D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : DITA PERMATA SARI
NIM : 231225019
Secara teoritis ada dua kondisi ekstrim posisi perusahaan dalam pasar, yaitu:
1. Perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect
competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan
setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Yang
dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan jumlah ouput agar
mencapai laba maksimum.
2. Perusahaan hanya satu-satunya produsen (monopoli). Dalam posisi ini
perusahaan mampu mempengaruhi harga dan jumlah output dalam pasar.
Namun kedua kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi. Yang ada umumnya
adalah dua kondisi peralihan antara ekstrim pasar persaingan sempurna dan
monopoli, yaitu:
1. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing-masing
mempunyai daya monopoli (terbatas). Kondisi ini disebut persaingan
monopolistik (monopolistic competition).
2. Kondisi kedua adalah di dalam pasar hanya ada beberapa produsen, yang
jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli. Kondisi ini
dikenal sebagai oligopoli (oligopoly).
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Pemikiran yang mendasari asumsi ini adalah dalam pasar persaingan
sempurna faktor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya
yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi. Pengertian
mobilitas mencakup pengertian geografis dan antar pekerjaan. Maksudnya,
faktor produksi seperti tenaga kerja mudah dipindahkan dari satu tempat
ke tempat lainnya atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya, tanpa
biaya. Hal tersebut menyebabkan perusahaan leluasa untuk masuk keluar
pasar. Jika perusahaan tertarik di satu industri (dalam industri masih
memberikan laba), dengan segera dapat masuk. Bila tidak tertarik lagi atau
gagal, dengan segera dapat keluar.
Dalam dunia nyata tidak ada bentuk pasar berstruktur pasar persaingan
sempurna, dimana perusahaan-perusahaan kecil yang menghasilkan barang
homogen dan memenuhi karakteristik sebagaimana diuraikan di atas. Namun
demikian, menilik karakteristiknya, ada beberapa industri yang mendekati bentuk
pasar persaingan sempurna, seperti industri tempe, tahu, kerupuk putih dan jasa
fotocopy.
1. Permintaan
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran. Perusahaan secara individu harus menerima
harga tersebut sebagai harga jual. Karena jumlah output perusahaan relatif
sangat kecil dibanding output pasar, maka berapapun yang dijual
perusahaan, harga relatif tidak berubah.
2. Penerimaan
Penerimaan total perusahaan (Total Revenue/TR) sama dengan jumlah
output (Q) dikali harga jual (P). Karena harga telah ditetapkan, penerimaan
rata-rata (Average Revenue) dan penerimaan marjinal (Marginal Revenue)
adalah sama dengan harga.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
a. Kekuatan pasar persaingan sempurna:
Konsekuensi model pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah
pasar ini memberikan tingkat kemakmuran dan kenikmatan (utilitas hidup)
yang maksimal karena:
1. Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah.
2. Jumlah output paling banyak sehingga ratio output per penduduk
maksimal (kemakmuran maksimal).
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengonsumsi karena tidak
perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk
yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga
(informasi sempurna).
Daya monopoli makin besar bila nilai L makin besar. Indeks Lerner
mempunyai nilai antara 0 dan 1. Besarnya nilai indeks Lerner dipengaruhi
beberapa factor:
1. Elastisitas harga permintaan.
Makin inelastis permintaan, makin besar nilai L atau daya monopoli.
2. Jumlah perusahaan dalam pasar
Makin sedikit jumlah perusahaan, daya monopoli makin besar.
3. Interaksi dalam perusahaan
Makin solid interaksi antar perusahaan, makin besar daya monopoli.
MONOPOLI ALAMIAH (NATURAL MONOPOLY)
Perusahaan yang memiliki daya monopoli alamiah disebut monopolis alamiah.
Perusahaan mempunyai kurva biaya rata-rata (AC) jangka panjang yang menurun.
Makin besar output yang dihasilkan, makin rendah biaya rata-rata. Perusahaan
memiliki tingkat efisiensi yang makin tinggi, bila skala produksi diperbesar.
Perusahaan hanya akan mampu memiliki daya seperti di atas bila dalam jangka
panjang mampu meningkatkan efisiensi melalui pengembangan teknologi,
manajemen dan sumber daya manusia. Perusahaan yang memiliki kekuatan
monopoli alamiah, tidak selalu diawali dengan kekuatan teknologi. Sebaliknya
perusahaan yang pada awalnya memiliki kemampuan teknis, dapat kehilangan
kemampuan monopolinya dan tidak mampu menjadi monopolis alamiah.
Tujuan pengaturan perusahaan monopoli bukan saja untuk menekan biaya social
monopoli, melainkan juga mengubah biaya social tersebut menjadi manfaat
social. Lewat pengaturan, monopoli dapat diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Beberapa cara yang dapat ditempuh pemerintah dalam pengaturan monopoli
antara lain:
1. Membuat undang-undang anti monopoli yang membatasi dan
mengatur kemampuan perusahaan untuk memiliki daya monopoli yang
besar.
2. Pengaturan harga
3. Pengaturan pajak
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK