Anda di halaman 1dari 3

Nama : shinta romaito siahaan

Npm : 21600202
Mata kuliah : Hukum tata negara
Dosen pengasuh : Dr.Budiman N.P.D.Sinaga,SH.,MH

1. Apakah peranan Partai Politik?


Jawaban : Sebagai sarana komunikasi politik, partai berperan sangat penting
dalam upaya mengartikulasikan kepentingan (interests articulation) atau political
interests yang terdapat atau kadang-kadang yang tersem- bunyi dalam masyarakat.
Berbagai kepentingan itu diserap sebaik-baiknya oleh partai politik menjadi ide-
ide, visi, dan kebijakan-kebijakan partai politik yang bersangkutan. Setelah itu, ide-
ide dan kebijakan atau aspirasi kebijakan itu diadvokasikan sehingga dapat
diharapkan mempengaruhi atau bahkan menjadi materi kebijakan kenegaraan yang
resmi. Terkait dengan komunikasi politik itu, partai politik juga berperan penting
dalam melakukan sosialisasi politik (political socialization). Ide, visi, dan
kebijakan strategis yang menjadi pilihan partai politik dimasyara- katkan kepada
konstituen untuk mendapatkan feedback berupa dukungan dari masyarakat luas.
Terkait dengan sosialisasi politik ini, partai juga berperan sangat penting dalam
rangka pendidikan politik. Partailah yang menjadi struktur-antara atau intermediate
structure yang harus memainkan peran dalam membumikan cita-cita kenegaraan
dalam kesadaran kolektif masyarakat warga negara. Misalnya, dalam rangka
keperluan untuk memasya- rakatkan kesadaran negara berkonstitusi, partai dapat
memainkan peran yang penting. Tentu, pentingnya peran partai politik dalam hal
ini, tidak boleh diartikan bahwa hanya partai politik saja yang mempunyai
tanggung jawab eksklusif untuk memasyarakatkan UUD. Semua kalangan, dan
bahkan para pemimpin politik yang duduk di dalam jabatan-jabatan publik,
khususnya pimpinan pemerintahan eksekutif, mempunyai tanggung jawab yang
sama untuk itu. Namun, yang hendak ditekankan di sini adalah bahwa peranan
partai politik dalam rangka pendidikan politik dan sosialisasi politik itu sangatlah
besar.Fungsi ketiga partai politik adalah sarana rekruitmen politik (political
recruitment). Partai dibentuk memang dimaksudkan untuk menjadi kendaraan yang
sah untuk menyeleksi kader-kader pemimpin negara pada jenjang-jenjang dan
posisi-posisi tertentu
2. Bagaimana pendapat Yves Meny dan Andrew Knapp tentang Partai Politik dan
demokrasi?
Jawaban : Yves Meny dan Andrew Knapp, fungsi partai politik itu mencakup
fungsi (i) mobilisasi dan integrasi; (ii) sarana pembentukan pengaruh terhadap
perilaku memilih (voting patterns); (iii) sarana rekruitmen politik; dan (iv) sarana
elaborasi pilihan-pilihan kebijakan.
menurut Yves Meny and Andrew Knapp, “A democratic system without political
parties or with a single party is impossible or at any rate hard to imagine”.Suatu
sistem politik dengan hanya 1 (satu) partai politik, sulit sekali dibayangkan untuk
disebut demokratis, apalagi jika tanpa partai politik sama sekali. Derajat
pelembagaan partai politik itu sendiri dalam sistem demokrasi, tergantung pada 3
(tiga) parameter, yaitu (i) its age, (ii) the depersonalization of organization, dan (iii)
organizational differentiation
3. Apakah fungsi Partai Politik menurut Miriam Budiardjo?
Jawaban : fungsi partai politik. Keem- pat fungsi partai politik itu menurut Miriam
Budiardjo, meliputi sarana: (i) komunikasi politik, (ii) sosialisasi politik (political
socialization), (iii) rekruitmen politik (political recruitment), dan (iv) pengatur
konflik (conflict management).
4. Bagaimana pendapatmu mengenai keberadaan Partai Politik di Indonesia?
Jawaban : partai politik di tanah air dewasa ini, tentu banyak sekali organisasi
yang dengan derajat yang berbeda-beda dapat dikatakan belum semuanya
melembaga secara depersonalized. Perhatikanlah bagaimana pelembagaan dari
partai-partai seperti Partai Golongan Karya (GOLKAR), Partai Amanat Nasional
(PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebang- kitan
Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Bulan Bintang (PBB),
dan sebagainya. Ada yang diiringi oleh perpecahan, ada pula yang belum sama
sekali berhasil mengadakan forum Kongres, Musyawarah Nasional, atau
Muktamar.Di samping kedua parameter di atas, derajat pelembagaan organisasi
juga dapat dilihat dari segi organizational differentiation. Dalam hal ini, yang perlu
dilihat adalah seberapa jauh organisasi kemasyarakatan ataupun partai politik yang
bersangkutan berhasil meng- organisasikan diri sebagai instrumen untuk
memobilisasi dukungan konstituennya.
5. Mengapa Pemilihan Umum diselenggarajan secara berkala?
Jawaban : pemilihan umum diselenggarakan secara berkala dikarenakan oleh
beberapa sebab. Pertama, pendapat atau aspirasi rakyat mengenai berbagai aspek
kehidupan bersama dalam masyarakat bersifat dinamis, dan berkembang dari waktu
ke waktu. Dalam jangka waktu tertentu, dapat saja terjadi bahwa sebagian besar
rakyat berubah pendapatnya mengenai sesuatu kebijakan negara. Kedua, di
samping pendapat rakyat dapat berubah dari waktu ke waktu, kondisi kehidupan
bersama dalam masyarakat dapat pula berubah, baik karena dinamika dunia
internasional ataupun karena faktor dalam negeri sendiri, baik karena faktor
internal manusia maupun karena faktor eksternal manusia. Ketiga, perubahan-
perubahan aspirasi dan pendapat rakyat juga dapat dimungkinkan terjadi karena
pertambahan jumlah penduduk dan rakyat yang dewasa. Mereka itu, terutama para
pemilih baru (new voters) atau pemilih pemula, belum tentu mempunyai sikap yang
sama dengan orang tua mereka sendiri. Lagi pula, keempat, pemilihan umum perlu
diadakan secara teratur untuk maksud menjamin terjadinya pergantian kepe-
mimpinan negara, baik di cabang kekuasaan eksekutifmaupun legislatif.
6. Apakah tujuan Pemilihan Umum?
Jawaban : tujuan penyelenggaraan pemilihan umum itu ada 4 (empat),
yaitu:
a. untuk memungkinkan terjadinya peralihan kepemimpinan pemerintahan secara
tertib dan damai;
b. untuk memungkinkan terjadinya pergantian pejabat yang akan mewakili
kepentingan rakyat di lembaga perwakilan;
c. untuk melaksanakan prinsip kedaulatan rakyat; dan
d. untuk melaksanakan prinsip hak-hak asasi warga negara

Anda mungkin juga menyukai