanaan tugas dilapangan terkait yang tidak dipahami unit kerja
responsif / kooperatif secara menyeluruh
Perbedaan persepsi
antara petugas BPJS
dengan petugas
verifikator internal RSKD
(tim di SAMSAT). BPJS
menganggap seluruh
penyakit penyerta kanker
atau manifestasi dari
pengobatan kanker
menggunakan tarif RS
Pemerintah Tipe A (satu
2 level dibawah tarif RSKD)
Keterlambatan
penerimaan data dukung Tidak tepat waktu
Keterlambatan dalam penyusunan
1 Bagian VA dalam penyampaian
laporan Keuangan untuk pembuatan Laporan Keuangan
laporan keuangan
Kesalahan diketahui saat melakukan Pihak ketiga terlambat Hutang pada pihak ke
3 Bagian VA
verifikasi tukar faktur melakukan tukar faktur tiga yang besar
Ketidaksesuaian
Proses Surat Tagihan
1 Umur Piutang ( Collection Periode) dan kwitansi tagihan pembuatan surat
melampaui batas maksimal dibuat secara manual pengantar dan kuitansi
tagihan secara manual
Pembayaran Uang muka (deposit) biaya Keluarga tidak ada yang Indikator kinerja tidak
2 rawat pasien RI lambat Bagian menunggu diruangan tercapai
Perbendaharaan &
Mobilissi dana Belum tepatnya Kemungkinan adanya
% tingkat casch flow dibawah batas penjadwalan tidak terlaksananya
3 pembayaran dan
minimum permintaan
pecatatan penerimaan pembayaran
Perbendaharaan &
Mobilissi dana
BAGIAN PE
TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK Bagian Diklat
Penyelenggaraan Institusi
pelatihan tidak sesuai penyelenggaraan
Tidak ada perbaikan penyelenggaraan standar pelatihan tidak
1 pelatihan terakreeditasi
INS
IFRS
1 % Pemenuhan kebutuhan obat dan alkes
dalam pelayanan secara tepat waktu
Kekosongan obat Pelayanan tertunda
nasional
Obat/alkes tidak tersedia pada saat
dibutuhkan sehingga pelayanan tertunda
Pelayanan tertunda, waktu rawat Data SIMRS tidak akurat Pasien pergi ke RS lain
memanjang sehingga perencanaan sehingga pendapatan
tidak tepat RS berkurang
% Efisiensi pemakaian obat dan alkes IFRS Petugas kurang Biaya operasional RS
2 menyadari pentingnya besar
efisiensi
Penggunaan obat dan alkes meningkat Kurangnya pemantauan Menurunnya
tidak sesuai dengan peningkatan jumlah penggunaan BMHP di pendapatan RS
pasien pelayanan
Terjadi idle stock untuk produk tertentu Ada kerjasama antara Persediaan obat
dokter dengan industri menjadi banyak
farmasi
% Kecepatan Dispensing obat rawat jalan IFRS
4
Pasien komplain Petugas kurang disiplin Pasien komplain
Antrian panjang dan pasien menumpuk Sistem dan Alur Pelanggan turun dan
pelayanan perlu pendapatan RS turun
diperbaiki
SUPERVISO
1 Risiko rapat kordinasi tidak dihadiri lengkap Supervisor tehnis Banyaknya rapat diluar
oleh undangan terkait. Keperawatan rencana yang
dilaksanakan
bersamaan
2 Risiko Program yang disusun tidak Instalasi Rawat Terlalu banyak yang
tidak diterapkan secara konsisten Inap, ICU dan HCU harus dikerjakan Minitoring dan
tenaga kurang
evaluasi faktor
resiko terjadinya
luka tekan
terhambat
5 Risiko Rapat kordinasi tidak dapat Supervisor tehnis kesibukan, masing- Pelaksanaan
dilakukan Keperawatan masing sehingga sulit Supervisi Tehnis
mengatur jadwal. Keperawatan
menjadi tidak
konsistren
6 Resiko jadwal supervisi bentrok Supervisor tehnis Adanya tugas lain yang
dengan rapat atau tugas lain yang Keperawatan tidak terencana
tidak terjadwal
INSTALA
UNIT LAB
I Pencapaian TAT PA sesuai pedoman
PATOLOGI
mutu PA
ANATOMIK
UNIT
PEMULASARAAN
JENAZAH
UNIT LA
1 Kesalahan dalam menetapkan Harga PPK Informasi harga di HPS tidak tepat
Perkiraan Sendiri (HPS) pasaran tidak tersedia
2 Pengadaan barang atau jasa tidak sesuai ULP 1.Dokumen syarat Pengadaan barang yg
dengan yang diinginkan oleh user kelengkapan proses tidak efektif dan
(deliverable requirement) tidak terpenuhi tender tidak lengkap efisien
dan mendadak
2. Kesalahan dalam
pemilihan penyedia
yang ikut tender
6 Monitoring kontrak masih bersifat manual PPK Belum memiliki sistem Monev terhadap
untuk memonitoring kinerja penyedia tidak
kontrak opimal
L EVALUASI RISIKO
Y A
I N
S
ADA MASYARAKAT
A
Level Risiko
Pengendalian yang sudah Efektif/ Kurang
ada Efektif
I G Pengendalian yang
Harus ada (Mitigasi
T
Risiko)
M
24 &
buat skala prioritas efektif Memfolowup secara
kontinue
O
I K Time Table pemeriksaan efektif Meningkatkan Koordinasi
S 36 Auditee
I
R 36
SPO Reviu dan koordinasi pihak
terkait
kurang efektif pelaksanaan reviu secara
paralel dan simultan
KOMITE MEDIK
KOMITE MUTU
64 Belum ada Belum bisa di nilai 1. Membuat SPO
2. Melakukan sosialisasi SPO
3. Implementasi SPO
4. Monev SPO
KOMITE FARMASI
KOMITE PPI
1. Kepatuhan melakukan
kebersihan tangan masuk
dalam IKI petugas
6. Rekomendasi dari
manajemen untuk masuk ke
TIMJA dalam rangka edukasi
OMITE KEPERAWATAN
Melanjutkan program yang
48 Panduan dan SPO Kredensial efektif sudah ada dan monev
ditingkatkan
1. Panduan NSBL
48 2. Panduan Etik dan Disiplin kurang efektif 1. Penyusunan SPO untuk
Profesi perawat perawat baru yang masuk
RSKD harus mempunyai STR
60 SPKSPB/KONTRAK Efektif
BIDANG MEDIK
60 sosialisasi dan Rapat koordinasi kurang efektif Membuat SPO dan alur
Pelaporan
60 Melakukan Rapat Koordinasi kurang efektif Membuat SPO baru terkait
dan Sosialisasi pelaksanaannya
BIDANG KEPERAWATAN
Adanya penghitungan yang
standar dalam penghitungan Adanya standar
18 tenaga keperawatan secara Kurang efektif penghitungan secara elektrik
manual
tinggi 70
perizinan online merupakan
hal yang relatif baru, saat ini Identifikasi dokumen2
pihak RS menyediakan strategis yang diperlukan
dokumen yang dibutuhkan belum efektif dalam persyaratan perizinan
berdasarkan permintaan, sesuaidengan pengalaman
namun memerlukan waktu sebelumnya.
dalam pengurusan dokumen
tersebut.
tinggi 70
membuat daftar masa
pengumpulan dokumen kadaluarsa alat radioterapi
perizinan dalam satu folder efektif beserta alarm sign tanggal
kadaluarsa
peranan manajemen RS
sangat tinggi sertifikat izin operasional RS untuk memenuhi dokumen
90 sudah kadaluarsa sejak tahun belum efektif standar terkait izin
2012, dan baru diproses operasional RS
membuat perencanaan
kebutuhan dengan baik
instalasi Radioterapi
mengevaluasi permintaan dengan mementingkan
tinggi 70 kebutuhan alat bantu dan BHP efektif prinsip efisiensi dan
efektivitas penggunaan oleh
sesuai prinsip efisisiensi dan pihak user, Dan melakukan
utilisasi penghitungan kebutuhan
secara riil time.
1. SPO.
36 SPO, perjanjian tindakan kurang efektif
2, Formulir Permintaan
Prosedur
3. Mensosialisasikan SPO
36 belum ada 1. WBK
2. WBBM
-
60 belum ada -
Sosialisasi kepada petugas di
lapangan agar mempunyai
persepsi yang sama terhadap
kebijakan pemanfaatan SEP.
27 belum ada - Sosoalisasi layanan unggulan
Memonitor realisasi
pengadaan sarfas.
27 belum ada -
INSTALASI PALIATIF
BAGIAN UMUM
Proses pencatatan yang baik
Evaluasi dan monitoring
36 Efektif dalam proses penerimaan
petugas PIR barang
Pengembangan sistem
30 SOP Efektif naskah dinas berbasis
elektronik
Mengantisipasi permintaan
dari luar RS (KEMKES) Membuat beberapa
36 Efektif alternatif usulan untuk
kebutuhan RBA
Menyesuaikan kebutuhan
dengan dana yang tersedia Menyarankan kepada unit
24 Efektif kerja untuk membuat
prioritas usulan kebutuhan
45 Efektif
Mengusulkan kebutuhan
tenaga sesuai kompetensi yang
dibutuhkan Mengusulkan pelatihan
untuk petugas teknis dalam
30 Efektif rangka peningkatan
kemampuan / kompetensi
Menghubungi / mengunjungi
unit kerja Koordinasi dengan unit kerja
terkait sambil mengingatkan
30 Efektif kembali akan kewajibannya
untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
BAGIAN PELAYANAN PELANGGAN
1. Meningkatkan
pengawasan dalam
24 Pengawasan proses pemorsian efektif pemorsian makanan
2. Melakukan re-edukasi
terkait standar diit.
30 Koordinasi dengan pihak
terkait : Koordinasi dengan PPK dan
- Perusahaan Unit penerima hasil
- ILP efektif pekerjaan terkait
- PPK pengawasan terhadap hak2
- UPB pekerja outsorchr
Meningkatkan pengawasan
Monitoring dan evaluasi
27 efektif monitoring implementasi
implementasi ISO 22000 Standar ISO 22000
Pengawasan proses produksi
dan distribusi makanan Meningkatkan pengawasan
24 efektif proses produksi dan
distribusi makanan
3. Implementasi SPO
NSTALASI STERILISASI SENTRAL DAN LAUNDRY
24 SPO No, ISB/SPO.46 & SPO No. Efektif Menjadi IKI Koordinator
ISB/SPO.65 Laundry
HUKORMAS
SIMRS
SPO Disaster Recovery Plan, No Kurang Efektif Pemasangan perangkat
4 : TU.07.01/1/1285/2016 firewall dan antivirus
Prioritas pengerjaan
4 Pembagian beban kerja Efektif permintaan pengembangan
aplikasi
IPPJ
36 kurang efektif Koordinasi antar DPJP
dengan TIMJA
-
Mengirim surat ke NCC/P2JK
Pencetakan SEP di masing - Mengendalian sistem antrian
masing unit pelayanan pencetakan SEP dari SIMRS
9 efektif
VA
PMD
Pembuatan Surat Pengantar
Tagihan (SPT) dan kuitansi
tagihan dengan sistem single
Membuat format surat yang ditarik dan terintrgrasi
100 pengantar dan kuitasni secara Kurang efektif dengan SIMPLE
exel link
INSTALASI FARMASI
SPO pengadaan obat dan Alkes Efektif Sosialisasi dan evaluasi SPO
50
50
70
10 11 12
setiap bulan
setiap saat
terlaksana
setiap hari
Setiap bulan
setiap hari
September 20127
September 20127
Setiap Bulan terlaksana
setiap bulan
setiap rekruitmen
setiap rekruitmen pegawai pegawai
TW IV
petugas
Feb s/d Des. 2017 Setiap minggu administrasi
poliklinik
koordinator
Feb s/d Des. 2017 setiap bulan pelayanan IDD &
PKRS
Setiap saat
Dilakukan setiap saat Tidak maksimal
Sosialisasi/Rapat
Semester I 2017 Koordinasi
Terjalinnya kerjasama
Semester I 2017 pelayanan kesehatan dan
non kesehatan
terlaksana
Dilakukan setiap bulan
17-Apr-2017
Setiap saat Terlaksana
Agustus 2017
Minggu ke IV Agustus
2017
Agustus 2017 Minggu ke IV Agustus
2017
dilakukan minggu
Setiap Bulan terlaksana
pertama setiap bulan
Triwulan triwulan
1 Okt
26-Sep-17
dilakukan setiap
1 Oktober 2017 triwulan
26-Sep-17
dilakukan setiap
Setiap saat semester
26 Oktober 2017
setiap bulan
setiap bulan
1 Oktober 2017
terlaksana
terlaksana