TINJAUAN PUSTAKA
Dalam hal ini, peneliti memaparkan lima penelitian terdahulu terkait dengan
judul. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul
yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa
penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian. Berikut merupakan
penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal dan skripsi terkait dengan penelitian yang
dilakukan penulis :
1. Ari Zulfikri (2013), Strategi Public Relations PT. Rapp (Riau Andalan Pulp
And Paper) Dalam Membangun Citra Positif Perusahaan. Adapun metode
yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Kegiatan yang dilakukan dalam metode penelitian
tersebut yaitu pengumpulan data berdasarkan kenyataan di lapangan melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan data yang diperoleh
tersebut kemudian dilakukan analisa1.
2. Widi Aries Triyanto (2012), Strategi Public Relations Aksi Cepat Tanggap
(ACT) dalam Membangun Citra Positif Program Global Qurban. Adapun
metodelogi yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode deskriptif yakni penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, tindakan, motivasi, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah2.
1
http://repository.uin-suska.ac.id . Diakses pada tanggal 1 Desember 2018 10.00 WIB
2
Ibid. Diakses pada 2 Desember 2018 pukul 22.32 WIB
8
9
3
https://repository.mercubuana.ac.id/ Diakses pada 2 Desember 2018 pukul 23.00 WIB
4
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/965 Diakses pada 2 Desember 2018
pukul 23.10 WIB
10
2.2 Komunikasi
1. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sumber bisa terdiri dari
satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok. Sumber sering disebut
komunikator.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan
cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
3. Media
Media ialah alat yang digunakan untuk memindakkan pesan dari sumber
kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media.
Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya
dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media
komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti
8
Rosady Ruslan. Praktik dan Solusi Public Relations. Ghalia Indonesia. Jakarta 1999 (Hlm. 20)
12
9
Rosady, Op.Cit.,(Hlm. 24-28)
13
Menurut Maria (2002 ; 31)12 Public Relations merupakan suatu bagian dari
satu napas yang sama dalam organisasi, harus memberikan identitas organisasinya
secara tepat dan benar, serta mampu menyampaikannya sehingga mampu menaruh
10
Suryanto, Op.cit. (Hlm 417)
11
F. Rachmadi, Op. cit. (Hlm.78)
12
Ibid. (Hlm 434)
14
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
tersebut.
Peran Public Relations atau humas menjadi sangat krusial bagi sebuah
organisasi. Hal ini dikarenakan humas memiliki peran penting dalam menciptakan
citra baik organisasi, mengkomunikasikan segala bentuk informasi tentang organisasi
baik kepada publik, klien maupun para investor. Seorang humas harus memahami
secara detail segala informasi terkait dengan organisasi. Peran humas menjadi sangat
penting dalam menjaga hubungan antara organisasi dengan stakeholder dan
masyarakat terkait.
13
Frida Kusumastuti, “Dasar-Dasar Humas”. Jakarta : Ghalia Indonesia,2002 (Hlm. 21-22)
14
Firsan Nova. Op.Cit. (Hlm 58-59)
15
Humas harus berasal dari sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
serta harus didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan adanya
dukungan maka kinerja bagian humas akan lebih cepat, efektif serta efisien.
Peran dan fungsi humas dapat diwujudkan dalam program kegiatan yang telah
dirancang sebelumnya dengan strategi yang tepat agar program dapat berjalan dengan
baik. Berpikir strategis meliputi tindakan memperkirakan atau membangun tujuan
masa depan yang diinginkan, menentukan kekuatan-kekuatan yang akan membantu
16
atau yang akan menghalangi tercapainya tujuan, serta merumuskan rencana untuk
mencapai keadaan yang diadakan.15
Strategi Public Relations / humas atau yang lebih dikenal dengan bauran
Public Relations, adalah sebagai berikut : ( Firsan Nova : 2002 )16
15
M.A Morrisan. “Manajemen Public Relations”. Jakarta : Kencana (Hlm 152)
16
Firsan Nova, Op.Cit., (Hlm 55 – 56)
17
Menurut Cutlip & Center, terdapat proses Public Relations yang mengacu kepada
pendekatan manajerial, proses tersebut terdiri dari :
a. Fact Finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum
melakukan tindakan. Public Relations perlu mengetahui apa yang diperlukan
oleh publik untuk memajukan perusahaanya. Public Relations bisa melakukan
analisis langsung ke lapangan dengan melakukan survei terkait produk yang
diinginkan oleh publik, siapa saja yang termasuk kedalam publik dan
bagaimana publik dipandang dari berbagai faktor agar strategi yang digunakan
kedepannya tidak meleset dan bisa mengembangkan perusahaan yang
diwakilinya.
b. Planning, adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus
dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah dalam perusahaan. Setelah
melakukan Fact Finding ke lapangan, kemudian akan dilakukan rencana apa
saja yang ingin dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan publik. Dalam tahap
ini, Public Relations dituntut mempunyai ide-ide kreatif agar publik tertarik
dengan tawaran dari perusahaan yang mereka wakili.
c. Communicating adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil
pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data, yang kemudian
dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. Public Relations
berusaha mengkomunikasikan rencana-rencana yang mereka lakukan ke
depannya dengan memperkenalkan kepada publik. Melakukan komunikasi
dua arah dengan diadakannya acara-acara agar pihak publik dengan
perusahaan bisa bertemu langsung dalam penawaran produk yang telah
18
Pada prinsipnya, tugas humas pemerintah berlandaskan pada two ways traffic
of communication. Tugas humas pemerintah adalah :
1. Berorientasi demi kepentingan dan tujuan politis dan birokratis dinas pemerintah.
2. Memberikan penerangan dan pendidikan pada masyarakat umum. Guna
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kegiatan yang akan
dilakukan pemerintah dan bagaimana cara melakukannya supaya tidak terjadi
perbedaan persepsi antara masyarakat dengan pemerintah.
3. Mampu meyakinkan masyarakat serta mensosialisasikan maksud dan tujuan
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
4. Menyampaikan dan memonitor pendapat umum yang berkembang, agar peraturan
yang dikeluarkan sesuai dengan kenyataan serta dapat diterima oleh masyarakat.
5. Menyampaikan informasi atau pesan dari masyarakat kepada pemerintah sebagai
masukan bagi instansi yang bersangkutan.
6. Membujuk masyarakat agar lebih aktif dalam peran sertanya menunjang program
pembangunan.
7. Turut aktif mensukseskan program pembangunan.19
19
Soemirat, Op.Cit. (Hlm. 115)
20
1. Media Relations
Tujuan dari media relations ini lebih benyak berhubungan dengan wartawan,
karena biasanya media kurang tertarik dengan informasi yang berasal dari
pemerintahan. Bahkan kebanyakan media akan sangat senang bila mendapat
informasi tentang kegagalan pemerintah dibanding informasi tentang keberhasilan.
Oleh sebab itu, humas pemerintah harus memastikan bahwa keberhasilan juga tetap
menjadi informasi yang menarik bagi media.
2. Public Reporting
Mordecai Lee, “Public Relations In Public Administration”. Dalam Mordecai Lee (eds), Goverment
20
Humas juga harus dapat menggunakan masyarakat sebagai mata dan telinga
atau kepanjangan tangan.
2.5 Mahasiswa
Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam proses menimba ilmu ataupun
belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan
tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas
(Hartaji, 2012: 5).
1. Sebagai Social Control
Peran mahasiswa sebagai social control terjadi saat ada hal yang tidak
beres maupun ganjil dalam masyrakat. Mahasiswa sudah seharusnya
23
2. Sebagai Agent of Change
3. Sebagai Iron Stock
2.6 Citra
Citra merupakan suatu penilaian yang bersifat abstrak yang hanya bisa
dirasakan oleh perusahaan dan pihak – pihak yang terkait. Citra yang ideal
merupakan impresi yang benar, yang sepenuhnya berdasarkan pengalaman,
pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya.
Menurut Katz dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto, citra adalah cara
bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau
suatu aktivitas24. Citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap
21
Andhika Ramadhan. “Mahasiswa Bergerak”. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2007. (Hlm. 101)
22
Firsan Nova. Op.Cit. (Hlm. 298)
23
Soemirat. Op.Cit. (Hlm. 171)
24
Ibid. (Hlm. 113)
25
perusahaan, kesan yang sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi.
Jadi, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bersifat positif. Citra itu sendiri
merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi25.
1. Citra bayangan (Mirror image) yaitu citra atau pandangan orang dalam
perusahaan mengenai pandangan masyarakat terhadap organisasinya.
2. Citra yang berlaku (Current image) yaitu citra atau pandangan orang luar
mengenai suatu organisasi, meskipun citra itu jarang sesuai kenyataan,
25
Ibid ( Hlm. 111)
26
Firsan Nova. Op.Cit. (Hlm. 301)
27
Ibid (Hlm. 299)
26
2.7 Event
Event adalah suatu bentuk peristiwa dan bukan kejadian, karena secara
sengaja diadakan atau diselenggarakan untuk suatu tujuan tertentu. Erat hubungannya
dengan kegiatan manusia sebagai makhluk sosial serta interaksi sosial dalam
komunikasi transaksi. Fokus event adalah untuk menginformasikan dan memotivasi
kekuatan penjualan perusahaan dan akhirnya meningkatkan penjualan produk terbaru
dari jalur bisnisnya28.
28
William O’Toole dan Phyllis Mikolaitis, “Corporate Event Management Sukses Menjalankan Event
Perusahaan Dengan Pendekatan Manajemen Proyek“. Jakarta: PPM Sekolah Tinggi Manajemen, 2006
(Hlm. 89)
27
3. Menunjukkan niat baik dari perusahaan sekaligus memberikan citra positif pada
masyarakat sebagai publik sasarannya.
4. Memperoleh rekanan baru melalui event yang dirancang secara menarik dan
kreatif.
Dalam buku berjudul “Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations“31 event
dikenal dengan aktivitas humas, secara garis besarnya adalah :
1. Calendar of Event
Merupakan acara rutin (regular event) yang dilaksanakan pada hari, bulan,
tahun secara periodik dan rutin yang diselenggarakan sepanjang tahun kalender.
2. Momentum Event
Acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen-momen tertentu
diluar acara tersebut, misalnya acara 100 tahun (satu abad) memperingati bung
karno dan sebagainya, yang dianggap sebagai momen oleh pihak lembaga atau
MPR untuk mengadakan suatu acara istimewa yang perlu diperingatkan dan
dipublikasikan.
Rosady Ruslan “Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Edisi Revisi” Jakarta : PT. Raja
31
3. Special Event
Peristiwa khusus tersebut secara garis besarnya terdapat tiga jenis kegiatan
dalam MPR (Marketing Public Relations) yaitu :
32
Any Noor “Manajemen Event”, Bandung ; Alfabeta,2009 (Hlm. 183)
30
Dalam pelaksanaan event , konsep yang diusung menjadi hal penting, karena
tanpa adanya konsep yang tepat perusahaan tidak dapat meraih tujuan yang ingin
dicapai. Penentuan tema event perlu juga memperhatikan isu-isu yang sedang
berkembang di masyarakat. Dengan demikian, event yang diselenggarakan dapat
dihadiri oleh audiens yang tepat pula.
Selain itu, kemampuan sumber daya manusia, hubungan baik dengan pihak
penyelenggara (event organizer) dan besarnya anggaran juga menentukan
keberhasilan sebuah event. Faktor lainnya seperti kesiapan tim serta koordinasi juga
perlu diperhatikan.