Anda di halaman 1dari 63

TABEL EVALUASI R

UNIT ORGANISASI : KEMENTERIAN KESEHATAN RI


UNIT KERJA : RS.
KEGIATAN : PELAYANAN KESEHATAN
TUJUAN KEGIATAN : PELAYANAN KESEHATAN YANG BERKUALITAS
INDIKATOR CAPAIAN : TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK KEPADA MASYARAKAT

Dampak pada
No Pernyataan Risiko Pemilik Risiko Penyebab Capaian Tujuan

1 2 3 4 5
SATUAN P
1 SERTIFIKAT WBK TAHAP PRE-SELF
ASSESMENT TINGKAT KEMENKES
Tidak terlaksana sesuai jadwal
SATUAN Melibatkan banyak Unit keterlambatan
PEMERIKSAAN Kerja dan Sumber Daya pencapaian sertifikat
INTERNAL WBK

K
2 PROSENTASI PENYELESAIAN LHP PKPT ( 4
LHP)/TAHUN
Data diterima tidak lengkap dan tidak
tepat waktu
kurangnya pemahaman laporan pemeriksaan
user ttg perlunya data jadi terlambat
S I
I
audit
3 REVIEW LAPORAN KEUANGAN

waktu pelaksanaan R
Reviu LK terlambat
terlalu singkat
R
A
Surat Pernyataan riviu
di TTD sebelum di riviu

F T
A
1. Waktu pelaksanaan
1 Pelaksanaan tindak lanjut Temuan Audit Komite Medik
Medis / Klinis tidak selesai
D Audit Medis / Klinis
melebihi waktu yang
Implementasi fungsi
manajemen klinis dalam

H
direncanakan rangka penerapan tata
2. Kesibukan dalam kelola klinis yang baik di
memberikan pelayanan RS tidak dapat

O pasien dievaluasi

T Upaya perbaikan

2
N
Pelaksanaan tindak lanjut Temuan Audit Komite Medik
Kematian tidak selesai
1. Waktu pelaksanaan pelayanan dalam upaya
Audit Kematian melebihi meminimalisir kematian

O
waktu yang direncanakan pasien di RS tidak
2. Kesibukan efektif

C
dalam memberikan
pelayanan pasien
N
O
C Kesibukan dalam Masalah kasus kematian
Tidak terlaksananya pembahasan kasus
3 Komite Medik memberikan pelayanan pasien tidak dapat
kematian pasien dan kegiatan RS ditindaklanjuti

Tidak terlaksananya monev masalah


kasus kematian
Perjalanan penyakit dan
4 Komite Medik Kesibukan dalam penyebab kematian
memberikan pelayanan pasien tidak dapat
pasien dan kegiatan RS dievaluasi
K
1 Tidak dilakukan pemantauan tindak lanjut Komite Mutu Terjadi KTD dan KNC
terhadap laporan KTD dan KNC yang berulang

Tidak adanya prosedur


pemantauan tindak
lanjut hasil rekomendasi
2 Monev laporan indikator yang di Komite Mutu Keterbatasan SDM dan Kualitas layanan rendah
feedback kan tidak dilaksanakan satuan waktu
kerja

3 Hasil survey budaya keselamatan pasien Komite Mutu Tidak adanya prosedur Program patient safety
tidak di tindak lanjuti pemantauan tindak tidak tercapai
lanjut hasil rekomendasi

4 Sistem IT terganggu dalam e MR Komite Mutu Server tidak stabil dan Klaim pasien tertunda
Virus Komputer

K
1 Pembiayaan tindakan Bedah Kanker Komite Farmasi dan Obat dan alat kesehatan Kerugian Rumah Sakit
Payudara tinggi dari paket INA CBG's Terapi (KFT) yang digunakan tidak
sesuai dengan paket INA
CBG's

2 Ketidakpatuhan penulisan resep terhadap Komite Farmasi dan Penulisan resep di luar Penggunaan obat di
Formularium Obat (FO) Rumah Sakit (RS) Terapi (KFT) FO RS luar paket INA CBG's

Kerugian Rumah Sakit


3 Pemakaian alat kesehatan PKRT diluar Komite Farmasi dan Jenis pelayanan &
Standarisasi alat kesehatan RS dan e- Terapi (KFT) tindakan ada di RSKD Kerugian Rumah Sakit
Katalog diluar paket INA CBG's

1 Tidak terlaksananya kegiatan kebersihan KOMITE PPI Kesadaran akan kejadian infeksi dan
tangan pentingnya kebersihan pola kuman akibat
tangan pada petugas kontak meningkat
kurang
2 Tingginya penggunaan antibiotika TIM PPRA Tidak adanya pedoman 1.Tingkat
golongan 3 dan 4 dan kebijakan yang ketidakefektifan AB
mengatur pemakaian sangat tinggi
antimikroba 2. Unit cost untuk
pengadaan AB
meningkat
3.Tingginya angka
kejadian Methicillin
Resistent
Staphilococcius (MRS)
pada pasien yang
dirawat inap
berdasarkan kultur

3 Tingginya angka kejadian plebitis Komite PPI 1. Kondisi pembuluh 1 Angka kejadian
darah vena pasien yang plebitis melebihi
mendapatkan standar indikator dari
kemoterapi mengalami BUK (5‰) 2.
perubahan elastisitas Grade plebitis
vena 2. Status terdeteksi sudah
nutrisi pasien yang buruk advance 3.
saat dirawat (PKU) Pmeberian TPN yang
3. Pemberian TPN yang seharusnya habis dalam
osmolaritas > 500 24 jam tidak dapat
mmmol (clinimx + terpenuhi, sehingga
ivelip)masih banyak banyak sisa TPN
diberikan melalui vena terbuang (ganti baru),
perifer tangan maupun bila dilanjut lebih dari
kaki yang seharusnya 24 jam pemberian,
melalui vena sentral pasien berisiko terjadi
5. Peneggunaan balutan diare 3.Unit cost
infus masih untuk pembelian alkes,
menggunakan kassa cairan, obat meningkat
sehingga tidsak bisa
dilakuan pemantauan
harian (daily review)

KOMITE KEPERAW
% Perawat yang mempunyai Surat
1 Penugasan Klinik (SPK)
keterbatasan waktu
perawat dan tidak
Perawat memiliki Surat
Persyaratan kredensial dan Ka.Sub.Kredensial terinformasi jadwal Penugasan klinik
Kredensial dan
rekredensial kurang rekredensial

% Perawat yang tidak memiliki STR dan


2 SIK yang ditindak lanjuti

Perawat merasa tidak


Perawat tidak memberikan informasi Ka.Sub Etik dan Tidak memiliki STR dan
berdampak terhadap
terkait STR dan SIK Disiplin SIK
pekerjaannya

% Temuan audit keperawatan yang


3 ditindak lanjuti

Audit Mutu
Kurang lengkapnya dokumentasi dokumentasi
keperawatan yang berkesinambungan Ka.Sub Mutu Profesi
Ketidakpatuhan perawat keperawatan tidak
paien
mengisi dokumen tercapai
% Perawat yang memiliki etik dan disiplin
4 profesi yang di tindak lanjuti
Kurangnya supervisi perawat yang
memberi asuhan keperawatan inkonsistensi pelaksanaa Penegakkan etik dan
Ka.Sub.Etik dan supervisi etik dan disiplin disiplin
Disiplin tidak tercapai
perawat

5 % Peningkatan kompetensi perawat

Sistim mentoring belum Pencapaian


Belum maksimalnya peran mentoring kompetensi
untuk memantau kompetensi perawat Ka.Sub.Mutu sesuai level tidak
berjalan optimal
sesuai level tercapai

Belum teridentifikasinya kebutuhan Kebutuhan pelatihan


Peran FIG/ KSPF belum
kompetensi sesuai hasil kredensial/ Ka.Sub.Mutu tidak sesuai level
optimal
rekredensial kompetensi perawat

UNIT P
1 Masa kadaluarsa obat pendek, alkes tidak Unit Penerima Penerimaan Obat/Alkes Obat/alkes Rusak/tidak
berfungsi dengan baik dan spek tidak Barang (UPB) tidak sesuai dengan dapat digunakan
sesuai SPK/SPB/KONTRAK
2 Spek dan bentuk fisik bangunan tidak sesuai IPSRS Penerimaan Hasil Bentuk dan fungsi
Pekerjaan Bangunan Fisik bangunan tidak sesuai
tidak sesuai dengan dengan
SPK/KONTRAK gambar/disaigne
perencanaan

3 Unit Terkait Penerimaan tidak sesuai Pelayanan kepada


Terjadinya ketidaksesuaian barang dan waktu
dengan pasien terganggu
yang diterima dengan kontrak/lampiran
SPK/SPB/KONTRAK

1 Jumlah monitoring dan Evaluasi Kepala Seksi Bidang Kurang nya kepedulian Evaluasi Penggunaan
Penggunaan Alat Medik Medik Instalasi terkait alat medik tidak
terlaksana dengan baik
2 Pelaksanaan Clinical Patway Kepla Seksi Kurangnya keperdulian Kurangnya capaian
Peningkatan Mutu dari DPJP dan tdk jelas indikator pengisian dan
siapa yang mengisi kepatuhan pelaksanaan
formulir CP

BIDA
1 Kesalahan dalam menghitung kebutuhan Bidang Keperawatan Kurang teliti/data dukung Jumlah tenaga tidak
tidak valid sesuai dengan
kebutuhan

2 Tidak ada tenaga yang dapat dimobilisasi Bidang Keperawatan Rasio perawat tidak Perawat overload dalam
memenuhi kebutuhan bekerja

3 Realisasi perekrutan tidak sesuai dengan Bagian SDM Pemenuhan persyaratan Sulit mencari tenaga
usulan penambahan SDM perawat administrasi kurang yang baru sehingga
(STR), kurangnya promosi Jumlah tenaga perawat
perekrutan, jumlah tidak memenuhi rasio
pelamar yang kurang, kebutuhan
adanya biaya utk test
kesehatan & psikotest

4 Adanya titipan dari internal (karyawan, Bidang Keperawatan Rekomendasi internal Kualitas tenaga tidak
manajemen) & SDM sebagai salah satu faktor sesuai harapan
untuk diterima

5 Adanya gratifikasi Bidang Keperawatan Adanya imbalan yang Kualitas tenaga tidak
& SDM dijanjikan sebagai jasa sesuai dengan standar
diterimanya sebagai yang ditetapkan
karyawan
6 Penilaian kelulusan tidak menyeluruh Bidang Keperawatan Karena adanya hasil yang Kualitas tenaga tidak
(hasil psikotest) & SDM bisa dipertimbangkan, sesuai dengan standar
yang dianggap valid yang ditetapkan

7 Jadual penyelenggara tidak tentu Bidang Keperawatan Penyelenggara tidak Tidak tercapainya
& SDM memberikan jadual yang pendidikan dan
jelas pelatihan berdasarkan
TNA serta evaluasinya

INSTA
Waktu Pelayanan tidak sesuai dengan IRJ 1. Kedatangan DPJP tidak Layanan terlambat
jadwal jam praktek sesuai jadwal yang sudah
ditetapkan
2. Rekam Medis belum
tersedia
1

PERSENTASE PASIEN KANKER PAYUDARA


2 YANG DILAKUKAN
PEMANTAUAN/FOLLOW UP
Tidak tersedianya laporan pasien kanker IRJ 1. Alat komunikasi rusak Tidak ada laporan
payudara yang dilakukan 2. SIRS nya Error
pemantauan/follow up

INST
1 Tingginya cost untuk pengadaan alat satker Belum adanya ketidak sesuaian antara
monitoring dan tindak kebutuhan dan
lanjut terhadap pengadaan alat
pengadaan alat

2 Tidak tercapainya pelaksanaan satker Tidak tersosialisasinya 1. Pelaksanaan


maitanance alat jadwal maintance alat maintanance alat tidak
maksimal

Tidak konsisten 2. kualitas alat tidak


pelaksanaan maintance terkontrol
alat

3. Pelayanan pasien
Keterbatasan dana untuk terganggu
pengadaan spare part
yang dibutuhkan

Adanya keterlibatan
pihak ke 3 dalam proses
maintanance
3 Terhambatnya komunikasi dengan DPJP satker Kesulitan dalam Pelayanan pasien
menghubungi DPJP tertunda
INSTALASI RAWA
1 Tingginya cost untuk pengadaan alat satker Belum adanya ketidak sesuaian antara
monitoring dan tindak kebutuhan dan
lanjut terhadap pengadaan alat
pengadaan alat

Tidak tercapainya pelaksanaan satker Tidak tersosialisasinya 1. Pelaksanaan


2 maitanance alat jadwal maintance alat maintanance alat tidak
maksimal
Tidak konsisten 2. kualitas alat tidak
pelaksanaan maintance terkontrol
alat

3. Pelayanan pasien
Keterbatasan dana untuk terganggu
pengadaan spare part
yang dibutuhkan

Adanya keterlibatan
pihak ke 3 dalam proses
maintanance
Terhambatnya komunikasi dengan DPJP satker Kesulitan dalam Pelayanan pasien
3 menghubungi DPJP tertunda

INSTALAS
1 Prosedur pendaftaran awal Deteksi Dini
yang tidak efisien. kurang nya kepedulian kunjungan pasien
Admisi petugas terkait menurun

2 Pemeriksaan penunjang yang di order ke


Satker terkait sering tidak diterima oleh program SIRS yang sering kunjungan pasien
SIMRS
satker tersebut bermasalah menurun

3 Program Pre Cancer Clinic terkendala Kurangnya komitmen


IDK, IPA, IRD, IPK kunjungan pasien
bersama antar Satker
dan SMF terkait menurun
terakit.

INSTA
1 KERUSAKAN ALAT RADIOTERAPI Instalasi pelayanan penyinaran
Radioterapi, Alat radioterapi terhambat
Manajemen RSKD mengalami kerusakan
yang tidak terduga akibat
human error

mesin linac cepat rusak


Alat radioterapi
mengalami kerusakan
yang tidak terduga akibat
pemadaman listrik yang
mendadak oleh PLN
Keterlambatan proses memperpanjang waktu
perbaikan downtime

Petugas PPR belum


semua mampu
melakukan pengurusan
perizinan secara online

Belum adanya fasilitas


komputer khusus untuk
petugas PPR dalam
penyelesaian
pengurusan perijinan
serta jaringan internet
yang relatif lambat
sehingga mengalami
hambatan dalam
mengupload cepat.
Masalah terkait perizinan
operasional dan
penggunaan sumber
radioaktif alat
Radioterapi
Belum terpenuhinya
kelengkapan Dokumen
sesuai peraturan yang
berlaku

HAMBATAN PERIZINAN OPERASIONAL Instalasi


2 ALAT RADIOTERAPI DAN PERIZINAN Radioterapi,Manaje
PENGGUNAAN SUMBER RADIOAKTIF men RSKD
belum rapinya data
masa kadaluarsa
perizinan maupun
kalibrasi alat ukur yang
dimiliki RSKD

kadaluarsanya izin
operasional RS

alat uji neutron yang


Kebutuhan akan peran dimiliki instalasi lain
serta aktif manajemen RS belum dikalibrasi saat
dalam memenuhi dibutuhkan
kelengkapan dokumen
standar persyaratan
perizinan.
serta aktif manajemen RS
dalam memenuhi
kelengkapan dokumen
standar persyaratan
perizinan.

perjanjian
pemeriksaanTLD-Badge
dengan pihak BATAN
yang waktunya tidak
matching dengan waktu
perizinan

Instalasi kekurangtersediaan alat


Radioterapi,Manaje bantu atau BHP
men RSKD penunjang pelaksanaan
radiasi

kurang dipenuhinya
kebutuhan alat bantu
Hambatan kelancaran pelayanan atau BHP penunjang
3 radioterapi pelaksanaan radiasi
pencatatan kebutuhan karena keterbatasan
berdasarkan anggaran RS
perrencanaan, belum
dilakukan perhitungan
secara riil

4 Sarana dan prasarana yang tidak sesuai Bunker yang dibangun


dengan kebutuhan user tidak sesuai standard
Kurangnya keterlibatan
staf Radioterapi dalam
proses perencanaan
bunker

INSTALAS
Ketidaktepatan waktu tindakan sesuai Managemen waktu
dengan perjanjian Prosedur
1 Tindakan tertunda atau
Diagnostik
tidak tepat waktu

2 Pengadaan alat medik Prosedur Banyaknya vendor Mengarah ke satu merk


Diagnostik

INSTALA

Pemberlakuan tarif oleh


BPJS tidak sesuai dengan
Tidak tercapainya terget pertumbuhan Instalasi tarif rumah sakit khusus Menurunnya jumlah
1 pendapatan Rehabilitasi Medik kelas A, tetapi pendapatan
diberlakukan tarif rumah
sakit kelas A
Tidak tercapainya target layanan Instalasi Menurunya jumlah
2 unggulan Rehabilitasi Medik rujukan Menurunnya jumlah
pelayanan

tidak tersedianya alat


Tidak terealisasinya sarfas yang Instalasi Keterbatasan anggaran sesuai dengan standar
3 direncanakan. Rehabilitasi Medik pemerintah/RSKD, rumah sakit khusus
kelas A (RS. Kanker
"Dharmais"
IN
Pelayanan paliatif
Belum selesainya proses kurang optimal
Belum terlaksananya renovasi ruang pemilihan pengadaan
1 Instalasi Paliatif
pelayanan di Instalasi Paliatif barang / jasa atas paket
pekerjaan

Belum selesainya proses


Belum terealisasinya ruang rawat pemilihan pengadaan Kegiatan pelayanan
2 Instalasi Paliatif
cempaka (lt.5) untuk kegiatan hospis barang / jasa atas paket hospis pada pasien
pekerjaan paliatif tidak dapat
dilaksanakan

Adanya perubahan Program peningkatan


Tidak tersedia cukup anggaran untuk pelayanan Instalasi
3 Instalasi Paliatif dalam penyusunan
pengadaan alat kedokteran. Paliatif tidak dapat
anggaran (RBA)
berjalan sesuai yang
diharapkan.

Adanya perubahan Program peningkatan


Tidak tersedia cukup anggaran untuk pelayanan Instalasi
4 pengadaan alat kesehatan. Instalasi Paliatif dalam penyusunan
anggaran (RBA) Paliatif tidak dapat
berjalan sesuai yang
diharapkan.

Pasien komplain dalam pelaksanaan Kurangnya komunikasi Pemberian Layanan


5 Instalasi Paliatif Pain Intervention
penanganan nyeri dengan intervensi dan informasi
kurang optimal

Pelaksanaan program
Pasien komplain dalam pelaksanaan Kurangnya komunikasi pengembangan layanan
6 Instalasi Paliatif
penanganan luka kanker dan informasi luka tidak sesuai
dengan yang
diharapkan

Tidak terhimpunnya data Laporan BMN yang


1 Proses penghapusan BMN Bagian Umum BMN rusak berat tidak akurat dan kurang
digudang memadai

Kurangnya keamanan
Banyaknya akses/pintu dan kenyamanan bagi
2 Identifikasi Pengunjung di Area Beresiko Bagian Umum masuk ke RS pasien, pengunjung dan
pegawai RS

Belum tersedianya server Sulitnya akses


Pengembangan sistem naskah dinas u/ mendukung aplikasi
3 Bagian Umum pelaporan dan
berbasis elektronik naskah dinas berbasis
elektronik penelusuran dokumen

BAGI
PENYUSUNAN PERENCANAAN BAG.PROGRAM
PROGRAM TEPAT WAKTU DAN SIMRS
Pengupload e planning usulan ke Belum lengkapnya data
Kemenkes tidak terlaksana sesuai jadual dukung yang dibutuhkan
1

Usulan Anggaran dan belanja tidak sesuai Terjadinya


2 kebutuhan karena gagal upload ketidakstabilan jaringan
internet
Tidak semua program dapat terlaksana Adanya kebutuhan diluar
3 program yang harus Usulan atas rencana
dilaksanakan yang telah dibuat tidak
dapat terakomodir
Adanya kebijakan /
Ada titipan program dari Kemkes yang instruksi dari Kemkes
4
belum ada dalam police statemen

Usulan program dan anggaran tidak Adanya pembatasan


seluruhnya dapat terakomodir dana yang dapat
5 disetujui oleh kemkes

% WEBSITE RS DHARMAIS YANG


TERPELIHARA
DAN UPDATE
Perubahan kebutuhan akan informasi Kurangnya informasi atas
publik yang tidak dapat diakomodir pelaksanaan kegiatan di
segera RSKD

Keterbatasan SDM dan Kebutuhan atas


Kompetensi informasi publik blm
Keterbatasan kemampuan petugas dalam update
hal teknis pengembangan website
2 (kemampuan programmer) serta
kemampuan petugas mengenai materi
yang perlu diangkat kedalam website

Peningkatan kebutuhan akan penggunaan Pelaksanaan Upload


website yang belum diiringi peningkatan terkendala
sarana prasarana (quota, bandwith,
3 komputer)

% PELAPORAN SIRS DAN IKI/IKT


TEPAT WAKTU

Ketergantungan informasi dari beberapa Unit kerja tidak Penyampaian laporan


PIC dari unit-unit kerja lainnya menyampaikan tidak sesuai jadwal
laporannya tepat waktu
1
BAGIAN
Attitude petugas,
Pedoman dan SPO yang
Penanganan Komplain Yang Tidak Teratasi Bagian Pelayanan Bagian Pelayanan
1 dibuat kurang akuntabel
Pelanggan Pelanggan

Tidak
terinformasikannya
fasilitas dan pelayanan
Promosi melalui media elektronik dan Bagian Pelayanan Bagian Pelayanan ke luar rumah sakit
2 melalui media
cetak tidak optimal Pelanggan Pelanggan
elektronik dan cetak

Perjanjian kerjasama
Negosiasi dalam kerjasama pelayanan Bagian Pelayanan Bagian Pelayanan tidak terealisasi
3 kesehatan dan non kesehatan Pelanggan Pelanggan

INSTALA
I
PERSENTASE JUMLAH PORSI YANG DIDISTRIBUSIKAN KE PASIEN
a. Kecelakaan kerja INSTALASI GIZI ( IGZ)
Terjadi kecelakaan
Bekerja tidak sesuai SOP berulang

Sarana/ fasilitas

b. Kesalahan pemorsian yang tdk sesuai dg INSTALASI GIZI ( IGZ)


standar diit Pengetahuan dan Pasien tidak mendapat
ketrampilan tentang makan sesuai diitnya
standar diit

c. Karyawan outsorche tdk mendapat hak INSTALASI GIZI ( IGZ) Kurangnya Evaluasi Kinerja petugas dan
karyawan sesuai kontak kualitas pelayanan

d. Pengadaan bahan makanan tidak sesuai INSTALASI GIZI ( IGZ) Kurangnya Evaluasi Kualitas bahan makanan
dengan spesifikasi yang ditetapkan yang diterima

II AUDIT SURVAILANCE ISO 22000 INSTALASI GIZI ( IGZ)

INSTALASI GIZI ( IGZ)

Jumlah Temuan Mayor/ minor Food Saffety


TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN Inkonsistensi
implementasi standar ISO
22000

III
Komplain dari pasien terkait pelayanan INSTALASI GIZI ( IGZ) Pelayanan gizi tidak Mutu layanan gizi
gizi sesuai standar pasien rumah sakit

INSTAL
1 Tertusuk benda tajam karena prosedur IKL -K3 Belum semua karyawan Terjadi KTD dan KNC
dan APD dan pengguna memiliki berhubungan dengan
kesadaran dan tertusuk benda tajam.
pengetahuan dalam
tatacara membuang
limbah sesuai dengan
SPO

2 Kerusakan perlengkapan pemadam IKL -K3 Kurangnya pemantauan Ketidak-siapan fasilitas


kebakaran dan pemeliharaan pemadam kebakaran
fasilitas pemadam pada saat terjadi
kebakaran bencana kebakaran

3 Penempatan sampah medis tidak pada IKL -K3 Kedisplinan pengguna 1. Pengelolaan
tempatnya dan karyawan RS yang limbah tidak sesuai
belum sesuai dalam peraturan
membuang limbah

2. Penimbangan
limbah yang tidak
cermat

3. Pencatatan dan
pelaporan yang tidak
sesuai
4. Terjadi
pencemaran
terhadap lingkungan
dan paparan
terhadap petugas

INSTALASI STERIL
I PENYEDIAAN MUTU LINEN BERSIH MELALUI CAPAIAN INDIKATOR MIKROBIOLOGI

1 Inkonsiistensi pelaksanaan General Unit Laundry Kurang terkoordinasikan Uji mikrobiologi dan
Cleaning ruang laundry (kebersihan dengan pihak terkait atau partikel terhadap
secara menyeluruh) tentang jadwal / waktu linen maupun
pelaksanaan GC peralatan serta ruangan
tidak memenuhi syarat
yang ditentukan dalam
peraturan yang berlaku

2 Kepatuhan kewaspadaan standar hanya Unit Laundry Kurang nyamannya suhu Risiko cross contaminasi
pada saat pemantauan & akreditasi (APD ruang laundry (suhu > petugas & linen , yang
- inkonsistensi) 30oC ) dapat berdampak pada
tingkat keselamatan &
kesehatan petugas

3 Terpaparnya petugas & lingkungan oleh Unit Laundry Kurangnya kepatuhan Terjadinya KTD
Chemicals Laundry (B3) penggunaan APD & terhadap petugas yang
Bahan Tidak Ramah dapat berdampak
Lingkungan cidera

4 Penggunaan Fasilitas transportasi linen Unit Laundry Kurangnya kepatuhan Terjadinya kontaminasi
kotor & bersih yang berlebihan (overload) pelaksana terhadap silang terhadap linen
ketentuan penggunaan bersih maupun linen
trolly kotor terhadap
lingkungan & petugas

II PERSENTASE CUCI ULANG LINEN


1 Terpilihnya chemicals laundry yang tidak Unit Laundry Terpilihnya chemicals Tingginya tingkat
efektif & ramah lingkungan Laundry yang tidak pencucian ulang dan
melalui uji coba efektitias atau tidak terpenuhinya
standar linen bersih
sesuai ketentuan yang
berlaku serta
meningkatnya biaya
penggunaan chemicals
laundry

III PENYEDIAAN MUTU STERILISASI MELALUI CAPAIAN INDIKATOR MIKROBIOLOGI

1 Pelaksanaan pendokumentasian Unit Sterilisasi Belum adanya instrumen Dapat terlewatinya


pemantauan indikator tidak terintegrasi Sentral kontrol mutu sterilisasi standar proses sterilisasi
& mampu telusur secara terintegrasi & dapat tidak
memenuhi standar hasil
uji mikrobilogi

1 Salah dalam membuat perhitungan biaya Instalasi Hukor Negosiasi antara PIC Pedoman yang dibuat
dalam kerjasama / KSO dengan mitra kerjasama kurang akuntabel
kurang kongkrit

2 Adanya pembelaan hukum perkara Instalasi Hukor komplain Pasien Tidak menjalani aktifitas
perdata / pidana yang melibatkan Pihak terhadap Kelalaian / / tindakan sesuai SPO
RSKD Kesalahan dalam
tindakan

3 Monev terhadap identifikasi tupoksi Instalasi Hukor Unit kerja / individu Pedoman monev belum
dengan pelaksanaan tugas dilapangan terkait yang tidak dipahami unit kerja
responsif / kooperatif secara menyeluruh

Penyebaran virus melalui Terganggunya


1 Terkena virus Instalasi SIMRS pelayanan dan
jaringan pekerjaan rutin

Seluruh Unit Terkait Kurangnya monitoring Terjadi komplain dari


2 Kualitas data SIRS tidak akurat dan pengawasan dari
SIRS satuan kerja
satuan kerja
Banyaknya permintaan
3 Implementasi target Renstra IT ( Siloed pengembangan aplikasi Tidak tercapainya IKU
Instalasi SIMRS
Tahap Integrasi II) terhambat baik di dalam maupun di
luar SIRS
1 Risiko kelebihan unit cost dari paket Bagian Case mix IPPJ Terjadinya kejadian yang Biaya yang dikeluarkan
operasi penyakit yang telah ditentukan tidak diharapkan RS untuk obat dan
misalnya pasien pasca tindakan menjadi lebih
operasi mengalami tinggi
penurunan kondisi dan
membutuhkan
penanganan khusus

Risiko terjadinya keterlambatan Bagian Klaim IPPJ Potensi terjadinya


pembayaran klaim oleh BPJS sebagai penurunan pendapatan
penyelenggara JKN akibat berkas yang RS sebagai akibat
tidak lolos verifikasi penurunan tarif kelas RS

Perbedaan persepsi
antara petugas BPJS
dengan petugas
verifikator internal RSKD
(tim di SAMSAT). BPJS
menganggap seluruh
penyakit penyerta kanker
atau manifestasi dari
pengobatan kanker
menggunakan tarif RS
Pemerintah Tipe A (satu
2 level dibawah tarif RSKD)

3 Risiko penumpukan pasien pada saat Bagian Administasi Penumpukan pasien di


pencetakan SEP Pelayanan Pasien satu titik
IPPJ Waktu tunggu
pencetakan SEP pasien
menjadi lebih lama

Keterlambatan
penerimaan data dukung Tidak tepat waktu
Keterlambatan dalam penyusunan
1 Bagian VA dalam penyampaian
laporan Keuangan untuk pembuatan Laporan Keuangan
laporan keuangan

Kesalahan terjadi saat


Kesalahan terjadi saat tarif sudah tarif sudah Tarif tidak
2 Bagian VA
diimplementasikan diimplementasikan disosialisasikan

Kesalahan diketahui saat melakukan Pihak ketiga terlambat Hutang pada pihak ke
3 Bagian VA
verifikasi tukar faktur melakukan tukar faktur tiga yang besar

Ketidaksesuaian
Proses Surat Tagihan
1 Umur Piutang ( Collection Periode) dan kwitansi tagihan pembuatan surat
melampaui batas maksimal dibuat secara manual pengantar dan kuitansi
tagihan secara manual

Pembayaran Uang muka (deposit) biaya Keluarga tidak ada yang Indikator kinerja tidak
2 rawat pasien RI lambat Bagian menunggu diruangan tercapai
Perbendaharaan &
Mobilissi dana Belum tepatnya Kemungkinan adanya
% tingkat casch flow dibawah batas penjadwalan tidak terlaksananya
3 pembayaran dan
minimum permintaan
pecatatan penerimaan pembayaran
Perbendaharaan &
Mobilissi dana

% Pertumbuhan pendapatan jasa Tingkat investasi dana


4 Saldo kas yang rendah
perbankkan rendah

BAGIAN PE
TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK Bagian Diklat
Penyelenggaraan Institusi
pelatihan tidak sesuai penyelenggaraan
Tidak ada perbaikan penyelenggaraan standar pelatihan tidak
1 pelatihan terakreeditasi

Pelaksanaan Penetapan kembali


Penyelenggaraan RSKD sebagai RS
Tidak Terakreditasi A sebagai RS Pendidikan tidak Pendidkan 3 tahun yang
2 seluruhnya sesuai akan datang
Pendidikan (5 tahun)
standar

INS
IFRS
1 % Pemenuhan kebutuhan obat dan alkes
dalam pelayanan secara tepat waktu
Kekosongan obat Pelayanan tertunda
nasional
Obat/alkes tidak tersedia pada saat
dibutuhkan sehingga pelayanan tertunda
Pelayanan tertunda, waktu rawat Data SIMRS tidak akurat Pasien pergi ke RS lain
memanjang sehingga perencanaan sehingga pendapatan
tidak tepat RS berkurang

Pasien mengalami cedera karena tidak Fluktuasi pemakaian Pasien mengalami


tersedia obat obat/alkes perburukan penyakit
sehingga biaya
meningkat

Kelalaian petugas dalam Pendapatan RS dari


memantau persediaan obat berkurang

% Efisiensi pemakaian obat dan alkes IFRS Petugas kurang Biaya operasional RS
2 menyadari pentingnya besar
efisiensi
Penggunaan obat dan alkes meningkat Kurangnya pemantauan Menurunnya
tidak sesuai dengan peningkatan jumlah penggunaan BMHP di pendapatan RS
pasien pelayanan

Rasio Pendapatan dibandingkan Adanya petugas yang Kerugian bagi RS


pengeluaran kecil tidak jujur

% Ketepatan penggunaan obat sesuai IFRS


3
FORNAS
Obat tidak sesuai indikasi Keterbatasan indikasi
obat di FORNAS Biaya obat tidak
mencukupi paket INA
CBG's
Biaya obat meningkat Pasien kanker Biaya obat tidak dapat
mempunyai kebutuhan ditagih ke BPJS
pengobatan yang Kesehatan
berbeda dengan penyakit
lain

Terjadi idle stock untuk produk tertentu Ada kerjasama antara Persediaan obat
dokter dengan industri menjadi banyak
farmasi
% Kecepatan Dispensing obat rawat jalan IFRS
4
Pasien komplain Petugas kurang disiplin Pasien komplain

Antrian panjang dan pasien menumpuk Sistem dan Alur Pelanggan turun dan
pelayanan perlu pendapatan RS turun
diperbaiki

SUPERVISO
1 Risiko rapat kordinasi tidak dihadiri lengkap Supervisor tehnis Banyaknya rapat diluar
oleh undangan terkait. Keperawatan rencana yang
dilaksanakan
bersamaan

2 Risiko Program yang disusun tidak Instalasi Rawat Terlalu banyak yang
tidak diterapkan secara konsisten Inap, ICU dan HCU harus dikerjakan Minitoring dan
tenaga kurang
evaluasi faktor
resiko terjadinya
luka tekan
terhambat

3 Program pelatihan belum disetujui Supervisor tehnis Dana Pelatihan


dalam RBA 2017 Keperawatan terbatas

4 Risiko Program yang disusun tidak Supervisor tehnis Banyaknya kegiatan


diterapkan sesuai jadwal Keperawatan diluar rencana yang
dilaksanakan
bersamaan

5 Risiko Rapat kordinasi tidak dapat Supervisor tehnis kesibukan, masing- Pelaksanaan
dilakukan Keperawatan masing sehingga sulit Supervisi Tehnis
mengatur jadwal. Keperawatan
menjadi tidak
konsistren

6 Resiko jadwal supervisi bentrok Supervisor tehnis Adanya tugas lain yang
dengan rapat atau tugas lain yang Keperawatan tidak terencana
tidak terjadwal

7 Risiko Pelayanan keperawatan tidak Instalasi terkait Sarpas yang diminta


dapat dilakukan sesuai SPO berkaitan belum dipenuhi
dengan sarpas yang kurang
8 Risiko Penyusunan Laporan supervisi Supervisor tehnis Data dari ruangan
terlambat tidak sesuai waktu yang Keperawatan terkait tidak masuk
telah ditentukan tepat waktu

INSTALA
UNIT LAB
I Pencapaian TAT PA sesuai pedoman
PATOLOGI
mutu PA
ANATOMIK

Tidak adanya prosedur


tindak lanjut Specimen Terjadi KTD dan KNC
Diterimanya spesimen Sitologi tanpa yang diterima tanpa berulang
1 Lab Sitologi Formulir
formulir Permintaan

Tidak adanya LIS PA Terjadi KPC berulang

Terlambatnya Proses pembuatan slide DSPA terlambat


2 Lab Histopatologi memotong Gross Terjadi KPC berulang
Histopatologi dari specimen VC

Terlambatnya proses input pasien PA Informasi syarat Kualitas layanan


karena persyaratan administrasi yang administratif di rendah
3 belum lengkap menyebabkan lamanya Loket Penerimaan Admision Pasien
waktu tunggu administratif di Loket Kualitas layanan
Penerimaan Sistim IT belum stabil rendah

UNIT
PEMULASARAAN
JENAZAH

Tidak adanya prosedur


Waktu pemulangan Jenazah/ keluar tindaklanjut jenazah Kualitas layanan
4 Unit Pemulasaraan yang tertunda akibat
dari RS yang tertunda lebih dari 4
jam.
Jenazah administrasi Perawatan rendah
yang belum selesai.
Tidak adanya prosedur
Waktu pemulangan Jenazah/ keluar tindaklanjut jenazah Kualitas layanan
4 Unit Pemulasaraan yang tertunda akibat
dari RS yang tertunda lebih dari 4
jam.
Jenazah administrasi Perawatan rendah
yang belum selesai.

UNIT LA
1 Kesalahan dalam menetapkan Harga PPK Informasi harga di HPS tidak tepat
Perkiraan Sendiri (HPS) pasaran tidak tersedia

2 Pengadaan barang atau jasa tidak sesuai ULP 1.Dokumen syarat Pengadaan barang yg
dengan yang diinginkan oleh user kelengkapan proses tidak efektif dan
(deliverable requirement) tidak terpenuhi tender tidak lengkap efisien
dan mendadak

2. Kesalahan dalam
pemilihan penyedia
yang ikut tender

3.Barang atau jasa


yang dikirim tidak
sesuai dengan spek
dan atau jumlah
(penyedia wan
prestasi)

3 Penggunaan sistem E-procurement tidak ULP Aplikasi belum Lelang manual


sesuai dengan apa yang diharapkan sepenuhnya sesuai
dengan kebutuhan
4 Pelaksanaan tender tidak berhasil ULP Jumlah peserta tender
yang memasukkan
dokumen penawaran
tidak memenuhi batas
minimal

5 Pelaksanaan tender gagal ULP Hasil negosiasi yang Inefisiensi waktu


dilakukan tidak pengadaan
menghasilkan harga barang/jasa
terbaik atau di atas
HPS

6 Monitoring kontrak masih bersifat manual PPK Belum memiliki sistem Monev terhadap
untuk memonitoring kinerja penyedia tidak
kontrak opimal
L EVALUASI RISIKO

Y A
I N
S
ADA MASYARAKAT

A
Level Risiko
Pengendalian yang sudah Efektif/ Kurang
ada Efektif
I G Pengendalian yang
Harus ada (Mitigasi

T
Risiko)

SATUAN PEMERIKSAAN INTERNALI


6 7 8 9

M
24 &
buat skala prioritas efektif Memfolowup secara
kontinue

O
I K Time Table pemeriksaan efektif Meningkatkan Koordinasi

S 36 Auditee

I
R 36
SPO Reviu dan koordinasi pihak
terkait
kurang efektif pelaksanaan reviu secara
paralel dan simultan

KOMITE MEDIK

SPO Prosedur Audit Medis


24 (KMD/SPO.011/VI/2014 tgl. 6 Efektif Menjadi IKU Satker
Mei 2014)

1. Menjadi IKU Satker 2.


24 Belum ada - Membuat SOP Audit
Kematian 3.
100 SPO Death Report Efektif Menjadi IKU Satker

100 SPO Death Report Efektif Menjadi IKU Satker

KOMITE MUTU
64 Belum ada Belum bisa di nilai 1. Membuat SPO
2. Melakukan sosialisasi SPO
3. Implementasi SPO
4. Monev SPO

64 SPO Efektif 1. Menjadi IKU satuan kerja

36 SPO Efektif 1. Menjadi IKU satuan kerja

68 SPO Efektif 1. Back up sistem IT

KOMITE FARMASI

Setiap tindakan harus sesuai


24 Dibuat PPK & CP efektif dengan PPK & CP

Sosialisasi penulisan resep Setiap penulisan resep harus


36 efektif
sesuai Formularium Nasional sesuai dengan FO RS

Setiap tindakan harus sesuai


32 Dibuat PPK & CP efektif dengan PPK & CP

KOMITE PPI
1. Kepatuhan melakukan
kebersihan tangan masuk
dalam IKI petugas

2. Sarana dan prasarana


untuk melakukan kebersihan
tangan , baik handrub
maupun handwash harus
selalu tersedia
Audit Handhygiene SPO
50 Efektif
Handhygiene audit sarana
3. Edukasi mengenai
handhygiene saat melakukan
surveilan dan monitoring ke
ruangan
Handhygiene audit sarana

4. Antar petugas saling


mengingatkan kepada
sejawat/mitra kerja untuk
melakukan handhygiene

5. edukasi melalui paging RS


frekuensi ditambah

6. Rekomendasi dari
manajemen untuk masuk ke
TIMJA dalam rangka edukasi

100 Belum ada 1. Sosialisasikan pola kuman


per triwulan

2.Revisi SK tim PPRA


3. Tim PPRA
Membuat pedoman
penggunaan AB rasional
4.Pedoman
penggunaan AB
disosialisasikan ke pada SMF
5. Workshop tim
PPRA

45 1. Sosialisasi SPO Belum efektif 1. Rekomendasi kepada DPJP


Pememasangan dan untuk menggunakan CVC
pengggantian dressing infus sebagai akses pemberian
mengingat banyaknya perawat TPN (Total Parenteral Nutrisi)
baru di tiap ruangan oleh 2. Rekomendasi penggunaan
bidwat 2. Edukasi transparan dressing yang
kewaspadaan standar untuk kuat, tidak mudah le[pas
menurunkan infeksi untuk efektif cost kepada
3.Rekomendasi penggunaan Farmasi (sudah proses dan
transparan dressing secara sudah sampai tahap nego di
serentak/menyeluruh pada ULP
pasien yang terpasang infus
maupun cvc 4. Rekomendasi
pemberian TPN (Total
parenteral nutrisi) untuk
menggunakan CVC sebagai
aksesvena kepada para DPJP

OMITE KEPERAWATAN
Melanjutkan program yang
48 Panduan dan SPO Kredensial efektif sudah ada dan monev
ditingkatkan

2.Memberi arahan dan


motivasi per individu dan
kelompok

1. Panduan NSBL
48 2. Panduan Etik dan Disiplin kurang efektif 1. Penyusunan SPO untuk
Profesi perawat perawat baru yang masuk
RSKD harus mempunyai STR

2. Revisi SPO kenaikan level


3.Memberi arahan dan
motivasi per individu dan
kelompok

Melanjutkan program yang


Panduan dan SPO audit
16 efektif sudah ada dan monev
dokumentasi keperawatan ditingkatkan

1. Panduan Etik dan Disiplin Melanjutkan program yang


Profesi perawat
48 efektif sudah ada dan monev
2. SPO komunikasi terapeutik ditingkatkan

Adanya monef untuk menilai


48 1. Panduan Mutu efektif kinerja mentor
2.SPO Mentoring

1. Pembentukan FIG menjadi


1. NSBL 2. KSPF sesuai NSBL
24 kurang efektif
SK Pembentukan FIG/ KSPF 2. Mengaktifkan
pertemuan ilmiah oleh KSPF

UNIT PENERIMAAN BARANG


75 SPKSPB/KONTRAK Efektif
64 SPK/KONTRAK Efektif

60 SPKSPB/KONTRAK Efektif

BIDANG MEDIK
60 sosialisasi dan Rapat koordinasi kurang efektif Membuat SPO dan alur
Pelaporan
60 Melakukan Rapat Koordinasi kurang efektif Membuat SPO baru terkait
dan Sosialisasi pelaksanaannya

BIDANG KEPERAWATAN
Adanya penghitungan yang
standar dalam penghitungan Adanya standar
18 tenaga keperawatan secara Kurang efektif penghitungan secara elektrik
manual

Belum ada hanya melalui


Bidang Keperawatan &
27 efektif
Supervisor dan
memberdayakan tenaga on call

Revisi SPO Rekrutmen &


48 SPO No…… Kurang efektif evaluasi hasil rekrut

8 Belum Ada Kurang efektif Revisi SPO Rekrutmen

Adanya komitmen WBK &


6 Efektif
WBBM
18 Belum ada Kurang efektif Revisi SPO Rekrutmen

Alokasi anggaran sesuai


18 Belum ada Kurang efektif dengan prioritas hasil TNA &
koordinasi penyelenggaraan

INSTALASI RAWAT JALAN


45 1. Pengaturan jadwal jam Efektif 1. Meningkatkan efektivitas
praktek waktu jam praktek dan
2. Koordinasi dengan Bagian dilakukan monitoring
RM 2. Meningkatkan koordinasi
dengan Bagian Rekam Medis
untuk efisiensi kesiapan RM

60 Melakukan koordinasi dengan Efektif Meningkatkan efektivitas


unit kerja terkait dan efisiensi dalam
melakukan followup

INSTALASI RAWAT INAP


30.6 Laporan inventarisasi alat kurang efektif 1.. Menentukan PIC
bulanan Pengadaan alat tiap satker

2. Koordinasi PIC satker


dengan Tim pengadaan alat

3. Melakukan Monev terkait


pengadaan alat
34.2 1. Satker pro aktif koordinasi Sosialisasi jadwal maintance
dengan bagian pemeliharaan alat
alat

2. Kepedulian user melakasanakan maintenance


dalampenggunan dan alat sesuai jadwal
perawatan alat

Ketersediaan dana sesuai


dengan kebutuhan

Melakukan pelaporan terkait


hasil maintanance

34.2 Semua media komunikasi Kurang efektif


tersedia Peningkatan kepedulian
terhadap pelayanan pasien
Terinformasinya jalur jenjang
komunikasi terhadap DPJP

INSTALASI RAWAT INTENSIF = IGD = RAWAT INAP


Laporan inventarisasi alat 1.. Menentukan PIC
bulanan Pengadaan alat tiap satker

2. Koordinasi PIC satker


30.6 kurang efektif dengan Tim pengadaan alat

3. Melakukan Monev terkait


pengadaan alat
1. Satker pro aktif koordinasi Sosialisasi jadwal maintance
34.2 dengan bagian pemeliharaan alat
alat
2. Kepedulian user melakasanakan maintenance
dalampenggunan dan alat sesuai jadwal
perawatan alat
Ketersediaan dana sesuai
dengan kebutuhan

Melakukan pelaporan terkait


hasil maintanance

Semua media komunikasi


tersedia Peningkatan kepedulian
34.2 Kurang efektif terhadap pelayanan pasien

Terinformasinya jalur jenjang


komunikasi terhadap DPJP

INSTALASI DETEKSI DINI DAN PKRS


Membuat SPO dan alur
36 sosialisasi kurang efektif Pendaftaran Poliklinik Deteksi
Dini Kanker

Membuat Alur Sistem


32 kurang efektif jaringan SIRS ke satker terkait
Melakukan Koordinasi

48 kurang efektif Membuat Alur Pelayan PCC


Rapat Koordinasi
INSTALASI RADIOTHERAPY
mempersiapkan tenaga teknisi
yang kompeten
melatih tenaga RT dan teknisi
tinggi 70 efektif secara berkala dan
berkesinambungan

adanya pemadaman listrik yang


mendadak dari PLN tanpa menjalin kualitas komunikasi
informasi yang baik antara RS dengan
sangat tinggi PLN dalam
efektif
90 menginformasikan kegiatan
pemadaman berkala yang
dilakukan.
sangat tinggi akibat spare part tidak tersedia
85 di Indonesia efektif meminta jaminan
ketersediaan spare part dan
efektif teknisi yang memadai untuk
sangat tinggi akibat teknisi dari prinsipal mencapai uptime yang
75 terlambat datang diinginkan

tinggi 80 efektif Mengkaderisasi semua


petugas PPR agar kompeten
dalam penyelesaian
Pengkaderan 1 orang PPR dokumen perizinan secara
online

tinggi 80 selama ini menggunakan belum efektif menyediakan komputer


komputer administrasi yang khusus untuk perizinan dan
bercampur dengan pekerjaan penyiapan dokumen
lain. Selama ini juga pendukungnya dilengkapi
menggunakan modem pribadi, fsilitas jaringan internet yang
oleh karena jaringan internet di baik dan cepat.
Radioterapi relatif lambat.

tinggi 70
perizinan online merupakan
hal yang relatif baru, saat ini Identifikasi dokumen2
pihak RS menyediakan strategis yang diperlukan
dokumen yang dibutuhkan belum efektif dalam persyaratan perizinan
berdasarkan permintaan, sesuaidengan pengalaman
namun memerlukan waktu sebelumnya.
dalam pengurusan dokumen
tersebut.

tinggi 70
membuat daftar masa
pengumpulan dokumen kadaluarsa alat radioterapi
perizinan dalam satu folder efektif beserta alarm sign tanggal
kadaluarsa

peranan manajemen RS
sangat tinggi sertifikat izin operasional RS untuk memenuhi dokumen
90 sudah kadaluarsa sejak tahun belum efektif standar terkait izin
2012, dan baru diproses operasional RS

peran serta manajemen RS


dengan instalasi terkait
meminjam alat uji neutron dari dalam memenuhi
pihak luar RS yang kelengkapan persyaratan
tinggi 70 membutuhkan waktu lama belum efektif perizinan terkait :
sesuai jadwal antrian penyediaan alat uji yang
penggunaan. terkalibrasi (contoh alat uji
neutron yang dimiliki oleh
Kedokteran Nuklir )
merevisi isi kontrak
kerjasama dengan BATAN
kontrak kerjasama dengan agar pemeriksaan TLD-badge
menengah 44 BATAN selama 1 tahun baru efektif bagi karyawan baru dapat
bisa diperbaharui segera diusulkan tidak
menunggu 1 tahun.

pemahaman pihak yang


kebutuhan BHP dan alat bantu berwenang akan pentingnya
tinggi 70 diberikan tidak sesuai dengan efektif suatu alat bantu atau BHP
jumlah yang diminta yang diajukan

membuat perencanaan
kebutuhan dengan baik
instalasi Radioterapi
mengevaluasi permintaan dengan mementingkan
tinggi 70 kebutuhan alat bantu dan BHP efektif prinsip efisiensi dan
efektivitas penggunaan oleh
sesuai prinsip efisisiensi dan pihak user, Dan melakukan
utilisasi penghitungan kebutuhan
secara riil time.

komunikasi yang kurang


koordinasi antara manajemen Perlunya komunikasi yang
RS dengan Radioterapi intens dan
sangat tinggi
90 effektif berkesinambungan antar
pihak manajemen dengan
Radioterapi

INSTALASI PROSEDUR DIAGNOSTIK

1. SPO.
36 SPO, perjanjian tindakan kurang efektif
2, Formulir Permintaan
Prosedur
3. Mensosialisasikan SPO
36 belum ada 1. WBK

2. WBBM
-

3. Sosialisasi WBK dan


WBBM

INSTALASI REHABILITASI MEDIK


Membuat usulan tarif
disetarakan dengan tarif
rumah sakit khusus kelas A

60 belum ada -
Sosialisasi kepada petugas di
lapangan agar mempunyai
persepsi yang sama terhadap
kebijakan pemanfaatan SEP.
27 belum ada - Sosoalisasi layanan unggulan

Memonitor realisasi
pengadaan sarfas.
27 belum ada -

INSTALASI PALIATIF

Berita Acara Kesepakatan


30 Kontrak Indikator Kinerja Unit Efektif Menjadi IKU Satker
(IKU)

Berita Acara Kesepakatan


30 Kontrak Indikator Kinerja Unit Efektif Menjadi IKU Satker
(IKU)

Berita Acara Kesepakatan


30 Kontrak Indikator Kinerja Unit Efektif Menjadi IKU Satker
(IKU)

Berita Acara Kesepakatan


30 Kontrak Indikator Kinerja Unit Efektif Menjadi IKU Satker
(IKU)

SPO Pengisian Inform Consent


32 dan SPO Pengisian General Efektif Menjadi IKU Satker
Consent

SPO Pengisian Inform Consent


32 dan SPO Pengisian General Efektif Menjadi IKU Satker
Consent

BAGIAN UMUM
Proses pencatatan yang baik
Evaluasi dan monitoring
36 Efektif dalam proses penerimaan
petugas PIR barang

Penempatan petugas Pengadaan CCTV resolusi


24 Efektif
keamanan tambahan tinggi

Pengembangan sistem
30 SOP Efektif naskah dinas berbasis
elektronik

BAGIAN PROGRAM (PDS)


Melakukan Koordinasi dgn PIC Melakukan koordinasi yang
E_Planning lebih intens atas usulan
30 Efektif rencana kebutuhan dari
setiap unit
Memastikan jaringan internet
yang ada dalam keadaan baik / Penyelesaian E Planning lebih
30 Efektif awal
stabil
Menginventarisir kebutuhan
dari unit kerja yang diluar Membuat rekapitulasi usulan
32 Efektif
program kerja kebutuhan unit kerja

Mengantisipasi permintaan
dari luar RS (KEMKES) Membuat beberapa
36 Efektif alternatif usulan untuk
kebutuhan RBA
Menyesuaikan kebutuhan
dengan dana yang tersedia Menyarankan kepada unit
24 Efektif kerja untuk membuat
prioritas usulan kebutuhan

Berkoordinasi dengan Humas Menginventarisir kebutuhan


RSKD informasi yang akan
disampaikan ke publik

45 Efektif

Mengusulkan kebutuhan
tenaga sesuai kompetensi yang
dibutuhkan Mengusulkan pelatihan
untuk petugas teknis dalam
30 Efektif rangka peningkatan
kemampuan / kompetensi

Memaksimalkan sarana dan


prasarana yang ada
Mengajukan kebutuhan
30 Kurang Efektif untuk peningkatan sarana
prasarana

Menghubungi / mengunjungi
unit kerja Koordinasi dengan unit kerja
terkait sambil mengingatkan
30 Efektif kembali akan kewajibannya
untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
BAGIAN PELAYANAN PELANGGAN

Diklat service excellent, produk TRAINING NEED


36 Efektif
knowledge rumah sakit ASSESSMENT

24 Program Kerja dan RBA Efektif Monitoring dan Evaluasi


Tahunan Pelaksanaan Kegiatan

Verbal dan Analisa Evaluasi dan verifikasi data ke


30 Permohonan atau Efektif unit kerja terkait
Perpanjangan Kerjasama

INSTALASI GIZI DAN TATA BOGA

1.Bekerja sesuai dengan


SPO dan Kebijakan pelayanan
24 gizi efektif peraturan internal.

2. Pengadaan sarana dan


SPO dan Kebijakan pelayanan prasarana untuk
gizi menghilangan
/meminimalisir kejadian.

1. Meningkatkan
pengawasan dalam
24 Pengawasan proses pemorsian efektif pemorsian makanan

2. Melakukan re-edukasi
terkait standar diit.
30 Koordinasi dengan pihak
terkait : Koordinasi dengan PPK dan
- Perusahaan Unit penerima hasil
- ILP efektif pekerjaan terkait
- PPK pengawasan terhadap hak2
- UPB pekerja outsorchr

30 Koordinasi dengan pihak


terkait : Koordinasi dengan Unit
- Perusahaan pemenang penerima hasil pekerjaan
- UPB efektif terkait pengawasan terhadap
kualitas bahan makanan yang
diterima

Meningkatkan pengawasan
Monitoring dan evaluasi
27 efektif monitoring implementasi
implementasi ISO 22000 Standar ISO 22000
Pengawasan proses produksi
dan distribusi makanan Meningkatkan pengawasan
24 efektif proses produksi dan
distribusi makanan

INSTALASI KESLING DAN K3


20 1. SPO Kurang efektif 1. Sosialisasi dan Re-edukasi
( menengah ) bahaya tertusuk jarum benda
tajam

2. Mensosialisasikan SPO 2. Monitoring aktifitas


pegawai dalam kegiatan
sehari-hari yang
menggunakan benda tajam

3. Implementasi SPO 3, reward untuk unit kerja


yang tidak terdapat kejadian
kecelakaan tertusuk benda
tajam

70 ( tinggi ) 1.Pemeriksaan fasilitas Kurang efektif 1. Membantu unit teknis


pemadam kebakaran oleh untuk mengidentifikasi
Dinas Pemadam Kebakaran sarana pemadam kebakaran
Prov.DKI Jakarta yang perlu diperbaiki

2. Mengajukan usulan 2. Membantu unit teknis


perbaikan kepada Unit Teknis dalam membuat pengajuan
usulan perbaikan sarana
pemadam kebakaran.

3. Dilakukan perbaikan pada 3. Berkoordinasi dengan


beberapa fasilitas pemadam Komite Mutu untuk
kebakaran mempercepat realisasi
proses perbaikan dalam
rangka menghadapi JCI

30 1. SPO Kurang efektif 1. Sosialisasi dan Re-edukasi


( menengah ) kepada pengguna dan
karyawan RS tentang tatacara
pembuangan limbah yang
sesuai dengan SPO

2. Mensosialisasikan SPO 2. Edukasi kepada pegawai


baru dan outsourching
tentang tatacara pengelolaan
limbah medis yang aman

3. Implementasi SPO
NSTALASI STERILISASI SENTRAL DAN LAUNDRY

24 SPO No, ISB/SPO.46 & SPO No. Efektif Menjadi IKI Koordinator
ISB/SPO.65 Laundry

24 Semua SPO, setiap akan Efektif Menjadi IKI Koordinator


melakukan aktifitas kerja Laundry
menggunakan APD sesuai
faktor risiko

32 SPO NO. ISB/SPO.62 Efektif Menjadi IKI Koordinator


Laundry

24 SPO NO. ISB/SPO.79 Efektif Menjadi IKI Koordinator


Laundry
36 SPO NO. ISB/SPO.41 Efektif Menjadi IKI Koordinator
Laundry

36 SPO NO.ISB/SPO. 28 Efektif Menjadi IKI Koordinator


Sterilisasi Sentral

HUKORMAS

48 Belum ada - KOORDINASI ANTAR UNIT

36 SPO efektif EVALUASI SPO

PERMENKES 1684 TTG SOTK USULAN PERUBAHAN SOTK


27 RSKD dan SK DIRUT TTG SOTK efektif PERMENKES 1684 TTG SOTK
RSKD SAAT INI RSKD

SIMRS
SPO Disaster Recovery Plan, No Kurang Efektif Pemasangan perangkat
4 : TU.07.01/1/1285/2016 firewall dan antivirus

Pengambil alihan Data Entry


72 Koordinasi antar satuan kerja Kurang Efektif di Bawah Instalasi SIMRS

Prioritas pengerjaan
4 Pembagian beban kerja Efektif permintaan pengembangan
aplikasi

IPPJ
36 kurang efektif Koordinasi antar DPJP
dengan TIMJA

Sebelum Surat Lembar Operasi


(SLO) diajukan kembali ke
TIMJA dan ke Direktur Medik
Keperawatan untuk konfirmasi
ulang apakah pasien dapat
melanjutkan perawatan atau
tidak

32 Belum ada Koordinasi ke Direksi RSKD

-
Mengirim surat ke NCC/P2JK
Pencetakan SEP di masing - Mengendalian sistem antrian
masing unit pelayanan pencetakan SEP dari SIMRS
9 efektif

VA

18 Rapat Koordinasi dan Terus melakukan Rapat


efektif
Rekosiliasi Koordinasi dan Rekonsiliasi

8 Melakukan sosialisasi ulang efektif Melakukan Sosialisasi

12 Melakukan denda efektif Sosialisasi, Evaluasi SPO


keterlambatan tukar faktur

PMD
Pembuatan Surat Pengantar
Tagihan (SPT) dan kuitansi
tagihan dengan sistem single
Membuat format surat yang ditarik dan terintrgrasi
100 pengantar dan kuitasni secara Kurang efektif dengan SIMPLE
exel link

Melakukan penagihan kepada Peningkatan monitoring


30 pasien dalam perawatan Sesuai Kurang efektif realisasi pembayaran Top up
SPO deposit

Membuat laporan penerimaan Pengendalian penjadwalan


30 dan pengeluaran harian secara Kurang efektif pembayaran/perencanaan
manual kas
24 Percepatan penerimaan kas Kurang efektif Penjadwalan pembayaran

BAGIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Mempelajari standar akreditasi


32 institusi penyelenggara Efektif Pemenuhan standar
pelatihan

Pelaksanaan kegiatan sesuai


dengan standar RS Pendidikan
Pelaksanaan kegiatan sesuai
35 Efektif dengan standar RS
Pendidikan

INSTALASI FARMASI

SIMRS untuk mendukung Kurang efektif Perbaikan SIMRS


60 manajemen inventori

SPO pengadaan obat dan Alkes Efektif Sosialisasi dan evaluasi SPO
50

Koordinasi ULP, UPB , PPK dan Efektif Frekuensi koordinasi


Farmasi ditingkatkan
70

50

Penyusunan sistem paket Efektif Memasukkan menjadi IKU/IKI


50 BMHP

Pemantauan dan evaluasi Kurang efektif Warning sistem di SIMRS


penggunaan BMHP diruangan untuk ruangan yang melebihi
50 penggunaan rata-rata

Sosialisasi untuk efisiensi Kurang efektif Memberikan sanksi kepada


60 petugas yang berbuat
tidakjujur

Pemantauan kesesuaian obat Kurang efektif Pengenaan sanksi berupa


70 dengan FORNAS pengurangan IKI
Permohonan ke P2JK Kurang efektif Pengajuan kembali ke P2JK

70

Sosialisasi tentang Gratifikasi Kurang efektif Penindakan jika terjadi


60 pelanggaran

Tata tertib petugas efektif Memasukkan menjadi IKI


50
SPO pelayanan obat kurang efektif Melakukan evaluasi sistem
60

SUPERVISOR TEKNIS KEPERAWATAN


8 Mengganti jadwal rapat kurang efektif Koordinasi langsung
dengan bagian terkait

10 Membimbing perawat cara agak efektif


melakukan monitoring
faktor resiko luka tekan
dengan efektif Koordinasi dengan kepala
ruangan terkait

45 Membimbing perawat satu cukup efektif Kordinasi dengan bagian


persatu cara melakukan pengembangan SDM
monitoring faktor resiko luka
tekan dengan efektif

10 Mengganti jadwal cukup efektif Koordinasi langsung


penerapan program dengan dengan bagian terkait
harii lain

8 Mengganti jadwal rakor agak efektif Koordinasi dengan kepala


sesuai kesepakatan ruangan terkait

10 Mengganti jadwal supervisi cukup efektif Kordinasi dengan ruangan


yang tidak terlaksana terkait
dengan hari lain.

45 Melakukan kordinasi dengan belum efektif Kordinasi dengan ruangan


Instalasi terkait untuk terkait
pemebnuhan sarana
prasarana yang diperlukan
dalam pelayanann
keperawatan
prasarana yang diperlukan
dalam pelayanann
keperawatan

8 Menentukan due date cukup efektif Kordinasi dengan ruangan


waktu masuknya data dari terkait
ranap

INSTALASI PATOLOGI ANATOMI

1. Membuat SPO Tindak


lanjut Specimen yang
diterima tanpa data
64 belum ada -
2. Sosialisasi SPO
3. Implementasi SPO
4. Melakukan Monev

64 belum ada efektif Menjadi IKU satker

1. Merevisi SPO No 29 untuk


keterangan Tindak lanjut
Specimen dan formulir
Permintaan VC
64 belum ada efektif
2. Sosialisasi SPO No 29
Revisi
3. Implementasi SPO
4. Melakukan Monev

64 belum ada efektif Back up sistem IT

64 belum ada efektif Back up sistem IT

1. Merevisi SPO No 104


untuk keterangan
penggunaan lemari pendingin
pada Jenazah yang tertunda
pemulangannya.
34 belum ada efektif
34 belum ada efektif

2. Sosialisasi SPO No 104


Revisi
3. Implementasi SPO
4. Melakukan Monev
UNIT LAYANAN PENGADAAN
36 1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif Perencanaan pengadaan
tentang Perubahan Keempat barang/jasa yang tepat
atas PP Nomor 54 Tahun dan cermat
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa

24 1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif reviu pelaksanaan


tentang Perubahan Keempat pengadaan barang jasa sejak
atas PP Nomor 54 Tahun perencanaan
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa

1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif


tentang Perubahan Keempat
atas PP Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa

1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif


tentang Perubahan Keempat
atas PP Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa

24 1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif Perbaikan SPSE secara


tentang Perubahan Keempat kontinue oleh LKPP
atas PP Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa
24 1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif Melaksanakan sistem dan
tentang Perubahan Keempat prinsip pengadaam
atas PP Nomor 54 Tahun secaratepat dan dengan
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebaik-baiknya
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa

24 1. PP Nomor 4 Tahun 2015 efektif profesionalisme dan


tentang Perubahan Keempat kompetensi dari pelaksana
atas PP Nomor 54 Tahun pengadaan
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa

36 1. PP Nomor 4 Tahun 2015 kurang efektif profesionalisme dan


tentang Perubahan Keempat kompetensi dari pelaksana
atas PP Nomor 54 Tahun pengadaan
2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
2. SOP
Pengadaan Barang/Jasa
Y A
I N
S
Pemantauan
Waktu Pelaksanaan Ket
Realisasi Mitigasi

10 11 12

setiap bulan
setiap saat
terlaksana

setiap saat setiap bulan terlaksana

setiap semester setiap semester terlaksana

Triwulan ke-4 Desember 2017

Juli sd Des 2017 Desember 2017


Januari sd Desember 2017 Desember 2017

Januari sd Desember 2018 Desember 2017

Bulan Juli 2017 Setiap Triwulan

Setiap bulan Setiap Semester

Setiap bulan Setiap Semester

Setiap saat Setiap saat

setiap saat setiap bulan belum maksimal

setiap saat setiap bulan terlaksana

Setiap pengajuan dilakukan setiap terlaksana


pengajuan

setiap bulan Belum maksimal

setiap hari

Setiap bulan

setiap hari
September 20127

September 20127
Setiap Bulan terlaksana
setiap bulan

Setiap saat Setiap saat terlaksana

setiap rekruitmen
setiap rekruitmen pegawai pegawai

setiap bulan setiap bulan

setiap saat setiap saat

Setiap bulan semesteran Terlakana

setiap saat setiap saat Terlakana

Setiap bulan setiap Triwulan Terlaksana

Setiap bulan setiap Triwulan

Sesuai dengan Sesuai dengan Terlaksana


SPK/SPB/KONTRAK SPK/SPB/KONTRAK
Sesuai dengan SPK/KONTRAK Sesuai dengan Terlaksana
SPK/KONTRAK

Sesuai dengan SPK/KONTRAK Sesuai dengan Terlaksana


SPK/KONTRAK

Juli 2017 setiap bulan

Juni 2017 setiap bulan

Januari & Juli 2017 Tiap semester

Setiap saat Tiap hari

Agustus 2017 Tiga bulan Pasca rekrut

Agustus 2017 Tiga bulan Pasca rekrut


Agustus 2017 Tiga bulan Pasca rekrut

Januari 2018 Setiap penyusunan RBA

setiap hari setiap bulan Cukup

setiap hari tiga bulan Cukup

TW IV

dilakukan setiap triwulan

Sesuai jadwal Setiap bulan

Setiap hari Setiap bulan


TW IV

dilakukan setiap triwulan

Sesuai jadwal Setiap bulan

Setiap hari Setiap bulan

petugas
Feb s/d Des. 2017 Setiap minggu administrasi
poliklinik

Feb s/d Des. 2017 setiap saat perawat

koordinator
Feb s/d Des. 2017 setiap bulan pelayanan IDD &
PKRS

setiap tahun di akhir tahun, minggu I


pertengahan tahun Desember

sepanjang tahun sepanjang tahun


setiap tahun, dimulai awal akhir tahun, minggu I
tahun Desember

pertemuan mingguan, akhir tahun


sepanjang tahun, dimulai
awal tahun

awal tahun berjalan akhir tahun berjalan

awal tahun berjalan akhir tahun berjalan

awal tahun berjalan akhir tahun berjalan

sepanjang tahun, dimulai


awal tahun berjalan akhir tahun berjalan

sepanjang tahun, dimulai


awal tahun berjalan

akhir tahun berjalan


awal tahun 2018 pertengahan tahun 2018

sepanjang tahun, dimulai


akhir tahun berjalan
awal tahun berjalan

sepanjang tahun, dimulai akhir tahun berjalan


awal tahun berjalan

sepanjang tahun, dimulai


awal tahun berjalan tengah tahun berjalan

Setiap saat
Dilakukan setiap saat Tidak maksimal

Setiap saat dilakukan setiap saat Tidak maksimal

Agustus minggu ke-3 s/d


dilakukan setiap bulan
Desember 2017

Minggu ke-2 Agustus 2017 dilakukan setiap bulan


setiap saat
dilakukan setiap bulan

setiap triwulan setiap triwulan

Januari sd Desember 2017 Desember 2017

Januari sd Desember 2017 Desember 2017

Januari sd Desember 2017 Desember 2017

Januari sd Desember 2017 Desember 2017

Januari sd Desember 2017 Setiap saat

Januari sd Desember 2017 Setiap saat

Sosialisasi/Rapat
Semester I 2017 Koordinasi

Rapat dan Koordinasi


Semester I 2017 dengan Pihak Eksternal Efektif tetapi
dan Internal belum maksimal

Semester I 2017 Sosialisasi/Pelatihan


Sesuai jadwal yang telah Sesuai jadwal yang telah Terlaksana
ditetapkan ditetapkan

Sesuai jadwal yang telah Sesuai jadwal yang telah


ditetapkan ditetapkan Terlaksana

Jan - Feb 2017 Pada saat pelaksanaan terlaksana

Pada saat adanya


Setiap saat terlaksana
permintaan

Jan - Feb 2017 Pada saat pelaksanaan terlaksana

Setiap saat setiap bulan belum maksimal

Disesuaikan dengan jadwal Pada saat pelaksanaan belum maksimal


pelatihan pelatihan

Mar - April 2017 Pada saat pelaksanaan Belum terlaksana

setiap saat setiap bulan belum maksimal


Menurunnya angka
Nopember 2016 tingkat keluhan/komplain

Meningkatnya media Efektif tetapi


Semester I 2017 belum maksimal
promosi rumah sakit

Terjalinnya kerjasama
Semester I 2017 pelayanan kesehatan dan
non kesehatan

setiap saat Dilakukan setiap bulan

terlaksana
Dilakukan setiap bulan

setiap saat setiap saat terlaksana

setiap bulan setiap saat terlaksana


Evaluasi rutin setian 6
bulan

Koordinasi setiap ada Setiap bulan terlaksana


masalah

Evaluasi rekanan setiap 3


bulan
Setiap pengiriman terlaksana
Koordinasi setiap ada
masalah

setiap saat Setiap bulan terlaksana


setiap saat Setiap bulan terlaksana

Setiap bulan Setiap minggu

1 Desember 2017 Setiap bulan

Setiap bulan Setiap minggu


Dilakukan setiap bulan Terlaksana, hasil
uji mikrobiologi
linen selama ini
memenuhi syarat
yaitu tidak
mengadung
spora bacillus > 6
10 Agustus 2017 x 103 per inchi

Dilakukan setiap saat , & Terlaksana ,


evaluasi setiap bulan pengawasan
terhadap Tingkat
kepatuhan
penggunaan APD
10 Agustus 2017

Dilakukan setiap saat , & Terlaksana ,


evaluasi setiap bulan pengawasan
terhadap Tingkat
10 Agustus 2017 kepatuhan
penggunaan APD

10 Agustus 2017 Dilakukan setiap saat , & Terlaksana


evaluasi setiap bulan
10 Agustus 2017 Dilakukan setiap bulan, Terlaksana
untuk uji mikrobiologi
linen dilakukan setiap 3
bulan

10 Agustus 2017 Dilakukan setiap saat , & Terlaksana


evaluasi setiap bulan

Minggu II SEPTEMBER dilakukan setiap bulan


2017

Minggu III SEPTEMBER dilakukan setiap smester


2017

Minggu IV JUNI 2017 dilakukan setiap triwulan

16 Mei 2017 Setiap saat Proses

17-Apr-2017
Setiap saat Terlaksana

Setiap saat Setiap saat Terlaksana


Selama pasien masih setiap saat
mendapat perawatan

Agustus 2017

Minggu ke IV Agustus
2017
Agustus 2017 Minggu ke IV Agustus
2017

Maret 2017 setiap saat


sudah
dilaksanakan

dilakukan minggu
Setiap Bulan terlaksana
pertama setiap bulan

Sesuai Kesepakatan Awal Tarif Baru terlaksana

setiap bulan Setiap saat terlaksana

Oct-17 Mingguan Belum Maksimal

3 kali dalam seminggu setiap saat Belum Maksimal

Setiap hari Mingguan Belum Maksimal


Bulanan Triwulan Belum Maksimal

Agustus - September 2017 Setiap minggu

Triwulan triwulan

1-Sep-17 Setiap minggu

1 Agust 2017 Setiap bulan

setiap bulan Setiap bulan

1-Sep Setiap bulan

1 Okt

1-Sep Setiap bulan

1-Sep Setiap bulan


1-Jan-18 setiap semester

1 Agust 2017 Setiap bulan

1 Agust 2017 Setiap bulan

1-Sep setiap semester

Diluar jadwal rapat setiap saat

Maret 2017 setiap minggu

Agustus 2017 1 bulan

sesuai kesepakatan setiap saat

Maret 2017 setiap bulan

Maret 2017 setiap bulan

Maret 2017 setiap bulan


Maret 2017 setiap bulan

26-Sep-17
dilakukan setiap
1 Oktober 2017 triwulan

Setiap akhir bulan

setiap saat dilakukan setiap bulan

26-Sep-17

dilakukan setiap bulan


1 Oktober 2017

Setiap akhir bulan

dilakukan setiap
Setiap saat semester

Setiap saat setiap saat

26 Oktober 2017

setiap bulan
setiap bulan

1 Oktober 2017

Setiap akhir bulan

Saat perencanaan Setiap perencanaan terlaksana


pengadaanbarang/jasa pengadaanbarang/jasa

Saat proses pemilihan Sebelum proses terlaksana


penyedia pemilihan penyedia

terlaksana

terlaksana

Saat proses e Setiap proses E terlaksana


purchasing purchasing
Saat proses pemilihan Sebelum proses terlaksana
penyedia pemilihan penyedia

Masa kontrak Masa kontrak terlaksana


pengadaan barang/jasa pengadaan
barang/jasa

Masa kontrak Masa kontrak belum


pengadaan barang/jasa pengadaan maksimal
barang/jasa

Anda mungkin juga menyukai