Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KOMPETISI PADA PRODUK INDUSTRI OTOMOTIF (STUDI KASUS:

PRODUK OTOMOTIF TOYOTA DAN HONDA)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Ekonomi Industri I kelas C

Dosen Pengampu:
Jaka Aminata, S.E., MA., Ph.D.
Wahyu Widodo, S.E., M.Si., Ph.D.

Disusun oleh Kelompok 2:


Desky Melati Putri Anjani 12020115120005
Fadlilaili Whahda Sabila 12020115120046
Mokhamad Fuad Fadilah 12020115140124
Denny Osman Junior 12020115130103
Nurul Inayah 12020115140139

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
1. Latar Belakang
Industri manufaktur mobil di Indonesia merupakan kedua yang terbesar di Asia
Tenggara setelah Thailand. Indonesia juga merupakan pasar mobil terbesar di Asia
Tengara, selain dikarenakan jumlah penduduknya yang besar yaitu lebih dari 250 juta
jiwa, namun juga ditandai dengan memiliki penduduk kelas menengah yang berkembang
pesat sehinga kedua faktor ini menciptakan kekuatan konsumen.

Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia juga menunjukkan bahwa setiap


tahunnya selalu terjadi peningkatan volume kendaraan bermotor. Hal tersebut
ditunjukkan oleh data dari Badan Pusat Statistik hingga tahun 2014 jumlah kendaraan
bermotor jenis mobil penumpang berjumlah 12.599.138 unit naik dari jumlah tahun
sebelumnya yaitu pada tahun 2013 sebanyak 11.484.514 unit. Hal tersebut menunjukkan
bahwa permintaan pasar akan mobil penumpang mempunyai trend yang selalu
meningkat.
Persaingan industri otomotif saat ini sangat ketat. Banyaknya perusahaan otomotif
mengharuskan setiap produsen untuk menerapkan strategi yang tepat dalam merebut
pangsa pasar.Setiap perusahaan berusaha keras untuk merajai pasar otomotif. Seperti
yang terjadi di Indonesia saat ini, perusahaan-perusahaan mencoba untuk menjadi raja
dalam perusahaan otomotif di Indonesia. Di dalam pasar otomotif Indonesia, perusahaan
diharuskan untuk meningkatkan profesionalisme, kompetisi dan daya saing agar
pemasaran yang baik dapat tercipta dan dapat merebut hati dan kantong konsumen
Indonesia.
Sumber: bps.go.id

Perusahaan otomotif yang ada di Indonesia sangat banyak, diantaranya Toyota,


Daihatsu, Honda, Suzuki, Nissan, dan lain-lain yang semua lisensinya dipegang oleh
ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dan dipasarkan melalui perusahaan perakitan
dan penjualan mobil di Indonesia yang berbeda-beda seperti pada mobil Toyota dipegang
oleh P.T Toyota Astra Motor (TAM), sedangkan Honda dipegang oleh P.T Honda
Prospect Motor (HPM). Beberapa produsen mobil tersebut telah memproduksi kendaraan
roda empat dari berbagai jenis, mulai dari City Car, Hatch Back, Multi Purpose Vehicle,
dan Sport Utility Vehicle dan dengan pilihan kapasitas mesin yang bervariasi mulai
1000cc 2500cc.
......
......

2. Tinjauan Pustaka

Teori Persaingan
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna diartikan sebagai pasar dengan jumlah penjual dan
pembeli yang sangat banyak, sehingga tidak ada satu pun penjual atau pembeli yang bisa
mempengaruhi harga. Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak
dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu
mempengaruhi pasar. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan pembeli.
Produk-produk homogen (persis sama)
Bebas keluar masuk pasar
Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasr secara sempurna.
Faktor-faktor produksi bergerak bebas.
Tidak ada campur tangan pemerintah
Persaingan Pasar Tidak Sempurna
Persaingan pasar tidak sempurna adalah suatu pasar di mana seorang penjual
mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar, karena jumlah barang yang
ditawarkan cukup besar. Memungkinkan penjualan tersebut dapat mempengaruhi harga pasar.
Ciri- cirri persaingan pasar tidak sempurna :
Terdapat sedikit penjual banyak pembeli atau sebaliknya
Masing-masing penjual dapat bersatu untuk menguasai pasar
Pembeli tidak bebas untuk menentukan pilihannya, karena sedikitnya penjual yang
ada di pasar
Barang yang diperdagangkan homogen.
Berikut adalah jenis-jenis persaingan pasar tidak sempurna :
a. Pasar Monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu
penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang
menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Ciri- cirri pasar monopoli :
1. Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.
2. Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang
mirip.
3. Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke
dalam pasar monopoli.
4. Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dual dalam
perekonomian.

b. Pasar Oligopoli adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau
penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-
diam bekerja sama. Ciri-Ciri pasar oligopoli :
Terdapat sedikit penjual (3 sampai dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya
yang mempunyai kurva permintaan dengan elastisitas silang (cross elasticity of
demand) yang tinggi.
Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini karena perusahaan
yang ada dalam pasar hanya sedikit.
Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.

c. Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat
banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya)
di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen. Jadi, model
pasar persaingan monopolistik pada dasarnya sama dengan model pasar persaingan sempurna,
hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi produk, sehingga
produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan
secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun dapat dianggap berbeda oleh konsumen.
Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan
merk dan tanda dagang yang berbeda. Oleh sebab itu, kurva permintaannya mempunyai
kemiringan negatif. Berikut adalah karakteristik dari pasar persaingan monopolistik
diantaranya adalah :
Terdapat banyak penjual atau produsen
Adanya diferensiasi produk.
Produsen dapat mempengaruhi harga
Produsen dapat keluar masuk pasar
Promosi penjualan harus aktif

Teori Firma
Teori perusahaan
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula yang tidak. Bagi
perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha untuk
perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di
pemerintah secara resmi.
Hal-hal penting yang dari teori perusahaan:
1. Organisasi yang menggabungkan dan mengatur semua sumber daya yang tersedia
untuk menghasilkan barang dan jasa yang siap dijual.
2. Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara: orang, asset fisik dan keuangan, serta
system dan informasi.
3. Orang yang terlibat langsung: shareholders, management, employee, supplier,
customers. Mereka dipengaruhi secara langsung oleh operasional perusahaan.
4. Society (stakeholders) dipengaruhi oleh kegiatan firm karena: (1) Bisnis gunakan
sumberdaya yang langka; (2) Bisnis membayar pajak; (3) Bisnis menyediakan
pekerjaan; dan (4) Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat. Oleh
karena itu, perusahaan harus beroperasi secara optimal.

Teori Perusahaan mengakui maksimisasi laba sebagai sasaran utama perusahaan. Pertama-
tama maksimisasi laba jangka pendek. Untuk jangka panjang, maksimisasi nilai yang
diharapkan (expected value).

Teori Laba
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. yang pertama Laba dalam ilmu
ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil
penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman
modal tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam
akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Dalam menganalisa teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang dimaksud dengan laba
Bisnis dan Laba Ekonomis.
Laba Bisnis (profit) adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah dikurangi biaya
biaya eksplisit. Atau laba yang biasa kita kenal dalam perhitungan akuntansi, yakni
pendapatan dari penjualan dikurangi Biaya Eksplisit (Akuntansi).
Biaya Eksplisit adalah biaya biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi seperti gaji,
bahan baku, sewa, dll.
Sedangkan yang dimaksud Laba Ekonomis adalah Total Revenue yang diterima oleh suatu
perusahaan setelah dikurangi biaya biaya eksplisit dan implisit.
Jenis jenis Laba
Risk Bearing Theory of Profit
Perusahaan harus mendapatkan keuntungan di atas normal (laba ekonomis ) apabila jenis
usahanya mempunyai resiko yang sangat tinggi. Contoh : Pengeboran minyak lepas pantai.
Frictional Theory of Profit
Asumsinya : Pasar sering berada dalam posisi disequilibrium. Akibatnya perusahaan tidak
pernah mendapat laba di atas normal melainkan hanya laba normal saja. Contoh munculnya
kendaraan bermotor mengakibatkan permintaan baja melonjak dan perusahaan baja
menikmati laba di atas normal, kemudian ada penemuan bahwa baja bisa diganti plastik
sehingga permintaan akan baja menurun sedangkan permintaan plastik naik.

Monopoly Theory of Profit


Perusahaan dapat mempertahankan laba di atas normal dalam jangka panjang apabila
perusahaan tersebut dapat memperoleh fasilitas dari pemerintah, hak paten, dapat mencapai
skala ekonomis, dll.
Inovation Theory of Profit
Perusahaan dapat memperoleh laba di atas normal apabila ia dapat mencapai
Penemuanpenemuan baru. Contoh : IBM, Xerox.
Managerial Efficiency Theory of Profit / Compensatory Top
Suatu perusahaan dapat mencapai laba di atas normal apabila ia berhasil melakukan efisiensi
di berbagai bidang serta dapat memenuhi keinginan konsumennya.
Fungsi laba
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari
industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan kurang dari produk/ komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak
efisien.
Laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki oleh
masyarakat sebagai refleksi peubahan selera kondumen dan permintaan sepanjang waktu.
Laba bukanlah suatu system yang sempurna. Lana bukanlah satu-satunya yang dikejar oleh
manajemen , melainkan aspek pelayanan.

5. Metode Analisis
METODE ANALISIS SWOT
Yang dimaksud analisis SWOT adalah suatu cara menganalisis faktor-faktor internal
dan eksternal menjadi langkah-langkah strategi dalam pengoptimalan usaha yang lebih
menguntungkan. Dalam analisis faktor-faktor internal dan eksternal akan ditentukan aspek-
aspek yang menjadi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan
(Opportunities), dan yang menjadi ancaman (Treathment) sebuah organisasi. Dengan begitu
akan dapat ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijalankan
(Freddy Rangkuti, 2005:19).
Dalam Pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan
strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi
menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih
dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek
yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat
organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah
Analisis SWOT.
Istilah SWOT dari perkataan :
Strength (kekuatan)
Weakness (kelemahan)
Opportunities (kesempatan)
Threats (Ancaman)
Maksud dari analisis SWOT ini ialah untuk meneliti dan menentukan dalam hal manakah
industri:
1. Kuat (sehingga dapat dioptimalkan )
2. Lemah(sehingga dapat segera dibenahi)
3. Kesempatan-kesempatan di luar (untuk dimanfaatkan)
4. Ancaman-ancaman dari luar (untuk diantisipasi)

Langkah Langkah Analisis Data dalam analisis SWOT


Langkah penelitian ini akan menerangkan bagaimana analisis dilakukan, mulai dari
data mentah yang ada sampai pada hasil penelitian yang dicapai. Dalam penelitian ini,
langkah-langkah analisis data dilakuka sebagai berikut:
1. Melakukan pengklasifikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan
kelemahan sebagai faktor internal organisasi, peluang dan ancaman sebagai faktor
eksternal organisasi. Pengklasifikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.
2. Melakukan analisis SWOT yaitu membandingkan antara faktor eksternal Peluang
(Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal organisasi Kekuatan
(Strengths) dan Kelemahan (Weakness).
3. Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan
pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih
biasanya hasil yang paling memungkinkan (paling positif) dengan resiko dan ancaman
yang paling kecil.

Analisis SWOT terdiri dari empat langkah, yaitu:


1. Memilih bidang usaha
Pada saat pendirian perusahaan, bidang usaha harus dipilih berdasarkan
keahlian terbaik pendiri perusahaan. Analisis SWOT tidak dilakukan sekali dalam
hidup perusahaan, maka menjadi beralasan untuk memilih bidang usaha sebaga
i langkah pertama dalam melakukan analisis SWOT.
2. Analisis Kesempatan dan ancaman
Analisis kesempatan dan ancaman dilakukan dengan mempelajari lingkungan
perusahaan berada yang mencakup unsur-unsur berikut :
Politik
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain: ideologi negara, stabilitas
pemerintahan, perundangan, desentralisasi yang berkaaitan dengan perizinan
usaha, sikap pemerintah terhadap industri, deregulasi ekonomi dan
sebagainya.
Sosial dan Budaya
Hal ini menyangkut nilai dan sikap yang dianut masyarakat,
karakteristik demografi penduduk, agama, sikap masyarakat terhadap industri,
dan sebagainya.
Ekonomi
Yaitu fasilitas memperoleh dana, tingkat upah, pendapatan, persentse
pengeluaran atas pendapatan, tingkat bunga, perpajakan, kurs mata uang,
kebijakan valas, dan sebagainya.
Teknologi
Tingkat teknologi mempengaruhi cara berproduksi. Tingkat teknologi
tidak hanya mempengaruhi penggunaan jumlah tenaga kerja, tetapi juga
memberi kesempatan pada pengusaha asing untuk mengenalkan
teknologinya.
3. Menentukan Faktor Penentu Sukses
Faktor penentu sukses ditetapkan dengan jalan mempelajari persaingan dalam
industri. Tingkat persaingan menjadi tinggi kalau :
Di dalam industri terdapat perusahaan yang besarnya hampir sama. Kalau
sebuah perusahaan menaikkan penjualan, maka perusahaan lain akan segera
merasakannya. Jumlah perusahaan dalam industri ditentukan oleh tingkat
kesukaran untuk masuk dalam industri.
Pertumbuhan industri melamban. Perusahaan dapat menikmati
pertumbuhannya tanpa merebut pasar industri lain jika pertumbuhan
permintaan dalam sebuah industri pesat.
Perusahaan harus bekerja dengan kapasitas penuh agar tetap dapat hidup. Hal
ini mengakibatkan perusahaan cenderung untuk merebut pasar perusahaan
lain.
Hasil produksi perusahaan tidak berbeda. Seragamnya produk di pasaran akan
meningkatkan persaingan.
Globalisasi. Efek dari globalisasi adalah perusahaan dapat melakukan subsidi
silang, hal ini mengakibatkan persaingan menjadi tajam.
Barang substitusi. Adanya barang pengganti akan meningkatkan persaingan.
Monopsoni. Beragamnya penjul dengan pembeli yang hanya beberapa atau
bahkan hanya satu mengakibatkan persaingn semakin tajam.
4. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Kekuatan dan kelemahan perusahaan ditentukan dengan membandingkan
antara kesempatan dan ancaman disatu pihak dengan faktor penentu sukses di pihak
lain.
Langkah langkah yang diperlukan adalah:
Mengidentifikasi faktor penentu sukses
Membuat profil sumber daya perusahaan
Membandingkan profil sumber daya perusahaan dengan faktor penentu sukses
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan
Membandingkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan perusahaan lain
Memusatkan perhatian pada sumber daya perusahaan yang lebih kuat maupun
lebih lemah dari perusahaan lain.

Misi
Misi adalah bidang atau kegiatan terbaik yang mampu dilakukan perusahaan. Hal ini
berfungsi untuk pedoman bagi perusahaan khususnya manajemen untuk memusatkn
kegiatannya. Jika misi terlalu luas, maka tidak dapat dijadikan sebagai pedoman sedangkan
jika terlalu sempit, perusahaan tidak dapat memanfaatkaan peluang yang timbul. Cara yang
tepat dalam merumuskan misi adalah dengan memperhatikan produk/ jasa yang diperlukan
konsumen, kelompok konsumen yang memerlukan produk/ jasa serta tekhnologi untuk
memenuhi keperluan konsumen.

Falsafah
Falsafah perusahaan adalah nilai, kepercayaan dan prasetia perusahaan. Falsafah
perusahaan berfungsi sebagai :
1. Rambu-rambu bagi perilaku, baik bagi pegawai maupun perusahaan.
2. Landasan bagi budaya peusahaan.
3. Falsafah perusahaan merupakan salah satu komponen budaya perusahaan, terkadang
diringkas pada sebuah slogan.
Kebijakan
Kebijakan adalah ketentuan ketentuan yang dirumuskan dari falsafah perusahaan dan
berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan falsafah tersebut.
Tujuan
Tujuan adalah pernyataan secara umum tentang apa yang ingin dicapai perusahaan.
Secara umum bermakna apa yang ingin dicapai tersebut belum dirumuskan secara eksplisit,
begitu juga pada saat pencapaiannya.
Sasaran
Sasaran adalah tujuan yang dinyatakan secara eksplisit. Untuk memudahkan
pengukuran tingkat pencapaian sasaran, maka pada saat menentukan sasaran harus ditentukan
cara mengukur tujuan. Tanpa penentuan cara mengukur kinerja, dapat terjadi silang pendapat
dikemudian hari

Pendekatan Structure, Conduct, dan Performance


Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaaan yang secara relatif lebih
menekankan pada studi empiris dari faktor-faktor yang mempengaruhi struktur pasar,
perilaku dan kinerja pasar. Dasar paradigma SCP dicetuskan oleh Edward S. Mason, seorang
dosen di University of Harvard tahun 1939, mengemukakan bahwa struktur (structure) suatu
industri akan menentukan bagaimana para pelaku industri berperilaku (conduct) yang pada
akhirnya menentukan keragaan atau kinerja (performance) industri tersebut. Hubungan SCP
dapat digambarkan sebagai berikut:

Struktur Industri
Menurut Greer (dalam Sunengcih, 2009), struktur pasar didefinisikan sebagai jumlah
penjual dan pembeli serta besarnya pangsa pasar (market share) yang ditentukan oleh adanya
diferensiasi produk, serta dipengaruhi oleh keluar masuknya pendatang atau pesaing. Untuk
mengukur struktur pasar dapat digunakan beberapa ukuran yaitu rasio konsentrasi dan
Minimum Efficiency of Scale (MES).

Perilaku Industri (Conduct)


Perilaku industri menurut Kuncoro (2007), diartikan sebagai pola tanggapan dan
penyesuaian berbagai perusahaan dalam suatu industri untuk mencapai tujuannya dan
menghadapi persaingan. Perilaku dapat terlihat dalam bagaimana perusahaan menentukan
harga jual, promosi produk, atau periklanan (advertising), koordinasi kegiatan dalam pasar
(misalnya dengan berkolusi, kartel, dan sebagainya), serta litbang (research and development).

Kinerja Industri (Performance)


Kinerja industri menurut Teguh (2010), merupakan hasil-hasil atau prestasi yang
muncul di dalam pasar sebagai reaksi akibat terjadinya tindakan-tindakan para pesaing pasar
yang menjalankan berbagai strategi perusahaannya guna bersaing dan menguasai keadaan
pasar. Kinerja secara lebih rinci dapat dilihat dari laba, efisiensi, pertumbuhan (termasuk
perluasan pasar), kesempatan kerja, prestise profesional, kesejahteraan personalia, dan juga
kebanggaan kelompok.

5. Pembahasan

Analisis SCP dan SWOT

Structure

Menurut Greer (dalam Sunengcih, 2009), struktur pasar didefinisikan sebagai jumlah penjual
dan pembeli serta besarnya pangsa pasar (market share) yang ditentukan oleh adanya
diferensiasi produk, serta dipengaruhi oleh keluar masuknya pendatang atau pesaing. Untuk
mengukur struktur pasar dapat digunakan beberapa ukuran yaitu rasio konsentrasi dan
Minimum Efficiency of Scale (MES).
Dalam analisis ini kami membandingkan analisis PT Toyota dengan PT Honda dimana dua
perusahaan automotif tersebut memiliki struktur pasar yang hampir sama dengan produk
yang terdiferensiasi. Struktur pasar yang dimiliki dalam dunia persaingan automotif dapat
dikatakan memiliki struktur pasar oligopoli dimana satu perusahaan akan menjadi dominan
dan yang lain akan menjadi follower.

PT Toyota
Pangsa pasar PT Toyota dapat dikatakan berjalan sesuai target. Toyota belum tergoyahkan di
puncak daftar mobil terlaris di Indonesia dengan penjualan mencapai 381.584 unit, naik dari
321.818 unit pada 2015. Merk Jepang ini berarti menguasai 36 persen pasar mobil di
Nusantara. Toyota menjadi penjual mobil terlaris tahun 2016.Dengan melihat jumlah
penjualan PT Toyota tahun 2016 kita dapat mengetahui bahwa struktur dalam PT Toyota
itusendirimemilikijumlahpembelidanmarket share daridiferensiasiproduk yang
tersediadalampasarautomotif.
PT Honda
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa persaingan PT Toyota dan Honda dalam pasar
automotif sangat kompetitif. PT Honda berada tepat dibawah PT Toyota dalam penjualan
mobil terlaris. Kerja keras Honda Prospect Motor (HPM) sepanjang tahun lalu terbayar tuntas
setelah mereka berhasil naik ke peringkat kedua dengan penjualan wholesale 199.364 unit di
seluruh Indonesia sepanjang 2016. Angkatersebutnaiklumayanjauh, sekitar 25 persen, dari
159.253 unit yang dicapai pada tahun sebelumnya

Conduct

Perilaku industri menurut Kuncoro (2007), diartikan sebagai pola tanggapan dan penyesuaian
berbagaiperusahaandalamsuatuindustriuntukmencapaitujuannyadanmenghadapipersaingan.Pe
rilakudapatterlihatdalambagaimanaperusahaanmenentukanhargajual, promosiproduk,
atauperiklanan (advertising), koordinasikegiatandalampasar (misalnyadenganberkolusi, kartel,
dansebagainya), sertalitbang (research and development).
PT Toyota
Strategi pricing yang dilakukan PT Toyota yaitu dengan melakukan beberapa peningkatan
harga namun tidak disemua tipe mobil keluarannya.Beberapacontohtipe yang
mengalamikenaikanharga, seperti Alphard Q 3.5 naikdariRp 1,66 miliarmenjadiRp 1,68
miliar, All New Fortuner 2.7 SRZ A/T naikdariRp 519,4 jutamenjadiRp 519,9 juta, All New
KijangInnova Q M/T (diesel) naikdariRp 411,3 jutamenjadiRp 411,8 juta, All New Sienta E
M/T dariRp 230 jutamenjadiRp 230,5 juta, danCalya E M/T naikdariRp 132,45
jutamenjadiRp 134,1 juta. Hargatersebutuntukmobil unit pertama,
belummemperhitungkanpajakprogresif.Kenaikanharga yang
ditetapkanhanyasedikitdarihargaawal.Produk yang dinaikanhargahanyabeberapaproduk yang
memangsangatlaris di pasaran.
PT Honda
Strategipricing PT Honda hampirmenyerupai PT Totoya, dimanahanyabeberapatipemobil
yang harganyadinaikan.Namun, dalamhalinilebihbanyakprodukdari PT Toyota lebihbanyak
yang dinaikandibanding PT Honda.Untukmobil Honda, beberapatipemobil yang
mengalamikenaikanharga, di antaranya Brio CKD RS CVT naikdariRp 175,2jutamenjadiRp
178 juta, Jazz S M/T naikdariRp 229,5 jutamenjadiRp 231,5 juta, New CR-V 2.0L M/T
naikdariRp 405,5 jutamenjadiRp 408 juta, dan HR-V 1.5L S CVT naikdariRp 279,9
jutamenjadiRp 282 juta. Selisihharga yang dinaikan PT Honda lebihbesardariselisihharga
yang dinaikan PT Toyota.Dari segipermainanharga, PT Honda memangsedikitproduk yang
harganyadinaikannamunselisihharganyalebihtinggidibandingkan PT Toyota.

Performance

Kinerjaindustri(performance) menurutTeguh (2010), merupakanhasil-hasilatauprestasi yang


muncul di dalampasarsebagaireaksiakibatterjadinyatindakan-tindakan para pesaingpasar yang
menjalankanberbagaistrategiperusahaannyagunabersaingdanmenguasaikeadaanpasar.Kinerjas
ecaralebihrincidapatdilihatdarilaba, efisiensi, pertumbuhan (termasukperluasanpasar),
kesempatankerja, prestiseprofesional, kesejahteraanpersonalia, dan juga
kebanggaankelompok.
PT Toyota
PT. Toyota Astra Financial Service (TAF) resmimenggantilogonya,
sekaligusmengumumkanjumlahasetdan profit perusahaanselama 2016.Perusahaan
pembiayaanresmimobil Toyota yang berdirisejak 2005 inimembukukanjumlahasetRp
22,21Triliundanjumlah profit sebesarRp 350 Miliar.Jumlahtersebutmeningkat
24,7persendibanding 2015 yang asetnyasebesarRp 17,80 Triliundan profit Rp 306
Miliar. Pencapaianinitakterlepasdarikomitmen TAF
untukmeningkatkancakupanpembiayaankreditkendaraan.Bahkantakhanyauntukmerek Toyota
saja, namunmulaimelirik brand lain di Grup Astra. Yakni Daihatsu dan Lexus.
PT Honda
PT Honda Prospect Motor 'nyalip' keperingkatkeduadengan volume 90.190 unit (pangsa
20,5persen). Biasanyaperingkatduadiisi PT Astra Daihatsu Motor, yang kali initurunke
ranking tigadengan volume 72.782 unit (16,5persen). PT KramaYudhaTigaBerlian Motors,
yang pegang brand Mitsubishi, duduk di ranking empatdengan 43.555 unit (9,9persen),
disusul Suzuki Indonesia 43.050 (9,7 persen).PT Honda Prospect Motor 'nyalip'
keperingkatkeduadengan volume 90.190 unit (pangsa 20,5persen). Biasanyaperingkatduadiisi
PT Astra Daihatsu Motor, yang kali initurunke ranking tigadengan volume 72.782 unit
(16,5persen). PT KramaYudhaTigaBerlian Motors, yang pegang brand Mitsubishi, duduk di
ranking empatdengan 43.555 unit (9,9persen), disusul Suzuki Indonesia 43.050 (9,7 persen).
Sejaktigatahunlalu, Honda Indonesia bekerjakerasmeningkatkanpangsapasarnya.Caranya,
denganmasukkesegmenpasarterbesar di tanah air, yakni low MPV. Makaitu, padapertengahan
2013, Honda memperkenalkanMobilio, yang bermain di segmen low
MPV.Strategimengenalkan model barusetiaptahuniniterusberlanjut, denganmeluncurkan HR-
V di segmen low SUV atau crossover di tahunberikutnya.Yang paling anyar, tentusaja BR-V,
masih di segmen low SUV.

Analisis SWOT
Strength
PT Toyota
Kekuatan yang dimiliki PT Toyota yaitu PT Toyota
hadirlebihduludalamrangkamemecahkanmasalahdibidangtransportasidaripada PT
Honda.Terlihatdariproduknyadimana PT Toyota memilikiprodukterlarispadajenismobil yang
di desainuntukkeluarga.PT Toyota
mampumelihatdanmembidikpasarsecaratepatsehinggamenghantarkan PT Toyota
menjadiperusahaandenganpenjualanmobilterlaris.

PT Honda
Kekuatanataukeunggulan yang dimiliki PT Honda dibanding PT Toyota
adalahdarisegivariatifproduknya.Produk yang dimiliki Honda
lebihbervariasidanlebihunggudalaminovasiproduknya.Tigatahunberturut-turut Honda
menyajikanmobilbaru yang
wowdanmenawarkandayatariksertakesegaranbarukepadakonsumenotomotif.Setiaptahunko
nsumendimanjakandengan model-model baru Honda yang
menyegarkandarisisidesaindanfitur.Terbukti, ketiga model anyar Honda
itulangsungmenjadinyawabaru Honda, untukmerebutposisinomorsatudari Toyota
Indonesia.Semula Honda hanyamengandalkansegmen sedan dan medium MPV dan SUV.

Weak
PT Toyota
Kelemahan yang dimiliki PT Toyota yaitudalamstrategipricing .Terlalubanyakproduk yang
harganyadinaikan.Hal tersebutsangatkurangbaikuntukjangkapanjang.Ditambahlagi, produk
Toyota yang kurangbervariasisehinggajika PT Toyota terusmelakukanstrategipricing
sepertiituakanberdampakkurangbaikuntukperusahaantersebutdalamjangkapanjang.

PT Honda
Kelemahan yang dimiliki PT Honda yaitusulitnyamencarispare parts
sehinggamasyarakatakanberalihmemnonsumsimobilatauautomotif yang spare
partsnyamudahdicari. Selainsulitdicari, hargadarispare parts hondarelatiflebihtinggidaripada
yang lainsehinggahargaspare parts Honda relatifsulitbersaingdenganperusahaan lain.

Opportunity
DATA-DATA
Annual Report

https://www.astra.co.id/Public/29%20Mar%202017/AstraInternational_AR_2016.pdf
https://www.astra.co.id/Public/Files/Annual%20Report/AR%20Astra%202015.pdf
https://www.astra.co.id/Public/Files/Annual%20Report/annual_report_astra_2014.pdf
https://www.astra.co.id/Public/files/Annual%20Report/annual_report_astra_2013.pdf
https://www.astra.co.id/Public/files/Annual%20Report/annual_report_astra_2012.pdf
https://www.astra.co.id/Public/files/Annual%20Report/annual_report_astra_2011.pdf

Referensi jurnal
https://drive.google.com/file/d/0B_e-giQxglNaNGtrQXhndi0ydkE/view?usp=sharing

DAFTAR PUSTAKA

https://wigiyanti.wordpress.com/2009/06/19/teori-perusahaan-theory-of-the-firm/ (24 Mei


2017; 19.17)
http://pariyati.blog.amikom.ac.id/2012/07/26/teory-perusahaan-theory-of-the-firm/ (24 Mei
2017; 18.52)
http://cobammasuk.blogspot.co.id/2014/10/persaingan-macam-macam-persaingan.html (24
Mei 2017; 19.36)
https://media.neliti.com/media/publications/14836-ID-analisis-structure-conduct-dan-
performance-scp-industri-tekstil-dan-produk-tekst.pdf (24 Mei 2017; 20.31)
http://indraputrabintan.blogspot.co.id/2013/04/metode-analisis-swot.html#.WSbvoJLyjMx
(24 Mei 2017; 21.44)
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/122881-T%2026129-Strategi%20Pengembangan-
Metodologi.pdf (24 Mei 2017; 22.03)

Anda mungkin juga menyukai